Lensa Darbi

Wednesday, May 09, 2007

Bad Mood

Apakah kamu pernah nemuin dirimu merasa sangat terganggu tanpa sebab apa-apa? Atau tiba-tiba merasa nggak enak? Perasaan berubah dari sedih menjadi marah-marah dan tiba-tiba merasa senang hanya dalam hitungan menit dapat membuat remaja hilang kontrol. Lalu, mengapa emosi seperti roller coaster ini sering terjadi pada remaja?
Berhadapan dengan perubahan secara konstan dan tekanan adalah salah satu jawabannya. Mungkin saja terjadi saat remaja memulai hari pertamanya di sekolah baru dan ia nggak nemu teman-teman lamanya. Atau terjadi saat timbul keinginan untuk naik tingkat atau menjadi lebih baik dalam olahraga atau aktivitas lainnya yang merupakan salah satu perhatian bagi remaja.
Menjadi remaja berarti berjuang dengan identitas dan self image (jati diri). Diterima di kalangan teman sangatlah penting. Remaja juga menganggap penting saat pertama kali mereka harus terpisah jauh dari orang tua maupun keluarga. Remaja mungkin saja berpikir saat inilah saat harus membuat keputusan sendiri dalam segala hal, tapi di lain sisi merasa terlalu percaya diri dan merasa kesepian pada sisi lainnya dalam satu waktu.
Kebahagiaan dan kenikmatan yang dirasa dapat juga bikin remaja ngerasa bingung dan mengalami konflik batin. Remaja memerlukan waktu untuk ngerasa nyaman saat memasuki masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Penyebab penting lainnya pada perubahaan mood adalah faktor biologis. Saat pubertas dimulai, tubuh mulai memproduksi hormon kelamin. Hormon ini, progesteron dan estrogen pada gadis remaja dan testosteron pada remaja laki-laki, menyebabkan perubahan fisik pada remaja. Tetapi, pada beberapa kasus, perubahan tersebut juga menyebabkan perubahan emosi, naik-turun yang menyebabkan perasaan nggak terkontrol.
Perasaan terganggu atau short tempered bisa jadi tanda-tanda depresi. Begitu juga rasa bosan dan tidak punya harapan. Beberapa orang berpikir bahwa depresi seperti halnya sedih. Tapi, depresi dapat juga mempengaruhi mood, menjadi tidak sabar, gampang marah, atau bisa saja hanya sifat bawaan. Saat depresi mulai menganggu orang lain, saat itulah kamu ngebutuhin bantuan konsultan atau ahli terapi yang bisa ngebantu kamu ngadepin perasaan tersebut. fia/teenhealth
Kontrol Diri
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempermudah ngendaliin perasaan yang sering berubah-ubah:1. Sadari bahwa diri kamu nggak sendiri.
2. Aturlah napas; hitunglah napas sampai hitungan kesepuluh. Atau luangin waktu beberapa saat untuk nenangin diri, terutama saat marah. Bicaralah dengan orang yang kamu percaya. Teman dapat saling bantu dan menyadarkan kita bahwa kita nggak sendiri, ada teman yang bisa kita ajak bicara.
3. Berolahraga; olahraga teratur membantu peningkatan produksi beta- endrophine, sebuah hormon yang dapat ngontrol stres. Misalnya: lari pagi, tenis, bersepeda. Tidurlah juga yang cukup. Kelelahan dapat memicu kesedihan dan perasaan nggak enak.
4. Berkreasi; ikutlah kegiatan dalam bentuk proyek, misalnya menulis atau membuat jurnal, membuat sesuatu dari bahan kayu. Menulis dapat ngebantu ngatur dan numpahin pemikiran dan perasaan.
5. Menangislah; nggak ada yang salah dengan menangis. Faktanya, menangis dapat bikin seseorang ngerasa lebih baik. Bagaimanapun, saat kamu nemuin dirimu sedang sedih, nggak enak hati, bosan dan tidak ada harapan, dan tidak mampu keluar dari perasaan-perasaan itu, waktunya bertemu penasihat atau dokter.
6. Menunggu; lewatin perasaan bad mood dengan menunggu. Perasaan itu bisa lewat begitu saja. Jika perasaan nggak enak atau negatif dirasakan terlalu lama dan mengganggu kita dalam bersosialisasi dengan lingkungan, bicaralah dengan penasihat di sekolah, orang tua, atau ahli terapi. fia/teenhealth

No comments: