Lensa Darbi

Wednesday, August 29, 2007

BAGAIMANA GERHANA TERJADI?

lensadarbi.blogspot.com - SIT Darul Abidin - Depok

Depok, 29 Agustus 2007

Sore kemarin sebagian masyarakat Indonesia berpeluang dan mungkin telah menyaksikan gerhana bulan terakhir tahun ini di Tanah Air. Bulan terbit dalam kondisi gerhana dan secara perlahan kembali terang seperti layaknya bulan purnama.


Sejak 1.418 tahun yang lalu, Rasulullah SAW telah memberikan nasehat kepada ummatnya dalam menyikapi fenomena alam ini. Ketika terjadi gerhana matahari pada tahun 10 H (berdasarkan analisis para astronom dunia)



Kalau kita perhatikan, pandangan islam tentang gerhana sangat berbeda dengan pandangan yang mengaitkan peristiwa gerhana dengan mukjizat, mitos, keajaiban dan hal- hal aneh lainnya. Islam mengajarkan bahwa sesungguhnya gerhana adalah gejala alam juga seperti halnya bencana atau kejadian lain yang membuat manusia cemas dan takut.


Dalam riwayat Aisyah ra. bahwa diantara khutbah Rasulullah SAW selepas shalat gerhana adalah "Sesungguhnya matahari dan bulan itu merupakan dua tanda dari tanda- tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak megalami gerhana karena kematian seseorang dan tidak juga karena kehidupan seseorang. Oleh karena itu, jika kalian melihat hal tersebut maka hendaklah kalian berdoa kepada Allah, bertakbir, shalat, dan bersedekah. " HR. Bukhari.


Oleh karena itu, Fenomena gerhana kali ini seharusnya menjadi motivator bagi kita untuk mengikhlaskan tauhid kepada-Nya, senantiasa taat, menjauhi maksiat dan dosa, dan menjadikan motivator peningkatan iman kita kepada Allah SWT.


Sungguh kita membutuhkan peningkatan iman ini untuk berjuang lebih hebat lagi terlebih setengah bulan dihadapan kita akan datang bulan mulia yakni bulan Ramadhan. Bulan kemuliaan dan bulan diturunkannya Al-Qur'an dan Lailatul Qodar (malam kemuliaan) yang tidak pantas kita sambut hanya dengan bekal pas- pasan dan apa adanya.


Mari kita pelajari kembali fenomena gerhana dapat terjadi.


Bagaimana Matahari, Bumi dan Bulan bergerak ?


Tanpa disadari sebenarnya kita selalu berputar dimuka bumi ini sesuai dengan bumi dan tata surya. Sistem tata surya kita yang terdiri dari 9 planet, bulan, komet (asteroid) sering disebut juga tubuh atau anggota benda-benda angkasa, dimana seluruh benda angkasa tersebut bergerak secara tetap. Pusat dari benda-benda angkasa atau tata surya kita adalah Matahari. Matahari berputar pada porosnya / berotasi selama 25 hari. Bumi yang merupakan planet ketiga dari Matahari, berputar pada porosnya dalam jangka waktu 24 jam. Inilah yang menyebabkan adanya siang dan malam. Selain berputar pada porosnya bumi juga berputar mengelilingi matahari atau disebut juga evolusi. Jalur bumi untuk mengitari matahari disebut dengan "Orbit".


Untuk mengelilingi matahari, bumi memerlukan waktu selama 365 ¼ hari atau kira-kira 1 tahun. Demikian juga dengan bulan. Bulan berevolusi 27 ½ hari. Tetapi karena bumi juga berputar, membuat bulan memerlukan waktu lebih untuk kembali pada posisinya semula. Bulan merupakan tetangga terdekat Bumi dalam tata surya. Permukaannya bertabur batu dan terdiri dari hamparan titik-titik kawah yang tak terhitung jumlahnya. Terkadang selama dalam jalur orbitnya, bulan dan bumi menjadi satu garis atau sejajar. Ketika hal ini terjadi maka inilah yang disebut dengan Gerhana.

Jenis Gerhana
Gerhana ada dua macam yaitu :
1. Gerhana Bulan (Lunar Eclipse)
2. Gerhana Matahari (Solar Eclipse)


Gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan serta berada dalam satu garis. Hal ini menyebabkan hanya sebagian kecil sinar matahari yang mencapai bulan. Selama gerhana bulan kita dapat melihat bayangan bumi pada bulan dengan menggunakan teleskop. Pada gerhana matahari, bulan berada di antara bumi dan matahari. Bila hal ini terjadi maka sebagian sinar matahari ke permukaan bumi tertutupi oleh bulan. Selama gerhana matahari, sebenarnya bulan membuat dua bayangan terhadap bumi. Bayangan pertama di sebut dengan "Umbra" yang hanya mencapai sebagian kecil permukaan bumi. Bayangan lainnya disebut "Penumbra" , dimana bayangannya mencapai bumi lebih besar dari "umbra". Hal ini menyebakan secara perlahan langit menjadi gelap. Jika bulan dan matahari berada pada satu garis yang sempurna, maka disebut Gerhana Total. Gerhana matahari total hanya dapat dilihat dari daerah permukaan bumi yang terkena bayangan "umbra". Gerhana Total sangat jarang terjadi. Mungkin seseorang hanya dapat menyaksikannya sekali dalam seumur hidupnya.


Gerhana matahari total merupakan sebuah pemandangan indah tetapi juga membahayakan mata. Ketika sinar matahari sudah seluruhnya tertutupi oleh bulan dan hanya terlihat "corona" (lingkaran sinar yang mengelilingi matahari) maka aman bagi kita untuk melihat tanpa adanya pelindung pada mata kita. Tetapi selama gerhana matahari masih sebagian, melihat langsung ke atas dapat merusak retina mata kita. Ada beberapa cara untuk melihat gerhana matahari total dengan aman. Di antaranya dengan menggunakan kacamata khusus. Selain itu lebih aman lagi bila kita melihat gerhana matahari melalui siaran TV. mr
sumber : republika, esmartschool
penulis: mr

No comments: