Lensa Darbi

Tuesday, July 31, 2007

Ajak Anak Kritis Membaca


ditulis oleh: Lianneke Gunawan dari berbagai sumber

Bila suatu kali anak Anda antusias menceritakan sebuah buku yang dibacanya, mungkin tak henti-hentinya dia akan membicarakan tentang buku itu. Itulah pertanda bahwa anak Anda tertarik dan menyukai buku itu. Maka yang dapat Anda lakukan untuk merangsang kemampuannya membaca adalah:

  • Tanya padanya, apa yang istimewa dari buku itu. Mengapa dia begitu terkesan?
  • Ajak anak membicarakan karya-karya lain dari si pengarang buku itu (bila membaca suatu buku dongeng atau cerita anak). Adakah kemiripannya? Apakah anak Anda juga menyukai buku-buku yang lain itu?
  • Bagaimana dengan kisah serupa pengarang yang lain? Tantang dia untuk membandingkan dan mempertentangkan buku-buku bertopik serupa. Mana yang dia suka? Mengapa?
  • Minta dia menceritakan kembali isi buku itu agar dia belajar membuat ringkasan.

Bagaimana Menjadi Murid Yang Sukses


ditulis oleh Ardiani Prabawa dari berbagai sumber.

Sekolah dengan tahun ajaran baru sudah dimulai. Itu artinya kita harus mulai untuk rajin belajar lagi agar kita dapat melewati tahun ini dengan baik. Nah, agar kalian dapat menjadi seorang murid yang sukses melewati tahun ajaran ini, tips-tips dibawah ini mudah-mudahan dapat membantu:

1. Usahakan untuk masuk sekolah setiap hari.
Kadang kita merasa malas untuk bangun pagi, apalagi kalau di hari Senin. Aduh, rasanya masih mengantuk sekali. Akhirnya kita berpikir untuk mencari alasan agar tidak masuk sekolah. Untuk mengejar ketinggalan, kalian meminjam catatan dari temanmu. Eit, tunggu dulu, dengan meminjam catatan dari teman bukan berarti kalian dapat mengerti apa yang diajarkan oleh bapak dan ibu guru di sekolah lho. Pada saat temanmu menulis catatan tersebut, dia menuliskan apa yang dianggap perlu olehnya. Nah, bagaimana kalau ternyata ada hal penting lain yang tidak tercatat olehnya? Wah, bisa-bisa saat ditanyakan di ulangan, kita tidak dapat menjawabnya.

2. Mulailah masuk ke kelas dengan perasaan terbuka.
Kalian pasti bertanya-tanya, apa sih maksud dari kalimat diatas? Kita sering merasakan kita menyukai kelas yang satu sedangkan ada juga kelas yang tidak kita sukai. Entah itu karenanya gurunya galak, tidak dapat menerangkan dengan baik atau bahan yang diajarkan tidak menarik. Karena alasan itulah akhirnya kita sering ogah-ogahan untuk mengikuti kelas tersebut dengan baik. Wah, kalau kita merasa begini terus, bisa-bisa kita tidak dapat nilai bagus di buku rapor. Agar, nilai di rapor tetap memuaskan cobalah untuk tidak langsung men-cap kelas tersebut tidak menyenangkan. Dengarkan apa yang diajarkan oleh guru tersebut, lalu resapi pelajaran yang diajarkan hingga kalian mengerti. Kalau ada yang kurang jelas, cobalah untuk bertanya kepada guru tersebut. Ingat, bahwa semua guru menginginkan agar muridnya pintar dan beliau tidak akan lelah untuk mengajari hingga kalian mengerti. Dengan begitu, selain kamu mengerti pelajaran yang diajarkan, kalian juga menciptakan hubungan yang baik dengan guru kalian.

3. Selalu siap sebelum masuk kelas.
Untuk memastikan bahwa pelajaran yang diajarkan dimengerti oleh para muridnya, guru sering memberikan latihan untuk di rumah atau yang kita sebut dengan pekerjaan rumah (PR). Biasakan untuk menyelesaikan dan mengumpulkan PR tersebut di saat yang ditentukan. Apabila kalian kesulitan menyelesaikan tugas tersebut, kalian dapat meminta bantuan dari ayah, ibu, kakak, teman sekelas atau bahkan dari guru mata pelajaran tersebut. Begitu juga dengan tugas-tugas lain seperti prakarya atau kerajinan tangan. Cobalah untuk mengumpulkan tepat pada waktunya. Dengan demikian, nilai yang kalian dapatkan utuh dan tidak dipotong karena terlambat mengumpulkan.

4. Ikuti bimbingan belajar.
Kalian atau bahkan teman kalian pasti ada yang pernah ikut bimbingan belajar bukan? Bimbingan belajar dapat membantu kalian untuk lebih memperdalam pelajaran yang diajarkan di sekolah. Banyak bimbingan-bimbingan belajar yang dapat kalian ikuti. Pastikan sebelum mendaftar, bimbingan belajar yang kalian pilih merupakan bimbingan belajar yang baik. Coba tanyakan dengan teman kalian, bimbingan belajar apa yang diikutinya dan apakah itu membantunya untuk mengerti pelajaran di sekolah.

Nah, mulailah untuk rajin belajar dari sekarang dan selamat mencoba tips-tips diatas!


Hari-hari Pertama di Sekolah

ditulis oleh: Lianneke Gunawan dari berbagai sumber

Bagi sebagian anak, hari pertama di sekolah merupakan hari yang mendebarkan. Bagaimana tidak? Sejak jauh-jauh hari mereka sudah membayangkan hal-hal yang akan terjadi atau seharusnya mereka lakukan saat itu. Nah, ingin tahu apa yang biasanya dipikirkan oleh murid tentang hari pertama tersebut? Berikut ini merupakan tujuh hal yang ingin diketahui oleh si calon murid:

1.Apakah murid sudah berada di kelas yang tepat?
Murid sering memikirkan bagaiman pembagian ruang kelas dari sekolah yang akan dimasukinya, seperti dimana letak kelas, letak ruang guru, letak ruang kepala sekolah, letak toilet, dan sebagainya.
2.Dimana sebaiknya murid duduk?
Pembagian tempat duduk juga sering dikhawatirkan oleh murid. Dimana ia akan duduk nantinya, siapa teman-teman sekelasnya, dan lain-lainnya.
3.Bagaimana peraturan di kelas?
Nah, setelah si murid berada di kelasnya, ia biasanya ingin tahu, bagaimana sih peraturan kelasnya? Apakah murid harus memberikan hormat kepada setiap guru yang masuk ke kelasnya? apakah letak duduk murid diatur oleh wali kelas atau murid boleh memilih sendiri? dan pertanyaan-pertanyaan lain seputar kelas dimana murid berada.
4.Pelajaran apakah atau apa yang harus dilakukan dalam setahun di sekolah?
Pertanyaan mengenai pelajaran atau kegiatan yang akan dilakukan di kelas selama setahun kedepan juga sering berada di dalam pikiran murid. Misalnya pelajaran prakarya, apa yang akan dipelajarinya? apakah murid akan mempraktekkan pelajaran yang didapatkan, misalnya membuat bunga dari kertas? berapa kali ulangan yang akan diadakan? dan sebagainya.
5.Bagaimana murid dapat lulus sekolah?
Seiring dengan berita-berita yang lalu mengenai banyaknya murid yang tidak lulus tentunya juga menghantui para murid terutama di kelas akhir. Pastinya mereka tidak ingin berada dalam situasi seperti itu. Oleh karenanya, mereka berusaha mencari tahu apa yang harus dilakukan agar murid dapat lulus sekolah dengan hasil baik. Sebaiknya berikan pengertian kepada murid tersebut untuk tidak takut atau bahkan trauma dengan hal ini. Berikan semangat padanya bahwa apabila ia belajar dengan baik, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
6.Siapa guru yang mengajar dan guru yang menjadi wali kelasnya?
Guru yang mengajar dan guru yang menjadi wali kelas juga sering menjadi bahan omongan para murid. Diantara murid biasanya mempunyai klasifikasi siapa guru favorit dan siapa guru yang kurang menyenangkan.
7.Apakah guru akan memperlakukan murid dengan baik?
Poin ini berhubungan dengan poin diatas. Bagi para murid yang mendapatkan wali kelas "guru favorit", dipastikan mereka tidak mempunyai rasa khawatir bahwa wali kelas mereka tersebut akan memperlakukan para muridnya dengan baik. Namun bagi murid yang mendapatkan wali kelas yang kurang mereka senangi, biasanya kekhawatiran akan muncul.

Indonesia, Kapten Kesebelasan Dunia





KAPTEN kesebelasan dipilih bukan hanya karena kepemimpinan dan daya organisasinya, tapi juga afdhal kalau karena ia allrounds: jangankan di saat darurat menggantikan posisi di belakang,depan atau tepi, jadi kiper pun siap.

Olimpiade fisika, biologi, berbagai invensi riset-riset sains di kalangan pelajar, Indonesia langganan juara.Teater anak-anak, Indonesia juara. Juga silakan jenis seni apa pun, jika diperlombakan di tingkat dunia, kualitas Indonesian Idol haqqulyaqin berani tanding lawan American idol.

Bikinlah riset tentang peran patriot-patriot pakar-pakar Indonesia di berbagai perusahaan dunia yang tidak diacuhkan di negerinya sendiri. Tunggulah invensi teknologi garda depan buah karya putra bangsa kita di Jepang yang akan mengubah secara radikal konstelasi pasar dunia. Bidang-bidang apa saja, silakan sebut, yang bangsa Indonesia tidak potensial untuk unggul.

Kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, ijtihad makanan,metamanajemen,kreativitas hidup, survivalisme, ketangguhan mental, kenekatan, apa saja yang bangsa lain belum tentu memiliki kemampuan semacam itu. Jumlah orang pintar dan enak mengaji di Indonesia bisa seratus kali lipat dibanding di Arab Saudi. Suruh pemuda pemudi di kampung, di kafe,restoran,dan warung, suruh nyanyi jazz, blues, country, cengkok negro terbaru, kasidah Arab klasik, modern atau apa saja.

Minta pula satu penyanyi Amerika menyanyikan ”Es Lilin” atau ”Yen Ing Tawang Ono Lintang”. Utusan masyarakat Mesir mengantarkan dana untuk Indonesia yang krisis. Begitu masuk Jakarta dia batalkan niat itu karena bengong: ”Lhomana krisisnya?”Jutaan orang lalu lalang belanja barang mewah di sana-sini,makan sedap di setiap tempat.

Dibanding Kelapa Gading saja, Kairo kalah putaran uangnya dan fasilitas kemewahannya. Ini negara mengalami krisis tak habis-habis, tapi di sana sini orang hidup mewah, makan banyak, beli ini itu tak pernah sepi. Ini negara selalu dilaporkan segera collapse, tapi tertawa dan senyum dan dadaag dadaag di sanasini, bahkan koruptor melambaikan tangan ke kamera televisi dengan senyum cerah.

Gordon Brown menonton pertunjukan satu kelompok musik Indonesia di London, kemudian di akhir acara berpidato, menganalisis, dan menguraikan: ”Musik yang barusan kita nikmati,ragam bunyinya, pola aransemennya, sikap budaya dan kemanusiaan yang melatarbelakangi proses penciptaannya, saya temukan bisa menjadi contoh formula tata dunia yang akan kita bangun bersama.

Ialah semua unsur budaya, semua lingkar bangsa- bangsa,semua agama,keyakinan dan ideologi, bersama-sama mengupayakan titik temu, peluang kerja sama, dengan semangat perdamaian dan prinsip demokrasi, membangun sebuah peradaban baru milenium semesta yang indah”.Kemudian dia menjadi Perdana Menteri Inggris. Aspirasi yang sama dipidatokan oleh Wali Kota Teramo sesudah menyaksikan pertunjukan sebuah grup musik Indonesia di kotanya.

Mengkhususkan diri pada salah satu nomor musik agak panjang yang diangkat dari lagu Kalimahpenyanyi Majdah Rumi, seorang Kristiani Lebanon, yang diaransemen menggunakan gamelan dan dengan watak serta cengkok Indonesia. ”Ini lagu Timur Tengah, disuarakan dengan logam-logam Indonesia yang masyarakat Italia masih sangat asing kepadanya, tetapi di dalam nomor itu kita sangat bisa menemukan Italia, merasakan dunia Barat dan Timur sekaligus dalam satu harmoni,menikmati hampir semua aransemen dari berbagai aliran musik.

Dunia dan seluruh umat manusia dipersatukan dalam keindahan, cinta dan semangat untuk menyatu. Bahkan, ketika gamelan membunyikan notasi Sole Mio, telinga Teramo saya merasa aneh tapi hati Itali saya menikmati keindahan yang tak kalah dibanding yang biasa kita rasakan.” Gubernur Ismailia di akhir pertunjukan musik Indonesia berpidato dengan ungkapan sufi: ”Inilah Andalusia yang hilang.Saya menangis dan andaikan boleh menawar sejarah,saya mau tidak pernah ada Perang Salib atau Perang Sabil.

Saudaraku semua dari Indonesia, kalian telah menjadi bagian dari hati kami bangsa Mesir, kalian sudah menjadi penduduk Kota Ismailia dan saya akan masuk neraka kalau ada di antara saudara-saudaraku yang tidak bergembira hatinya selama berada di Ismailia.” Kapan-kapan, kalau ada luang waktu, saya kisahkan tentang ”Kapten Indonesia” memprasastikan partitur dan demung di Conservatorio di Musica San Pietro A Majella, Napoli.

Saron Gundul Pacul di Gedung Dunia Kemlu Jerman, Berlin. Di Goumhuriyya, Kairo,tempat bersinarnya Kaukab as-Syarq, si Bintang Timur. Di Vatican, I’ll Papa I’ll Papa... Cobalah tengok masa depan dunia,di mana letak China, India, dan Indonesia. Beberapa tahun lalu,Newsweek edisi Asia mengumumkan 5 Asian Trend Makers, lima figur penggiring kecenderungan, memengaruhkan suatu gejala atau formula perilaku atau kreativitas budaya dalam skala massal, salah satunya adalah orang Indonesia.

Tapi bangsa Indonesia tergolong manusia jenis kedua: orang yang hebat tapi tak tahu bahwa dia hebat. Jenis pertama orang hebat dan tahu dia hebat. Jenis ketiga orang tak hebat tapi tahu kalau dia tak hebat.Keempat orang tak hebat dan tak tahu kalau dia tak hebat. Jenis keempat ini suatu segmen dan kelas peradaban yang semakin hari kehilangan parameter hampir di segala bidang, dan berkuasa.

Dalam pusaran itulah Indonesia menjadi semakin tidak mengerti dirinya sendiri.Ketidakhebatan saja tidak dimengerti, apalagi kehebatan. Maka si Kapten Dunia tidak pernah mengerti dirinya. Ia sangat kagum dan takut kepada Rambo, karena tidak ingat bahwa Rambo itu khayalan yang diciptakan oleh orang yang kalah. Dan ternyata, khayalan orang kalah saja cukup untuk membuat kita takut kepada orang kalah itu. *) Budayawan

EMHA AINUN NADJIB


Thursday, July 26, 2007

ORIENTASI SISWA BARU SDIT DARUL ABIDIN



Hari Pertama Masuk Sekolah Dasar

Tak Biasa, Orang Tua Ikut Masuk ke Ruang Kelas
PAGI itu, cuaca sangat cerah. Anak-anak SD kelas 1 tampak berkeliaran di pekarangan SDIT Darul Abidin. Wajah mereka terlihat begitu ceria. Tepat pukul 7,20 WIB para siswa berbaris dengan tertib untuk masuk ke kelas masing-masing. Sejumlah siswa tampak takut masuk ke kelas. Mereka ingin ditemani orang tua.

Cerita Seorang Sopir Tua



Oleh : Ahmad Tohari
Pak Samad mengaku lahir tahun 1930. Jadi kini usianya sudah 77 tahun. Cicit sudah berpuluh jumlahnya. Namun dia masih aktif berjamaah, terutama shalat Subuh. Bila di pagi buta terdengar suara tongkat kayu di jalan menuju ke masjid pastilah dia, Pak Samad.
Dulu Pak Samad bekerja sebagai sopir bis umum dan baru berhenti sepuluh tahun yang lalu. Selain menjadi sopir Pak Samad juga menjadi montir panggilan. Tentang kemontirannya ini Pak Samad sering menceritakannya dengan muka berbinar. "Zaman dulu, bisa mempunyai ijazah montir mobil sudah hebat. Apalagi saya juga bisa nyopir. Wah, gampang dapat jodoh," kata Pak Samad di serambi masjid usai subuh kemarin.
"Tapi ijazah montir itu baru saya dapat setelah saya mengalami dua kali kegagalan. Ujian pertama dan kedua saya tidak lulus. Nah, kalian ingin tahu mengapa?" Seperti biasa, Fadli, U-un dan saya selalu mengambil posisi sebegai pendengar yang baik. Ceritanya, Pak Samad tidak lulus ujian karena hal yang menurut orang sekarang pasti sangat sepele. Waktu ujian praktek Pak Samad disuruh memasang ban mobil.
Semua peralatan sudah disediakan. Samad muda merasa ringan saja; apa susahnya memasang ban karena hal itu sudah sering dilakukannya. Maka iapun mulai. Ban dipasang, kemudian mur-murnya diputar. Dia tidak lupa mengencangkan mur-mur harus seimbang. Selanjutnya kunci diambil untuk memutar mur-mur itu. Oh, kunci sedikit longgar, jadi meleset ketika digunakan. Samad beralih ke kunci inggris. Namun sebelum bertindak lebih jauh penguji menyuruhnya berhenti. Dan Samad dinyatakan tidak lulus.
"Karena saya menggunakan kunci yang sedikit lebih besar dari ukuran semestinya saya dianggap salah. Dan kunci inggris ternyata tidak boleh digunakan untuk memasang mur roda karena hasilnya tidak akan memadai." Masih dengan mata berbinar Pak Samad bercerita bahwa pada zamannya, orang sangat hati-hati terhadap keselamatan. "Jadi hanya perkara memasang roda orang harus sangat cermat.
Karena roda mobil ikut menentukan keselamatan penumpangnya. Maka saya dinyatakan tidak lulus ujian montir karena saya memasang roda mobil dengan kunci mur yang tidak tepat, apalagi saya mau mencoba pakai kunci inggris. Waktu itu saya pasti lulus kalau saya menolak memasang roda karena peralatannya kurang memadai.
Nah, soal SIM juga sama saja. Saya mendapatkannya dengan susah payah karena harus lulus ujian teori dan praktik. Tidak ada cerita membuat SIM massal apalagi membeli SIM seperti sekarang. Dan dulu SIM berupa buku kecil. Jadi kondite pemegangnya bisa dicatat di situ. Tiga kali melanggar aturan, SIM dicabut. Titik." "Pak Samad," tanya Fadli. "Waktu itu siapakah yang jadi penguji? Maksud saya, apakah dia orang Belanda?"
"Oh, penguji saya Pak Darmo. Dia orang seperti kita. Tapi memang, dia orang teknik didikan sekolah Belanda. Nah, Belanda memang penjajah yang jahat, Namun mereka punya tradisi teknik yang sangat baik. Sayang, tradisi itu sekarang banyak ditinggalkan orang, barangkali karena yang mewariskannya adalah penjajah. Sayang."
Pak Samad berhenti bercerita, lalu turun dari masjid terus pulang diiringi suara tongkat kayunya. Fadli, U-un dan saya tertinggal dan memandangi lelaki tua itu dari belakang. Dan ceritanya membuat kami teringat masalah keamanan angkutan penumpang di jalan raya, bahkan juga di laut dan udara. Ribuan nyawa telah melayang karena kecelakaan yang sebagian besar akibat kesalahan manusia.
Puncaknya, orang Eropa terpaksa ikut bicara, melarang semua pesawat Indonesia memasuki wilayah udara mereka. Tidak cukup Eropa, Arab Saudi juga minta jaminan penerbangan yang diselenggarakan oleh perusahaan Indonesia benar-benar aman. Apakah semua ini berawal dari ketidakbecusan kita memasang mur dengan benar seperti tersirat dalam cerita Pak Samad?
Mungkin pertanyaan ini tidak butuh jawaban. Yang diperlukan adalah pengakuan bahwa saat ini kita sedang mengembangkan tradisi, asal-asalan dalam hal keselamatan penumpang. Montir-montir kita banyak yang tidak bersertifikat. Surat kir adalah mata dagangan petugas. SIM bisa dibeli, jembatan timbang adalah sumber penghasilan para pejabat. Pembangunan prasarana jalan sarat korupsi sehingga kualitasnya buruk. Itu di darat. Apakah di laut dan udara keadaannya lebih baik? Pertanyaan ini juga tidak butuh jawaban.
Atau lebih baik kita renungkan pertanyaan ini; apakah ada rasa tanggung jawab demi keselamatan penumpang ketika orang memasang mur roda atau rem bis? Tentu pertanyaannya bukan hanya itu melainkan juga ketika SIM bisa diperoleh secara menyimpang. Surat kir yang diperjualbelikan, izin ini-itu yang bisa ditebus dengan uang. Meloloskan truk yang jelas kelebihan muatan. Atau membiarkan truk raksasa melewati jalan kelas tiga demi uang dalam kotak korek api; adakah rasa tanggung jawab di sana?
Bila cukup jujur di sinilah masalahnya; kita kurang dalam hal tanggung jawab. Kurang peduli dengan kondisi bis, kapal laut, pesawat terbang yang sebenarnya tidak layak operasi; abai terhadap aturan yang dilanggar demi keuntungan pribadi. Dan semuanya sudah membudaya. Bila demikian, bagaimana solusinya?
Ini pertanyaan yang sangat menggelisahkan karena semua orang sudah tahu jawabnya tapi kemunafikan telah membuat orang enggan mengamalkannya. Atau karena kita adalah bangsa lunak yang maunya serba asal-asalan? Maksudnya, asal mendatangkan keuntungan pribadi? Mari kita tanya Pak Samad mumpung dia belum berjalan jauh.

Wednesday, July 25, 2007

Ilmu yang Bermanfaat



Oleh : Nasrullah Nurdian al-Khayyath
Ilmu disebut bermanfaat apabila mengandung kebaikan (maslahat), memiliki nilai-nilai positif bagi sesama manusia ataupun alam. Namun, manfaat tersebut menjadi kecil artinya bila faktanya tidak membuat pemiliknya semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Imam Malik bin Anas RA (wafat 179 H) mendiskripsikan tentang ilmu yang bermanfaat itu. Ia berkata, "Yang disebut ilmu bermanfaat itu bukanlah kepandaian atau banyak meriwayatkan sesuatu (hadis), melainkan nur (cahaya) Allah yang Mahasuci yang dimasukkan ke dalam hati manusia, yang selalu menerangi pemiliknya dalam setiap saat, baik dalam keadaan jelas (zhahir) atau tersembunyi (khali).''

Dengan ilmu, derajat seseorang akan terangkat, menyelami hidup ini dengan penuh semangat dan optimistis, terbukanya tabir kegelapan, serta semakin kokoh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman, ''Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu di antara kalian dengan beberapa derajat.'' (QS Al-Mujadalah [58]: 11).

Lalu, bagaimana cara memperoleh ilmu yang dapat menerangi hati kita dari kegelapan? Imam Syafi'i RA (wafat 204 H) ketika masih menuntut ilmu pernah mengeluh dan mengadukan suatu problematika kepada gurunya. Kata beliau, ''Wahai Guru, mengapa ilmu yang sedang kukaji ini susah dipahaminya?'' Lalu Imam Waki' RA (Sang Guru) menjawab, ''Ilmu itu ibarat cahaya dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang berbuat maksiat.'' (Diwan al-Syafi'i).

Oleh sebab itu, sudah sepatutnya bagi penuntut ilmu selalu berhati bersih, mempunyai perangai yang mulia, menjauhkan maksiat, serta meninggalkan perbuatan-perbuatan tercela (al-akhlak al-madzmumah) yang jelas-jelas tidak disukai Allah dan Rasul-Nya. Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari sifat tamak (rakus) terhadap urusan duniawi dan tidak pernah digunakan menzalimi sesama.

Jadwal Mata Pelajaran 2007/2008









MOHON DIINGAT
semoga bermanfaat dan sukses selalu

Tuesday, July 24, 2007

KEMBALI KE SEKOLAH SETELAH LIBURAN PANJANG

Liburan sekolah nyaris usai. Anak-anak pun harus kembali ke rutinitas mereka sehari-hari: bangun pagi, berangkat sekolah, kena macet di jalanan, mengerjakan PR/tugas di sore hari, dan seterusnya. Bagi sebagian anak, kembali ke sekolah bisa membuat mereka merasa takut atau was-was. Terutama siswa yang harus menempati sekolah baru karena telah lulus SD/SMP. Begitu juga anak-anak yang baru pertama kali masuk kelompok bermain atau TK. Nah, berikut ini sejumlah saran untuk memperlancar dan mempermudah anak agar dengan riang gembira menyambut hari pertama sekolah.

KLIK - Detail Atur Jam Tidur
Pada liburan panjang seperti sekarang ini, jadwal tidur anak-anak biasanya tidak teratur. Sesudah melakukan sejumlah kegiatan di siang hari, keesokan paginya mereka bangun sesuka hati mereka. Anda pun biasanya cenderung mengizinkan mereka untuk berbuat "sesuka hati" dan tidak menerapkan jam tidur yang ketat. Toh, mereka tengah menikmati masa istirahat setelah sekian bulan memeras otak dan tenaga di sekolah.

Sebaiknya, satu minggu sebelum masuk sekolah, atur kembali jam tidur mereka seperti pada waktu hari sekolah. Biasakan anak untuk tidur dan bangun pada jam tertentu agar ia kembali terbiasa dan tidak kaget dengan perubahan yang tiba-tiba ketika harus menghadapi hari pertama sekolah. Hal ini juga mengurangi stres di hari pertama. Jangan lupa, lakukan setidaknya seminggu sebelum hari pertama sekolah.

Ingatkan Yang Menyenangkan
Bila anak terluhat agak resah menghadapi tahun ajaran baru, entah karena pindah sekolah atau khawatir tak sekelas lagi dengan sahabat-sahabatnya, tunjukkan padanya sikap positif. Maksudnya, ingatkan akan hal-hal yang menyenangkan mengenai sekolah seperti berdarmawisata bersama teman-teman sekelas, pertandingan olah raga antar-kelas, acara kesenian, yang sudah dialaminya pada tahun-tahun sebelumnya. Yakinkan anak, pasti akan ada hal-hal baru yang menyenangkan yang akan dialami pada tahun ini.

Kunjungan
Ini sangat dianjurkan terutama bagi anak-anak yang masih duduk di kelompok bermain, Taman Kanak-Kanak, atau baru masuk kelas 1 SD. Se-baiknya ajak mereka mengunjungi dan mengenal sekolah barunya. Kalau bisa, minta izin dari para pengajar atau pegawai sekolah agar dapat membawa anak mengelilingi sekolah dan melihat kelas yang akan ditempatinya. Dengan demikian rasa canggung serta kekhawatiran anak akan berkurang karena dia merasa sudah mengenal sekolah tersebut dan anak akan menjadi lebih percaya diri pada hari pertama masuk sekolah.

Lengkapi Kebutuhan Sekolah
Akan sangat menyenangkan bila dapat pergi bersama anak membeli keperluan sekolah mereka. Ini sekaligus memberi rasa tanggung jawab kepada mereka. Biarkan ia memilih sendiri keperluan-keperluan tersebut seperti tas sekolah, kotak roti, botol minum, pensil, krayon, tempat pensil, dan lainnya. Bila anak Anda lebih besar, mungkin perlu dibelikan kamus, kalkulator atau atlas. Biasanya para guru akan meminta murid-murid un-tuk menceritakan liburan mereka dan untuk itu ingatkan anak untuk menyiapkannya. Kalau perlu, bantu mereka.

Laporan Kegiatan
Adalah penting untuk mengetahui apa yang dialami anak di sekolah. Jelaskan padanya, pendidikan sangat berharga bagi mereka dan Anda berusaha memberi pendidikan yang terbaik baginya. Hindari pertanyaan, "Bagaimana tadi di sekolah?", karena kalimat ini hanya memerlukan satu jawaban. Buat pertanyaan seperti sebuah permainan, misalnya, minta anak memberi penilaian terhadap hari yang dilaluinya (antara 1 sampai 5, misalnya) dan tanyakan padanya, mengapa ia memberi angka tersebut. Dengan demikian, pembicaraan antara Anda dan anak akan lebih berkembang.

Pekerjaan Rumah
Membantu anak mengerjakan pekerjaan rumahnya merupakan cara yang efektif untuk memperlihatkan padanya, Anda peduli dengan apa yang mereka pelajari di sekolah. Tentu saja bukan membantu membuatkannya, melainkan menemaninya saat bikin PR, menolong jika memang diperlukan. Bila orang tua tidak peduli dan tidak menyadari pentingnya pelajaran yang diikuti anaknya, tidak heran bila anak tersebut tidak perduli dengan pelajaran yang diberikan kepada mereka.

Libatkan Diri
Dengan melibatkan diri Anda pada kegiatan yang diadakan di sekolah, menunjukkan dukungan dan antusiasme terhadap pengalaman belajar anak Anda. Anda dapat berpartisipasi pada bazar sekolah, ikut menyiapkan acara kesenian, darmawisata, dan sebagainya. Berpartisipasi seperti ini juga memudahkan Anda berkomunikasi mengenai perkembangan anak Anda dan mengenai apa-apa yang terjadi di sekolah baik dengan guru, karyawan sekolah, maupun sesama orang tua murid.

Buka Mata & Telinga
Bila kebiasaan makan atau tidur anak berubah secara drastis, biasanya merupakan tanda-tanda ia mempunyai masalah dalam menyesuaikan diri de-ngan kelas atau sekolah barunya. Perubahan lain yang perlu diperhatikan adalah bila anak yang tadinya biasa menceritakan mengenai kejadian di sekolah, tiba-tiba berhenti melakukan kebiasaan tersebut. Bisa jadi dia punya masalah di sekolah.

Baca & Baca
Meluangkan waktu untuk membaca buku bersama anak merupakan hal yang tidak ternilai harganya. Usahakan Anda dapat melakukannya setiap hari untuk beberapa waktu. Untuk anak yang sudah agak besar, minta ia membaca beberapa halaman setiap harinya.

Jalin Hubungan
Berkomunikasi dengan guru secara teratur merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi pendidikannya. Guru dapat memberitahu bila anak Anda mengalami masalah-masalah yang berhubungan dengan emosi, hubungan sosial, juga soal pelajaran. Demikian juga sebaliknya. Bila anak sakit, Anda bercerai dari suami, meninggalnya salah satu anggota keluarga, atau hal-hal lain yang dapat mempengaruhi pelajaran anak, Anda dapat menceritakannya kepada guru sehingga Anda dan guru bisa bekerja sama mengatasi masalah belajar, bila ada, yang dihadapi anak.

TIPS JALIN HUBUNGAN DENGAN GURU & SEKOLAH
1. Bicarakan dengan anak tentang sekolahnya tiap hari. Ini cara yang baik untuk mengetahui apa yang ia pelajari di sekolah dan un-tuk mengenali permasalahan yang mungkin ada dan harus Anda diskusikan dengan gurunya. Sebaiknya percakapan dengan anak dimulai dengan pertanyaan, "Apa kegiatan yang kamu sukai hari ini?" dan bukan "Bagaimana di sekolah hari ini?"

2. Baca semua catatan atau pengumuman yang dibawa anak dari sekolah. Biasanya guru mengirimkan laporan berkala harian atau mingguan yang berisi informasi mengenai berbagai hal. Karena biasanya anak lupa menyampaikannya pada orangtua, sering-seringlah memeriksa tas sekolahnya. Ada juga guru yang memberi informasi melalui website sekolah. Jadi, periksalah
website sekolah secara teratur.

3. Ceritakan semua. Kirim surat ke sekolah atau datang langsung ke guru dan ceritakan tentang segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan anak Anda yang mungkin akan mempengaruhinya di sekolah. Entah itu krisis yang dialami ketika sakit, perceraian orang tua, mendapat adik baru, atau ibu harus kembali bekerja. Jika anak menderita sakit tertentu, sebutkan juga obat yang biasa ia konsumsi.

4. Jadilah pembimbing yang baik. Andalah pembimbing yang terbaik bagi anak dan juga yang paling tahu tentang kemampuan dan minat anak Anda. Jangan terfokus hanya pada masalah-masalah yang ada. Biarkan guru memahami juga kelebihan dan kekurangan anak.

5. Patuhi jadwal. Dalam keadaan mendesak, jangan ragu untuk menghubungi sekolah setiap saat. Untuk hal-hal yang rutin, pilihlah waktu yang tepat untuk menghubungi guru. Pada umumnya mereka menyediakan waktu khusus untuk pertemuan guru-orang tua murid.

6. Luangkan waktu. Berkunjung secara teratur ke sekolah anak, bahkan ke kelasnya adalah cara yang baik untuk mengetahui kegiatan anak dari dekat. Tawarkan diri sebagai tutor bagimurid-murid secara individu (mendengar mereka membaca buku, misalnya) atau membantu rencana khusus sekolah seperti bazar, acara kesenian. Anda bisa juga mengawal anak-anak pada waktu karyawisata, menceritakan tentang karier atau latar belakang budaya Anda, atau memberi pelajaran di kelas mengenai cara membuat hidangan khusus atau pertunjukan kesenian.

7. Bawa pengetahuan ke rumah. Kontribusi terbesar yang dapat dilakukan orangtua adalah membacakan buku untuk anak-anak mereka. Terapkan pula aktivitas sehari-hari di rumah ke konsep yang dipelajari anak di sekolah. Misalnya, menjelaskan perihal gizi pada sarapan pagi dengan menggunakan informasi yang tercantum pada bagian belakang kotak sereal atau tentang persentase kandungan lemak pada susu skim dan susu biasa.

8. Jangan sungkan bertanya. Guru juga ingin mendengar dari Anda mengenai anak Anda. Ada guru yangbaik dalam berhubungan dengan orang tua, ada juga yang tidak. Tapi sebagian besar dari mereka menghargai kontribusi dan pehatian orang tua murid. Jadi, bila ada yang ingin ditanyakan pada guru tentang anak Anda atau sekolahnya, jangan ragu untuk bertanya!