Lensa Darbi

Saturday, May 12, 2007

Kemuliaan Di Balik Cacian

Kamis, 10 Mei 2007

Diantara kaum kita ada yang hobi mencaci-maki. Rasulullah, jarang membalas cacian orang. Di balik perbuatannya itu, kita berpeluang meraih kemuliaan
Seorang laki-laki datang menemui Abu Bakar. Tanpa ba-bi-bu lelaki tersebut mencacimaki salah seorang sahabat nabi yang sangat beliau cintai ini. Rasulullah Salallaahu alaihi wassalam yang saat itu tengah duduk di sampingnya, tampak terheran-heran sambil tersenyum melihat Abu Bakar diam saja.
Namun ketika kata makian semakin banyak Abu Bakar pun meladeninya. Rasulullah bangkit dengan wajah tidak suka dengan sikap Abu Bakar itu. Beliau berdiri dan
Abu Bakar mengikutinya.
“Ya Rasulullah, tadi dia mencaci makiku namun engkau tetap duduk. Tapi ketika kuladeni sebagian kata-katanya, engkau marah dan berdiri. Mengapa demikian ya Rasulullah?” tanya Abu Bakar.
“Sesungguhnya bersamamu ada malaikat, kemudian dia berpaling dari padamu. Ketika engkau meladeni perkataannya, datanglah syaitan dan aku tak sudi duduk bersama syaitan itu,” jawab Rasul. Kemudian beliau meneruskan nasihatnya, “Tidak teraniaya seseorang karena penganiayaan yang ia sabar memikulnya kecuali Allah akan menambahkan kepadanya kemuliaan dan kebesaran.” (HR. Imam Ahmad dari Abu Kabsyah Al Anmari)
Ridha
Tidak ada suatu pun kejadian, bahkan selembar daun yang terjatuh pun, melainkan sudah di dalam skenario Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Begitu pula apa pun yang menimpa kita dalam hidup keseharian. Mulai dari peristiwa besar hingga yang kecil semua telah direncanakan oleh Allah.
Karena itu sikap orang yang beriman dalam menghadapi segala kejadian diterimanya dengan hati lapang dan ridha; sebagai hidangan dari Allah. Musibah yang secara lahiriah merugikan, bagi orang yang bersabar justru ladang mendapatkan pahala di sisi-Nya.
“Kami (Allah) akan memberikan kepada orang- orang yang berhati sabar itu pahala menurut amalan yang telah mereka kerjakan dengan sebaik- baiknya.” (Surat. An Nahl: 96)
Salah satu kejadian yang mungkin sering terjadi dalam pergaulan adalah perkataan yang tidak menyenangkan, caci maki misalnya. Agar tidak sia-sia, menghadapi hal seperti ini perlu sikap yang tepat. Sikap Abu Bakar yang mampu bersabar menahan diri dan diam saja, membuat Rasul tersenyum. Namun pada saat Abu Bakar mulai meladeni caci makian, Rasul pun menunjukkan sikap tidak menyukainya. Padahal yang dilakukan Abu Bakar hanya meladeni sebagian kata-katanya saja. Lalu bagaimana dengan sikap kebanyakan kita selama ini?
Boro-boro menahan diri. Bahkan seringkali lebih emosional dan balasan spontan yang dilancarkan justru lebih gencar dari umpan caci makiannya. Dengan muka merah dan suara marah meledak-ledak meluncurlah kata-kata yang lebih tajam lagi. Bukan hanya menjawab sebagian kata-kata, tetapi satu kata malah dibalas dengan sepuluh kata. Naudhubillah.
Sikap emosional dan kehilangan kendali seperti itu, merupakan tanda kurang ridha dengan kejadian. Kita lupa bahwa apa yang terjadi sesungguhnya merupakan kiriman Allah untuk menguji sikap kita. Saat emosional seperti itu pusat orientasi bukan lagi ingin meraih ridha Allah, tetapi sekadar melampiaskan hawa nafsu. Dar der dor yang penting terpuaskan. Kita tidak bisa membayangkan, bagaimana sikap Rasul andai bersama kita. Yang beliau lakukan barangkali tidak hanya bangkit dan berdiri, tapi berlari menjauh. Sebab setan yang merubung kita terlalu banyak.
Dengan menyadari bahwa tiada kejadian yang kebetulan kecuali atas kehendak Allah, hati akan ridha. Sikap inilah yang dibutuhkan agar kita tetap terkendali.
Bayangkanlah bahwa kita sedang menyaksikan episode sinetron tiga dimensi luar biasa yang diskenario oleh Allah. Nikmatilah caci makiannya seperti sedang menyaksikan bintang yang berakting di layar kaca. Bila mulai terpancing, ucapkan istighfar dan orientasikan hati pada ridha Allah, tentu akan membuat pikiran lebih tenang. Dengan suasana spiritual seperti itu malaikat yang bersama kita tetap mendampingi.
Sikap marah-marah dan emosional, justru menjerembabkan kita pada kenistaan. Maunya membela kehormatan, tetapi dengan ucapan balasan yang lebih tajam justru menunjukkan kualitas ruhani kita. Malaikat malah menyingkir dan yang datang merubung malah setan. Tidak hanya kehilangan kehormatan di depan manusia, tetapi juga di depan Allah dan Rasulnya.
Memilih
Seringkali respon tindakan seseorang ditentukan oleh keadaan. Kalau yang diterima caci maki maka reaksinya juga caci maki. “Yah, kami tidak ada pilihan lagi kecuali membalasnya. Dia telah menghina kehormatan kami, maka kami pun menghinanya untuk membela diri.” Demikian alasan yang dikemukakan.
Manusia sesungguhnya tidak semata ditentukan oleh lingkungan, tetapi juga oleh dirinya sendiri. Bahkan sebagian orang malah mampu mempengaruhi lingkungan.
Mereka mencairkan lingkungan yang beku, memperbaiki keadaan yang buruk. Menghadapi keadaan yang ada manusia diberi kemampuan memilih. Saat menghadapi caci maki, seorang dapat merenungkan dalam hati, apa tindakan terbaik yang ingin dilakukan; diam atau membalas.
“Mintalah fatwa kepada hatimu sendiri. Kebaikan adalah apa-apa yang menentreramkan jiwa dan hati. Dosa adalah apa-apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati.” (HR.Imam Ahmad)
Kita akan dapat memilih tindakan terbaik jika dilandasi sikap ridha. Dengan menyadari bahwa semua dari Allah akan membuat hati tetap bening dan pikiran juga jernih. Akhirnya yang muncul tindakan terpilih.
Suara hati yang mendorong nilai-nilai kebaikan tetap terdengar. Pikiran pun dapat memilih kata yang paling tepat dan lisan mengucapkannya dengan indah, tidak asal nerocos. Tentu saja akan berbeda halnya jika caci maki dihadapi dengan sikap emosional. Hati dikuasai hawa nafsu dan amarah sedangkan pikiran pun jadi kotor. Akhirnya yang mengalir di lisan adalah kata-kata kotor bahkan lebih tajam lagi.
Sebenarnya, seorang yang mencaci maki dengan kata-kata kotor tidak akan membuat orang lain rendah kecuali merendahkan dirinya sendiri. Kata-kata kotor yang keluar dari mulut, lebih menunjukkan siapa yang mengatakan dari pada siapa yang dikata-katai. Kotor kata-katanya, berarti kotor pula pikirannya. Jadi sebenarnya tanpa membalasnya, sudah cukup orang lain menilai siapa yang sesungguhnya lebih buruk itu. Tapi bila kita membalas caci makian itu dengan caci maki yang lebih tajam dan berlebihan, malah menunjukkan keburukan sisi jiwa kita. Sikap berlebihan dalam membalas itu justru membuat kita sama-sama terjerembab bersama orang yang mencaci itu.
Hikmah
Allah menghadapkan kita pada keadaan yang tidak kita senangi itu tentu ada hikmahnya. Dengan sikap ridha kita dapat menjadikan caci maki sebagai alat evaluasi diri. Tidak mudah lho melihat kekurangan diri. Dari yang dikatakan itu mungkin ada yang tidak sesuai, tapi beberapa bagian sebenarnya agak sesuai juga. Bahkan kalau mau jujur kita masih perlu bersyukur; bahwa Allah masih menutupi aib-aib kita. Apa yang dikatakan itu sebenarnya belum seberapa dari semua kekurangan kita. Dengan demikian kita terhindar dari sikap sombong dan sok sempurna. Kita tersadar merasa masih banyak kekurangan dan lebih terpacu lagi memperbaiki diri.
Dicacimaki juga memberi pengalaman tak telupakan. Ternyata kata-kata tajam itu bisa membuat hati ini terluka. Barangkali tanpa kita sadari kita pernah mencaci maki teman atau orang lain, dan kemudian melupakan begitu saja setelah melampiaskan. Padahal luka hati akibat caci maki itu sulit disembuhkan.
Nah, jika kita merasa tidak enak dicaci maki, sadarlah bahwa orang lain pun seperti itu juga. Karenanya terdorong dari pengalaman berharga itu segeralah bertobat dan mintalah maaf kepada orang yang pernah kau sakiti. Engkau tidak akan bisa menanggung beban di akhirat kelak menghadapi pengadilan Allah. Amal-amalmu habis beralih tangan pada orang lain yang kau dzalimi itu. Sedangkan dosa-dosa orang yang kau dzalimi ditimbunkan pada dirimu. Itulah orang yang bangkrut menurut Rasul.
Setelah mendapatkan hikmah yang sangat besar itu, kita pun dapat lebih berlapang dada. Caci makian yang menimpa kita itu ternyata seperti jamu. Meski terasa pahit, ternyata dapat menyehatkan jiwa. Oleh sebab itu kita perlu berlatih bagaimana sikap terbaik menghadapi caci makian agar kejadian yang diskenario Allah itu tidak sia-sia. Justru menjadi ladang kita mendapat kemuliaan dan kebesaran di sisi-Nya.
Dicontohkan dalam sejarah; kita ketahui Rasul pun tak luput mendapatkan makian bahkan lebih keras lagi. Penduduk Thaif yang diajaknya pada kebenaran tidak menyambutnya dengan baik, justru menyambutnya dengan olokan, lemparan batu dan potongan besi. Wajah, badan dan kaki beliau pun berdarah-darah. Namun yang dilakukan beliau tidak membalasnya tapi justru mendoakan; Allahummahdi qawmi. Innahum laa ya’lamuun.
”Ya Allah berilah petunjuk kaumku itu. Karena sesesungguhnya mereka tiada mengetahui.”
Caci makian tidak membuat beliau terhina, malah sebaliknya membuat namanya kian mulia dan besar. Coba bayangkan jika Rasul juga membalasnya dengan olokan emosional yang lebih tajam, tentu akan lain ceritanya.
Memang terasa sulit membayangkan. Namun bila kita menyadari hikmah yang demikian banyak di balik cacian.
Rasanya orang yang mencaci maki kita itu memang tak layak dibalas dengan cacian. Karena di balik perbuatannya itu, kita berpeluang meraih kemuliaan dan kebesaran di sisi Allah yaitu dengan bersabar.
Jadi sudah selayaknya orang yang membukakan peluang kesadaran, dan kemuliaan itu kita maafkan. Bahkan kita bisa mendoakan semoga dia mendapatkan ampunan dan hidayah dari Allah menjadi lebih baik. Bukankah doa orang yang terdzalimi makbul? [Hanif Hannan. Tulisan ini diambil dari rubrik ’Hikmah’ majalah Hidayatullah/http://www.hidayatullah.com/

Friday, May 11, 2007

Kado Terindah!


Aneka kado ini tidak dijual di toko.

Anda bisa menghadiahkannya setiap saat (tidak perlu menunggu hari Anniversary ), dan tak perlu membeli!Meski begitu, delapan macam kado ini dapat menjadi hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang anda sayangi.


1. KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir di hadapannya lewat surat, telepon, foto, email atau faks.Namun dengan berada di sampingnya. Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran anda sebagai pembawa kebahagiaan.

2. MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan.Berikan kado ini untuk orang yang anda kasihi. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini juga memudahkan anda untuk bisa memberi tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.


3. D I A M

Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.


4. KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, "Kau bebas berbuat semaumu?" Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan?


5. KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika anda mengkadokannya tiap hari! Selain keindahan penampilan pribadi, anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.


6. TANGGAPAN POSITIF

Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi anda. Ingat-ingat pula, pernahkah anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf), adalah kado cinta yang sering terlupakan.


7. KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikurbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila anda memikirkan hal ini, berarti anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Okelah, anda suatu saat mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut? Kesediaan untuk mengalah sudah dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.


8. SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus-asaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita.Kapan terakhir kali kita menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi?

dikirim oleh Dyan lewat e-mailnya

Sungai yang Tenang

Cerpen Hudan Hidayat
Aku memandang ke sungai yang tenang. Dari jendela kamar lantai dua rumahku, nampaklah sungai yang tenang itu. Kadang-kadang hinggap burung di atasnya. Burung yang kecil. Dari kamarku terlihat ringkih. Tapi, ia tak pernah jatuh ke sungai itu. Selalu bisa terbang. Ringkih, tapi bisa terbang.
Apa yang ada dalam benak burung-burung itu? Kadang mereka berombongan datang ke sungai itu. Mungkin tak ada apa-apa dalam benak burung-burung itu. Pikiran mereka cuma terbang dan makan. Meneruskan kehidupan. Mereka menyambar makanan di atas sungai itu. Jadi sungai itu memberikan kehidupan pada burung-burung itu.
Sungai itu, kehidupannya darimana? Pastilah sungai itu terbentang sejak lama. Sudah banyak pula riwayat di atasnya. Apakah salah satu riwayatnya? Setahun yang lalu sungai itu mengirimkan batang-batang. Waktu kutegaskan mataku ternyata bukan pokok-pokok kayu, seperti yang kukira. Tapi tubuh manusia. Hanyut di atas sungai itu. Mengalir tanpa daya.
Siapa yang menghanyutkannya? Mungkin hanyut sendiri. Tubuh itu tersangkut, lalu tenggelam dan mati. Dibawa sungai itu dengan perlahan, mengalir tenang. Tapi, tubuh-tubuh itu begitu banyak. Kuhitung ada empat puluh lima, datang dan pergi. Kadang tubuh-tubuh itu mengalir dekat sekali. Rambutnya seolah bukan rambut lagi. Tubuhnya seolah bukan tubuh lagi. Beberapa tidak bertangan. Beberapa tidak berkaki. Ada juga tubuh saja, kepalanya sudah tak ada.
Jadi, tubuh-tubuh itu tak mungkin manusia yang tersangkut, lalu tenggelam dan mati. Pasti ada perisitwa sampai tubuh-tubuh itu mengalir dan dibawa sungai itu.
Apakah peristiwanya? Aku tak tahu. Itulah salah satu riwayat sungai itu. Aku hanya memandang dari balik jendela kamarku. Aku tidak pernah turun ke sungai itu. Persahabatan kami cuma dari jarak jauh, sejauh antara sungai itu dengan kamarku. Kira-kira tiga atau empat meter.
Sering aku mendengar sungai itu mengeluarkan bunyi. Seolah manusia. Aku merasa bunyi itu untukku. Jadi sahabatku itu bicara padaku. Apa yang dikatakannya?
Pesan apa yang hendak kau sampaikan, wahai sungai yang tenang? Aku tak punya pesan apa-apa. Tapi kadang aku merasa diriku sama seperti dirimu. Kadang kurasakan kau pun adalah sungai. Mengalir tenang di kamarmu.
Mengapa kau tak pernah keluar kamarmu? Tentu saja: bukankah kau sungai seperti diriku, yang mengalir di alur kita masing-masing. Kau tahu, diriku hanya mengalir di sebentang jalan ini. Jalan sungai. Sudah ratusan tahun aku menjalani alur ini. Dan kau? Kau sudah 65 tahun mengalir di kamarmu. Itu kalau aku tidak salah hitung, saat melihat kau pertama kali menjenguk diriku dari kamarmu.
Kau benar, sungai yang tenang. Aku sudah 45 tahun di kamar ini. Alurku berhenti di sini. Seperti alurmu, berhenti di sana.Tetapi mengapa? Ah, lagi-lagi aku bertanya. Bukankah kau sungai seperti diriku. Jadi tak perlu ditanya lagi. Kita memang berhenti di alur kita. Tapi, sebelum kau berhenti di alurmu, pasti ada peristiwa dalam dirimu sampai kau menetap di sana.
Benar, wahai sungai yang tenang. Tapi biarlah ia menjadi riwayatku sendiri. Seperti riwayatmu sendiri yang tak pernah kumengerti.Sungai itu mengalir lagi.Malam membuat dirinya menjadi hitam. Lampu di atas jembatan setapak meredup. Seekor tikus yang gemuk menyeberang. Seekor ular membuntutinya. Mereka berkejaran di sungai itu. Tikus ingin segera sampai, selamat dari patukan ular. Ular ingin segera mendapat makan malamnya. Lihat kawan, di atasmu kini ada pertandingan.Aku lihat. Aku merasa tubuhku geli, tikus dan ular itu berjalan gesit sekali. Gesekan itulah yang membuat tubuhku geli.Tubuhmu geli, tapi bagi si tikus, ini saat mendebarkan dalam hidupnya. Lihat dia berusaha sedemikian rupa.Bagi si ular pun, ini saat mendebarkan dalam malamnya. Lihat ia pun berusaha sedemikian rupa.Ah, ular itu....Mengapa kawan?Aku tahu ular itu. Sarangnya tidak jauh dari diriku, di balik rimbun sana, dekat tebing. Dari kamarmu memang tidak kelihatan. Tapi, di situlah anaknya berada. Jadi, tikus itu bukan untuk dirinya, tapi untuk anaknya, yang kelaparan dan kini hampir mati.
Oh, begitu rupanya. Maaf ya, ular yang baik hati. Aku tidak menyangka. Tapi, bagaimana pun aku tidak bisa melihat tikus itu. Wahai ular, mengapa kau tak mencari makanan lain saja?
Wahai sungai, tak bisakah kau mengirim gelombang, agar ular itu berhenti mengejar. Hanyutkan dia ke arah sana.Bisa saja. Tapi sebagai sungai aku harus adil. Tidak memihak adalah sikapku selama ini. Biarkan saja hukum alam berlaku di sini.
Tapi, aku tahu tikus itu, kawanku. Dia juga ditunggu anaknya di seberang sana. Tempat mereka di balik semak di belakang rumah Pak Tua. Aku sering melihat Pak Tua memberikan sisa-sisa makanan pada tikus-tikus itu. Percayalah, kawanku, aku tidak akan membohongi kamu.
Tentu saja aku percaya padamu. Tapi, kalau itu kulakukan, aku akan berhenti sebagai sungai. Sedang aku tidak ingin berhenti sebagai sungai. Aku akan jadi sungai sampai kapanpun. Dan, seperti kataku tadi, sungai yang baik adalah sungai yang tidak memihak. Dia menerima segalanya. Mengalirkan segalanya mengikuti alurnya. Cerita dunia ini aneh ya? Bagaimana?
Sepuluh tahun yang lalu aku menerima tubuh seorang lelaki, yang dihanyutkan anaknya malam hari. Air mata anak itu jatuh ke tubuhku. Aku diam saja. Anak itu terus saja berkata-kata.
Sungai yang tenang, ayah saya sakit gula, dan saya orang yang tidak mampu. Namun, begitu saya tetap mencari uang itu. Saya meminjam kesana-kemari. Uang terkumpul secara bertahap dua belas juta. Saya serahkan uang itu kepada rumah sakit, untuk biaya berobat. Sebagai imbalannya, rumah sakit menyerahkan mayat ayah saya, karena saya tidak mampu lagi membeli obatnya. Saya ingin marah. Saya ingin menangis. Tapi apalah guna marah dan tangis kepada benda mati.
Benar, sungai yang tenang. Rumah sakit tak lebih dari kumpulan benda mati yang tak punya hati. Karena itu, simpanlah tangismu sendiri. Kini terimalah mayat ayah saya. Karena engkaulah yang berhak menerimanya. Mengertikah kamu, wahai sungai yang tenang? Terimalah mayat ayah saya sebagai tanda perkenalan kita.
Kami berdiam diri menyimak cerita itu. Aku termenung memandang langit yang dilintasi burung. Sementara sungai itu bersiul. Aku ingin bertanya bagaimana nasib anak itu. Tapi, kawanku tak juga menjawab. Lalu, kudengar dia berkata: jadi aku mohon kamu mengerti, wahai lelaki yang baik hati, bahwa nasib manusia akan berhenti pada alurnya sendiri.
Aku menyetujuinya. Tetapi, pikirkanlah sekali lagi, selagi ada waktu. Lihat ular itu sudah hampir mendekati tikus itu. Pikirkanlah kawanku, sebelum semuanya terlambat.
Sungai itu tidak menjawab. Diam dan berjalan dengan tenang. Tubuhnya membentang. Mengirimkan airnya yang hitam. Membelah kota-kota hitam. Membelah nasib manusia dan takdir dunia, yang mengalir mengikuti jejaknya. Jakarta, 2006 diambil dari situs ini

Thursday, May 10, 2007

Ledakan Dahsyat Sang Bintang Raksasa


Ukuran supernova itu diperkirakan 150 kali lebih besar dari Bumi.
Perlu waktu yang maha panjang bagi cahaya itu untuk sampai ke bumi. Perlu jarak ratusan triliun kilometer bagi sang cahaya untuk menjelajah jagat raya hingga dapat terlacak dari bumi. Namun, peristiwa ledakan maha dahsyat yang terjadi pada bintang raksasa yang berjarak 240 juta tahun cahaya itu akhirnya bisa ditangkap dari Bumi.
Bintang raksasa yang ukurannya diperkirakan 150 kali lebih besar dari matahari kita itu memang telah tercabik-cabik akibat ledakan yang ditimbulkannya. Ledakan yang diyakini para astronom adalah yang paling kuat dan paling bersinar dari semua ledakan supernova yang pernah terpantau. Bahkan, para saintis dari Lembaga Antariksa AS (NASA) berani memastikan bahwa ledakan bintang itu lima kali lebih bersinar dari semua Supernova yang pernah ada. ''Dari semua ledakan bintang yang pernah diamati, ini adalah 'rajanya','' ungkap Alex Filippenko, salah seorang peneliti dari NASA, Senin (7/5).
Para ilmuwan bahkan tak memedulikan adanya kemungkinan lain dari peristiwa besar di jagad raya itu. Penjelasan yang juga dianggap masuk akal adalah ledakan itu sesungguhnya berasal dari satu bintang kecil putih yang berada sedikit lebih jauh dari matahari. Namun, dari apa yang mereka saksikan, para saintis yakin bahwa ledakan itu berasal dari bintang yang berukuran maha besar.
Nathan Smith dari University of California di Berkeley dan University of Texas di Austin yang memimpin penelitian tersebut menyatakan bahwa ledakan itu 'benar-benar sangat luar biasa'. ''Seratus kali lebih besar energinya dibandingkan ledakan supernova khas lainnya. Kita belum pernah melihat ini sebelumnya,'' ungkapnya.
Sesungguhnya, sang bintang berada di sebuah galaksi yang posisinya relatif 'dekat' dengan galaksi Bima Sakti, tempat bumi kita berada. ''Sepertinya posisi bintang itu sangat jauh. Tapi, sesungguhnya sangat dekat dalam konteks alam semesta yang sangat luas ini,'' Nathan Smith.
Ledakan itu sebenarnya terjadi sudah sangat lama, namun baru terpantau dari bumi pada November 2006 lalu. Jaraknya yang 240 juta cahaya membuat peristiwa luar biasa itu baru saja bisa diamati dari Bumi. Dan, selama 70 hari ke depan, kilauan ledakan itu masih bisa diamati dari Bumi. ''Pada kenyataannya, bahkan setelah masa setahun itu, setelah lewat 200 hari, supernova tersebut memang agak memudar. Tapi, masih tetap bersinar seperti lazimnya sebuah supervona,'' kata Smith.
Para saintis sepakat memberi nama Supernova yang berada di galaksi yang bernama NGC 1260 itu sebagai SN 2006gy. Supernova SN 2006gy berhasil diamati dari Chandra X-ray Observatory milik NASA serta teleskop optik yang mengarah ke Bumi. Yang menarik, diduga ada satu bintang serupa SN 2006gy yang menetap di galaksi Bima Sakti kita. Tak mustahil, kelak, bintang itu juga akan mengalami ledakan yang luar biasa seperti halnya SN 2006gy.
Ledakan spektakuler dari suatu bintang raksasa sesungguhnya menandai terjadinya 'kematian' sang supernova. Peristiwa itu berperan penting dalam penciptaan anasir berat melalui sintesis dan fusi nuklir. Kemudian, peristiwa itu mendorong hasil ledakan 'berkeliaran' di ruang angkasa sehingga memenuhi kosmos dengan logam.
Eta CarinaeMario Livio, seorang astrofisikawan dari Space Telescope Science Institute di Baltimore mengatakan, mungkin saja mekanisme ledakan yang terjadi pada supernova itu diperhitungkan dalam kalkulasi teroritis. Ia mengatakan, bisa saja generasi bintang pertama di alam semesta telah punah dengan cara semacam itu.
Secara teori dapat dijelaskan bahwa ledakan yang terjadi pada supernova terjadi ketika inti dari sang bintang raksasa 'jatuh'. Kemudian, membentuk suatu lubang hitam dan terhempas ke antariksa. Namun, yang mereka amati dari SN 2006gy tampak berbeda. Supernova tersebut tampaknya merupakan hasil dari inti yang tidak 'jatuh' atau membentuk lubang hitam tadi. Yang menarik adalah pernyataan Dave Pooley dari University of California di Berkeley. Dia mengatakan bahwa apa yang diamati pada bintang SN 2006gy tampak serupa dengan Eta Carinae, satu bintang yang memiliki berat 100 sampai 120 kali massa matahari dan berada pada jarak 7.500 tahun cahaya di dalam galaksi Bima Sakti.
Eta Carinae adalah bintang tak stabil yang kini melepaskan radiasi sekitar 5 juta kali lebih besar dari matahari. Para saintis memperkirakan, ledakan luar biasa yang terjadi pada SN 2006gy juga bisa terjadi pada Eta Carinae. Jika saja Eta Carinae meledak maka bisa jadi itu menjadi 'pertunjukkan' ledakan bintang yang terbesar sepanjang sejarah jika dilihat dari bumi. Bayangkan saja, letaknya yang 'hanya' 7.500 tahun cahaya dari bumi bisa menjamin peristiwa itu terpantau demikian jelas dari bumi.
Dave Pooley dari University of California di Berkeley, menyatakan bahwa ledakan Eta Carinae akan memunculkan sinar yang teramat terang. ''Sehingga Anda dapat melihatnya selama siang hari dan Anda bahkan dapat membaca buku di bawah sinarnya pada malam hari,'' ungkapnya. Livio menyatakan bintang tersebut dapat meledak kapan saja. ''Ini dapat terjadi besok atau mungkin 1.000 tahun dari sekarang,'' kata Livio.
Lalu bagaimana dengan kehidupan di bumi jika ledakan itu benar-benar terjadi. ''Apakah ada risiko hidup di Bumi akibat ledakan ini? Tidak juga,'' katanya.
Livio mengatakan Bumi dapat terpengaruh kalau ada pancaran sinar gamma yang berpotensi membahayakan atmosfir dan kehidupan. Tapi, dirinya yakin bahwa peluang terjadinya peristiwa itu yang mengarah langsung ke Bumi tidak akan terjadi.
Iktisar:- Ledakan itu sebenarnya terjadi sudah sangat lama, namun baru terpantau dari bumi pada November 2006 lalu.- Para saintis sepakat memberi nama Supernova yang berada di galaksi yang bernama NGC 1260 itu sebagai SN 2006gy.( afp/ap/mag )

Wednesday, May 09, 2007

Bad Mood

Apakah kamu pernah nemuin dirimu merasa sangat terganggu tanpa sebab apa-apa? Atau tiba-tiba merasa nggak enak? Perasaan berubah dari sedih menjadi marah-marah dan tiba-tiba merasa senang hanya dalam hitungan menit dapat membuat remaja hilang kontrol. Lalu, mengapa emosi seperti roller coaster ini sering terjadi pada remaja?
Berhadapan dengan perubahan secara konstan dan tekanan adalah salah satu jawabannya. Mungkin saja terjadi saat remaja memulai hari pertamanya di sekolah baru dan ia nggak nemu teman-teman lamanya. Atau terjadi saat timbul keinginan untuk naik tingkat atau menjadi lebih baik dalam olahraga atau aktivitas lainnya yang merupakan salah satu perhatian bagi remaja.
Menjadi remaja berarti berjuang dengan identitas dan self image (jati diri). Diterima di kalangan teman sangatlah penting. Remaja juga menganggap penting saat pertama kali mereka harus terpisah jauh dari orang tua maupun keluarga. Remaja mungkin saja berpikir saat inilah saat harus membuat keputusan sendiri dalam segala hal, tapi di lain sisi merasa terlalu percaya diri dan merasa kesepian pada sisi lainnya dalam satu waktu.
Kebahagiaan dan kenikmatan yang dirasa dapat juga bikin remaja ngerasa bingung dan mengalami konflik batin. Remaja memerlukan waktu untuk ngerasa nyaman saat memasuki masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Penyebab penting lainnya pada perubahaan mood adalah faktor biologis. Saat pubertas dimulai, tubuh mulai memproduksi hormon kelamin. Hormon ini, progesteron dan estrogen pada gadis remaja dan testosteron pada remaja laki-laki, menyebabkan perubahan fisik pada remaja. Tetapi, pada beberapa kasus, perubahan tersebut juga menyebabkan perubahan emosi, naik-turun yang menyebabkan perasaan nggak terkontrol.
Perasaan terganggu atau short tempered bisa jadi tanda-tanda depresi. Begitu juga rasa bosan dan tidak punya harapan. Beberapa orang berpikir bahwa depresi seperti halnya sedih. Tapi, depresi dapat juga mempengaruhi mood, menjadi tidak sabar, gampang marah, atau bisa saja hanya sifat bawaan. Saat depresi mulai menganggu orang lain, saat itulah kamu ngebutuhin bantuan konsultan atau ahli terapi yang bisa ngebantu kamu ngadepin perasaan tersebut. fia/teenhealth
Kontrol Diri
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempermudah ngendaliin perasaan yang sering berubah-ubah:1. Sadari bahwa diri kamu nggak sendiri.
2. Aturlah napas; hitunglah napas sampai hitungan kesepuluh. Atau luangin waktu beberapa saat untuk nenangin diri, terutama saat marah. Bicaralah dengan orang yang kamu percaya. Teman dapat saling bantu dan menyadarkan kita bahwa kita nggak sendiri, ada teman yang bisa kita ajak bicara.
3. Berolahraga; olahraga teratur membantu peningkatan produksi beta- endrophine, sebuah hormon yang dapat ngontrol stres. Misalnya: lari pagi, tenis, bersepeda. Tidurlah juga yang cukup. Kelelahan dapat memicu kesedihan dan perasaan nggak enak.
4. Berkreasi; ikutlah kegiatan dalam bentuk proyek, misalnya menulis atau membuat jurnal, membuat sesuatu dari bahan kayu. Menulis dapat ngebantu ngatur dan numpahin pemikiran dan perasaan.
5. Menangislah; nggak ada yang salah dengan menangis. Faktanya, menangis dapat bikin seseorang ngerasa lebih baik. Bagaimanapun, saat kamu nemuin dirimu sedang sedih, nggak enak hati, bosan dan tidak ada harapan, dan tidak mampu keluar dari perasaan-perasaan itu, waktunya bertemu penasihat atau dokter.
6. Menunggu; lewatin perasaan bad mood dengan menunggu. Perasaan itu bisa lewat begitu saja. Jika perasaan nggak enak atau negatif dirasakan terlalu lama dan mengganggu kita dalam bersosialisasi dengan lingkungan, bicaralah dengan penasihat di sekolah, orang tua, atau ahli terapi. fia/teenhealth

Membantah Pengaruh Amerika


Latihan militer AS sebagai persiapan tindakan ke Iran hanya beberapa hari setelah DK PBB menjatuhkan Resolusi 1747 menegaskan situasi yang sedang terjadi. Pemerintah Indonesia dengan bersusah payah mencoba membantah pengaruh AS atas resolusi tersebut, namun latihan militer itu kian membawa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada situasi sulit.
Citra di kelompok masyarakatlah yang berat untuk diperbaiki karena selama ini pemerintah telanjur tebar pesona dengan mengakomodasi kebijakan nuklir Iran dan menentang campur tangan yang tak patut dari AS. Sementara, interpelasi akan lebih mudah diatasi karena partai-partai politik tidak cukup tulus melakukannya dan hanya tebar pesona pula demi 2009.
Partai Golkar takkan berbeda dengan PPP atau Demokrat untuk segera memahami keputusan pemerintah mendukung resolusi itu. Pemerintah kini cukup menandai figur tertentu, misalnya Yuddy Chrisnandi, sebagai koboi Senayan yang perlu mendapat perhatian khusus; serta partai oposisi seperti PDIP yang tidak punya beban politik. Dua hal yang juga takkan terlalu sulit dihadapi.
Membantah pengaruh Amerika adalah hal yang lazim namun ahistoris. Sejak keruntuhan Tembok Berlin pada 1989; serta Perestroika Gorbachev, lalu diikuti aksi politik Boris Yeltsin menentang keputusan keadaan darurat Politbiro pada 1991, yang menjadi ikon kematian komunisme Uni Soviet; tak ada lagi adidaya dunia selain Amerika. Pengaruhnya mengatasi kumpulan negara-negara makmur yang tergabung dalam Uni Eropa, mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
Francis Fukuyama menyebut pengaruh Amerika sebagai kekaisaran baru dunia. Negeri inilah pemegang saham terbesar dan penikmat dividen nomor satu--pada proyek bernama globalisasi. Pada saat bersamaan, Amerika melanggar aturan-aturan perdagangan internasional dan memberikan subsidi besar-besaran terhadap para petaninya yang berdampak pada pemiskinan petani-petani di wilayah negara lain.
Mali, negeri miskin di Afrika, menerima bantuan sekitar 37 juta dolar per tahun dari Amerika via USAID. Namun, seperti diungkap Edmund L Andrews dalam New York Times edisi 30 September 2002, negeri ini harus kehilangan sekitar 43 juta dolar dari penghasilan kapas sebagai dampak undang-undang pertanian AS yang meningkatkan subsidi dan perlindungan bagi produsen domestik AS.
Apa yang sedang Iran hadapi adalah copy paste skenario AS dalam menangani Irak pada 2002. Intinya adalah proyek kekaisaran dunia dalam menghadapi potensi disiden. Kaisar bernama George W Bush sebenarnya berbasa-basi saat menelepon Yudhoyono soal Iran. Ia tentu tak memerlukan dukungan untuk menghadapi Iran sebagaimana halnya ia tak perlu dukungan siapapun, termasuk PBB, saat menyerbu Irak. Bush memandang perlu menelepon Yudhoyono untuk hal lain yang belum kita tahu. Bisa jadi lebih terkait pengaruh Cina di kawasan.
Bush pada awalnya mengisyaratkan tidak merasa perlu mendatangi PBB untuk memulai proyek menghabisi 'senjata pemusnah massal' (WMD) milik rezim Saddam. Namun demikian Resolusi 1441 Dewan Keamanan PBB akhirnya jatuh dan mengamanatkan perlucutan senjata pemusnah massal tersebut.
Ancaman senjata pemusnah massal Irak bukanlah hal nyata yang saat itu dihadapi Amerika. Bush pun tak mencoba menggunakan Pasal 51 Piagam PBB yang mengizinkan tindakan militer unilateral sebagai pertahanan diri secara preemtif. Amerika melakukannya lebih sebagai tindakan pencegahan daripada aksi mendahului serangan.
Empat tahun kejatuhan rezim Saddam Hussein membuka selubung berbagai hal. Senjata pemusnah massal itu tak pernah ada. Kaisar Bush beralih pada persoalan terorisme bahwa situasi Irak adalah ladang subur bagi kelompok-kelompok pengancam perdamaian dunia bernama fundamentalis Islam. Ia bicara soal Alqaidah, kendati pada April 2007 mencapai ending antiklimaks dari anak buahnya sendiri: Tak ada kaitan antara rezim Saddam dan Alqaidah.
Deplu RI telah mengirimkan nota keberatan atas ekspose latihan militer AS persiapan ke Iran. Sebagaimana usul Yudhoyono saat Bush menjadi tamu besar di Bogor pada 2006, nota ini hanya akan masuk kuping kiri keluar kuping kanan karena sang kaisar lebih mendengar nasihat para pembisik di lingkungan dalamnya.
Bush junior ini, sebagaimana halnya sang ayah, adalah Episkopalian berdarah biru yang bersama separuh orang Amerika beralih menjadi Evangelis. Ia adalah bagian dari gerakan radikal menghadapi kebuntuan kebudayaan modern Amerika. Radikalisme ini tumbuh dari tokoh fundamentalis Kristen Bob Jones dengan penerus Billy Graham yang kerap mengutuk kehidupan modern sebagai sesuatu yang penuh dosa.
Fareed Zakaria, editor Newsweek International, mengutip seorang teolog, menggambarkan Graham sebagai pengkhotbah keras yang tahu mana ceramah yang laku dan tidak laku. Graham menggunakan media-media modern seperti televisi untuk menggantikan kesetiaan warga Amerika terhadap gereja-gereja lokal gaya Episkopalian tradisional.
Graham adalah perintis. Ia kemudian mendapatkan pengikut yang mewarisi fundamentalisme Kristennya. Dua nama terkemuka saat ini adalah Pendeta Patt Robertson dan Jerry Falwell. Merekalah yang memberi inspirasi bagi George W Bush tentang Perang Salib saat hendak menggelorakan semangat untuk menyerang Irak. kalyara@yahoo.com(Arys Hilman )

Ada apa dengan Pendidikan??


Pendidikan adalah sebuah proses transformasi masyarakat dari kebodohan menuju cerdas pandai. Pendidikan juga proses perubahan masyarakat dari ketidakmampuan menjadi keahlian. Sekaligus pendidikan adalah sarana mengubah kemalasan dan kejumudan menjadi kesadaran dan tindakan. Oleh karena itu, pendidikan menjadi pondasi sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Karena strategisnya kedudukan pendidikan dalam perubahan masyarakat, maka pendidikan harus mendapatkan prioritas yang tinggi dalam pembangunan. Tidak heran apabila UNDP merekomendasikan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) dijadikan sebagai parameter utama dalam menilai keberhasilan pembangunan suatu negara. Perhatian kita terhadap pendidikan juga telah disepakati oleh seluruh pengambil keputusan negara melalui UUD 1945 (hasil amandemen) yang pada pasal 31 ayat 4 mencantumkan bahwa anggaran pendidikan kita harus sekurang-kurangnya mencapai 20 % dari keseluruhan total anggaran pembangunan kita.
Kedudukan UUD yang semestinya dijadikan sebagai acuan dasar berbangsa dan bernegara, justru oleh pemerintah masih belum ditaati. Pemerintah malah menjadi "pembangkang" UUD. Selama tiga tahun terakhir pembangunan, alokasi anggaran pendidikan kita dalam APBN belum mencapai 20 %. Pada APBN tahun 2007 ini alokasi anggaran pendidikan baru menyentuh 11,8 %. Pemerintah juga terus mengulur waktu pemenuhan angka 20 % itu dengan menyatakan bahwa anggaran sebesar itu baru akan dicapai lima tahun lagi. Itu artinya selama masa pemerintahan SBY - JK, amanat UUD itu tidak akan pernah dicapai.
Alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 % sudah sangat mendesak direalisasikan pada saat ini. Karena dengan alokasi sebesar 20 %, maka prioritas pertama yang harus segera dicapai adalah pemberian akses dan penyediaan kesempatan belajar untuk semua orang melalui pembebasan biaya pendidikan tingkat dasar yaitu sekurang-kurangnya pada jenjang SD sampai SLTA. Prioritas kedua adalah pada peningkatan kualitas belajar mengajar, seperti peningkatan kualitas guru, perbaikan rancangan proses belajar, dan penyediaan sarana dan fasilitas belajar. Sedangkan prioritas ketiga adalah pada dukungan pencapaian hasil belajar, peningkatan daya saing bangsa dan implementasi hasil belajar guna memperbaiki kualitas kesejahteraan.
Kita semua tentu mengetahui bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan biaya yang besar. Akan tetapi kalau semua pihak, khususnya pemerintah berkomitmen untuk mewujudkannya, maka biaya pendidikan dasar yang mahal bisa digratiskan. Dan kita juga harus buktikan bahwa sekolah yang gratis itu tetap bermutu. Bukan sekolah gratis yang seadanya atau asal-asalan.
Komitmen alokasi anggaran 20% tersebut harus tercermin pada APBN dan APBD selambatnya pada tahun 2008. Dengan anggaran 20% APBN saja, maka alokasi anggaran pendidikan pada APBN sekurang-kurangnya akan mencapai 120 Triliun. Itu artinya rata-rata setiap propinsi akan mendapatkan alokasi anggaran pendidikan dari APBN lebih dari 3,6 Triliun. Belum lagi dari sumber APBD. Jumlah tersebut cukup memadai untuk memulai pendidikan dasar berkualitas yang gratis.
Pemenuhan kesempatan belajar tingkat dasar yang gratis diharapkan akan mempercepat proses perbaikan kualitas bangsa secara menyeluruh. Dan dengan perbaikan kualitas bangsa, akhirnya kita berharap bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat akan segera dapat dicapai.(Ahmad Juwaini )

Monday, May 07, 2007

Pemerintah Pastikan Ujian Nasional SD Mulai Tahun 2007/2008

Jakarta--RoL-- Pemerintah memastikan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sekolah dasar akan diselenggarakan mulai tahun ajaran 2008/2009 sesuai dengan amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
Demikian salah satu hasil rekomendasi Rembuk Nasional Pendidikan 2007 yang disampaikan Sekjen Depdiknas Dodi Nandika usai acara penutupan kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa malam. Ia mengharapkan seluruh dinas pendidikan provinsi, kabupaten dan kotamadya bersama unit kerja Depdiknas terkait untuk mempersiapkan diri menyongsong pelaksanaan UN- SD tahun 2008.
Rapat komisi dan pleno yang dihadiri perwakilan masing-masing daerah dengan materi bahasan mengenai ujian nasional telah menyetujui adanya UN SD mulai tahun 2008. Sementara itu, Kepala Balitbang Depdiknas Mansyur Ramly mengatakan persiapan pelaksanaan UN SD yang harus dilakukan menyangkut soal standarisasi, organisasi, dan pembagian wewenang pusat dan daerah, bahkan ada usulan sampai ke tingkat kecamatan.
Termasuk juga, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai lembaga independen penyelenggara ujian nasional (UN) akan mempersiapkan bahan-bahan ujiannya dan sosialisasi secara besar-besaran soal UN SD tersebut.
Mansyur mengatakan, bahan-bahan UN SD nantinya masih menggunakan kurikulum tahun 1994 sedangkan terkait pembagian pendanaan penyelenggaraan juga menjadi pembahasan dan akan dibicarakan lebih lanjut. Ia mengatakan, penyelenggaraan UN SD ini merupakan amanat PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang menyebutkan dalam tiga tahun terbitnya PP harus diselenggarakan UN SD.
"UN SD juga tidak jauh berbeda dengan UN di SLTP dan SLTA sebagai pemetaan mutu dan memotivasi murid untuk belajar lebih keras," katanya. Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Yunan Yusuf mengakui, pihaknya sedang mempersiapkan materi yang cocok atau pas dalam membahas UN SD ini.
Mata Pelajaran yang diujikan untuk UN SD adalah Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia. "Tingkat kesulitan soal, akan disamakan dari Sabang sampai Merauke, mengenai standar angka kelulusan sedang dimusyawarahkan bersama para kepala dinas se Indonesia", jelas Burhanuddin yang disetujui Yunan Yusuf.
Sebelumnya, Mendiknas Bambang Sudibyo mengatakan, kebijakan UN SD ini tidak akan mengganggu pelaksanaan wajib belajar (wajar) 9 tahun, yang juga ditargetkan akan selesai pada tahun 2008. "Ujian Nasional SD ini untuk mengukur pencapaian standar isi dan standar kompetensi dengan kriteria kelulusan yang ditingkatkan" , tambahnya. Antara

Uian Nasional Timbulkan Kepanikan

Di Surabaya oknum guru tertangkap curi soal Bahasa Indonesia
JAKARTA -- Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina, Utomo Dananjaya, mengatakan Ujian Nasional merupakan kekeliruan dalam sistem pendidikan Indonesia. Metode dalam UN hanya menghasilkan murid yang pandai menghafal tapi tidak menambah kompetensi keilmuan anak. Utomo bahkan mengatakan UN bukan bertujuan meningkatkan pendidikan anak. ''Karena target UN sudah dipengaruhi pertimbangan politik," ujarnya, Ahad (15/4).
Fenomena UN, kata dia, mengakibatkan kepanikan tidak hanya di kalangan murid, orang tua murid, guru, dan kepala sekolah. Saat ini kepala daerah turut merasa malu bila hasil UN di wilayahnya tidak mencukupi kualifikasi kelulusan. Akibatnya kepala daerah membentuk tim sukses kelulusan UN. ''Bupati atau gubernur bekerja sama dengan tempat bimbingan belajar,'' paparnya. Anak, kata dia, digenjot belajar menjawab soal dan berlatih menghafalkan jawaban bukan belajar berpikir mandiri.
Standar kelulusan UN tahun ini rata-rata 5,0. Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika (IPA) atau Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Ekonomi (IPS). Jika ada satu mata pelajaran di bawah 5, maka masih mungkin seorang siswa lulus asal nilai mata pelajaran lain minimal 6,0.
Metode seperti ini, kata dia, tidak menghasilkan perbaikan kualitas murid. "Anak-anak tidak diajak berpikir mandiri, padahal di tingkat perguruan tinggi mereka harus berpikir mandiri," tuturnya. Sementara itu materi UN untuk SMA, Madrasah Aliuyah, SMK dan sederajat dikawal ketat aparat kepolisian. Kepala Dinas Pendidikan Nasional Sulsel Patabai Pabokori mengatakan, distribusi soal sudah mulai dilaksanakan Senin (16/4) dengan melibatkan petugas Polsek. Tak hanya mengawasi pelibatan petugas kepolisian ditujukan mengantisipasi daerah yang sulit dijangkau. Diknas Sulsel melibatkan tim pemantau independen dipimpin Prof Halide dari Universitas Hasanuddin.
Di Depok, panitia juga menempatkan satu tim independen di tiap lokasi ujian. ''Teknisnya, satu anggota tim akan memantau di setiap lokasi pelaksanaan UN,'' ujar Yulistiani Mochtar, bendahara Panitia UN Kota Depok, Senin (16/4). Sementara itu seorang oknum guru di Ngawi Jawa Timur tertangkap mencuri satu bundel naskah soal Bahasa Indonesia. Aksi itu terungkap ketika polisi di jajaran Ngawi melakukan pemeriksaan berita acara penerimaan soal ternyata tidak sesuai dengan jumlah yang diterima.
Awalnya, saat naskah diambil dari gudang penyimpanan di kantor Dinas Pendidikan Ngawi menuju ke Polres Ngawi, polisi tidak menaruh curiga terhadap oknum guru berinisial M. Setelah dicocokkan dengan berita acara penerimaan dan jumlah bendel soal, ternyata terdapat selisih satu bundel hilang. Disebutkan ada 25 eksemplar. Namun, setelah dilakukan penghitungan ulang ternyata jumlahnya hanya 24 eksemplar atau hilang satu eksemplar.
Setelah mengadakan penyelidikan, polisi menyergap oknum guru dari sekolah kenamaan di Ngawi. ''Bundel naskah dikembalikan,'' ujar Wakapolres Ngawi Kompol Juli Setyadi, kemarin (16/4). Sejumlah orang tua siswa juga kemarin meramaikan lokasi UN anaknya. Mereka bertanya soal standardisasi kelulusan kepada guru sekolah. Mereka puas atas sistem yang baru diberlakukan. '''Saya optimis, karena anak saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk UN besok,'' ujar Jauhari (45 tahun), kepada Republika, di Jakarta, Senin (16/4). Ia mengaku sistem yang sekaran lebih adil. Dia bercerita tahun lalu anak tetangganya tak lulus UN padahal telah diterima di Universitas Indonesia. ren/tok/edo/ina/ind/ade

Ujian? Jangan Panik ...

Hasil ujian bisa jeblok bila tuntutan orangtua berlebihan.

Suara Feri (12 tahun) tak terdengar lagi. Ketika Hani melongok ke kamar, anaknya sudah tertidur. Buku paket sains menutupi wajahnya. ''Feri rajin membaca buku pelajaran,'' kata Hani tentang anak bungsunya yang dalam waktu dekat ini akan menghadapi ujian SD. ''Tapi, saya nggak bisa mendapat gambaran kesiapan anak itu.'' Hani khawatir, bila nilainya buruk Feri bakal kesulitan masuk SMP favorit.
Banyak orangtua menghadapi kekhawatiran yang sama. Apalagi ujian SMP juga ada di depan mata. Kendati mengalami kekhawatiran, orangtua, kata Dr T Priyo Widiyanto MSi, harus menyiapkan anak agar jangan sampai mengalami ketegangan berlebihan saat mengikuti ujian. ''Saya melihat dari pengalaman siswa SMA yang mengikuti ujian kemarin banyak yang stres. Bahkan siswa-siswa di salah satu SMA di Jawa Timur ada yang sampai melempari sekolah, karena mereka mengalami ketegangan,'' ungkap Priyo yang juga kepala Pusat Pelayanan Pers dan Konsultasi Psikologi ini.
Menularkan kepanikanOrangtua kerap membuat anak cemas. Sering kali, Priyo melihat orangtua menuntut anaknya yang menghadapi ujian 'harus ini', 'harus itu'. ''Bahkan ada orangtua yang menakut-nakuti nanti kalau anak tidak lulus nanti akibatnya begini atau begitu,'' ujarnya, mencontohkan.
Priyo mengingatkan para orangtua agar jangan menakut-nakuti anak di saat ujian sudah semakin dekat. ''Kalau orangtua bersikap demikian anak akan tegang.'' Menghadapi ujian, tak sedikit anak dipersiapkan dengan kegiatan bimbingan belajar di sekolah maupun di luar sekolah. Karena anak sudah lama bersiap diri, Priyo berpendapat, pada saat menjelang ujian, anak jangan dituntut untuk terus belajar. Justru pada saat ini orangtua harus melakukan banyak komunikasi dengan anak yang lebih rileks.
''Seperti halnya pada waktu anak-anak mau menghadapi ujian, saya katakan pada mereka bahwa jalani saja dengan enak. Kalian kan sudah mempersiapkan lama. Sekarang kita tinggal memohon kepada Tuhan agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam ujian,'' kata Priyo. Namun, biasanya pada saat menjelang ujian orangtualah yang malah panik. Kepanikan orangtua ini akan menular ke anak yang akan menjalani ujian, sehingga anak akan panik juga di saat ujian. Jadi, ia menambahkan, anak bisa menjadi korban kepanikan orangtua. Apabila ujian tinggal 1-2 hari lagi, pada saat ini anak tidak perlu dituntut harus belajar. Sebaiknya anak disarankan saja untuk membuka catatan yang ringan-ringan saja.
Memahami karakter ujianSaat mempersiapkan diri menghadapi ujian, Peggy Gisler dan Marge Eberts dalam Test Trouble, mengingatkan para orang tua agar memastikan sang anak tahu format ujian sebelum mulai belajar untuk menghadapinya. ''Jika tidak, dia perlu menanyakan pada guru untuk menghindari kejutan yang tak menyenangkan saat hari ujian,'' saran penulis buku Careers for Bookworms ini.
Agar berhasil pada berbagai jenis ujian, menurut dua guru senior AS yang aktif menulis artikel yang diterbitkan di media massa internasional ini, anak harus belajar mempersiapkan masing-masing dengan caranya sendiri. Apa sajakah itu? Pada materi ujian dengan jawaban ganda --multiple-choice dan menjodohkan-- jawaban yang benar sudah tersedia. Agar bisa berhasil dengan baik, anak harus bisa mengingat detail yang spesifik seperti tanggal, nama, dan definisi.
Hal yang sama untuk soal-soal yang membutuhkan jawaban singkat, ia hanya diharapkan untuk menulis jawabannya secara tepat. ''Daya ingat yang kuat dibutuhkan untuk menghadapi soal-soal semacam ini,'' tulis Gisler dan Eberts. Lain lagi soal-soal esai. Untuk menghadapi soal yang membutuhkan jawaban panjang ini anak perlu memahami gambaran besar suatu pengetahuan dengan rincian sebagai pendukungnya.
Tapi, di antara berbagai jenis soal, menurut Gisler dan Eberts, yang paling sulit untuk dipersiapkan adalah yang membutuhkan jawaban 'betul-salah'. Sebab, bisa berhubungan dengan antara isu besar dan fakta-fakta yang khusus. ''Banyak guru mengombinasikan beberapa jenis pertanyaan itu dalam ujian,'' kata mereka.
Secara logika bila anak belajar baik hasilnya akan mencerminkan upaya yang sudah dilakukannya. Namun, dalam wawancara dengan Republika, Priyo mengakui ada anak yang nilai ulangan sehari-harinya bagus, tetapi ketika ujian jeblok. Hal ini, katanya, salah satu penyebabnya adalah tuntutan yang lebih dari orangtua. ''Memang tuntutan orangtua terhadap anak itu berbeda-beda,'' ungkap dia.
Sebaiknya, saran Priyo, di saat menjelang ujian anak berlaku bak pemain sepak bola. Apa maksudnya? Di saat hendak ujian tidak bersikap ngoyo sekali. ''Kesalahan yang sering terjadi adalah pada saat detik-detik menjelang ujian, anak masih terus belajar sehingga akan menjadi tegang,'' ujar Priyo, ''Justru yang penting adalah menjelang detik-detik terakhir ujian, anak harus rileks.'' nri/poy/familyeducation.com ( ) http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=290395&kat_id=100

Tuesday, April 10, 2007

OUTING LEVEL 5 YANG BERKESAN!!!


Alhamdulillah setelah melalui perjalanan panjang akhirnya level 5 SDIT Darul Abidin telah melaksanakan kegiatan yang merupakan agenda rutin kelas. Kegiatan pada tanggal 29 s/d 30 Maret ini cukup berbeda dengan kegiatan outing sebelumnya karena dalam outing yang kedua ini kami memadukan dua kegiatan seperti kepanduan dan outing. sesuai dengan agenda kegiatannya tema yang kita angkat adalah "Mewujudkan generasi Sholeh Berwawasan Iptek".

Mengingat pentingnya suatu sarana yang menunjang yang sesuai dengan materi pembelajaran yang saat ini secara umum sedang dipelajari dalam pelajaran sains dan PKPS selain itu diharapkan dari kegiatan ini dapat memberikan bekal life skill dalam bentuk kegiatan kepanduan yang diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman anak terhadap makna hidup yang sebenarnya dengan didasari nilai-nilai keagamaan sehingga diharapkan siswa mempunyai wawasan tentang IPTEK sekaligus memiliki sikap tindakan yang lebih bermakna yang menyentuh kebutuhan dasar siswa. outing dan kepanduan ini dilakukan di Lembang Bandung dengan beberapa lokasi seperti Observatorium Boscha, gunung tangkuban perahu, dan kebun strawberry lokasi-lokasi tersebut dipilih karena merupakan tempat yang cocok sebagai aplikasi dari materi alat optik, cahaya , kenampakan alam,dan kenampakan buatan.

Selain hal di atas kegiatan ini juga diharapkan dapat :
1. Meningkatkan sumber daya manusia
2. Menumbuhkan sikap ilmiah pada siswa
3. Meningkatkan keterampilan siswa
4. Meningkatkan semangat belajar siswa
5. Memudahkan penyampaian materi

Sebagai evaluasi positif dari kegiatan ini dapat kita lihat dari laporan kegiatan siswa yang dituangkan kedalam bentuk tulisan maupun CD yang mereka presentasikan dengan media powerpoint dan dinilai langsung , dalam hal ini oleh Kepala Sekolah SDIT Darul Abidin Ibu Endah Tri Kusumawati, S.Pd.
Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah SDIT Darul Abidin dan semua pihak yang telah membantu, khususnya Mama Falah, Mama Frizky, Mama Elvan, Mama Ajeng, Mama Danti, Mama Reza, Mama Fashli, Mama Marsya, Mama Ruli, Mama Fachri, Papa dan Mama Lusti, dan Mama-Mama yang lain dan teman- teman guru Bapak Mas'ud, Bapak Heru dan Ibu Kasmilah sehingga acara ini dapat terlaksana.
Mudah-mudahan dengan adanya acara ini dapat memebuat kita semua lebih kreatif lagi .



kita_raya@yahoo.co.id

Monday, April 02, 2007

Salju Telah Turun Di Dataran Arab Sebagai Salah Satu Tanda Datangnya Hari Kiamat

Salju Telah Turun Di Dataran Arab Sebagai Salah Satu Tanda Datangnya Hari Kiamat


TULISAN INI UNTUK MENJAWAB KERAGUAN SAUDARAKU GALIH. THANKS FOR YOUR ATTENTION AND YOUR QUESTION

Sebagimana diberitakan oleh TV Arab Saudi dan diberitakan kembali oleh Nuansa Pagi RCTI (Selasa, 15 Januari 2002), bahwa pada Hari Minggu, tanggal 13 January 2002, di Arab Saudi yang merupakan daerah gurun pasir yang sangat panas dimana matahari bersinar sepanjang hari, telah terjadi suatu fenomena alam yang langka, yaitu dengan turunnya salju dengan lebatnya. Tepatnya di darah Tabuk 1500 km dari Riyad (Ibukota Arab Saudi) ketebalan salju mencapai 20 cm, dan di Yordania suhu mencapi titik beku ( 0 derajat celcius).

Ternyata tahun-tahun terakhir ini di Jazirah Arab yang notabenenya gurus pasir panas, turunnya salju ini telah sering terjadi, tetapi hal ini ditutup-tutupi atau tidak dipublikasikan secara luas. Ada apa gerangan dengan terjadinya fenomena alam tersebut?.......

Bagi umat Islam yang telah memahami ajaran Islam, turunnya salju di arab saudi ini bukan merupakan hal yang aneh, karena hal ini telah diterangkan oleh Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu. Ketika para sahabat menanyakan kepada Rasulallah SAW mengenai kapan datangnya hari kiamat. Rasulallah SAW menjawab, bahwa pengetahuan mengenai datangnya hari kiamat hanya ada pada sisi Allah SWT. Tetapi Allah SWT telah memberitahukan tanda-tandanya kepada Rasulallah SAW, antara lain sebagaimana diterangkan dalam salah satu Hadist Rasulallh SAW:

"Hari Akhir tidak akan datang kepada kita sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai (HR Muslim)"

Dari Hadist Rasulallah SAW di atas ada beberapa informasi yang didapat:
1. Informasi datangnya hari akhir / kiamat;
2. Dahulu kala dataran / jazirah Arab pernah menjadi padang rumpur yang subur dan dipenuhi dengan sungai-sungai; dan
3. Nanti, dataran Arab sekalai lagi akan menjadi padang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai, sebagai salah satu tanda datangnya hari kiamat.

Jauh-jauh hari sebelum terjadinya turun salju di Arab Saudi dewasa ini sebagaimana diberitakan di atas, para ilmuan dari King Abdul Aziz University (Arab Saudi) bekerja sama dengan para ilmuan barat dan manca negara telah melakukan penelitian ilmiah mengenai fenomena-fenomena alam yang diterangkan dalam Al-Quran dan Al-Hadist. Salah satunya mengkaji mengenai Hadist Rasulallah SAW di atas.

Kajian ini antara lain dilakukan bersama dengan seorang orientalis, Profesor Alfred Kroner, seorang ahli ilmu bumi (geologi) terkemuka dunia, dari Department Ilmu Bumi Institut Geosciences, Johannes Gutenburg University, Mainz, Germany. Ketika ditanyakan kepada Prof. Korner oleh para Ilmuan King Abdul Aziz sebagaimana diterangkan dalam Islam dan Sains hal. 25-26: * Bagaimana Nabi Muhammad SAW bisa mengetahui bahwa dahulu kala jazirah/tadaran Arab merupakan padang rumput yang subur dan dipenuhi oleh sungai-sungai yang mengalir?..... Karena Prof Korner tidak beriman kepada Al-Quran dan Al-Hadist, ia menjawab dengan tuduhan bahwa bisa saja Nabi Muhammad SAW mengetahui hal tersebut dari kitab-kitab lama seperti Jabur, Tauret dan Injil yang sering menceritakan bahwa dulu di dataran Arab merupakan padang rumput yang subur dengan banyaknya cerita tentak para pengembala ternak, cerita-cerita tentang kebun anggur dan cerita-cerita tentang pemilik perkebunan yang subur yang sering diceritakan dalam kitab-kitab tersebut. Atau bisa jadi Nabi Muhammad SAW menconteknya dari ilmuan-ilmuan dari Roma pada saat itu;

* Menanggapi tuduhan Prof. Korner tersebut, Ilmuan King Abdul Aziz, menjawab OK, anda bisa saja menuduh seperti itu, tapi apakah keadaan dataran Arab yang subur dahulu kala itu bisa dibuktikan secara ilmiah pada masa Nabi Muhammad SAW hidup 1400 tahun yang lalu?.... Prof. Korner menjawab pada masa itu belum dapat ibuktikan, karena sains dan teknologinya tidak memungkinkan. * Apakah hal itu benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan secara ilmiah dengan teknologi canggih dewasa ini?... Prof. Korner menjawab ya!.. dahulu dataran Arab dipenuhi dengan kebun-kebun yang subur dan sunga-sungai yang mengalir, dan secara ilmiah keadaan tersebut dapat dibuktikan.

Prof Korner menjelaskan bahwa dahulu selama Era Salju (Snow Age), kemudian Kutub Utara icebergs perlahan-lahan bergerang ke arah selatan sehingga relatif berdekatan dengan Semenanjung Arab, pada saat itu iklim dataran Arab berubah dan menjadi salah satu daerah yang paling subur dan hijau di muka bumi. Ini merupakan akta sains yang tidak bisa dibantah.

* Pertanyaan selanjutnya, bagaimana Nabi Muhammad SAW dapat mengetahui juga bahwa sekali lagi dataran Arab itu akan menjadi daerah yang subur dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai sebagai tanda datangnya hari kiamat, padahal pada masa itu 1400 tahun yang lalu teknologinya belum memungkinkan untuk mengetahui hal tersebut dan informasi tersebut satupun tidak diterangkan baik dalam kitab-kitab terdahulu maupun dalam penelitian ilmuan-ilmuan Roma?....... Prof. Korner enjawab dengn malu-malu, bahwa Nabi Muhammad SAW dapat mengetahui informasi itu asti dari sesutu yang mengetahui betul mengenai alam ini (cuma Prof. Korner mengelak ntuk mengatakan secara terus terang bahwa sebenarnya informasi itu datangnya dari Tuhan, Allah SWT yang paling tahu tentang alam ini, karena Dia-lah yang telah enciptakan dan mengaturnya).

* Dan apakah informasi yang dikabarkan Nabi Muhammad SAW 1400 yang lalu bahwa sekali lagi dataran Arab itu akan menjadi daerah yang subur dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai benar-benar akan terjadi?.....

Prof Korner menjawab dengan tegas ya!... karena sebenarnya proses itu sekarang sedang terjadi. Era Salju Baru (New Snow Age) sebenarnya telah dimulai, sekali lagi sekarang salju di kutub Utara sedang merangkak/bergeser perlahan-lahan ke arah elatan mendekati Semenanjung Arab. Hal ini dapat dibuktikan dengan fakta dan sains, dimana tanda-tanda itu nampak dengan jelas di dalam badai salju yang menghujani bagian utara Eropa dan Amerika setiap musim salju tiba. Dan sekarang terbukti bahwa salju telah beberapa kali turun di dataran Arab sebagaimana diberitakan TV Arab Saudi dan RCTI di atas.

Kejadian di atas merupakan salah satu bukti yang telah dijanjikan Allah SWT bahwa firman-Nya yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW dalam Al-Quran dan Al-Hadist adalah benar datang dari Tuhan pencipta alam semesta ini, yaitu Allah SWT. Sebagaiman firman Allah SWT:

"Al-Quran ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al-Quran setelah beberapa waktu lagi" (QS. Shad :87-88)

Wahai umat manusia di dunia, apalagi yang yang menghalagi kita untuk beriman bahwa: "Tiada Tuhan selaian Allah, dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah"....... padahal kebenarannya telah terbukti?........ dan hari kiamat telah di depan mata???......

Masih banyak lagi kebenaran tentang fenomena alam yang diterangkan dalam Al-Quran dan Al-Hadist yang dikabarkan 1400 tahun yang lalu yang baru terbukti secara ilmiah melalui penelitian sains dan teknologi canggih selama bertahuan-tahun sampai sekarang ini. Seperti kejadian manusia yang diterangkan secara rinci dalam A-Quran yang baru terbukti secara ilmiah oleh ilmu kedokteran yang canggih dewasa ini, keterangan tentang tata surya, kejadian gunung-gunung, kejadian laut dan keberadaan mata air tawar di dasar laut asin yang dalam, keterangan tentang saraf manusia, dan masih banyak lagi.

Al-Quran merupakan mu'jizat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dibandingkan dengan mu'jizat-mu'jizat lain yang diberikan Allah kepada para nabi Allah SWT yang lain. Mu'jizat merupakan salah satu bukti yang diberikan Allah untuk membuktikan kepada umat manusia bahwa seseorang yang diutus itu benar-benar merupakan nabi dan untusan Allah SWT.

Mu'jizat diberikan Allah SWT disesuaikan dengan tarap berfikir masyarakat pada masa seorang nabi diutus Allah SWT kepada masyarakat terebut. Seperti mu'jizat nabi-nabi beriktu ini: Dengan kekuasaan Allah SWT Nabi Ibrahim AS tidak mempu dibakar api, Nabi Musa AS dapat membelah laut merah dengan tongkatnya, Nabi Isa AS dapat menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang buta dll. Mu'jizat-mu'jizat tersebut dapat dengan mudah dilihat dan diketahu oleh masyarakat pada masa itu tanpa harus melakukan penelitian dan pengetahuan yang canggih, karena dapat disaksikan dengan mata telanjang oleh orang-orang yang menyaksikannya. Tetapi mu'jizat tersebut hanya bisa disaksikan pada masa itu saja dan tidak dapat dibuktikan kembali oleh masyarakat masa sekarang, masyarakat sekarang hanya bisa mengetahui informasi tersebut dari firman-friman Allah SWT dalam Kitab-kita-Nya. Karena memang nabi-nabi terdahulu diutus Allah terbatas hanya untuk masyarakatnya saja yang hidup pada masa itu saja.

Sementara Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang diuntus Allah SWT untuk semua umat manusia di dunia sampai akhir zaman, sehingga mu'jizatnya yang terbesar berupa Al-Quran dapat dibuktikan oleh siapa saja kapan saja dan dimana saja sampai hari akhir, asalkan manusia mau mempelajari, mengkaji dan menelitinya.

Wallahu a'lam bish shawab.

Jakarta, 15 Januari 2002
Wassalam,
Endang Wijaya




Tuesday, March 27, 2007

Salju Turun di Arab Saudi???

Photo Salju yang turun di Arab Saudi, salah satu tanda datangnya hari kiamat

Berikut ini adalah foto-foto salju yang turun di Arab Saudi, keterangan mengenai Salju yang turun di Arab Saudi telah saya muat dengan judul Salju Telah Turun Di Dataran Arab Sebagai Salah Satu Tanda Datangnya Hari Kiamat �tetapi pada artikel tersebut tidak ada fotonya, nah alhamdulillah ada temen saya yang mengirim foto tentang turunnya salju tersebut sehingga lebih meyakinkan bagi kita.



Saturday, March 24, 2007

Tragedi WTC ada dalam QS. At Taubah???

Tragedi WTC ada dalam QS. At Taubah???



Apa yang ada dalam benak kita, ketika peristiwa runtuhnya bangunan bersejarah Amerika yakni Twin Tower WTC di New York itu diperdengarkan oleh kita? jawab kita mungkin "itu ulah teroris, atau ulah Osama bin Laden, atau ulah Jama'ah Islamiyah, dll. inilah kenyataan yang kita hadapi sekarang. Namun dengan adanya peristiwa tersebut ada banyak sekali orang Amerika dan barat yang berbondong- bondong untuk masuk kedalam agama islam. setelah mengkaji kenapa setiap ada bom atau teror meledak yang disalahkan selalu Al- ISLAM. di bawah ini mungkin menjadi jawabannya bagi mereka yang diberi hidayah oleh ALLAH SWT.

Tadi pagi aku cukup tercengang mendengar penuturan ustadz yang mengatakan bahwa tragedi WTC ternyata sudah dituturkan Allah dalam Qs. At Taubah :109...

109. Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang yang zalim.


Disitu disebutkan keruntuhan sebuah bangunan karena yang mendirikannya adalah orang -orang yang zalim...

WTC yang runtuh di kota New York pada tanggal 11/9/2001 berada di jalan JERF HAR telah disebutkan di atas pada kata "JURUFIN HAR" oleh ulama tafsir dulu diterjemahkan sebagai "ditepi jurang yang runtuh" ternyata adalah nama sebuah jalan dikota New York tadi, JERF HAR.

Surat Attaubah terletak pada juzz 11 menunjukkan tanggal 11 kejadian tersebut, tanggal terjadinya tragedi WTC. Sedangkan angka 9 yang menunjukkan bulan September, sama dengan QS. Attaubah yang berada pada urutan Alquran, dimana surat Attaubah berada pada urutan ke 9 dari 114 surat yang diperintahkan kita baca setiap harinya.

Ayat 109......ternyata jumlah tingkat di gedung WTC ada 109 tingkat..!!!
Kejadian tersebut pada tahun 2001, setelah dihitung- hitung, jumlah huruf di Surat At Taubah ada 2001 ayat!!! Subahanallah....

Ternyata Allah telah memberikan kabarnya 14 abad yang lalu tanpa diketahui oleh manusia. Inikah mukjizat Alqur'an?? Yang telah membuktikan kejadian pada masa yang akan datang?
Wallahu a'lam bisshawab

Sumber : Sabili

Friday, March 23, 2007

Memilih Sekolah Dasar Unggulan

Merasa nyaman dan senang bersekolah merupakan faktor penting yang akan memberikan motivasi tinggi terhadap anak dalam proses belajar.

Seorang anak -- sebut saja Rani -- kini berusia 6 tahun 9 bulan. Dia duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD). Tidak seperti siswa lainnya, Rani tampaknya menghadapi berbagai masalah. Tugas-tugas sekolahnya tidak pernah selesai. Posisi duduknya menunjukkan kurangnya minat dan motivasinya terhadap sekolah. Tiap ingin berangkat ke sekolah, dia selalu merasakan sakit perut. Tapi setelah diperiksakan ke dokter, tidak ditemukan adanya gejala klinis. Rani sehat-sehat saja.

Di sekolah, Rani belajar bersama 39 siswa lainnya dalam satu kelas dengan seorang guru kelas. Guru mengajar dengan cara memberikan catatan-catatan di papan tulis dan murid mencatat di bukunya masing-masing. Di papan terdapat beberapa catatan mengenai beberapa mata pelajaran sekaligus. Ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi amak-anak yang ketinggalan dalam mencatat.

Rani tidak pernah selesai dalam mencatat maupun menyelesaikan soal-soal yang diberikan gurunya. Guru pun tidak berupaya menyediakan waktu bagi Rani untuk mengatasi masalah yang dihadapi muridnya. Rani memang termasuk anak pendiam, agak malu-malu dan kurang berinisiatif dalam memulai pertemanan.

Tentu saja orang tua Rani bingung. Kebingungan itu bukan tanpa alasan. Masalahnya, saat belajar di Taman Kanak-kanak (TK), Rani termasuk anak yang cepat dan mudah mengikuti kegiatan-kegiatan yang diberikan oleh guru. Dia sudah dapat membaca, berhitung, dan menulis saat menyelesaikan pendidikannya di TK.

Apa yang terjadi pada diri anak itu? Linda Primana, staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) yang mengisahkan kasus tersebut dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Jakarta Books Rabu (14/4) lalu. Ia melihat, tampaknya sekolah yang ditempati Rani saat ini tidak sesuai dengan keadaan perkembangan dirinya.

Linda menuturkan, orang tua beranggapan dengan perkembangan yang baik di TK, Rani dapat dengan mudah mengikuti pelajaran-pelajaran di SD yang dipilih orang tuanya. ''Padahal, untuk dapat masuk dan memulai pendidikan di SD, dibutuhkan kematangan dan kesiapan sekolah yang mencakup aspek fisik, mental, dan sosial-emosional,'' tuturnya.

Bagi seorang anak, kata Linda, kelas 1 SD merupakan periode trasisi dari masa kanak-kanak yang pesat pertumbuhannya ke fase berikutnya yang memiliki laju perkembangan tidak secepat sebelumnya. Meskipun semua pertumbuhan mengikuti pola umum, namun setiap anak memiliki pola dan waktu tumbuh yang khas.

Dia mengatakan, ada anak yang 'matang' lebih cepat, ada pula yang lebih lambat dibandingkan anak lain, baik dari segi fisik, mental, sosial, maupun emosional. ''Terlalu cepat atau terlalu lambatnya pertumbuhan dapat terjadi pada semua aspek, namun dapat pula terjadi pada satu atau beberapa aspek saja,'' tuturnya.

Linda juga menambahkan bahwa perbedaan kecepatan perkembangan anak dapat disebabkan oleh keadaan yang dibawa sejak lahir maupun oleh pengalaman hidup, seperti gizi, penyakit, atau deprivasi.

Prof Dr Soegeng Santoso yang juga menjadi pembicara dalam seminar itu memandang perlu memperhatikan anak di usia 0 - 6 tahun. Di masa-masa seperti itu, disebutnya, kecerdasan anak sudah mencapai 80 persen. ''Kalau itu tidak diperhatikan, jenjang selanjutnya akan susah,'' tutur guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.

Bagaimana memilih sekolah yang unggul untuk masuk SD? Pendiri Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini UNJ itu mengatakan, dewasa ini yang dianggap pembelajaran unggul oleh masyarakat adalah hasilnya. Padahal yang tepat, proses dan hasilnya. Dengan menekankan pada hasil anak dituntut menjadi juara kelas, nilainya selalu bagus. Anak kemudian diikutkan dalam bimbingan belajar, sebab hasil pembelajaran di sekolah dirasakan kurang. ''Cara ini kadang-kadang mengenyampingkan proses pendidikan, yaitu membentuk kepribadian anak,'' tuturnya.

Sekolah yang unggul, menurut dia, bila memenuhi beberapa kriteria. Antara lain guru yang pandai dan mempunyai kepribadian yang matang, metode mengajar yang cocok dengan mata pelajaran yang diberikan guru, keseimbangan antara pelajaran jasmani dan rohani, dan memperhatikan berbagai kecerdasan yang dimiliki anak. Dia menyarankan, sebaiknya mencari SD yang memenuhi syarat seperti itu. Paling tidak sebagian besar dari syarat tersebut.

Soegeng mengingatkan, faktor yang tidak boleh dilupakan adalah disenangai anak atau tidak. Yang bagus, kata dia, sekolah itu sangat disenangi oleh anak, sebab akan memberikan motivasi yang tinggi untuk belajar. ''Jangan sampai anak dipaksa ke sekolah tertentu atas kemauan orang tua semata,'' tuturnya.

Linda menambahkan, untuk menemukan sekolah yang paling sesuai dengan kondisi anak, sebaiknya mencari informasi sebanyak-banyaknya mengeai berbagai sekolah yang terdapat di lingkungan rumah atau yang terjangkau lokasinya. Dalam memilih sekolah, katanya, perhatikan atau cari informasi tentang karateristik guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut.

Menurut dia, kepribadian guru sangat menentukan karena sebaik apa pun kurikulum bila disampaikan oleh guru yang tidak memiliki kepribadian yang patut diteladani, akan sia-sia. ''Yang paling penting peran guru. Anak harus dibuat nyaman, tidak ada rasa takut,'' ujarnya.

Ketidaknyamanan semacam itulah yang dirasakam Rani, seperti dikisahkan di awal tulisan ini. Lalu, bagaimana menyelesaikannya? ''Saya menganjurkan pindah sekolah,'' Linda menyarankan.
Idealnya, Proses dan Hasil

Seorang guru mengeluhkan kondisi pendidikan di sekolah tempatnya mengajar. Guru salah satu sekolah ternama di Jakarta ini merasakan kerap ada ketidaksesuaian pandangan antara keinginan sekolah dan keinginan orang tua dalam mendidik siswa. ''Sekolah mau menekankan pada proses, orang tua maunya hasil.'' tuturnya dalam seminar yang diselenggarakan Jakarta Books tersebut.

Menjawab pertanyaan itu, Prof Dr Soegeng Santoso cenderung tidak menyalahkan kedua pandangan yang berbeda tersebut. Guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu bilang, ''Idealnya, proses dan hasil.'' Menurut dia, proses berkaitan dengan pribadi anak. Orientasi pada hasil juga diperlukan untuk bisa maju. ''Hasil dan proses tidak bisa dipisahkan,'' katanya.

Soegeng menuturkan, antara orang tua dan guru harus terjalin kerja sama yang baik. Namun dia mengingatkan, jangan guru mengintervensi ke rumah. Atau sebaliknya, jangan orang tua mengintervensi sekolah. Kedua pihak harus saling mengisi dan menjalin hubungan yang harmonis.

Sebenarnya, menurut Soegeng, yang utama dalam pendidikan adalah proses. Hanya saja, tidak sedikit sekolah yang lehih mengedepankan pada hasil akhir. Ini menyebabkan anak didik kurang memperoleh kesempatan untuk bersenang-senang. Pelajaran menjadi tidak menyenangkan.

Padahal, dalam pembelajaran, guru wajib memberikan suasana senang. Jangan sampai siswa takut kepada guru, takut pada mata pelajaran. Siswa harus dibuat senang dengan pelajaran dan senang belajar. ''Menakut-nakuti dalam mendidik tidak baik. Hindari kata 'jangan' karena anak biasanya bereksperimen,'' dia mengingatkan. bur

Sumber : Republika (16 April 2004)

Thursday, March 15, 2007

Kata Kata Kasar

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia lewat. "Oh, maafkan saya"
adalah reaksi saya. Ia berkata, "Maafkan saya juga; Saya tidak melihat
Anda." Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat sopan. Akhirnya
kami berpisah dan mengucapkan selamat tinggal. Namun cerita lainnya terjadidi rumah, lihat bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang kita kasihi,
tua dan muda.

Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak makan malam, anak lelaki saya
berdiri diam-diam di samping saya. Ketika saya berbalik, hampir saja saya
membuatnya jatuh. "Minggir," kata saya dengan marah. Ia pergi, hati kecilnya
hancur. Saya tidak menyadari betapa kasarnya kata-kata saya kepadanya.
Ketika saya berbaring di tempat tidur, dengan halus Tuhan berbicara padaku,

"Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan
kamu gunakan, tetapi anak-anak yang engkau kasihi, sepertinya engkau
perlakukan dengan sewenang-wenang. Coba lihat ke lantai dapur, engkau akan
menemukan beberapa kuntum bunga dekat pintu." "Bunga-bunga tersebut telah
dipetik sendiri oleh anakmu; merah muda, kuning dan biru. Anakmu berdiri
tanpa suara supaya tidak menggagalkan kejutan yang akan ia buat bagimu, dan
kamu bahkan tidak melihat matanya yang basah saat itu."

Seketika aku merasa malu, dan sekarang air mataku mulai menetes. Saya
pelan-pelan pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya,
"Bangun, nak, bangun," kataku. "Apakah bunga-bunga ini engkau petik
untukku?" Ia tersenyum, " Aku menemukannya jatuh dari pohon. " "Aku
mengambil bunga-bunga ini karena mereka cantik seperti Ibu. Aku tahu Ibu
akan menyukainya, terutama yang berwarna biru." Aku berkata, "Anakku, Ibu
sangat menyesal karena telah kasar padamu; Ibu seharusnya tidak membentakmu
seperti tadi."

Si kecilku berkata, "Oh, Ibu, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu. " Aku pun
membalas, "Anakku, aku mencintaimu juga, dan aku benar-benar menyukai
bunga-bunga ini, apalagi yang biru." Apakah anda menyadari bahwa jika kita
mati besok, perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja dengan
mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari?

Tetapi keluarga yang kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa
hidup mereka. Mari kita renungkan, kita melibatkan diri lebih dalam kepada
pekerjaan kita ketimbang keluarga kita sendiri, suatu investasi yang
tentunya kurang bijaksana, bukan? Jadi apakah anda telah memahami apa
tujuan cerita di atas? Apakah anda tahu apa arti kata KELUARGA?
Dalam bahasa Inggris, KELUARGA = FAMILY. FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER,
(I), (L)OVE, (Y)OU

Teruskan cerita ini kepada orang-orang yang kau pedulikan.

Wednesday, March 14, 2007

2020

Oktober 9, 2006

Posted by ngeditors in Fundamentalisme, Buku, Politik, Islam. 3 comments

Di tahun 2020, dunia baru akan lahir. Kekhalifahan Islam akan menang, dan “umat manusia sekali lagi akan dituntun ke pantai rasa aman dan oasis kebahagiaan…”.

Waktu itu berakhirlah “konfrontasi total” antara kaum.”mukminin” dan “orang kafir” yang berlangsung di seluruh dunia – dan tahap ketujuh dalam rencana besar Al Qaidah akan terpenuhi.

Jika benar seperti yang diuraikan Fouad Hussein dalam buku yang versi Inggrisnya disebut Al-Zarqawi: The Second Generation of Al Qaida, rencana Al Qaidah untuk menang itu – yang terdiri dari tujuh tahap – sudah mulai tampak sekarang. Tahun 2006 termasuk “tahap kedua”, ketika Iraq jadi tempat Al Qaidah menemukan tenaga baru dari anak-anak muda yang ingin menyerang Amerika – musuh yang angkuh dan bodoh yang masuk ke dalam perangkap yang dibuatnya sendiri..

Tapi sebelum saya lanjutkan cerita ini, baiklah saya perkenalkan sedikit Fouad Hussein. Ia seorang wartawan Yordania. Dari sosoknya yang kurus dan sikapnya yang tenang – ia sering tampak di Café Vienna di Kota Amman — kita tak akan menduga ia punya bahan cerita yang mengagetkan. Tapi 10 tahun yang lalu Fouad – yang tulisan-tulisannya tak selamanya menyenangkan raja — disekap pemerintah di Penjara Suwaqah. Di situlah ia bertemu dengan dua tahanan lain. Yang satu seorang Palestina, Abu Muhammad al-Maqdisi. Yang lain Abu Musab al-Zarqawi.

Maqdisi sudah lama dikenal sebagai perumus ideologi gerakan “Islamis” radikal yang menganggap najis penguasa Kerajaan Saudi. Bukunya mengutuk kerajaan itu sebagai sumber bid’ah — dan agaknya berpengaruh. Di tahun 1995, tempat latihan Garda Nasional Saudi diledakkan orang. Maqdisi menghilang.

Ketika ia berada di Peshawar, Pakistan, di awal 1990-an, ia berjumpa Zarkawi. Keduanya berteman, meskipun tak selamanya Maqdisi membenarkan langkah temannya itu. Zarkawi adalah seorang Badui asal Yordania, seorang man of action yang menurut pelbagai penuturan, hidup dengan aksi sebagai impuls, tanpa pemikiran, tanpa strategi. Ia pasti berbeda dari Maqdisi. Tapi keduanya beraliansi dalam kemarahan dan nasib yang sama. Kembali dari Pakistan dan Afghanistan, mereka membentuk kelompok perjuangan. Mereka ditangkap. Di tahun 1993 keduanya masuk bui. Di situlah Fouad Hussein dapat menimba bahan untuk bukunya.

Yang menarik dari buku yang terbit di tahun 2005 itu – yang menguraikan rencana besar Al Qaedah tadi – adalah ia bisa mirip sebuah ramalan.. Di sana sudah disebutkan apa yang diharapkan Al Qaedah: menyulut konflik antara Iran dan AS. Menurut Zarkawi kunci strategi Al Qaedah adalah menyeret Bush hingga mesin perangnya harus melayani medan yang terlampau luas.

Tak berarti rencana besar itu seluruhnya masuk akal. Mendirikan kekhalifahan Islam – meniadakan pelbagai republik dan kerajaan yang sekarang ini tak tampak akan runtuh – memerlukan revolusi yang menjalar dari tempat ke tempat. Mungkin antara 2013 dan 2016 hal itu bisa terjadi di Saudi dan Suriah – yang legitimasi pemerintahannya selalu rapuh – tapi sudah berabad-abad Islam tak pernah bisa mempersatukan orang muslim. Kini bahkan iman dan tekad yang sama tak membentuk konsensus di antara pelbagai kelompok perang jihad.

Bagi Zarkawi (ini saya pinjam dari tulisan Lawrence Wright di The New Yorker 11 September 2006) menteror dan membunuh orang Syi’ah itu sesuatu yang perlu. Agustus 2003, ia membom sebuah masjid Sy’iah. Lebih daru 100 orang tewas, termasuk Ayatullah Muhammad Bakr al-Hakim.

Maqdisi mengecam kebrutalan yang berlebihan itu, terutama setelah di bulan Mei 2004 Zarkawi membuat dan menyebar-luaskan rekaman film penyembelihan Nicholas Berg, seorang Amerika yang dikontrak Pentagon sebagai penjaga keamanan di Irak. Dalam tulisannya di Website yang ia pakai untuk menyiarkan ide-idenya, Maqdisi bersuara seperti seorang yang jauh dari dunia terorisme. ”Tak ada alasan untuk menuntut balas dengan cara menakut-nakuti orang, memprovokasi seluruh dunia hingga membenci kaum mujahiddin, dan mendorong dunia memerangi mereka”.

Maqdisi agaknya salah satu dari sedikit ideolog “Islamis” yang tahu, bahwa pada akhirnya perjuangan untuk menegakkan suatu tata di dunia adalah perjuangan politik: mencari dukungan, mendapatkan pembenaran, mengajak, menarik, merangkul. Tak ada tata yang di abad yang penuh sesak ini bisa berdiri di atas bangkai dan puing.

Hal ini yang tampaknya mulai jadi tema “oto-kritik” para penjihad. Tulisan Wright menyebutkan nama Abu Bakr Naji, yang tak diketahui identitasnya, tapi kritiknya muncul di musim semi 2004 di internet. Ada langkah politik di samping langkah militer, kata Naji, tapi ia mencatat bahwa pelbagai kelompok Islamis menganggap politik sebagai “aktivitas jorok sang Setan”.

Dan Naji sebenarnya bertanya: bisakah politik dihindari?

Citra Al Qaedah di kalangan muslim rusak, kata Naji, sebab kurang usaha meraih dukungan. Maka langkah pertama, tulisnya, “adalah…memfokuskan usaha, untuk secara rasional memberikan pembenaran langkah kita.. …”. Langkah berikutnya: “mengkomunikasikan pembenaran ini secara jelas kepada khalayak…”

Suara seperti ini memang seharusnya tak ganjil. Tapi kata “jihad” telah membangkitkan kultus kepada darah dan besi, bukan kesadaran akan rasionalitas sesama manusia. Retorika pun bergerak dalam pemujaan kepada kekerasan dan kematian. Ada penampikan kepada hidup di mana keintiman sehari-hari punya harganya sendiri. Ada sikap destruktif kepada apa yang bisa mengimbau orang lain. Ada sikap alpa, bahwa soal kita ialah bagaimana mengubah dunia, bukan meloncat ke surga.

Tapi siapa yang memutlakkan kemurnian memang harus memilih keterpencilan. Siapa yang memilih keterpencilan lewat pembunuhan memang tak dimaksudkan untuk menang di kehidupan. Juni 2002, konon seorang putra Bin Ladin, Hamzah, memasang satu pesan dalam Website Al Qaedah: “Oh, ayah! Aku lihat telatah bahaya di mana-mana…”.

Dia benar.

~Edited version of Majalah Tempo Edisi. 33/XXXV/09 - 15 Oktober 2006~