Lensa Darbi

Thursday, November 26, 2009

Belajar Tersenyum Dari Mereka...

Depok, Lensadarbi

Sebuah pelajaran didapatkan dari siapa saja untuk memperingati hari internasional penyandang cacat SDIT Darul Abidin menggelar acara kunjungan dan pemberian bantuan kepada penyandang cacat di Wisma Tuna Ganda Palsigunung Cimanggis Depok, tanggal 23 Nopember 2009 lalu.

Hari ini, tepatnya tanggal 3 Desember kita ketahui bersama sebagai hari penyandang cacat internasional. Sebuah senyum tulus hadir bersama kami, ketika siswa- siswi SDIT Darul Abidin melaksanakan acara pemberian bantuan dan kunjungannya ke Wisma Tuna Ganda tersebut.

Acara ini didukung penuh oleh guru, kepala sekolah dan orang tua siswa SDIT Darul Abidin, diadakan secara sederhana dengan mengunjungi puluhan penyandang cacat di Wisma Tuna Ganda.

Sekilas Informasi Wisma Tuna Ganda

Tujuan Berdiri:
Menampung, memelihara, merawat serta mengusahakan rehabilitasi bagi anak- anak penyandang cacat ganda (mental dan fisik lainnya).

Panti ini merupakan panti perawatan pertama yang khusus melayani anak - anak penyandang cacat ganda. Sarana Penyantunan, Perawatan dan Rehabilitasi

1. Pemberian Santunan, Perawatan dan usaha rehabilitasi bagi anak - anak rawat
2. Pemeriksaan secara rutin oleh dokter umum, dokter gigi dan psikolog
3. latihan jasmani / fisik dibawah bimbingan fisiotherapis
4. Latihan keterampilan dibawah bimbingan guru sekolah luar biasa
5. Latihan Berbicara
6. Konsultasi medis dengan dokter anak RSCM
7. Pengawasan Makanan oleh ahli Gizi Jumlah anak rawat sampai saat ini adalah 30 orang, yaitu 16 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Dengan kondisi keadaan anak adalah sbb : - Anak mampu didik : Anak yang mampu menerima pendidikan lanjutan 13,8% - Anak mampu latih : Anak yang mampu menerima latihan dan kemungkinan dapat dididik lebih lanjut 17,2% - anak mampu rawat : Anak yang hanya dapat dirawat dan tidak mampu menerima latihan ( pasif ) 69% Untuk Aksi Bakti Sosial,

Di samping senyuman yang mereka sunggingkan, semangat hidup mereka juga patut kita tiru dan kita perlu banyak belajar. Acara yang dibuka oleh Benny Al Farisi ini juga dihadiri oleh Ibu. Nazila, ibu. Ranti, dan Ibu. Aci, serta diikuti oleh orang tua wali siswa kelas 2 Makkah dan Madinah.
Acara ini sangat penting untuk membuktikan kepedulian SDIT Darul Abidin dan masyarakat Indonesia terhadap hak-hak para penyandang cacat yang selama ini sering didiskriminasikan, dan kurang mendapatkan perhatian serius. Nah kali ini, SDIT Darul Abidin mencoba memberikan kesempatan kepada siswa- siswi dan orang tua empati dan kepedulian mereka.

Monday, November 23, 2009

Gelar Juara 3 DPF tuk semua....

SDIT Darul Abidin- Depok
Siswa kelas lima dan enam SDIT Darul Abidin, sabtu-minggu (21-22 Nopember 2009) kemarin mengikuti pertandingan Green Andara Futsal Open Tournament di Komplek The Green Andara Pondok Labu- Jakarta Selatan.
Pertandingan Sabtu
Pertandingan hari sabtu, turnamen dilakukan dengan sistem setengah kompetisi dimana dalam satu grup, diambil juara dan runner up grup untuk maju kebabak selanjutnya, yakni babak 16 besar. Pada pertandingan ini Darbi Power Futsal menurunkan beberapa pemain terbaiknya, seperti Khalis, Fauzan, Panji, Affan, Bima, Hanif, Dika, Rafi, Nandi, Dzaki, dan Angga. Pertandingan pertama pukul 11.00 wib DPF melawan SD Al- Hidayah Jakarta Selatan, Darbi Power Futsal berhasil menghempaskan lawannya dengan skor 4-2, lewat aksi menawan khalis dan Fauzan, Fauzan berhasil mencetak hattrick pertamanya dikejuaraan ini. Selanjutnya aksi Hanif memanfaatkan bola rebound menjadikan keunggulan darbi power futsal dengan skor akhir 4-2 tidak berubah sampai peluit akhir dibunyikan.
Selebrasi Khalis setelah mencetak gol
Pertandingan Kedua
Pertandingan kedua, Darul Abidin melawan SD Kebagusan 03 Pagi B yang merupakan semifinalis XY Kids Futsal Challenges di Pro Arena Pondok Indah dan salah satu tim unggulan juara pada turnamen ini. SDIT Darul Abidin tertinggal lebih dahulu dengan gol pemain depan Kebagusan 03 hingga mampu menyamakan kedudukan dengan gol Fauzan, hingga akhirnya kembali tertinggal 2-1 lewat aksi menawan penyerang depan lawan. Kedudukan akhirnya dipaksa imbang dengan kedudukan akhir 2-2 lewat aksi cantik Khalis yang memperdayai kiper lawan.
Pertandingan Ketiga
SDIT Darul Abidin melawan Al Azhar Kemang pada pertandingan yang sangat menentukan, karena sebelumnya SD Kebagusan mempunyai poin 4 dengan satu kali menang dan satu kali seri sama seperti Darul Abidin, begitu juga dengan Al Azhar Kemang mempunyai poin 3 hasil satu kali menang dan satu kali kalah. Maka, apabila SD Al Azhar Kemang mampu menghancurkan SD Darul Abidin, mereka yang berhasil lolos kebabak berikutnya.
Pada pertandingan ketiga melawan AZKA SDIT Darul Abidin mampu unggul 7-3, dengan skor yang dicetak oleh Fauzan, Dika, Angga, dan Khalis. Maka, dengan kemenangan ini SDIT Darul Abidin berhak mengikuti babak 16 besar yang akan dipertandingkan hari Minggu tanggal 22 Nopember 2009.
Minggu yang indah...
Mungkin ini yang ada dibenak siswa SDIT Darul Abidin yang berhak mengikuti kejuaraan "Green Andara Futsal Open Tournament" pada minggu tersebut, mereka berangkat agak telat karena harus menunggu kedatangan Hanif, sebagai salah satu pemain andalan dilini pertahanan tim futsal SDIT Darul Abidin.

Pertandingan Minggu
SDIT Darul Abidin melakukan pertandingan babak 16 besar melawan juara grup G, yakni Global Islamic School B. Pada pertandingan ini SDIT Darul Abidin berhasil menghancur leburkan GIS dengan skor yang sangat telak 10-0. Dengan aksi menawan Khalis, Fauzan, Affan, Angga, Hanif, dan Nandi yang sangat cantik melawan tim GIS tersebut, kemenangan telak ini membuat SDIT Darul Abidin berhak ikut babak 8 besar melawan Kebagusan 3 Pagi yang pada pertandingan penyisihan dengan SDIT Darul Abidin berakhir imbang dengan skor 2-2.
Babak 8 Besar
Babak 8 besar SDIT Darul Abidin melawan SD Kebagusan 03 Pagi dengan sedikit kekhawatiran, karena target SDIT Darul Abidin adalah menembus babak semifinal pada turnamen kali ini, Maka pertandingan ini adalah merupakan pertandingan yang wajib dimenangkan untuk melaju mulus kebabak semifinal. Dibabak pertama Khalis dengan aksi cantik membuat keunggulan untuk SDIT Darul Abidin 1-0, dan berturut- turut diikuti dengan gol dari Nandi, Fauzan, Angga, dan Hanif. Hingga merubah skor hingga akhir pertandingan 8-2 untuk keunggulan SDIT Darul Abidin.
Babak Semifinal
Dibabak semifinal, SDIT Darul Abidin melakukan partai balas dendam dengan Kebagusan 03 Pagi A, SDIT Darul Abidin sendiri baru saja membantai saudara kecil dari Kebagusan 03 Pagi dengan skor telak 8-2 dibabak 8 besar, pada babak semifinal ini pertandingan sangat ketat, kekhawatiran SDIT Darul Abidin akan tidak hadirnya Aflah yang bertanding ke Bogor hari sabtu menjadi salah satu alasan tersebut. Hingga akhirnya kekhawatiran tersebut terjadi dengan gol yang dicetak oleh Dwi Feri yang berhasil membobol gawang SDIT Darul Abidin, yang dikawal oleh Panji.
"Berdo'a memohon kebaikan dan keselamatan serta kemenangan dan permainan cantik nan menawan"

Khalis dan Fauzan coba membalas, namun ketangguhan kiper lawan membuat SDIT Darul Abidin frustasi. Dan akhirnya pemain nomor punggung 9 dan 10 dari Kebagusan mencetak gol kembali membuat skor 3-0 hingga akhir pertandingan. Pupus harapan SDIT Darul Abidin menjadi yang terbaik pada turnamen ini, namun ini tidak membuat mereka menyerah karena mereka sudah berhasil memenuhi target pelatih dengan menembus babak semifinal, dan berpeluang menjadi Juara III atau IV.
"Pemanasan menuju pertandingan"
Perjuangan Merebut Juara III
Pada pertandingan perebutan tempat ketiga, SDIT Darul Abidin berjumpa dengan SD Pondok Labu yang dikalahkan oleh SD Nurul Huda dibabak semifinal, Pertandingan SDIT Darul Abidin melawan SD Pondok Labu berjalan berat sebelah, dengan permainan menarik dan cantik SDIT Darul Abidin mampu membuat pertahanan SD Pondok Labu dibombardir oleh keganasan tim SDIT Darul Abidin dengan skor telak 8-1. Kemenangan ini membuat semua siswa SDIT Darul Abidin bersorak, hingga melepas seragam kebanggan, bersalaman dengan tim lawan dan langsung menuju kolam renang merayakan kemenangan. Diikuti dengan orang tua mereka yang dengan semangat memberi dukungan hingga akhir acara.
Sang Juara
SD Nurul Huda berhasil menjadi sang juara pada turnamen ini, setelah pada pertandingan final mengalahkan SD Kebagusan 03 Pagi A dengan skor akhir 5-3. Dibabak pertama SD Nurul Huda berhasil unggul 3-0, hingga ditunda selama 3 Jam, karena diguyur hujan hingga membuat kedua pelatih dan wasit serta panitia menghentikan pertandingan. Setelah menunggu 3 jam, maka pertandingan dilanjutkan dengan kedudukan akhir 5-3 untuk keunggulan SD Nurul Huda.

Siswa SDIT Darul Abidin sendiri, sudah pulang terlebih dahulu pada skor 3-0, karena banyak orang tua siswa yang menunggu kedatangan anak- anaknya di SDIT Darul Abidin. Hingga pengambilan hadiah diwakili oleh Pak Sony dan Pak Rudi dengan menggondol Juara III dan MVP pada turnamen ini, membuat kebanggan yang besar dihati siswa dan orang tua murid, tak terkecuali pelatih dan official.
"Gelar juara III ini kami dedikasikan, untuk orang tua kami, tim pelatih & official, tim dpf baik junior maupun senior, sekolah, teman- teman, dan ibu bapak guru, juga staff sekolah semuanya, gelar ini untuk kalian... " ujar Pak Sony ketika diwawancara oleh panitia dari KSM&O.
Kini jalan terjal kembali menghadang...
Latihan menjadi jalan...
Berbuat kembali hingga bisa...
Belajarlah dari kekalahan...mr

Terima kasih untuk seluruh orang tua murid tim futsal SDIT Darul Abidin yang dengan sabar mengantar jemput serta mendoakan tim futsal SDIT Darul Abidin. Terima kasih tak terhingga juga kami tujukan untuk keluarga besar Panji dan Rafi yang memberi dukungan terbaiknya tuk tim futsal SDIT Darul Abidin. Semoga kebaikan menaungi mereka sekeluarga. Amiin

Friday, November 20, 2009

Pramuka SDIT Darul Abidin

SDIT DARUL ABIDIN - DEPOK
Kamis kemarin, siswa kelas tiga dan empat SDIT Darul Abidin melaksanakan kegiatan pramuka, kegiatan pramuka kali ini berlangsung seru dan mengasyikkan. Mereka menyiapkan barang- barang untuk masak memasak di SDIT Darul Abidin, ada yang membawa kompor, pisau, coklat, gas, piring, gelas, deelel.
Wah!!! ternyata siswa- siswi dan bapak/ibu guru berbakat juga yah jadi koki!! hehehe...

"Senangnya kalau bisa bermain dan memasak bersama, enak dan lezat kuenya. Buatanku sendiri lagi!! " kata salah seorang siswa. "Hebohnya kalau sudah ramai- ramai seperti ini" ujar seorang guru.
"Coba jepret aku dong, untuk dipajang di facebook" celoteh pa Maulana menambahkan.
Begini nih suasana keceriaan mereka:

Tuesday, November 10, 2009

Kunjungan ke Pesona Depok...

SDIT Darul Abidin- Depok

Senin kemarin, siswa- siswi kelas tiga SDIT Darul Abidin mengadakan acara kunjungan ke rumah ananda Akbar Auliya Bahar di Pesona Depok. Bersilaturrahim dan berkenalan dengan keluarga besar Akbar dan diberikan penjelasan tentang pencemaran oleh dokter, serta mengisi worksheet adalah isi dari kegiatan tersebut, selain bermain dan belajar di sana tentunya.

Senang dan riang tampak terlihat dari wajah- wajah lucu siswa- siswi kelas tiga tersebut, mengendarai kendaraan orang tua murid mereka segera berangkat sekitar pukul 08.30 pagi. Disambut dengan hangat sesampainya di sana. Siswa- siswipun menyampaikan salam yang segera dibalas oleh empunya rumah, "Semoga kegiatan seperti ini menjadi kegiatan yang membawa manfaat dan faidah bagi kita semua, khususnya untuk adik- adik kelas 3 SDIT Darul Abidin. Ucap Pak Bahar (orang tua Akbar), yang segera di-Aminkan oleh siswa- siswi kelas 3 SDIT Darul Abidin.Green House itulah sebutan bu Nung & bu Nurul untuk kediaman pak Bahar di Pesona Depok ini, banyak aneka tumbuhan, tanaman, rumput, dan pepohonan. Banyak binatang peliharaan seperti ikan, kucing, marmut, kelinci, deelel. Banyak mainan seperti ATV, robot, mobil- mobilan, deelel. Semoga banyak yang mereka dapatkan dari kunjungan ke rumah Akbar tersebut, seperti mencoba hidup lebih sehat dengan kediaman yang juga sehat.
Tetap semangat, dan terus belajar anak- anakku....

Monday, November 09, 2009

Daftar Nama Rumah Sakit Yang Menjadi PPK JAMKESMAS Kota Depok




NO NAMA RUMAH SAKIT ALAMAT TELP RS FAX RS
1
RS Meilia
Jl. Alternatif Cibubur Cileungsi Km. 1 Depok (021) 8444444 (021) 8453775
2
RS Tugu Ibu Jl. Raya Bogor Km. 29 Cimanggis
(021) 8710870
(021) 8708266
3
RSIA Tumbuh Kembang
Jl. Raya Bogor Km.31 No.23 Palsi Gunung Cimanggis
(021) 8701873 (021) 8701872
4
RS Sentra Medika
Jl. Raya Bogor Km.33 Cisalak Depok
(021) 8743790 (021) 8743230
5
RS Simpangan Depok Jl. Raya Bogor Km.36Sukamaju Depok
(021) 8741549
(021) 8741574
6
RS Hasanah Graha Afiah
Jl. Raden Saleh No. 42 Depok
(021) 77826267 (021) 77826260
7
RSIA Hermina Depok
Jl. Raya Siliwangi No. 50 Panmas
(021) 77202525 (021) 7763309
8
RS Harapan Depok Jl. Pemuda No.10 Depok
(021) 7520009
(021) 7765883
9
RS Bunda Margonda
Jl. Matgonda Raya No. 28 Pondok Cina Depok
(021) 78890551 (021) 78889958
10
RSIA Graha Permata Ibu Jl. KH. M. Usman No. 168 Kukusan Beji Depok
(021) 7778898
(021) 7778998
11
RS Bhakti Yudha
Jl. Raya Sawangan Depok
(021) 7520082 (021) 7520510
12
RS Hospital Cinere
Jl. MaribayaBlok F2 No.1 Perumahan Puri Cinere Limo
(021) 7545488 (021) 7545490
13
RS Bhayangkara Brimob
Jl. Akses UI Cimanggis Depok
(021) 8710089 (021) 87716060
14
RS Pasar Rebo
Jl. TB Simatupang No. 30 Jakarta Timur
(021) 8400109 (021) 8411159
15
RSP Fatmawati
Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan
(021) 7501524 (021) 7690123
16
RSP Persahabatan Jakarta
Jl. RS Persahabatan Raya No. 1 Jakarta Timur
(021) 4891708 (021) 4711222
17
RSD Cibinong
Jl. KSR Dadi Kusmayadi No. 27 Cibinong
(021)8753487 (021) 87906194
18 RS Kepolisian Pusat RS Sukanto Jl. Raya Bogor Kramat Jati Jakarta Timur
(021) 8093288
(021) 8094005
19
RSCM
(021) 3918301
(021) 3148991
20
RS Jantung Harapan Kita
(021) 5681111, 5684093
(021) 5684130, 5684230
21
RSAB Harapan Kita

(021) 5668284, 5668281 (021) 5601816
22
RS Kanker Dharmais

(021) 5681570 ext 2028, 2004 (021) 5681577, 5681579

XY Kids Futsal Challenge

SDIT Darul Abidin- Depok
Sabtu, 07 Nopember 2009 Tepat jam 06.40 WIB. Tim Darbi Power Futsal segera berangkat menuju lapangan Pro Arena Indoor Soccer - Futsal Jakarta Selatan. Dengan mengendarai mobil orang tua Rafi, Nandi, Emir, dan Rizki, tim berangkat dengan berharap kompetisi ini menjadi pengalaman berharga, mengingat inilah penampilan perdana Darbi Power Futsal di luar kota Depok. Terima kasih kami ucapkan kepada orang tua yang berpartisipasi aktif mendukung kegiatan ini, yakni orang tua Emir, Nandi, Rafi, Rizki, Bima, Panji, dan yang lainnya.

Kembali ke lapangan, Upacara pembukaan berlangsung meriah karena melibatkan 64 tim peserta, dan yang tak kalah menariknya adalah hadirnya Ahmad Dhani beserta ketiga anaknya, bahkan Al dan Dul bermain untuk sekolahnya BM 400 melawan Tarakanita, walaupun akhirnya kalah dibabak awal dengan skor 1-2.
Analisa Pertandingan
SDIT Darul Abidin bermain pada pertandingan keempat melawan Sekolah Kristen Lemuel II di lapangan satu, pada pertandingan ini, mental dan teknik anak- anak darbi power futsal diuji dengan zone marking yang dibuat oleh Lemuel II, namun hal ini tidak membuat Darbi Power Futsal (red:DPF) bermain terburu- buru, mereka bemain sabar dengan taktik passing yang indah, memanfaatkan kelemahan bek lawan yang telah berhasil memblok tendangan Khalis. Aflah berhasil menjaringkan bola untuk keunggulan DPF 1-0. Selanjutnya Khalis kembali mencetak gol kedua untuk DPF setelah bekerja sama dengan Fauzan dan Aflah. Peluit babak pertama berakhir dengan skor 2-0 untuk DPF.
Kick off babak kedua tim pelatih memainkan pemain- pemain berbeda Dzaki, Hanif, Ari dilini belakang, serta Nandi, dan Rafi menjadi penggedor andalan dilini depan. Hanif mampu melepaskan tendangan keras yang mampu diblok kiper lawan namun bola rebound kembali dicocor oleh Rafi yang cerdik berhasil menceploskan bola, hingga merubah skor 3-0 untuk DPF. Setelah itu Nandi juga memberikan kontribusi golnya untuk keunggulan DPF 4 gol tanpa ampun mengalahkan SDK Lemuel II.
Saling hormat dan bersalaman menjadi menu penutup pertandingan penuh sportivitas dan pertandingan menarik tersebut. Kisah menarik pertandingan tersebut adalah ketika Hanif dan Aflah memainkan passing dasar diwilayah sendiri menunggu tim lawan merebut bola, hingga membuat penonton dan Hanif tertawa. Pertandingan cantik untuk keunggulan DPF ini mengangkat moril dan mental mereka untuk berbuat yang terbaik.

Pada pertandingan kedua DPF melawan SD Salsabila menurunkan beberapa pemain anyarnya di lapangan rumput sintetis. Emir, Bima, Affan, Angga dan Fikri ingin segera menyusul Aflah, dkk. Yang telah terlebih dahulu melaju kebabak 32 besar. Pada babak pertama pertandingan berjalan seimbang, walaupun serangan masih terus didominasi oleh Emir, dkk. Setelah peluit babak pertama usai tim pelatih menginstruksikan untuk lebih menyerang dan memanfaatkan kesempatan sekecil apapun.
Dan benar saja, Bima mampu memanfaatkan tendangan bebas dibabak kedua hingga merubah skor 1-0 untuk DPF memastikan diri menuju babak 32 besar, menyusul Aflah, dkk.

Babak 32 Besar
Dibabak 32 besar Aflah, dkk. kembali bermain melawan Mexico Petang, pertandingan berjalan sangat alot dan seimbang, kejelian strategi kedua pelatih akan menjadi kunci pada pertandingan ini, beberapa kali Khalis dan Fauzan melancarkan serangan, namun mampu dihalau oleh bek dan kiper lawan. Begitu juga dengan Rafi dan Nandi yang beberapa kali mengancam gawang Mexico Petang. Namun, hingga pertandingan usai skor kacamata tidak berubah. Pertandinganpun dilanjutkan dengan tendangan adu penalti.

Penendang Pertama DPF adalah Aflah, yang sebelumnya telah didaulat oleh panitia menjadi salah satu dari 10 orang pemain terbaik yang berhak menghadapi SSI Arsenal pada pertandingan exhibition. Aflah mampu menjawab kepercayaan pelatih untuk menjadi penendang pertama tim DPF hingga merubah skor 1-0 untuk DPF, penendang pertama Mexico Petang mampu diblok oleh Panji kiper DPF. Selanjutnya Hanif menjadi penendang kedua DPF, namun ia gagal mencetak gol setelah tendangannya melebar ke sisi kanan kiper lawan. Selanjutnya penendang kedua Mexico Petang mampu mengecoh Panji hingga membuat skor menjadi sama kuat 1-1.
Penendang ketiga DPF adalah Dika, yang akhirnya mampu mencetak gol untuk keunggulan DPF 2-1, penendang ketiga Mexico Petangpun akhirnya mampu diblok oleh aksi heroik Panji hingga membuat tim DPF berhasil unggul 2-1, memastikan diri lolos kebabak 16 besar.

Tim DPF yang lainnya, yakni Emir dkk, berganti kostum memakai seragam biru langit dan bermain di lapangan 2 rumput sintetis, melawan SD Abdi Siswa yang sebelumnya berhasil mengalahkan SD Al Azhar 8. Emir, Angga, Fikri, Bima, Affan, Faldi, Awil, dkk tak mampu menghadang keperkasaan SD Abdi Siswa, walaupun pertandingan berjalan menarik dan seimbang. Namun, fisik kiper DPF yang kecil mampu dimanfaatkan lawan mencukur DPF dengan skor 0-3.

Drama 16 Besar
Tim DPF yang digawangi oleh Panji, Khalis, Fauzan, Aflah, dan Dika kembali melawan tim- tim elit ibukota Jakarta dengan bertemu SD BHK Cibubur. Kali ini mereka bermain di lapangan 3 rumput sintetis, dibabak pertama Fauzan mempu mencetak gol hingga merubah skor 1-0 untuk keunggulan Darbi Power Futsal, namun permainan menyerang yang dikembangkan menjadi malapetaka ketika Aflah tak mampu mengejar striker lawan hingga membuat Panji kebobolan, 1-1 untuk kedua tim. Selanjutnya dibabak kedua Panji harus menangkap kaki pemain lawan di daerah terlarang, hingga membuat tendangan penalti untuk tim lawan dipenghujung babak kedua, membuyarkan harapan Darbi Power Futsal menjadi juara di XY KIds Futsal Challenge 2009 ini.

Permainan menarik selama pertandingan dan bertemu dengan kawan- kawan sekolah dasar lain di Jakarta menjadi pengalaman berharga untuk mereka kelak dimasa depan, dan sebuah undangan turnamen futsalpun hadir kembali kemeja pelatih yakni GREEN ANDARA CUP 2009. Akankah kita hadir kembali disana??? bersiaplah....
Kebanggan tersendiri juga didapatkan SDIT Darul Abidin dalam turnamen ini, karena menjadi wakil satu-satunya Kota Depok, dan pemainnya Aflah ditunjuk sebagai salah satu dari sepuluh pemain terbaik pilihan panitia, dari 64 tim dan 52 sekolah, Aflah terpilih bersama tiga orang pemain dari Kebagusan 3, yang akhirnya menjadi juara. Dan Kesepuluh pemain terbaik tersebut berhak untuk mengikuti pertandingan ekshibition melawan SSI Arsenal dan berhasil mereka kalahkan dengan skor 6-2, dan Aflah menjadi starter dalam pertandingan tersebut.

Semoga kebanggaan akan terus menaungi putra- putri tercinta SDIT Darul Abidin. Amiin.
Liputan langsung dari Lapangan Pro Arena Pondok Indah Jakarta Selatan oleh : Mr. Mansur


Susunan Pemain Darbi Power Futsal:
Khalis, Fauzan, Rafi, Nandi, Aflah, Hanif, Dika, Ari, Raihan, Dzaki, Panji.
Angga, Emir, Bima, Affan, Faldi, Rizky, Awil, Alief, Ara, Fikri, Fatih, Vierry.

Friday, November 06, 2009

Bercerminlah Para Pemimpin...

SDIT Darul Abidin- Depok

Seorang pemuda bernama Said bin ‘Amir Al Jumahi adalah salah satu dari ribuan orang muallaf yang datang dari daerah Tan’im daerah luar Mekkah demi memenuhi undangan para pemuka Quraisy untuk menyaksikan pembunuhan Khubaib bin ‘Ady salah seorang sahabat Muhammad setelah mereka berhasil menangkap Khubaib dengan cara menipunya.


Jiwa muda dan kekuatan yang dimilikinya membuat Said mampu menerobos kumpulan manusia saat itu, sehingga ia dapat berdiri sejajar dengan para pemuka Quraisy seperti Abu Sufyan bin Harb, Shafwan bin Umayyah dan lainnya yang menyaksikan pemandangan saat itu. Kesempatan itu membuat Said dapat melihat para tawanan suku Quraisy yang sedang terikat. Tangan para wanita, anak-anak dan pemuda mendorong tubuh Said masuk ke arena pembunuhan, di tempat para suku Quraisy melakukan balas dendam kepada Muhammad lewat diri Khubaib, dan sebagai balas dari para anggota suku Quraisy yang mati dalam perang Badar.


Saat kerumunan yang sesak itu sampai ke tempat pembunuhan dengan membawa tawanan. Berdirilah pemuda yang bernama Said bin ‘Amir Al Jumahy dengan tegaknya dihadapan Khubaib. Ia menyaksikan Khubaib berjalan ke arah kayu yang telah dipancangkan. Said mendengar suara Khubaib yang tenang diantara jeritan dan teriakan para wanita dan anakanak. Khubaib berkata: “Dapatkah kalian mengizinkan aku untuk melakukan shalat dua rakaat terlebih dahulu...?” Said lalu memperhatikan Khubaib saat ia menghadap kiblat dan melakukan shalat dua rakaat.


Betapa bagus dan sempurna dua rakaat shalat yang dikerjakannya... Said juga memperhatikan saat Khubaib menghadap para pemuka Quraisy seraya berkata: “Demi Allah, kalau kalian tidak menduga bahwa aku akan memperpanjang shalat karena merasa takut mati, pasti aku akan memperbanyak bilangan shalat tadi.”


Said menyaksikan kaumnya dengan kedua mata kepalanya saat mereka memotong bagian tubuh Khubaib yang masih hidup. Mereka memotong setiap bagian tubuh Khubaib sambil berkata kepadanya: “Apakah kau ingin Muhammad menggantikan posisimu ini dan engkau akan selamat karenanya?” Ia menjawab –padahal darah mengalir di sekujur tubuhnya-: “Demi Allah, aku lebih suka menjadi pengaman dan meninggalkan istri dan anakku, daripada Muhammad di tusuk dengan duri.” Maka semua manusia yang hadir saat itu mengacungkan tangan mereka ke langit, seraya berteriak sengit: “Bunuh dia... bunuh dia!” Lalu Said bin ‘Amir menyaksikan dengan mata kepalanya senidir bahwa Khubaib mengangkat pandangannya ke langit dari atas tiang kayu seraya berdo’a:
“Allahumma ahshihim adadan waqtulhum badadan wa la tughadir minhum ahadan (Ya Allah, hitunglah satu demi satu mereka semua. Bunuhlah mereka secara kejam. Janganlah kau sisakan satu orangpun dari mereka.”


Khubaibpun meniupkan nafasnya yang terakhir. Pada tubuhnya banyak sekali bekas luka pedang dan tombak yang tidak bisa dihitung manusia. Suku Quraisy pun telah kembali ke Mekkah, dan mereka semua sudah lupa akan bangkai tubuh dan proses pembunuhan Khubaib. Akan tetapi dalam diri seorang pemuda yang hampir baligh bernama Said bin ‘Amir Al Jumahy tidak pernah hilang bayangan Khubaib sesaatpun. Said sering kali melihat Khubaib di kala tidur. Saat terjagapun, Said sering melihatnya dengan ilusi. Tergambar di benak Said saat Khubaib melakukan shalat dua rakaat yang begitu tenang dan nikmat didepan kayu yang terpancang. Said mendengar getaran suara Khubaib di telinganya saat Khubaib berdo’a untuk kehancuran suku Quraisy. Said menjadi khawatir terkena petir dibuatnya, atau takut terkena hujan batu yang jatuh dari langit karenanya.


Lalu Khubaib seperti telah mengajarkan Said apa yang belum diketahui sebelumnya....
Khubaib mengajarkannya bahwa hidup yang sesungguhnya adalah akidah dan jihad di jalan akidah hingga mati. Khubaib mengajarkannya bahwa iman yang mantap akan menimbulkan banyak keajaiban dan mukjizat.


Khubaib juga mengajarkannya hal lain, yaitu bahwa pria yang dicintai oleh para sahabatnya dengan cinta seperti ini tiada lain adalah seorang Nabi yang didukung oleh langit.
Pada saat itu pula, Allah Swt melapangkan dada Said bin Amir untuk memeluk Islam. Maka ia berjalan menghampiri kerumunan manusia dan mengumumkan keterlepasan dirinya dari perbuatan dosa yang telah dilakukan suku Quraisy, dan ia berikrar akan meninggalkan segala berhala yang pernah disembahnya dan ia mengumumkan bahwa ia telah masuk Islam.
Said turut ikut berhijrah ke Madinah, dan ia senantiasa mendampingi Rasulullah Saw. Ia pun turut dalam perang Khaibar dan perang-perang lain setelah itu.
Setelah Nabi Saw kembali keharibaan Tuhannya, Said menjadi pedang terhunus bagi Khalifah pengganti Rasul yaitu Abu Bakar dan Umar, dan ia menjadi satu-satunya contoh bagi orang yang beriman yang berniat membeli kehidupan akhirat dengan dunianya. Ia rela mendahulukan Allah dan pahala yang akan diberikan daripada semua keinginan nafsu syahwat badan.
Kedua khalifah Rasulullah Saw mengetahui dengan baik kebenaran dan ketaqwaan yang dimiliki oleh Said. Mereka berdua sering mendengarkan dengan serius setiap nasehat dan ucapan Said.
Said mendatangi Umar saat Umar baru menjadi khalifah. Said berkata kepadanya: “Ya Umar, Aku berwasiat kepadamu agar engkau takut kepada Allah dalam urusan manusia. dan janganlah engkau takut kepada manusia dalam urusan Allah. Ucapanmu jangan pernah menyalahi perbuatanmu, sebab ucapan yang terbaik adalah yang dibenarkan oleh perbuatan.... Ya Umar, perhatikanlah dengan baik orang yang telah Allah percayakan kepadamu urusannya dari kaum muslimin baik mereka yang jauh ataupun yang dekat. Cintailah mereka sebagaimana engkau menyayangi dirimu dan keluargamu. Buatlah mereka membenci apa yang engkau dan keluargamu benci. Goncanglah kumpulan manusia untuk menuju kebaikan, dan janganlah engkau khawatir terhadap kecaman orang selagi di jalan Allah.”
Umar pun bertanya: “ Siapa yang mampu melakukan itu, wahai Said?” Said menjawab: “Yang mampu melakukan itu adalah orang sepertimu yang telah diberikan Allah kepercayaan untuk mengurusi permasalahan ummat Muhammad. Tidak ada lagi jarak antara orang seperti dengan Allah.
Sejurus kemudian Umar mengajak Said untuk menjadi salah seorang pembantunya seraya berkata: “Ya Said, Kami mengangkatmu menjadi wali (gubernur) daerah Himsh.” Said menjawab: “Ya Umar, Demi Allah janganlah engkau menimpakan fitnah (ujian) padaku.” Umar pun menjadi berang seraya berkata: “Celaka kalian... kalian meletakkan kepemimpinan ini di leherku, kemudian kalian mau lepas tangan dariku!! Demi Allah, aku tidak akan membiarkanmu.” Kemudian Umar mengangkat Said menjadi wali di daerah Himsh seraya bertanya: “Bolehkah kami menentukan gaji buatmu?” Said menjawab: “Apa yang akan aku lakukan dengan gaji tersebut wahai Amirul Mukminin?! Sebab gaji dari baitul maal melebihi kebutuhanku.” Dan akhirnya Said pun berangkat ke Himsh.
Sedikit sekali uang yang dibawa oleh Said bin ‘Amir hingga tiba saat datangnya beberapa orang dari penduduk Himsh yang dipercaya oleh Amirul Mukminin. Amirul Mukminin berkata kepada mereka: “Tuliskan nama-nama orang miskin kalian sehingga dapat aku cukupkan kebutuhannya!” Mereka pun melaporkan data yang mereka miliki di dalamnya terdapat nama fulan, fulan dan Said bin ‘Amir. Umar bertanya kepada mereka: “Siapakah Said bin ‘Amir ini?” Mereka menjawab: “Dia adalah pemimpin kami.” Umar bertanya: “Pemimpin kalian termasuk orang fakir?” Mereka menjawab: “Benar, Demi Allah lama waktu berjalan namun di rumahnya tidak ada tungku api menyala.” Maka meledaklah tangis Umar hingga air matanya membasahi janggut. Kemudian Beliau mengumpulkan uang sebanyak 1000 dinar dan ditaruhnya dalam sebuah ikatan seraya berkata: “Sampaikanlah salamku padanya dan katakan padanya bahwa Amirul Mukminin mengirimkan uang ini untukmu agar semua kebutuhanmu tercukupi.”
Datanglah utusan tadi kepada Said dengan barang bawaannya. Said melihat bungkusan itu dan ternyata di dalamnya terdapat banyak uang dinar. Ia menolaknya seraya berkata: “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiunseolah ia terkena musibah- lalu datanglah istrinya tergopoh-gopoh sambil bertanya: “Ada apa Said, apakah Amirul Mukminin telah wafat?” Said menjawab: “Bahkan lebih dahsyat dari itu.” Istrinya bertanya lagi: “Apa yang lebih dahsyat dari itu?” Ia menjawab: “Dunia sudah merasuki diriku untuk merusak akhiratku. Dan kini fitnah sudah menyebar di rumahku.” Istrinya berkata: “Kalau begitu, campakan saja hal itu –padahal istrinya tidak tahu tentang uang dinar tadi-.” Said bertanya: “Maukah kamu menolongku untuk melakukannya?” Istrinya menjawab: “Ya.” Maka Said mengambil uang dinar tadi dan ia membaginya dalam beberapa bungkusan kemudian ia bagikan kepada kaum muslimin yang fakir.
Tidak lama berselang, datanglah Umar ra ke beberapa daerah di Syam untuk memeriksa kondisi penduduknya. Saat ia tiba di Himsh –dan daerah ini disebut Al Kuwaifah sebagai panggilan kecil bagi kota Kufah, dan untuk mempersamakan daerah Himsh dengan Kufah karena banyaknya penduduk yang mengeluhkan kinerja para pegawai dan wali di wilayah mereka sebagaimana yang sering terjadi di Kufah- Saat Umar tiba di sana, beberapa penduduk menghampiri Umar untuk memberikan sambutan terhadapnya. Umar lalu bertanya kepada mereka: “Bagaimana pendapat kalian tentang Amir (pemimpin) di sini?” Mereka mengadukan keluhan kepada Umar dan mereka menyebutkan 4 kekurangan Amir mereka, setiap 1 masalah lebih besar dari lainnya. Umar berkisah: Maka akupun mengumpulkan Amir mereka yaitu Said bin Amir dengan orang-orang tadi. Dan aku berdo’a kepada Allah agar dugaanku tidak dibuat salah; karena aku menaruh kepercayaan besar kepada Said.
Saat mereka dan pemimpinnya sudah tiba menghadapku, aku bertanya:
“Apa yang kalian keluhkan dari amir kalian?” Mereka menjawab: “Ia tidak keluar bekerja sehingga hari sudah amat siang.” Aku bertanya: “Apa komentarmu dalam hal ini, ya Said?” Ia terdiam sejenak lalu berkata:
“Demi Allah tadinya aku tidak mau mengatakan hal ini. Namun karena ini harus disampaikan maka akupun akan menceritakannya. Aku tidak punya pembantu di rumah. Setiap kali aku bangun di pagi hari, maka aku harus menumbuk gandum buat keluargaku. Kemudian aku harus mengaduknya dengan perlahan sehingga ia menjadi ragi. Lalu aku buatkan roti untuk keluargaku. Kemudian aku berwudhu dan keluar untuk mengurusi permasalahan manusia.”
Umar bertanya: “Lalu apa lagi yang kalian keluhkan terhadapnya?” Mereka menjawab: “Ia tidak mau melayani seorangpun pada waktu malam.” Umar bertanya: “Apa komentarmu dalam hal ini, wahai Said?” Ia menjawab: “Demi Allah, Sungguh aku juga sungkan untuk menceritakan hal ini… Aku telah membagi waktu siangku untuk berkhidmat dalam urusan mereka, dan waktu malamku untuk Allah Swt.” Umar bertanya lagi: “Apa lagi yang kalian keluhkan darinya?” Mereka menjawab: “Ada satu hari dalam sebulan dimana ia tidak keluar untuk mengurusi kami.” Umar bertanya: “Apa maksudnya ini, wahai Said?” Ia menjawab: “Aku tidak memiliki pembantu, wahai Amirul Mukminin. Dan aku tidak memiliki baju kecuali yang sedang aku pakai ini. Aku mencucinya sebulan sekali dan aku menunggunya hingga ia kering. Dan pada penghujung hari, baru aku dapat keluar menemui mereka.” Umar bertanya lagi: “Apa lagi yang kalian keluhkan darinya?” Mereka menjawab: “Sering kali ia hilang kesadaran, sehingga ia tidak mengenali orang yang berada di sekelilingnya.” Umar bertanya: “Apa maksudnya hal ini, ya Said?!” Ia menjawab: “Aku menyaksikan pembunuhan Khubaib bin ‘Ady pada saat itu aku musyrik, dan aku melihat para penduduk Quraisy memotong jasadnya dan mereka bertanya kepada Khubaib: ‘Apakah kau ingin Muhammad menggantikanmu di sini?’ Ia menjawab: ‘Demi Allah, aku tidak suka merasa aman dengan istri dan anakku, padahal Muhammad sedang dicucuk dengan duri….’ Dan aku selalu teringat akan hari itu dan mengapa aku tidak menolongnya sehingga aku menduga bahwa Allah tidak mengampuniku… maka akupun hilang kesadaran karenanya. Saat itu Umar langsung berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah membuat dugaanku kepadanya tidak rusak.” Kemudian Umar mengirimkan 1000 dinar untuknya agar dapat memenuhi segala kebutuhannya. Begitu istri Said melihat uang tersebut, maka ia berkata:
“Segala puji bagi Allah yang telah mencukupkan kami lewat khidmat yang kau berikan. Belilah segala kebutuhan hidup kita. Dan carilah seseorang yang mau diupah sebagai pembantu!” Said berkata kepada istrinya:
“Apakah kau punya sesuatu yang lebih baik dari itu?” Istrinya bertanya:
“Apakah itu?” Said berujar: “Kita kembalikan lagi kepada orang yang membawanya, dan hal itu lebih kita butuhkan?” Istrinya bertanya lagi:
“Apakah itu?” Ia menjawab: “Kita pinjamkan uang tersebut kepada Allah sebagai qardhan hasanan (pinjaman yang baik).” Istrinya menanggapi:
“Benar. Dan engkau akan dibalas dengan kebaikan karenanya.” Setelah ia meninggalkan majlis maka ia membagikan uang dinar tersebut dalam beberapa bungkus dan ia berkata kepada salah seorang anggota keluarganya: “Bawalah ini kepada janda fulan, yatim fulan, si miskin fulan dan si fakir fulan.
Semoga Allah meridhoi Said bin ‘Amir Al Jumahy. Beliau adalah salah seorang sosok yang mampu mendahulukan kepentingan orang lain, meski ia berada dalam kondisi yang mendesak.
Untuk dapat mengenal sosok Said bin ‘Amir Al Jumahy lebih jauh dapat merujuk ke:
1. Tahdzib Al Tahdzib 4/51
2. Ibnu Asakir 6/145-147
3. Sifatus Shafwah 1/273
4. Hilliyatul Auliya 1/244
5. Tarikhul Islam 2/35
6. Al Ishabah 2/48 atau profil 32707. Nasabu Quraisyin 399

sumber dari sini

Thursday, November 05, 2009

Membuat Brownies...

SDIT Darul Abidin- Depok
Siswa- siswi kelas 3 SDIT Darul Abidin membuat brownies...