Lensa Darbi

Friday, January 19, 2007

Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia


HARUN YAHYA



Sejak awal, kami telah menekankan pentingnya berpikir, manfaat-manfaatnya bagi manusia dan sarana yang membedakan manusia dari makhluk lain. Kami telah menyebutkan pula sebab-sebab yang menghalangi manusia dari berpikir. Semua ini mempunyai tujuan utama mendorong manusia untuk berpikir dan membantu mereka mengetahui tujuan penciptaan dirinya; serta agar manusia mengagungkan ilmu dan kekuasaan Allah yang tak terbatas.

Di halaman-halaman berikutnya, kami akan mencoba menjelaskan bagaimana orang yang beriman kepada Allah berpikir tentang segala sesuatu yang dijumpainya sepanjang hari dan mendapatkan pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang ia saksikan; bagaimana ia seharusnya bersyukur dan menjadi semakin dekat kepada Allah setelah menyaksikan keindahan dan ilmu Allah di segala sesuatu.

Sudah pasti apa yang disebutkan di sini hanya mencakup sebagian kecil dari kapasitas berpikir seorang manusia. Manusia memiliki kemampuan untuk setiap saat (dan bukan setiap jam, menit atau detik, tapi satuan waktu yang lebih kecil dari itu, yakni setiap saat) dalam hidupnya. Ruang lingkup berpikir manusia sedemikian luasnya sehingga tidak mungkin untuk dibatasi. Oleh karena itu, uraian di bawah ini bertujuan untuk sekedar membukakan pintu bagi mereka yang belum menggunakan sarana berpikir mereka sebagaimana mestinya.

Perlu diingat bahwa hanya mereka yang berpikir secara mendalam lah yang mampu memahami dan berada pada posisi lebih baik dibandingkan makhluk lain. Mereka yang tidak dapat melihat keajaiban dari peristiwa-peristiwa di sekitarnya dan tidak dapat memanfaatkan akal mereka untuk bepikir adalah sebagaimana diceritakan dalam firman Allah berikut:

"Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti." (QS. Al-Baqarah, 2: 171)

"… Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raaf, 7: 179)

"Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)." (QS. Al-Furqaan, 25: 44)

Hanya mereka yang mau berpikir yang mampu melihat dan kemudian memahami tanda-tanda kebesaran Allah, serta keajaiban dari obyek dan peristiwa-peristiwa yang Allah ciptakan. Mereka mampu mengambil sebuah kesimpulan berharga dari setiap hal, besar ataupun kecil, yang mereka saksikan di sekeliling mereka.

Ketika seseorang bangun dari tidurnya di pagi hari…

Tidak diperlukan kondisi khusus bagi seseorang untuk memulai berpikir. Bahkan bagi orang yang baru saja bangun tidur di pagi hari pun terdapat banyak sekali hal-hal yang dapat mendorongnya berpikir.

Terpampang sebuah hari yang panjang dihadapan seseorang yang baru saja bangun dari pembaringannya di pagi hari. Sebuah hari dimana rasa capai atau kantuk seakan telah sirna. Ia siap untuk memulai harinya. Ketika berpikir akan hal ini, ia teringat sebuah firman Allah:

"Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha." (QS. Al-Furqaan, 25: 47)

Setelah membasuh muka dan mandi, ia merasa benar-benar terjaga dan berada dalam kesadarannya secara penuh. Sekarang ia siap untuk berpikir tentang berbagai persoalan yang bermanfaat untuknya. Banyak hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan dari sekedar memikirkan makanan apa yang dipunyainya untuk sarapan pagi atau pukul berapa ia harus berangkat dari rumah. Dan pertama kali ia harus memikirkan tentang hal yang lebih penting ini.

Pertama-tama, bagaimana ia mampu bangun di pagi hari adalah sebuah keajaiban yang luar biasa. Kendatipun telah kehilangan kesadaran sama sekali sewaktu tidur, namun di keesokan harinya ia kembali lagi kepada kesadaran dan kepribadiannya. Jantungnya berdetak, ia dapat bernapas, berbicara dan melihat. Padahal di saat ia pergi tidur, tidak ada jaminan bahwa semua hal ini akan kembali seperti sediakala di pagi harinya. Tidak pula ia mengalami musibah apapun malam itu. Misalnya, kealpaan tetangga yang tinggal di sebelah rumah dapat menyebabkan kebocoran gas yang dapat meledak dan membangunkannya malam itu. Sebuah bencana alam yang dapat merenggut nyawanya dapat saja terjadi di daerah tempat tinggalnya.

Ia mungkin saja mengalami masalah dengan fisiknya. Sebagai contoh, bisa saja ia bangun tidur dengan rasa sakit yang luar biasa pada ginjal atau kepalanya. Namun tak satupun ini terjadi dan ia bangun tidur dalam keadaan selamat dan sehat. Memikirkan yang demikian mendorongnya untuk berterima kasih kepada Allah atas kasih sayang dan penjagaan yang diberikan-Nya.

Memulai hari yang baru dengan kesehatan yang prima memiliki makna bahwa Allah kembali memberikan seseorang sebuah kesempatan yang dapat dipergunakannya untuk mendapatkan keberuntungan yang lebih baik di akhirat.

Ingat akan semua ini, maka sikap yang paling sesuai adalah menghabiskan waktu di hari itu dengan cara yang diridhai Allah. Sebelum segala sesuatu yang lain, seseorang pertama kali hendaknya merencanakan dan sibuk memikirkan hal-hal semacam ini. Titik awal dalam mendapatkan keridhaan Allah adalah dengan memohon kepada Allah agar memudahkannya dalam mengatasi masalah ini. Doa Nabi Sulaiman adalah tauladan yang baik bagi orang-orang yang beriman:

"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh" (QS. An-Naml, 27 : 19)



Bagaimana kelemahan manusia mendorong seseorang untuk berpikir?

Tubuh manusia yang demikian lemah ketika baru saja bangun dari tidur dapat mendorong manusia untuk berpikir: setiap pagi ia harus membasuh muka dan menggosok gigi. Sadar akan hal ini, ia pun merenungkan tentang kelemahan-kelemahannya yang lain. Keharusannya untuk mandi setiap hari, penampilannya yang akan terlihat mengerikan jika tubuhnya tidak ditutupi oleh kulit ari, dan ketidakmampuannya menahan rasa kantuk, lapar dan dahaga, semuanya adalah bukti-bukti tentang kelemahan dirinya.

Bagi orang yang telah berusia lanjut, bayangan dirinya di dalam cermin dapat memunculkan beragam pikiran dalam benaknya. Ketika menginjak usia dua dekade dari masa hidupnya, tanda-tanda proses penuaan telah terlihat di wajahya. Di usia yang ketigapuluhan, lipatan-lipatan kulit mulai kelihatan di bawah kelopak mata dan di sekitar mulutnya, kulitnya tidak lagi mulus sebagaimana sebelumnya, perubahan bentuk fisik terlihat di sebagian besar tubuhnya. Ketika memasuki usia yang semakin senja, rambutnya memutih dan tangannya menjadi rapuh.

Bagi orang yang berpikir tentang hal ini, usia senja adalah peristiwa yang paling nyata yang menunjukkan sifat fana dari kehidupan dunia dan mencegahnya dari kecintaan dan kerakusan akan dunia. Orang yang memasuki usia tua memahami bahwa detik-detik menuju kematian telah dekat. Jasadnya mengalami proses penuaan dan sedang dalam proses meninggalkan dunia ini. Tubuhnya sedikit demi sedikit mulai melemah kendatipun ruhnya tidaklah berubah menjadi tua. Sebagian besar manusia sangat terpukau oleh ketampanan atau merasa rendah dikarenakan keburukan wajah mereka semasa masih muda. Pada umumnya, manusia yang dahulunya berwajah tampan ataupun cantik bersikap arogan, sebaliknya yang di masa lalu berwajah tidak menarik merasa rendah diri dan tidak bahagia. Proses penuaan adalah bukti nyata yang menunjukkan sifat sementara dari kecantikan atau keburukan penampilan seseorang. Sehingga dapat diterima dan masuk akal jika yang dinilai dan dibalas oleh Allah adalah akhlaq baik beserta komitmen yang diperlihatkan seseorang kepada Allah.

Setiap saat ketika menghadapi segala kelemahannya manusia berpikir bahwa satu-satunya Zat Yang Maha Sempurna dan Maha Besar serta jauh dari segala ketidaksempurnaan adalah Allah, dan iapun mengagungkan kebesaran Allah. Allah menciptakan setiap kelemahan manusia dengan sebuah tujuan ataupun makna. Termasuk dalam tujuan ini adalah agar manusia tidak terlalu cinta kepada kehidupan dunia, dan tidak terpedaya dengan segala yang mereka punyai dalam kehidupan dunia. Seseorang yang mampu memahami hal ini dengan berpikir akan mendambakan agar Allah menciptakan dirinya di akhirat kelak bebas dari segala kelemahan.

Segala kelemahan manusia mengingatkan akan satu hal yang menarik untuk direnungkan: tanaman mawar yang muncul dan tumbuh dari tanah yang hitam ternyata memiliki bau yang demikian harum. Sebaliknya, bau yang sangat tidak sedap muncul dari orang yang tidak merawat tubuhnya. Khususnya bagi mereka yang sombong dan membanggakan diri, ini adalah sesuatu yang seharusnya mereka pikirkan dan ambil pelajaran darinya.

Bagaimana beberapa karakteristik tubuh manusia membuat anda berpikir?

Ketika melihat diri sendiri di dalam cermin, seseorang berpikir tentang berbagai hal yang sebelumnya tak pernah muncul dalam benaknya. Sebagai contoh: bulu mata, alis, tulang belulang dan gigi-giginya tidak tumbuh memanjang terus menerus. Dengan kata lain, di bagian tubuh dimana pertumbuhan anggota badan yang terus menerus akan menjadi sesuatu yang menyusahkan dan menghalangi pandangannya, maka anggota tubuh tersebut berhenti tumbuh. Sebaliknya, rambut yang kelihatan indah jika tumbuh memanjang, tidak berhenti tumbuh. Disamping itu, ada keseimbangan yang sempurna dalam pertumbuhan tulang-belulang. Misalnya tulang anggota bagian atas tidak akan tumbuh memanjang begitu saja sehingga menyebabkan badan kelihatan lebih pendek. Semua tulang ini berhenti pada saat tertentu seakan-akan tiap-tiap tulang tersebut tahu seberapa panjang mereka harus tumbuh.

Sudah barang tentu, semua yang telah disebutkan di sini terjadi akibat dari reaksi-reaksi fisika dan kimia yang terjadi dalam tubuh. Orang yang merenungkan hal ini akan juga bertanya-tanya bagaimana reaksi-reaksi ini terjadi. Siapa yang memasukkan hormon-hormon dan enzim-enzim yang bertanggung jawab atas pertumbuhan ke dalam tubuh sesuai dengan dosis yang dibutuhkan? Dan siapakah yang mengontrol kadar dan waktu sekresi dari hormon dan enzim tersebut?

Tidak dapat dipungkiri bahwa mustahil untuk mengatakan bahwa ini semua terjadi secara kebetulan. Tidaklah mungkin sel-sel atau atom-atom pembentuk manusia yang tidak mempunyai kesadaran tersebut melakukan hal yang demikian dengan sendirinya. Ini adalah bukti bahwa fenomena tersebut terjadi karena kekuasaan Allah yang menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.



Ketika dalam perjalanan…

Setelah bangun tidur dan bersiap-siap di pagi hari, orang-orang kemudian berangkat ke kantor, sekolah atau melakukan pekerjaan mereka di luar rumah. Bagi orang yang beriman, keberangkatan ini adalah awal dari melakukan amal kebaikan yang mendatangkan ridha Allah. Ketika meninggalkan rumah dan bepergian ke luar, seseorang akan menjumpai banyak hal yang dapat ia pikirkan, misalnya ribuan manusia, kendaraan, pohon, besar dan kecil, dan beragam hal yang terdapat di banyak tempat. Dalam hal ini, pandangan orang yang beriman sudah jelas, yakni bahwa ia berusaha untuk mendapatkan sebanyak mungkin manfaat dari yang ia jumpai di sekelilingnya. Ia memikirkan tentang sebab-sebab dari peristiwa-peristiwa yang ada. Karena apa yang sedang ia saksikan terjadi dengan pengetahuan dan kehendak Allah, maka pasti ada sebuah makna di balik peristiwa atau pemandanga itu. Karena Allah lah yang memampukannya untuk pergi ke luar rumah serta meletakkan semua pemandangan ini di depan matanya, maka sudah pasti dari pemandangan-pemandangan tersebut ada yang mesti dilihat dan dipikirkan. Sejak bangun tidur, ia bersyukur kepada Allah yang telah memberinya umur satu hari lagi di dunia yang dapat digunakannya sebagai modal untuk mendapatkan pahala dari Allah. Kini, ia tengah memulai perjalanan yang dapat mendatangkan pahala baginya. Menyadari hal ini, ia teringat akan firman Allah: "Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan", (QS. An-Naba', 78 :11).

Berpedomankan ayat tersebut, ia membuat rencana tentang bagaimana menghabiskan waktunya di siang hari dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak hanya bermanfaat untuk orang lain akan tetapi juga mendatangkan ridha Allah.

Ketika berada dalam mobilnya atau di atas kendaraan apapun dengan pola pikir yang demikian, ia pun kembali bersyukur kepada Allah. Tidak menjadi masalah, betapapun jauhnya jarak perjalanan yang harus ia tempuh, ia masih memiliki sarana untuk pergi ke sana. Untuk memudahkan manusia, Allah telah menciptakan beragam sarana transportasi untuk membantu manusia dalam melakukan perjalanan. Bahkan kemajuan teknologi saat sekarang telah menyediakan sarana transportasi baru berupa mobil, kereta api, pesawat terbang, kapal laut, helikopter, bus…Ketika merenungkan hal ini, seseorang akan kembali teringat: Allah lah yang telah menciptakan teknologi untuk membantu manusia.

Setiap hari, para ilmuwan membuat penemuan-penemuan dan inovasi-inovasi baru yang dapat memudahkan hidup kita. Mereka menghasilkan ini semua melalui sarana yang diciptakan Allah di bumi. Seseorang yang memikirkan tentang masalah tersebut akan menikmati perjalanannya sambil bersyukur kepada Allah atas kemudahan yang diberikan kepadanya.

Dalam perjalanan menuju tempat tujuan, ia menyaksikan tumpukan sampah dengan bau yang tak sedap, tempat-tempat kumuh di sepanjang jalan. Hal ini menimbulkan beragam pikiran dalam benaknya:

Ketika masih berada di dunia, Allah telah memberikan informasi kepada kita yang membantu kita memperoleh gambaran tentang surga dan neraka; atau mengira-ngira keadaan kedua tempat ini dengan menggunakan perbandingan. Tumpukan sampah, bau yang tidak sedap dan daerah-daerah kumuh dapat menimbulkan stres atau tekanan dalam jiwa seseorang. Tak seorangpun ingin tinggal di tempat tersebut. Keadaan ini mengingatkan seseorang tentang neraka dan ayat-ayat yang mengisahkan neraka. Di banyak ayat-ayat Al-Qur'an Allah telah menceritakan segala sesuatu yang tidak menyenangkan, gelap serta menjijikkan tentang neraka:

Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?

Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,

dan dalam naungan asap yang hitam.

Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. (QS. Al-Waaqi'ah, 56:41-44)

"Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan. (Akan dikatakan kepada mereka): "Jangan kamu sekalian mengharapkan satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang banyak" (QS. Al-Furqaan, 25:13-14)

Dengan memikirkan ayat-ayat di atas, orang tersebut berdoa agar Allah menjauhkannya dari siksa neraka dan mengampuni segala kesalahannya.

Sebaliknya, seseorang yang tidak menggunakan cara berpikir yang demikian akan menghabiskan waktunya dengan menggerutu, kesal dan selalu mencari kambing hitam dari setiap permasalahan. Ia marah sekali kepada orang-orang yang menumpuk sampah tersebut dan pihak pemerintahan daerah setempat yang terlambat untuk mengumpulkan dan membuangnya. Sepanjang hari pikirannya disibukkan dengan hal-hal seperti: jalan raya yang penuh dengan lubang; orang-orang yang menyebabkan lalu lintas macet; badannya yang basah kuyup kehujanan akibat ulah badan meteorologi yang salah dalam memperkirakan cuaca; cemoohan kasar dari bossnya, dan lain sebagainya. Namun, pikiran yang sia-sia ini tidaklah bermanfaat dalam kehidupan akhiratnya nanti. Seseorang mungkin berhenti sejenak kemudian berpikir apakah ia seharusnya menghiraukan banyak hal. Sungguh, banyak orang mengatakan bahwa alasan utama yang mencegah mereka dari berpikir adalah segala kesibukan yang mengharuskan mereka bekerja keras terus-menerus di dunia. Mereka berdalih bahwa mereka tidak mampu berpikir karena sibuk dengan masalah pangan, perumahan dan kesehatan. Akan tetapi ini hanyalah sekedar alasan untuk mengelak. Tanggung jawab dan kondisi tersebut tidak ada hubungannya dengan berpikir sebagaimana yang dikehendaki di sini. Seseorang yang berusaha untuk berpikir dalam rangka mencari ridha Allah akan mendapatkan pertolongan dari Allah. Ia akan melihat bahwa, seiring dengan bergantinya hari, beragam persoalan yang biasanya menjadi masalah baginya satu demi satu terselesaikan; hingga ia dapat meluangkan waktu untuk berpikir dan berpikir lagi. Hanya orang-orang yang beriman sajalah yang sadar, paham dan mengalami hal yang demikian.



Bagaimana dunia yang berwarna-warni mendorong seseorang berpikir?

Masih dalam perjalanannya, ia terus berusaha melihat keajaiban dari ayat-ayat ataupun ciptaan Allah di sekitarnya, dan memuji Allah ketika memikirkan ini semua. Ketika melihat ke luar melalui jendela mobilnya, ia menyaksikan dunia yang penuh dengan beragam warna. Lalu ia pun berpikir: "Bagaimana segala sesuatu akan terlihat seandainya dunia ini tidak berwarna?"

Lihatlah gambar-gambar di bawah dan anda pun mulai berpikir. Apakah kenikmatan yang kita rasakan dari memandang laut, pegunungan atau bunga yang tidak berwarna sebanding dengan sebagaimana yang anda lihat sekarang? Apakah pemandangan langit, buah, kupu-kupu, pakaian dan wajah-wajah manusia sebagaimana yang terlihat oleh anda sekarang memberikan kepuasan? Adalah nikmat dari Tuhan bahwa kita hidup di sebuah dunia yang cerah ceria dan memiliki beragam warna. Setiap warna yang kita lihat di alam, keseimbangan yang sempurna dari warna-warna makhluk hidup, semuanya adalah tanda-tanda tentang karya cipta dan seni khas Allah yang tak tertandingi. Beragam warna dari bunga atau burung; dan keharmonisan atau corak yang anggun antara warna-warna yang ada; bahwa tak satupun warna di alam ini yang mengganggu penglihatan kita; warna lautan, langit, pohon-pohon yang demikian serasi sehingga menimbulkan kedamaian dan tidak melelahkan mata kita, semua ini menunjukkan kesempurnaan ciptaan Allah. Dengan merenungkan beberapa fenomena tersebut, seseorang akan paham bahwa setiap sesuatu yang ia lihat di sekelilingnya adalah hasil dari ilmu dan kekuasaan Allah yang tak terbatas dan absolut. Setelah sadar akan segala nikmat yang Allah anugerahkan ini, ia pun menjadi hamba yang takut kepada Allah dan memohon perlindungan kepada-Nya agar tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang tidak bersyukur. Dalam Al-Qur'an, Allah mengisahkan fenomena warna-warna, dan berfirman bahwa hanya mereka yang memiliki pengetahuan, yakni mereka yang menyelami lebih jauh dengan berpikir dan menarik kesimpulan serta pelajaran dari fenomena ini lah yang memiliki rasa takut kepada Allah:

"Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Faathir, 35: 27-28).



Bagaimana sebuah mobil jenazah yang melintas di jalan mendorong seseorang untuk berpikir?

Seseorang yang sedang bergegas menuju ke suatu tempat secara tiba-tiba berpapasan dengan mobil jenazah. Sungguh ini adalah kesempatan yang baik untuk berhenti sejenak dan menenangkan diri. Pemandangan yang ia temui mengingatkannya akan kematian. Suatu hari ia juga akan berada di mobil jenazah itu. Tiada keraguan tentang terhadapnya, tak peduli seberapa besar usaha untuk menghindarinya, cepat atau lambat kematian pasti akan datang menghampirinya. Tak peduli apakah ia sedang berada di tempat tidurnya, ketika dalam perjalanan, atau ketika berlibur, ia pasti akan meninggalkan dunia ini. Kematian adalah kenyataan yang tidak dapat dihindari.

Di saat yang demikian, seorang mukmin teringat akan ayat Allah berikut:

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya." (QS. Al-Ankabuut, 29: 57-59).

Keyakinan seseorang bahwa jasadnya akan juga dimasukkan dalam peti mati, ditimbun tanah oleh kerabatnya, namanya akan diukir diatas kuburan, akan menghilangkan kecintaannya kepada dunia. Seseorang yang dengan ikhlas dan secara sadar berpikir tentang hal ini paham bahwa tidaklah masuk akal untuk mengklaim kepemilikan tubuh yang suatu hari akan membusuk di dalam tanah.

Dalam ayat di atas, Allah memberikan kabar gembira berupa surga setelah kematian kepada mereka yang sabar dan bertawakal kepada Allah. Oleh karenanya, dengan berpikir bahwa suatu hari ia akan mati, seorang mukmin akan berusaha menjalani hidup dengan akhlaq yang baik sebagaimana yang diperintahkan Allah untuk meraih surga. Setiap saat ia teringat akan dekatnya kematian, tekadnya untuk mendapatkan surga semakin menguat dan mendorongnya untuk senantiasa berusaha bertingkah laku sesuai dengan akhlaqnya yang semakin lama semakin baik.

Sebaliknya, orang-orang yang condong memikirkan hal-hal yang lain, dan menghabiskan hidup dengan angan-angan kosong, tidak berpikir bahwa suatu hari hal yang sama pasti akan menimpa mereka meskipun mereka berpapasan dengan mobil jenazah, setiap hari melewati kuburan atau bahkan salah satu orang yang paling dicintai meninggal dunia di samping mereka sendiri.



Di siang hari…

Ketika menyaksikan segala peristiwa yang ditemuinya sepanjang hari, orang beriman selalu berpikir tentang tanda-tanda kebesaran Allah dan berusaha untuk memahami makna-makna yang terkandung dalam peristiwa-peristiwa tersebut.

Ia menanggapi setiap kebaikan ataupun malapetaka sebagai sesuatu yang memiliki kebaikan sebagaimana dikehendaki Allah. Di mana saja ia berada, di sekolah, di tempat kerja ataupun di pasar, dan dengan berprasangka dan berpikir bahwa Allahlah yang menciptakan setiap sesuatu, ia selalu berusaha memahami keindahan-keindahan dan makna tersembunyi di balik peristiwa-peristiwa yang diciptakan-Nya untuk kemudian menjalani hidup dengan mematuhi ayat-ayat Allah. Sikap orang mukmin ini digambarkan dalam Al-Qur'an:

"Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (QS. An-Nuur, 24: 37-38)



Bagaimana orang berpikir ketika menghadapi kesulitan-kesulitan yang ditemuinya dalam pekerjaan?

Manusia mungkin menghadapi berbagai macam kesulitan selama satu hari penuh. Namun apapun kesulitan tersebut, hendaklah ia berkeyakinan kepada Allah dan berpikir bahwa "Allah menguji kita dengan sesuatu yang kita kerjakan dan pikirkan dalam hidup di dunia. Ini adalah kenyataan yang sangat penting yang seharusnya tidak pernah kita lupakan sekejap pun. Oleh karenanya, ketika menemui kesulitan dalam setiap hal yang kita lakukan atau pikirkan, sehingga tidak berjalan sebagaimana mestinya, kita hendaknya selalu ingat bahwa semua kesulitan ini telah dihadapkan oleh Allah kepada kita untuk menguji perbuatan kita."

Pikiran-pikiran yang muncul dalam benak seseorang ini berlaku untuk semua peristiwa, besar atau kecil, yang ia jumpai sepanjang hari. Sebagai contoh, seseorang membayar lebih tanpa sengaja akibat salah pengertian atau kecerobohan; sebuah file yang telah diselesaikan dalam waktu berjam-jam dengan menggunakan komputer dapat hilang begitu saja akibat terputusnya aliran listrik; seorang pelajar gagal dalam ujian universitas meskipun ia telah belajar secara sungguh-sungguh; seseorang terpaksa menghabiskan harinya menunggu dalam antrian untuk mendapatkan pekerjaan akibat birokrasi yang terlalu rumit; dokumen yang hilang dapat menjadi masalah yang menyebabkan pekerjaan seseorang tidak karuan; seseorang ketinggalan pesawat, atau bus ketika hendak pergi ke suatu tujuan yang mesti dihadirinya seawal mungkin…Ada banyak sekali peristiwa-peristiwa yang dialami seseorang dalam hidup yang dianggapnya merupakan sebuah kesulitan atau "masalah".

Ketika mengalami semua peristiwa tersebut, orang yang beriman akan berpikir dan ingat bahwa Allah menguji perilaku dan kesabarannya; sehingga tidaklah masuk akal bagi orang yang yakin bahwa ia akan mati dan mempertanggung jawabkan perbuatannya di akhirat terpengaruh dengan hal-hal serupa dan menghabiskan waktunya dengan perasaan takut dan khawatir akan hal tersebut. Ia paham bahwa ada sebuah kebaikan di balik semua peristiwa ini. Ia tak pernah mengatakan "Aduh" terhadap kejadian apapun. Ia berdoa kepada Allah untuk memudahkan pekerjaan-pekerjaannya dan menjadikan segala sesuatunya sebagai kebaikan.
Ketika kesulitan tersebut telah berlalu dengan datangnya kemudahan, ia berpikir bahwa ini adalah jawaban dari doanya kepada Allah, Allah mendengarkan dan, kemudian, mengabulkan doa-doanya. Pada akhirnya ia pun bersyukur kepada Allah.

Ketika menjalani hari dengan prinsip berpikir seperti ini, maka seseorang tak akan pernah putus harapan, merasa khawatir, menyesal ataupun menderita terhadap apapun yang dialaminya. Ia tahu bahwa Allah telah menciptakan semua ini untuk sebuah kebaikan dan keberkahan. Tidak hanya itu, ia berpikir yang demikian tidak hanya ketika terjadi peristiwa-peristiwa besar yang menimpanya, namun juga di semua hal yang rumit, besar ataupun kecil, yang ia jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Coba pikirkan, ada orang yang tidak mendapati urusannya yang penting terselesaikan sebagaimana yang ia kehendaki. Ataupun orang yang ketika hampir saja meraih tujuan, dihadapkan pada sebuah masalah yang serius. Orang ini mendadak menjadi sangat kecewa, merasa khawatir dan tertekan. Pendek kata, dirinya dipenuhi dengan pikiran-pikiran buruk. Sebaliknya, seseorang yag berpikir bahwa ada sesuatu kebaikan pada semua hal, akan berusaha menemukan makna-makna tersembunyi yang Allah tunjukkan padanya melalui peristiwa tersebut. Ia berpikir bahwa mungkin Allah telah melakukan ini semua untuk memberinya peringatan agar lebih berhati-hati dan serius dalam menangani masalah. Dengan demikian, ia pun kembali melakukan persiapan-persiapan yang lebih matang, serta bersyukur kepada Allah sambil mengatakan "mungkin ini membantu mencegah timbulnya malapetaka yang lebih besar lagi".

Seseorang yang ketinggalan bus ketika hendak menuju suatu tempat, berpikir: "mungkin keterlambatan dan ketertinggalan saya dari bus tersebut telah menyelamatkan saya dari kecelakaan atau bahaya yang lain". Ia berpikir lagi: "mungkin masih banyak lagi hikmah-hikmah tersembunyi yang serupa". Banyak sekali contoh-contoh semisal yang dapat ditemukan dalam kehidupan manusia. Yang paling penting adalah rencana-rencana seseorang tidak harus selalu terlaksana sesuai dengan yang ia kehendaki. Secara mendadak ia mungkin mendapati dirinya berada dalam situasi yang sangat berbeda dari apa yang ia rencanakan. Dalam kondisi yang demikian, seseorang yang berkepribadian dan berperilaku secara tenang serta senantiasa mencari kebaikan dari sebuah peristiwa akan memperoleh keberuntungan. Hal ini dikarenakan Allah berfirman dalam ayat-Nya:

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah, 2: 216)

Sebagaimana firman Allah di atas, kita tidak mengetahui tetapi Allah mengetahui. Karena itu, hanya Allahlah yang mengetahui apa yang baik dan yang tidak baik untuk kita. Segala yang menimpa manusia hanyalah agar manusia mengambil Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang sebagai tempat mengadu dan meminta pertolongan, serta menyerahkan diri kepada Allah sepenuhnya.



Hal-hal yang terpikirkan ketika sedang mengerjakan sesuatu…

Manakala sedang mengerjakan sesuatu, seharusnya seseorang tidak membiarkan akalnya kosong, akan tetapi senantiasa memikirkan segala sesuatu yang baik. Otak manusia memiliki kemampuan untuk berpikir lebih dari satu hal pada saat yang bersamaan. Seseorang yang sedang mengendarai mobil, membersihkan rumah, bekerja mencari nafkah, berjalan di jalan raya, pada saat yang sama dapat berpikir hal-hal yang baik.

Ketika membersihkan rumah, ia bersyukur kepada Allah yang telah memberinya sarana seperti air dan detergen. Sadar bahwa Allah menyukai kebersihan dan orang yang membersihkan diri, ia memandang pekerjaan yang sedang ia lakukan sebagai bentuk ibadah sehingga dengan melakukan hal tersebut ia mengharapkan ridha Allah. Di samping itu, ia merasa bahagia karena telah mempersiapkan tempat yang nyaman untuk orang lain dengan membersihkan tempat tinggalnya.

Seseorang yang tengah mengerjakan sesuatu, terus-menerus berdoa kepada Allah dan memohon agar dimudahkan dalam pekerjaannya karena yakin bahwa ia tidak dapat melakukan suatu pekerjaan dengan baik tanpa pertolongan Allah. Kita mengetahui di dalam Al-Qur'an bahwa para Nabi memberikan contoh kepada kita dengan terus menerus menghadapkan diri mereka kepada Allah dalam kesendirian, dan selalu mengingat Allah ketika mengerjakan sesuatu. Diantara contoh ini adalah Nabi Musa. Beliau menolong dua orang wanita yang ditemuinya dalam perjalanan. Setelah membantu memberikan minum untuk binatang gembalaan mereka, beliau berdoa kepada Allah:

"Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya". Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdo'a: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku". (QS. Al-Qashas, 28: 23-24)

Contoh lain yang kita temui dalam Al-Qur'an yang berkenaan dengan masalah ini adalah Nabi Ibrahim dan Nabi Isma'il. Allah menceritakan bahwa kedua Nabi ini memikirkan kemaslahatan orang-orang mukmin yang lain pada saat keduanya sedang melaksanakan suatu pekerjaan. Mereka berdoa kepada-Nya sehubungan dengan pekerjaan yang sedang mereka lakukan:

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqarah, 2: 127-129)



Bagaimana sarang laba-laba mendorong seseorang untuk berpikir?

Banyak hal yang dapat dipikirkan oleh seseorang yang menghabiskan harinya dalam rumah. Ketika sedang membersihkan rumah, ia menjumpai seekor laba-laba yang merajut sarangnya di sebuah sudut rumah tersebut. Jika ia menyadari keharusan untuk memikirkan binatang yang seringkali tidak dihiraukan orang ini, ia akan mengerti bahwa pintu pengetahuan telah dibuka untuknya. Serangga kecil yang sedang disaksikannya adalah sebuah keajaiban. Sarang laba-laba tersebut memiliki bentuk simetri yang sempurna. Ia pun kagum terhadap seekor laba-laba yang mungil tetapi memiliki kemampuan dalam membuat sebuah disain sempurna yang sedemikian menakjubkan. Setelah itu ia membuat sebuah pengamatan singkat hingga mendapatkan beberapa fakta lain: serat yang digunakan laba-laba ternyata 30% lebih fleksibel dari serat karet dengan ketebalan yang sama. Serat yang diproduksi oleh laba-laba ini memiliki mutu yang demikian tinggi sehingga ditiru oleh manusia dalam pembuatan jaket anti peluru. Sungguh luar biasa, sarang laba-laba yang dianggap sederhana oleh kebanyakan manusia, ternyata terbuat dari bahan yang mutunya setara dengan bahan industri paling ideal di dunia.

Ketika menyaksikan disain yang sempurna pada makhluk hidup di sekitarnya, manusia terus menerus berpikir hingga kemudian mendorongnya untuk menemukan lebih banyak fakta-fakta yang menakjubkan. Ketika mengamati sebuah lalat yang setiap saat dijumpainya namun belum pernah diperhatikannya atau bahkan merasa sangat terganggu dan ingin sekali membunuhnya, ia melihat bahwa serangga tersebut memiliki kebiasaan membersihkan diri sampai bagian-bagian yang terkecil dari tubuhnya sekalipun. Lalat tersebut seringkali hinggap di suatu tempat lalu membersihkan tangan dan kakinya secara terpisah. Setelah itu lalat ini membersihkan debu yang menempel pada sayap dan kepalanya dengan menggunakan tangan dan kakinya secara menyeluruh. Lalat ini terus saja melakukan yang demikian sampai yakin akan kebersihannya. Semua lalat dan serangga membersihkan tubuh mereka dengan cara yang sama: dengan penuh perhatian dan ketelitian sampai ke hal-hal yang kecil sekalipun. Ini menunjukkan adanya satu-satunya Pencipta yang mengajarkan kepada mereka cara membersihkan diri mereka sendiri.

Ketika terbang, lalat mengepakkan sayapnya kurang lebih 500 kali setiap detik. Padahal tak satupun mesin buatan manusia yang mampu memiliki kecepatan yang luar biasa ini. Kalaulah ada, mesin itu akan hancur dan terbakar akibat gaya gesek. Namun sayap, otot ataupun persendian lalat ini tidak mengalami kerusakan. Lalat dapat terbang ke arahmanapun tanpa terpengaruh oleh arah dan kecepatan angin. Dengan teknologi yang paling mutakhir sekalipun, manusia masih belum mampu membuat mesin yang memiliki spesifikasi dan teknik terbang yang luar biasa sebagaimana lalat. Begitulah, makhluk hidup yang cenderung diremehkan dan tidak terlalu mendapat perhatian manusia, dapat melakukan pekerjaan yang tak mampu dilakukan manusia. Tidak diragukan lagi, tidaklah mungkin mengklaim bahwa seekor lalat melakukan ini semua semata-mata karena kemampuan dan kecerdasan yang ia miliki. Semua karakteristik istimewa dari lalat adalah kemampuan yang Allah berikan kepadanya

Segala sesuatu yang terlihat sepintas oleh manusia ternyata didalamnya terdapat kehidupan, baik yang terlihat ataupun tidak. Tak satu sentimeter persegi pun di bumi ini yang di dalamnya tidak terkandung kehidupan. Manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan adalah makhluk yang mampu dilihat oleh manusia. Namun, masih ada makhluk-makhluk lain yang tidak terlihat oleh manusia akan tetapi manusia sadar akan keberadaannya. Misalnya rumah yang ia diami yang penuh dengan makhluk-makhluk mikroskopis yang disebut "tungau". Demikian pula halnya dengan udara yang ia hirup, di dalamnya mengandung virus yang tak terhingga banyaknya, atau tanah kebunnya yang mengandung bakteri yang sangat banyak.

Seseorang yang merenung tentang keanekaragaman yang luar biasa dari kehidupan di bumi, akan mengetahui kesempurnaan makhluk-makhluk ini. Tiap makhluk yang ia lihat adalah tanda-tanda keagungan karya seni ciptaan Allah, demikian pula halnya dengan keajaiban luar biasa yang tersembunyi dalam makhluk-makhluk mikroskopis tersebut. Virus, bakteri ataupun tungau yang tidak terlihat oleh mata telanjang memiliki mekanisme tubuh yang unik. Habitat, cara makan, sistim reproduksi dan pertahanan mereka semuanya diciptakan oleh Allah. Seseorang yang memikirkan secara mendalam tentang fenomena ini teringat ayat Allah:

"Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Ankabuut, 29: 60)



Bagaimana penyakit mendorong seseorang untuk berpikir?

Manusia adalah makhluk yang memiliki banyak kelemahan dan harus selalu terus-menerus berusaha untuk mengatasi kelemahan tersebut. Adanya penyakit yang diderita manusia adalah gambaran paling jelas tentang kelemahan tersebut. Oleh karenanya, ketika seseorang atau sahabatnya jatuh sakit, ia hendaknya berpikir tentang makna yang terkandung dari musibah ini. Ketika sedang berpikir, ia memahami bahwa flu yang dianggap sebagai penyakit yang biasa pun memiliki pelajaran-pelajaran yang darinya manusia dapat mengambil hikmah ataupun peringatan. Ketika terjangkiti penyakit tersebut, ia memikirkan hal-hal seperti: pertama, penyebab utama flu adalah virus yang teramat kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi, makhluk yang kecil ini sudah cukup untuk membuat manusia yang bobotnya 60-70 kg menjadi kehilangan kekuatan, membuatnya sedemikian lemah sehingga tak mampu berjalan ataupun berbicara sekalipun. Seringkali obat atau makanan yang ia makan tidak membantu meringankan penderitaannya. Satu-satunya yang dapat ia lakukan adalah beristirahat dan menunggu. Dalam tubuhnya, berlangsung sebuah peperangan yang ia tak pernah mampu untuk campur tangan, dengan kata lain ia dibuat lumpuh tak berdaya melawan organisme yang sangat kecil. Dalam keadaan yang demikian, ia hendaknya mengingat ayat Allah:

"(Yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku,
dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,
dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,
dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat".

(Ibrahim berdo'a): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh". (QS. Asy-Syu'araa, 26: 78-83)

Seseorang yang terjangkiti penyakit apapun hendaknya membandingkan sikapnya ketika sehat dan setelah pulih dari sakit, kemudian berpikir tentang hal tersebut. Seharusnya ia menyadari keadaanya yang lemah ketika sakit, perasaan ketergantungan kepada Allah yang sangat. Hal ini tercermin, misalnya, dalam keikhlasan dan kekhusu'annya ketika berdoa kepada Allah menjelang dioperasi.

Sebaliknya, ketika mengetahui orang lain sedang menderita sakit, ia hendaknya segera bersyukur kepada Allah sambil berpikir tentang keadaannya yang sehat. Manakala melihat orang yang cacat kaki, misalnya, orang beriman memikirkan bahwa kakinya adalah nikmat yang sangat besar dan penting bagi dirinya. Ia memahami bahwa kemampuannya untuk berjalan atau berlari ke manapun serta melakukan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain sejak bangun tidur di pagi hari adalah nikmat dari Allah. Dengan membuat perbandingan seperti ini, ia akan lebih memahami besarnya nikmat yang telah didapatkannya.

Bagaimana seseorang berpikir ketika bertemu dengan orang yang arogan, tidak sopan, suka menyinggung perasaan orang lain dan berperangai buruk?

Ketika berada di kantor atau sekolah sepanjang hari, seseorang akan bertemu dengan berbagai tipe manusia. Sebagian dari mereka mungkin tidak berakhlaq baik dan tidak takut kepada Allah. Seorang mukmin yang bertemu dengan orang-orang ini tidak akan terpengaruh oleh keadaan mereka, sebaliknya tetap istiqomah dengan akhlaq luhurnya sebagaimana yang diajarkan Allah. Ia memahami bahwa penyebab perilaku buruk mereka adalah ketiadaan rasa takut kepada Allah serta ingkar kepada hari akhir. Gambaran berikut ini lalu muncul dalam benaknya: Allah telah memperingatkan tentang siksa neraka dan memerintahkan manusia agar memikirkan adzabnya yang kekal, sehingga manusia mau memperbaiki perilaku mereka dalam kehidupan dunia, kembali kepada Allah dengan merendahkan diri dan melaksanakan ajaran agama secara ikhlas. Seandainya seseorang menyadari bahwa ia sedang berhadapan dengan ancaman yang sedemikian berat dan serius, ia pasti akan melakukan segala sesuatu agar dapat meloloskan diri dari ancaman tersebut. Sebaliknya mereka yang tidak memikirkannya, sehingga tidak memahami betapa seriusnya ancaman tersebut, akan berperilaku seolah-olah tempat yang penuh dengan bara dan siksaan yang dipersiapkan untuk mereka itu tidak lah ada.

Sadar akan kenyataan ini, beberapa hal penting lain terlintas dalam pikirannya: ketika dikumpulkan di tepi jurang neraka, perilaku orang-orang yang berperangai buruk tersebut akan berbeda sama sekali dengan perilaku mereka ketika di dunia. Orang yang ketika masih hidup di dunia berperangai buruk, tidak malu untuk bertindak yang semena-mena dan arogan akan memiliki ekspresi muka, sikap dan cara berbicara yang tidak seperti biasanya pada hari penghisaban, yakni ketika ia diseret ke depan jurang neraka dan terus menerus disiksa.

Atau jika orang yang agresif, kasar dan seringkali melakukan tindak kejahatan dan tidak memiliki rasa kemanusiaan dibawa ke tepi jurang neraka, ia akan merasakan penyesalan yang abadi ketika melihat adzab neraka.

Seseorang selalu mengemukakan berbagai macam alasan untuk tidak menjalankan agama dan tidak melaksanakan ibadah dalam hidupnya di dunia. Namun ia tidak akan dapat mengatakan alasan-alasan tersebut ketika diperintah melaksanakan sholat pada saat sedang menanti di depan gerbang neraka.

Orang yang takut kepada Allah tidak pernah melupakan kenyataan ini. Karena senantiasa memikirkan siksa neraka, ia mengetahui mana perilaku, kata-kata yang benar serta akhlaq yang baik. Dengan keyakinan yang kuat dan senantiasa mengingat keberadaan neraka, ia selalu berbuat seolah-olah ia berada sangat dekat dengan neraka, dan memikirkan bahwa ia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang ia kerjakan.

Allah menyeru manusia untuk memikirkan neraka dan hari penghisaban:

"Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu juga kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya". (QS. Aali 'Imraan, 3: 30)



DIAMBIL DARI "BAGAIMANA SEORANG MUSLIM BERPIKIR?"
KARYA HARUN YAHYA, ROBBANI PRESS, INDONESIA, 2000

Thursday, January 18, 2007

Harun Yahya

Adnan Oktar
Harun Yahya adalah nama pena Adnan Oktar yang lahir di Ankara pada tahun 1956. Sebagai seorang da'i dan ilmuwan terkemuka asal Turki, beliau sangat menjunjung tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan ajaran agama kepada masyarakat. Adnan Oktar memulai perjuangan intelektualnya pada tahun 1979, yakni ketika menuntut ilmu di Akademi Seni, Universitas Mimar Sinan. Selama berada di universitas tersebut, beliau melakukan pengkajian yang mendalam tentang berbagai filsafat dan ideologi materialistik yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat sekitar. Hal ini menjadikan beliau lebih tahu dan paham dibandingkan dengan para pendukung filsafat atau ideologi itu sendiri. Berbekal informasi dan pengetahuan yang mendalam ini, beliau menulis berbagai buku tentang bahaya Darwinisme dan teori evolusi, yang merupakan ancaman terhadap nilai-nilai akhlaq, terhadap dunia; serta buku tentang keruntuhan teori ini oleh ilmu pengetahuan. Majalah ilmiah populer terkenal New Scientist edisi 22 April 2000 menjuluki Adnan Oktar sebagai "pahlawan dunia" yang telah membongkar kebohongan teori evolusi dan mengemukakan fakta adanya penciptaan. Penulis juga telah menghasilkan berbagai karya tentang Zionisme dan Freemasonry, serta ratusan buku yang mengulas masalah akhlaq dalam Al-Qur'an dan bahasan-bahasan lain yang berhubungan dengan akidah.

Nama pena Harun Yahya berasal dari dua nama Nabi: "Harun" (Aaron) dan "Yahya" (John) untuk mengenang perjuangan dua orang Nabi tersebut melawan kekufuran.

Buku-buku karya pengarang: 'Tangan Rahasia' di Bosnia, Kebohongan Holocaust, Di Balik Tirai Terorisme, Kartu-Kurdi Israel, Strategi Nasional bagi Turki, Moral Qur'ani: Solusi, Permusuhan Darwin Terhadap Bangsa Turki, Bencana Kemanusiaan Akibat Ulah Darwinisme, Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Nabi Musa, Zaman Keemasan, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Kebesaran Allah di Setiap Sudut Alam Semesta, Hakikat Kehidupan Dunia, Pengakuan Kaum Evolusionis, Kekeliruan Kaum Evolusionis, Sihir Darwinisme, Agama Darwinisme, Al-Qur'an Menuntun Kepada Ilmu Pengetahuan, Asal Usul Kehidupan yang Sesungguhnya, Penciptaan Alam Semesta, Keajaiban Al-Qur'an, Desain Pada Alam, Perilaku Pengorbanan Diri dan Kecerdasan Pada Dunia Hewan, Keabadian Telah Berlangsung, Anakku Darwin Telah Berbohong!, Berakhirnya Darwinisme, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Keabadian dan Hakikat Takdir, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Misteri DNA, Keajaiban Atom, Keajaiban Sel, Keajaiban Sistem Kekebalan, Keajaiban Mata, Keajaiban Penciptaan Tumbuhan, Keajaiban Laba-Laba, Keajaiban Semut, Keajaiban Nyamuk, Keajaiban Lebah, Keajaiban Biji, Keajaiban Rayap.

Karya penulis dalam bentuk booklet: Misteri Atom, Keruntuhan Teori Evolusi: Fakta Penciptaan, Keruntuhan Materialisme, Berakhirnya Materialisme, Kekeliruan Kaum Evolusionis 1, Kekeliruan Kaum Evolusionis 2, Mikrobiologi Meruntuhkan Teori Evolusi, Fakta Penciptaan, 20 Pertanyaan Yang Meruntuhkan Teori Evolusi, Kebohongan Terbesar Dalam Sejarah Biologi: Darwinisme.

Karya-karya pengarang yang berhubungan dengan Al-Qur'an: Pernahkah Anda Berpikir Tentang Kebenaran?, Mengabdi Hanya Kepada Allah, Meninggalkan Masyarakat Jahiliyyah, Surga, Teori Evolusi, Nilai Akhlaq Dalam Al-Qur'an, Ilmu Al-Qur'an, Index Al-Qur'an, Hijrah di Jalan Allah, Sifat Munafiq Dalam Al-Qur'an, Rahasia Orang Munafiq, Nama-Nama Allah Yang Agung, Berdakwah dan Berdebat Dalam Al-Qur'an, Konsep Dasar Dalam Al-Qur'an, Jawaban-Jawaban Al-Qur'an, Kematian, Kebangkitan dan Neraka, Perjuangan Para Rasul, Syaitan: Musuh Nyata Manusia, Agama Berhala, Agama Kaum Jahiliyyah, Kesombongan Syaitan, Doa Dalam Al-Qur'an, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, Hari Kebangkitan, Jangan Pernah Lupa, Hukum-Hukum Al-Qur'an yang Diabaikan, Karakter Manusia Dalam Masyarakat Jahiliyyah, Pentingnya Sabar Dalam Al-Qur'an, Pengetahuan Umum Dari Al-Qur'an, Memahami Iman dengan Mudah 1-2-3, Pemikiran Dangkal Kaum Kafir, Iman Yang Sempurna, Sebelum Anda Menyesal, Perkataan Para Rasul, Kasih Sayang Orang Mukmin, Takut Kepada Allah, Mimpi Buruk Kekafiran, Nabi Isa Akan Datang Kembali, Al-Qur'an Memberi Keindahan Pada Kehidupan, Beragam Keindahan Ciptaan Allah 1-2-3-4, Perbuatan Dosa Bernama: 'Mencela', Rahasia Ujian Kehidupan, Hikmah Yang Benar Menurut Al-Qur'an, Perjuangan Melawan Agama Kaum yang Tidak Beragama, Tarbiyyah Nabi Yusuf, Bersekutu dalam Kebaikan, Fitnah Terhadap Umat Islam Sepanjang Sejarah, Urgensi Mengikuti Perkataan yang Baik, Mengapa Menipu Diri Sendiri?, Islam: Agama Mudah, Kegembiraan dan Keteguhan dalam Al-Qur'an, Melihat Kebaikan pada Segala Hal, Bagaimana Orang Bodoh Menafsirkan Al-Qur'an?, Sejumlah Rahasia Al-Qur'an, Keberanian Orang Mukmin.

Buku-buku berjudul Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Bagi Kaum yang Berpikir, Hakikat Kehidupan Dunia, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Keajaiban Semut, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Penciptaan Alam Semesta, Allah Dapat Diketahui Melalui Akal, Nilai Akhlaq dalam Al-Qur'an, Konsep Dasar dalam Al-Qur'an, Pernahkan Anda Berpikir tentang Kebenaran?, Pemikiran Dangkal Kaum Kafir, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, dan Keajaiban DNA telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Keajaiban Semut dan Allah dapat Diketahui Melalui Akal telah diterjemahkan ke dalam bahasa Urdu. Kematian, Kebangkitan dan Neraka telah diterjemahkan ke bahasa Polandia. Bangsa-Bangsa yang Diadzab telah diterjemahkan ke bahasa Portugis, dan telah diterbitkan oleh berbagai penerbitan manca negara.

Banyak karya Harun Yahya yang kini tengah diterjemahkan ke bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Itali, Rusia, Spanyol, Arab, Portugis, Albania, Serbo-Kroasia (Bosnia), Polandia, Urdu, Indonesia, Melayu dan Malayalam. Tujuan utama kami adalah untuk menterjemahkan semua buku tersebut ke dalam bahasa Inggris dan berbagai bahasa lainnya pada tahun 2001 dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia agar bermanfaat bagi semua orang.

Dalam semua buku karya pengarang yang menggunakan nama pena Harun Yahya ini, semua topik yang disampaikan sangat sesuai dengan ajaran Al-Qur'an. Bahkan topik-topik yang disampaikan melalui bahasa ilmiah, yang kadang dianggap rumit dan membingungkan, diuraikan dengan sangat lugas dan jelas dalam buku-buku Harun Yahya. Tidaklah mengherankan jika buku-buku tersebut menarik semua orang dari segala umur dan lapisan masyarakat.

Buku-buku yang berhubungan dengan keimanan mendakwahkan tentang keberadaan dan keesaan Allah, dan ditulis dengan tujuan utama menyampaikan Islam kepada mereka yang jauh dari agama dan membuka hati mereka agar menerima kebenaran. Bagi pembaca Muslim, buku-buku tersebut berisikan nasehat dan peringatan. Penulis telah menerbitkan karya-karyanya tentang hal-hal pokok yang disebutkan dalam Al-Qur'an agar kaum Muslim dapat meningkatkan ketaqwaan dan kemampuan berpikir mereka secara mendalam.

Cairan Ajaib: Air Susu Ibu

HARUN YAHYA



Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman, 31:14)

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.1 Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.

Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar. 2

Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ.

Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.

Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3. 3

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung.4

Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI. 5 Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin, dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung. 6

Fakta tentang "Makanan Paling Segar" [ASI]

Full hygiene may not be established in water or foodstuffs other than mother’s milk.

Fakta tentang ASI tidak berhenti hanya sampai di sini. Peran penting yang dimainkannya terhadap kesehatan bayi berubah seiring dengan tahapan-tahapan yang dilalui bayi dan jenis zat-zat makanan yang dibutuhkan pada tahapan tertentu. Kandungan ASI berubah guna memenuhi kebutuhan yang sangat khusus ini. ASI, yang selalu siap setiap saat dan selalu berada pada suhu yang paling sesuai, memainkan peran utama dalam perkembangan otak karena gula dan lemak yang dikandungnya. Di samping itu, unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi.

Meskipun disebut sebagai susu, cairan ajaib ini sebenarnya sebagian besarnya tersusun atas air. Ini adalah ciri terpenting, sebab selain makanan, bayi juga membutuhkan cairan dalam bentuk air. Keadaan yang benar-benar bersih dan sehat mungkin tidak bisa dimunculkan pada air atau bahan makanan, selain pada ASI. Namun ASI – sedikitnya 90% adalah air – , memenuhi kebutuhan bayi akan air dalam cara yang paling bersih dan sehat.

ASI dan Kecerdasan

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan otak pada bayi yang diberi ASI lebih baik daripada bayi lain. Penelitian pembandingan terhadap bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik oleh James W. Anderson – seorang ahli dari Universitas Kentucky – membuktikan bahwa IQ [tingkat kecerdasan] bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui kurang dari 8 minggu tidak memberikan manfaat pada IQ. 7

Apakah ASI Dapat Memerangi Kanker?

Berdasarkan hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa ASI, yang dibahas dalam ratusan tulisan yang telah terbit, melindungi bayi terhadap kanker. Hal ini telah diketahui, walaupun secara fakta mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketika sebuah protein ASI membunuh sel-sel tumor yang telah ditumbuhkan di dalam laboratorium tanpa merusak sel yang sehat mana pun, para peneliti menyatakan bahwa sebuah potensi besar telah muncul. Catharina Svanborg, Profesor imunologi klinis di Universitas Lund, Swedia, memimpin kelompok penelitian yang menemukan rahasia mengagumkan ASI ini.8 Kelompok yang berpusat di Universitas Lund ini menjelaskan kemampuan ASI dalam memberikan perlindungan melawan beragam jenis kanker sebagai penemuan yang ajaib.

Awalnya, para peneliti memberi perlakuan pada sel-sel selaput lendir usus yang diambil dari bayi yang baru lahir dengan ASI. Mereka mengamati bahwa gangguan yang disebabkan oleh bakteri Pneumococcus dan dikenal sebagai pneumonia berhasil dengan mudah dihentikan oleh ASI. Terlebih lagi, bayi yang diberi ASI mengalami jauh lebih sedikit gangguan pendengaran dibandingkan bayi yang diberi susu formula, dan menderita jauh lebih sedikit infeksi saluran pernapasan. Pasca serangkaian penelitian, diperlihatkan bahwa ASI juga memberikan perlindungan melawan kanker. Setelah menunjukkan bahwa penyakit kanker getah bening yang teramati pada masa kanak-kanak ternyata sembilan kali lebih sering menjangkiti anak-anak yang diberi susu formula, mereka menyadari bahwa hasil yang sama berlaku pula untuk jenis-jenis kanker lainnya. Menurut hasil penelitian tersebut, ASI secara tepat menemukan keberadaan sel-sel kanker dan kemudian membunuhnya. Adalah zat yang disebut alpha-lac (alphalactalbumin), yang terdapat dalam jumlah besar di dalam ASI, yang mengenali keberadaan se-sel kanker dan membunuhnya. Alpha-lac dihasilkan oleh sebuah protein yang membantu pembuatan gula laktosa di dalam susu.9

Berkah Tanpa Tara Ini Adalah Karunia Allah

Ciri menakjubkan lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun. 10 Pengetahuan penting ini, hanya baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah empat belas abad silam di dalam ayat-Nya: ”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan..." (QS, Al Baqarah, 2:233)

Sang ibu bukanlah yang memutuskan untuk membuat ASI, sumber zat makanan terbaik bagi bayi yang lemah yang memerlukan makanan di dalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang menentukan beragam kadar gizi yang dikandung ASI. Allah Yang Mahakuasa-lah, Yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlihatkan kasih sayang kepadanya, Yang menciptakan ASI untuk bayi di dalam tubuh sang ibu.



“To purchase the works of Harun Yahya, please visit http://www.bookglobal.net/.”

Dirundung duka?



Sastrawan Rusia, Leo Tolstoy, dalam karyanya Last Diaries pernah menulis, kamu selalu saja berpikir tentang orang lain, padahal Tuhan selalu memikirkan kamu. Apalagi sesungguhnya, Tuhan itu sering mengunjungi kita, namun kita kerap kali tidak ada di rumah.

Monday, January 15, 2007

HIKMAH DARI SUKAMANTRI

BOGOR, 2006

Alhamdulillah, “Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az-Zumar: (54). Tanggal 30 November- 1 Desember kemarin, mungkin kita masih berada dalam petualangan dan perjalanan yang mengasyikkan, hari ini semua kemandirian, keberanian dan kekuatan pada hari PERPADA (Perkemahan Pandu Darul Abidin) itu harus dilanjutkan dan di implementasikan dalam kehidupan anak- anak kita sehari- hari. Mulai keberanian untuk melakukan halang rintang menghadapi Menghilangkan rasa takut untuk menyeberangi jembatan kering dan meluncur (flying fox). Kemandirian untuk memberihkan peralatan, tenda, dan pakaiannya, mengepak barang, dan kekuatan untuk bertahan dengan kondisi cuaca yang dingin, hujan, dan berkabut. Kuat untuk berlama- lama diperjalanan dengan medan yang berat. Namun sesekali dihadapkan dengan pemandangan yag indah, pepohonan pinus yang menjulang tinggi, hadirnya sekawanan monyet, burung dan binatang – binatang yang belum pernah dapat di lihat di sekolah sebelumnya,

Alam itulah yang mengajarkan kita arti kehidupan, alam jugalah yang membuat kita menjadi terhina, bagaimana anak- anak kita belajar hidup dialam bebas, dengan membuat bivak, dan jebakan burung puyuh, musang, dan binatang lainnya dalam acara survival kids. Menunjukan bahwa ekosistem dialam harus tetap terjaga agar semua makhluk hidup dapat berkembang biak dan hidup layak, sesuai dengan haknya. Manusia tak boleh serakah dengan menebangi pohon seenaknya, tanpa mempedulikan hewan yang hidup disekitarnya, dan berapa banyak semut, serangga, burung, yang berlindung dan membuat sarang diranting dan dahannya. Anak- anak kita harus tahu dan peduli akan nasib makhluk Allah yang lain itu, agar kelestarian alam dan lingkungan tetap lestari, indah dan terjaga. Tak seperti gejala alam Lumpur Panas Lapindo Brantas, yang bukan saja menghancurkan fasilitas disekitarnya, namun juga merugikan ratusan bahkan ribuan penduduk disekitarnya, miliaran bahkan triliunan rupiah harus dikeluarkan untuk membuat jalan tol baru, dan aliran listrik Jawa dan Bali pun terancam dicopot selama 3 bulan, hanya karena keserakahan, sebagian pihak, na’udzubillahi min dzalik, semoga kita dapat mengambil hikmah dari PERPADA 2006 dan kejadian disekeliling kita. Wallahu a’lam. (red:M)

HIKMAH

Empat Amal

yang Sulit

Dilakukan

"Sesungguhnya

amal perbuatan

yang sulit

dilakukan ada

empat macam.

Pertama,

memberi

maaf ketika

sedang marah.

kedua, dermawanketika kita sendiri

sangat

membutuhkan.

Ketiga, menjaga

kehormatan diri

disaat sedang

sendiri.

dan keempat,

berkata benar

kepada orang

yang ditakuti

(pemimpin)

atau orang yang

diharapkan

(bantuannya)."

(Ali bin Abi Thalib RA).

BUKA MATA

MIMPI DI JALAN RAYA

Seperti hari-hari lalu

pagi ini kau tumpuk

mimpimu di sepanjang

jalan raya tapi truk

dan bus telah

melindasnya habis

beberapa pengemudi

memaki mencabik sisa mimpimu

hari ini belum dapat

sepeser pun kau ingin menangis tapi tak

ada tempat untuk

menampung airmata

Adik dalam gendongan tersenyum mengusap

pipinya yang kotor

matanya berkilat

sesaat mengira kau

bercanda sebab kalian

selalu bernyanyi

dalam segala musim

walau tak ada ayah ibu

Tapi tak pernah ada

mimpi yang hidup lama

di jalan raya dengan

lunglai kau hampiri

tong-tong sampah

orang kaya, berharap

ada sisa mimpi di sana

untuk kau simpan,

demi masa depan.

(Abdurrahman Faiz,

dari Guru Matahari,

DAR Mizan, 2004)

BUKA MATA

Tangisan 1

Syawal

Gema takbir tebarkan keagungan....
Bersujud pada-Mu,

apakah dosa ini akan

terampuni ?
Tak sadar air mata

menetes
Raut wajah ibuku menambah

kesedihan

Apakah perihku akan kualami pada 1 syawal yang akan menanti dari

tahun ke tahun ?
Mungkin airmata perpisahan atau

kepingan dari

bongkahan

hati beku

Aku tak mau

mengatakan

itu baik bagiku
Suci dan tulus semua

rasa membahana, dengarkan takbir

kebesaran Satu bulan

suci untuk satu kemenangan
Sepiku harus

dijauhkan, jauhku

harus kudekatkan
Aku ingin pulangkan sepiku
Dosa apakah ini

kesalahan

yang lalu ?

HIKMAH


Pagiku menjelang
Pagiku datang
dan citaku mengembang

Pagiku menyapa
Pagiku ramah
serta anganku merekah

Pagiku ranum
Pagiku tersenyum
hingga langkahku terayun

Aku suka pagiku
yang selalu hangat menyertaiku
tuk memulai kejar mimpiku

Pagiku riang

Pagiku senang

Kuingin setiap pagiku

Hadir seperti ini

Seperti rinduku

Dalam hati

Langkahku giat Raih cita dan asa.

Usaha do’a kujalani

Tuk bangkitnya diri,

Bangsa dan agamaku .

Mulai hari ini.

WANITA SEJATI


Sebuah pesawat terbang sedang membawa banyak penumpang. Tiba - tiba ditengah jalan terjadi hujan badai yang sangat dahsyat. Pesawat itu terombang ambing oleh badai hujan, angin keras dan kilat yang menyambar – nyambar. Penumpang pesawat itu histeris dan berteriak melihat keadaan itu. Mereka yakin pesawat itu akan jatuh dan mereka semua akan mati.

Di tengah kericuhan itu, ada seorang wanita muda yang melompat dan mengumumkan, â€Å“ Saya tidak bisa menerima semua ini lagi! Saya tidak bisa duduk disini dan mati sepeti binatang, tertahan di kursi. Jika saya akan mati, biarkan saya mati dengan merasakan jadi wanita terlebuh dahulu. Apakah di sini ada yang sanggup membuat saya merasakan menjadi wanita?â€

Dia melihat sebuah tangan diacungkan. Ternyata seoarang pria tampan, tinggi dan berotot yang sedang tersenyum. Dia kemudian berjalan ke depan wanita muda itu. Ketika sudah berdekatan, pria tampan itu lalu membuka kaosnya dan menunjukkan tubuhnya yang kekar. Wanita itu melihat besarnya otot tersebut walaupun dalam kondisi pesawat yang mati nyala.
Pria itu tetap berdiri didepannya, kaosnya ditangan dan berkata, â€Å“ Saya bisa membuat Anda merasa seperti wanita sejati sebelum mati. Apakah Anda tertarik?â€
Dengan keras ia menganggukkan kepala, â€Å“Ya, buat saya menjadi wanita sejati,†pekikny a girang. Dengan sigap, pria itu langsung memberikan kaosnya kepada wanita itu sambil berkata â€Å“Nih, tolong disetrika yach!â€

Friday, January 12, 2007

HIKMAH


Empat Perkara Kebenaran

Ibnu Mas’ud pernah berkata:

Ada 3 perkara yang aku bersumpah atas kebenarannya.

Dan ada satu perkara yang aku bersumpah pasti akan aku buktikan kebenarannya.

Pertama, Allah tidak akan menyamakan orang yang berjuang untuk islam dengan orang yang tidak memiliki saham apapun.

Kedua, tidaklah seorang hamba mengambil sembahan selain allah kecuali urusannya akan diserahkan kepada makhluk lainnya dihari kiamat.

Dan Ketiga, tidaklah seseorang cinta kepada suatu kaum kecuali ia akan datang dihari kiamat bersama mereka.

Adapun yang keempat yang bila aku bersumpah atasnya niscaya aku akan buktikan kebenarannya;

tidaklah Allah menyembunyikan aib seseorang hamba di dunia kecuali akan disembunyikan pula pada hari kiamat.

(Diriwayatkan oleh Abu Nuaim,dalam “Al- Hilya”)

Thursday, January 11, 2007

BUKA MATA

TUJUH LUKA

DI HARI

ULANG TAHUNKU


Sehari sebelum

ulang tahunku

aku terjatuh di selokan

besar , ada tujuh luka membekas, berdarah

aku mencoba tertawa,

malah meringis

Sehari sebelum

ulang tahunku

negeriku masih

juga begitu lebih

dari tujuh luka

membekas kemiskinan, kejahatan, korupsi

dimana- mana,

pengangguran,

pengungsi jadi pemandangan yang meletihkan mata

menyakitkan hati

Tapi ada yang seperti

lucu di negeriku, orang

yang ketahuan

berbuat jahat tidak

selalu dihukum namun

orang baik bisa

dipenjara

Pada ulang tahunku

yang kedelapan aku

berdiri di sini dengan

tujuh luka sambil membayangkan

Indonesia Raya dan

selokan besar itu

Tiba- tiba aku menangis

(Abdurrahman Faiz,)

dari Guru Matahari,

DAR Mizan, 2004)


Satu Koin Dua Muka


Satu Koin Dua Muka; Belajar dan Bermain
Jumat, 04 Agustus 06 - oleh : ummi

Dunia anak adalah dunia bermain. Pernyataan ini tentunya disetujui hampir keseluruhan orangtua. Masalahnya, apakah dunia keseharian anak kita sudah memenuhi kebutuhan bermainnya?

Ada satu kiasan yang menyatakan: Paling enak jadi anak-anak. Mereka tidak dibebani dengan problem masa lalu dan tidak diburu dengan tuntutan masa depan.

Tapi, kiasan ini agaknya hanya cocok untuk diterapkan pada anak-anak jaman dahulu. Karena bagi anak sekarang, tuntutan masa depan mereka hadir begitu nyata. Tengoklah siswa-siswi SD, yang setiap jam setengah tujuh pagi sudah terlihat terbungkuk-bungkuk menghela ransel penuh buku menuju sekolah. Sementara sepulang sekolah, beragam program sudah pula menanti. Les matematik, bahasa inggris, sempoa hingga TPA.

Bagi anak-anak yang bersekolah di sekolah unggulan atau SDIT, waktu bahkan sudah menjelang petang saat mereka meninggalkan sekolah. Semua aktivitas para bocah ini masih ditambah pula dengan tumpukan peer yang harus dikerjakan. Tak heran, seorang ibu berkelakar, anak SD masa kini jauh lebih sibuk dari pegawai negeri!

Bukan sekedar kanan atau kiri
Bermunculannya anak-anak super sibuk macam ini memang bukan tanpa sebab. Dilandasi alasan menyiapkan masa depan anak yang lebih baik, banyak orangtua tak ragu memberikan tambahan kursus dan les ini itu yang bisa memompa tingkat prestasi akademis anak mereka. Ikut bimbingan belajar, privat matematika, IPA, Sempoa, hingga kursus berbagai macam bahasa. Harapannya tentu agar anak sukses dalam meniti kehidupan masa depannya.

Sebagian besar kegiatan sekolah plus kursus-kursus macam ini memang mengasah sisi kognitif anak yang ‘diurusi’ fungsi otak kiri manusia. Padahal penelitian yang dilakukan George Boggs (dalam Jefferson Center, 1997) sebagaimana dikutip Ratna Megawangi dalam bukunya Pendidikan Karakter justru menunjukkan bahwa sekitar 77% kesuksesan dunia kerja-yang merupakan bagian penting dalam kehidupan di masa depan-justru diperoleh dari aktivitas aktif otak kanan yang berhubungan dengan berbagai macam kecerdasan non akademis seperti kecerdasan emosi, spiritual, seni, bahasa, dll.

Maka, berlandaskan pada temuan-temuan mutakhir soal kecerdasan ini, berbondong-bondong pulalah orangtua memberi tambahan bekal pada anak mereka; Kursus bahasa, les piano, renang, jujitsu, hingga melukis. Sebagai pelengkap, tak lupa pula dipanggil guru mengaji ke rumah untuk memperbaiki bacaan dan menambah hafalan qur’an. Setelah ini semua terpenuhi, bukankah sudah lengkap suplai makanan bagi otak sang anak? Ada asupan otak kanan (yang mencakup pola pikir linear dan analitis) serta otak kiri (yang mencakup nilai rasa, emosi dan jiwa) sekaligus.

Mungkin ya, mungkin juga tidak, sebab pertanyaan yang kemudian tersisa adalah sudahkan tercukupi hak anak untuk bermain?
Bermain adalah belajar tanpa paksaan

Meski sudah berupaya mengimbangi keselarasan aktivitas penunjang otak kanan dan kiri, tak semua anak nyatanya bisa memaksimalkan kecerdasannya. Mengapa? Karena, sekali lagi, ternyata kebanyakan anak kurang memiliki kesempatan bermain dalam artian bersenang-senang, rileks dan melakukan berbagai aktivitas secara bebas sesuai dengan apa yang mereka sukai dan minati bukan apa yang seharusnya mereka sukai dan minati.

Di sebuah mall, saat mengantri di kasir, Ummi bahkan menemui seorang ibu yang sedang memarahi anaknya yang tidak mau berangkat kursus balet. Anak perempuan cilik seusia kira-kira enam tahun itu cemberut dengan berlinang airmata, sementara si ibu terus saja berkata, “Kamu ini bagaimana sih, mama sudah bayar mahal untuk kursus balet kamu, kok sekarang kamu enak saja nggak mau kursus!”

Disinilah persoalannya. Merangsang kerja otak kanan, bukan sekedar memberi anak aktivitas yang bersifat ke-kanan-an, melainkan bagaimana dalam satu akttivitas, anak dapat terlibat emosi, rasa, jiwa, mental, dan sisi spiritualnya secara positip, diantaranya lewat bermain.

Itu sebabnya bermain menjadi satu aktivitas penting yang perlu diperhatikan orangtua pada anak. Karena bermain, selain merupakan kegemaran anak-anak, juga merupakan satu sarana penting bila kita ingin anak menjadi lebih cerdas bahkan lebih pintar.

Bagaimana bisa demikian?
“Karena berbagai riset menunjukkan anak lebih mudah belajar, lebih mudah menyerap pelajaran, saat hati mereka senang, diri mereka senang, konsep diri mereka positip.” Jelas DR Anggani Sudono, MA, konsultan pendidikan yang juga merupakan aktivis World Forum on Early Care and Education-National Representative Indonesia.

Lewat aktivitas bermain, yang jelas-jelas menyenangkan bagi anak, segala stimulus atau rangsangan pada otak kanan maupun kiri anak, jauh lebih mudah diterima dan diserap anak dengan sikap yang positip.

Pernyataan ini juga ditunjang oleh berbagai penelitian biologis yang menjelaskan bahwa segala stimulus yang ditangkap pancaindera kita, pertama kali akan direkam pada struktur otak kanan yang merupakan pusat emosi yaitu amigdala (sistem limbic). Barulah kemudian, ia akan disalurkan pada neokorteks yang merupakan belahan otak kiri dan berfungsi sebagai pengatur kecerdasan kognitif. Karenanya, bila situasi belajar anak melibatkan unsur emosi positip, proses perekamannya akan lebih sempurna dan bertahan lebih lama.

Lebih lanjut, emosi positif seperti kegembiraan, bahagia, senang dan minat diketahui pula akan merangsang keluarnya hormon endorfin yang bertugas mengaktifkan kerja zat neurotransmitter antar sel yang bisa membuat kerja otak menjadi efektif dan efisien. Baik dalam hal menyerap, mengingat, maupun berpikir.

Sebaliknya, stress, tertekan atau rasa takut yang umum terjadi pada proses belajar yang hanya mengandalkan kerja otak kiri semata (menghafal, berpikir analitis atau menghitung) justru menghambat proses berpikir dan mengingat.
Raih tumbuh kembang sempurna

Psikolog Surastuti Nurdadi, Msi., menjelaskan bagaimana bermain juga menjadi jalan untuk meraih tumbuh kembang anak yang sempurna, karena memenuhi keseluruhan faktor tumbuh kembang: Fisik atau motorik, intelektual, emosi, juga sosial.

Anak dengan segala aktivitas dinamisnya, seperti meloncat, memanjat, meluncur, menggenggam, mencabut, sesungguhnya tengah melatih gerak motorik kasar dan halus.

“Lihat saja, anak yang cukup bermain, cukup belajar dan berlatih untuk mengendalikan emosi, tidak cepat marah saat bermain sama teman, tidak cepat putus asa kalau tidak berhasil, dia belajar bergaul dengan teman berbeda usia dan karakter, dia belajar warna ketika menggambar, belajar berhitung, membagi, dan banyak lagi,” contoh lulusan pascasarjana Psikologi UI untuk kekhususan Perkembangan ini lagi.

Sesuaikan saja porsi dan cara bermain dengan faktor usia anak. Sampai usia SD, misalnya, porsi bermain anak memang sangat besar dan menjadi aktivitas dominan. Sementara pada usia SD, meski suah ada pengembangan aktivitas sekolah yang bertumpu pada penguatan kerja otak kiri, agar hasilnya lebih sempurna, balutlah kegiatan ini dalam aktivitas-aktivitas ala bermain, yaitu rileks, menyenangkan, membangkitkan minat, hingga tak mudah dilupakan.

Matematika, IPA, IPS, bahkan pelajaran fikih, akhlak dan sejarah pun bisa dilakukan secara serius namun santai agar serapan otak anak lebih maksimal. Lewat berbagai percobaan, contoh-contoh nyata hingga simulasi, anak akan terlibat penuh dengan aktivitas belajar, diberi keleluasaan berkreasi dan yang paling penting anak akan bisa benar-benar menikmati sekolah, yang sesungguhnya berasal dari kata Yunani, Skolea, yang artinya tempat bersantai atau tempat bermain. (Zirlyfera Jamil/Wawancara: Rahmi, Rosita dan Agus)


Bercermin dari Kuda Tunggangan Terbaik
Banyak orang salah menyangka bahwa anak-anak yang bersekolah di sekolah Islam, pesantren atau dididik dengan nilai-nilai Islam yang kuat akan tumbuh jadi anak-anak yang serius, garing dan kaku. Padahal, justru Rasulullah Saw sendiri telah mencontohkan bagaimana mendidik anak, isteri hingga cucunya dengan aktivitas permainan yang menyenangkan mereka, melembutkan hati mereka dan membuka pemikiran mereka.

Tengok saja kejadian dimana pada suatu hari, Hasan dan Husain naik ke punggung Rasulullah Saw dan menjadikan beliau seolah-olah kuda tunggangan. Seorang sahabat yang lewat berkata: “Sebaik-baik kendaraan adalah yang kalian naiki”. Rasul tersenyum seraya menambahkan perkataan; ”dan sebaik-baik pengendara adalah kedua cucuku ini.”

Dengan bermain kuda tunggang ini, bukankah Rasulullah telah mengajarkan Hasan dan Husain persoalan kasih sayang, kemauan berbagi sekaligus melatih aktivitas motorik mereka?

Begitu pula saat Rasulullah mendapati Aisyah bermain-main dengan boneka kuda dan menggerak-gerakkanya di udara seolah terbang. Rasul tidak melarangnya bahkan mengajukan pada Aisyah pertanyaan terbuka yang memancing kreasi: “Bukankah itu kuda, wahai Aisyah? Bagaimana ia dapat terbang?” Maka, Aisyah yang saat itu masih belia dan merasa mendapat tanggapan positip, tanpa rasa ragu menjawab: “Ini kan kuda Nabi Sulaiman. Ia bersayap dan karena itu dia dapat terbang.” Rasul tidak menolak atau mecemooh jawaban itu. Beliau bahkan tertawa mendengar imajinasi kreasi Aisyah.

Ustadz Utbah Romin Lc, menjelaskan betapa pentingnya hak bermain bagi anak di dalam Islam, hingga para ulama bahkan bersepakat menyatakan fase kanak-kanak usia 0 hingga 7 tahun sebagai fase mula’abah-fase bermain. “Pada usia ini, anak memang diprioritaskan agar merasa enjoy, merasa senang jiwanya, lewat aktivitas-aktivitas bermain. Diatas usia 7 hingga 14 tahun, barulah anak diajarkan etika dan adab. Dan diatas usia 14 tahun, anak sudah dapat diajak bersosialisasi, melebur ke tengah masyarakat.”

Bahkan, urai dosen Dirosah Al Hikmah ini pula, aktivitas bermain tetap harus dipentingkan, diseimbangkan dengan tugas, kewajiban atau pendidikan yang diberikan orangtua pada anak meski mereka sudah melewati fase mula’abah.

Harapannya, jelas lelaki kelahiran Sambas ini, anak yang kebutuhan bermainnya, kebutuhan refreshingnya terpenuhi, tentu akan lebih mudah diarahkan dan memiliki pemahaman soal tujuan hidup, tugas-tugas bahkan kewajiban-kewajiban dunia akhiratnya. Karena saat diberi pemahaman, pengertian, disosialisasikan dengan nilai-nilai dia dalam kondisi enjoy, siap menerima.

Bahkan pentingnya bersikap tawazun pada dunia “serius namun santainya” anak, bisa pula menjadi sarana meringankan beban orangtua, sehingga bila suatu ketika kelak harus melepas anak ke tengah lingkungan yang bermacam-macam tarikannya, orangtua tak lagi khawatir. Sebab anak sudah memiliki pemahaman yang kuat, bukan sekedar pengetahuan akan mana hal yang haram dan yang halal dalam hidup ini. Dan pemahaman yang kuat ini hanya bisa didapat dari mereka yang menerima nilai-nilai kebaikan dengan sepenuh kesadaran dan rasa senang, tanpa keterpaksaan atau tekanan. Wallahu’alam. (Zif)
TK KARAKTER: TAK HANYA MENEKANKAN ASPEK KOGNITIF
Di TK ini, anak-anak dididik memiliki sembilan pilar karakter untuk bekal hidup berharga di masa kini dan nanti.
Namanya terdengar unik: Taman Kanak-Kanak Karakter. TK yang didirikan Mei 2001 ini memang sedikit banyak "menggugat" sekaligus ingin memperbaiki karakter negatif bangsa Indonesia seperti korupsi, hujat-menghujat, KKN dan sebagainya. Tujuan mulia ini salah satunya diwujudkan dengan mengadakan pendidikan berbasis karakter di TK yang berada di bawah naungan Yayasan Indonesia Heritage Foundation (IHF), sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan karakter.
Definisi karakter sendiri, seperti yang dijelaskan Ratna Megawangi Ph.D., Direktur Utama Yayasan IHF, adalah sikap yang dapat dilihat atau ditandai dari perilaku, tutur kata, dan lainnya. Dalam padanannya dengan istilah bahasa Arab, "karakter" kira-kira mirip artinya dengan ahlak mulia, yaitu tabiat atau kebiasaan melakukan hal-hal baik. Kata "karakter" sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu "charassein" yang berarti mengukir sehingga membentuk suatu pola.
Nah, terbentuknya karakter manusia tidak terjadi secara otomatis. Kendati secara fitrah manusia memiliki potensi mencintai kebaikan, fitrah ini tidak termanifestasikan begitu saja sejak anak dilahirkan. Untuk membentuk dan menumbuhkan karakter perlu proses panjang. "Jadi karakter ibarat otot yang harus dibangun dengan latihan terus-menerus sehingga nanti bentuknya bagus," ujar Ratna.
TAK HANYA ASPEK KOGNITIF
Lalu kapan karakter bisa dibentuk? Tentunya di usia sedini mungkin. Tepatnya pada usia balita karena masa ini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Bahkan ada yang percaya, kegagalan penanaman karakter pada masa ini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasa kelak. "Para pakar berkata bahwa keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan 80% oleh kecerdasan emosi dan 20 persennya oleh kecerdasan intelektual dan lainnya. Nah, orang yang mempunyai kecerdasan emosi tinggi adalah orang yang berkarakter baik. Ke sanalah pembelajaran di TK Karakter dikembangkan," ujar Tika Wulandari, staf pengajar TK Karakter.
Bila karakter anak didik terbentuk dengan baik, lanjut Tika, maka kelak ia akan memiliki etos kerja yang baik pula; mau bekerja keras dan bertanggungjawab. "Apa pun profesinya dan di manapun posisinya di dunia kerja, dia akan memiliki kebanggaan dan amanah," tambahnya.
Lalu apa beda TK Karakter ketimbang TK-TK lainnya? Sekolah lain diakui Ratna juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan. Hanya saja nilai-nilai ini belum terlalu ditonjolkan atau diistimewakan. "Mungkin selama ini anak mengetahui bila selesai bermain, mainannya harus dibereskan. Namun perilaku seperti itu tidak dilabelkan bahwa artinya dia sudah melakukan tanggung jawab. Dengan demikian nilai tersebut tidak 'menempel' dalam pikiran dan kesehariannya," kata Ratna.
Menurutnya, pendidikan mesti menyeimbangkan semua aspek pada diri anak, termasuk masalah kognitif dan karakter. "Karakter diperlukan anak untuk berinteraksi dengan masyarakat atau di dunia kerja kelak. Orang yang berhasil di dunia kerja tak hanya pintar tapi juga mempunyai emosi bagus."
SEMBILAN PILAR KARAKTER
Kesembilan karakter yang diajarkan tentu saja merupakan nilai-nilai luhur yang bersifat universal. TK Karakter mengistilahkannya sebagai pilar-pilar karakter, yakni 1) Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, 2) Kemandirian dan tanggung jawab, 3) Kejujuran/amanah dan Bijaksana, 4) Hormat dan santun, 5) Dermawan, suka menolong dan gotong royong, 6) Percaya diri, kreatif dan pekerja keras, 7) Kepemimpinan dan keadilan, 8) Baik dan rendah hati, 9) Toleransi, kedamaian dan kesatuan. Pilar-pilar ini dilengkapi pula dengan pendidikan K4 yaitu Kebersihan, Kerapihan, Kesehatan, dan Keamanan.
Ratna percaya pembentukan karakter harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan yang melibatkan aspek knowing the good, loving the good, and acting the good atau mengetahui, mencintai, dan melakukan nilai-nilai kebaikan. Lantaran itu, kesembilan karakter ini selalu diimplementasikan sekitar 15 menit setiap hari dengan metode "refleksi rutin" sebelum kegiatan inti di kelas dimulai.
METODE ACTIVE LEARNING
Metode pembelajarannya adalah siswa belajar aktif dengan menggunakan kurikulum yang mencakup pengembangan seluruh dimensi perkembangan anak baik secara fisik, emosi, sosial dan spiritual dan kognitif dengan cara terintegrasi dan terpadu.
Hal ini juga ditunjang dengan berbagai fasilitas agar kesembilan karakter plus pelajaran yang diberikan pada siswa-siswa cilik itu bisa tertancap di dalam benaknya. Ratna menyebut fasilitas yang ada di TK-nya sebagai sentra. Beberapa di antara sentra tersebut adalah sentra imajinasi untuk bermain peran. Sentra rancang bangun untuk bermain balok atau membuat bangunan. Sentra kreasi dan seni untuk kegiatan menempel, menggunting, melipat, mewarnai dan seni lainnya. Sentra eksplorasi sebagai pemenuhan keinginan anak bermain di alam, di pasir, dan lainnya. Sentra persiapan baca tulis terutama bagi TK Besar. Lalu ada sentra komputer, sentra kebun ternak, dan sentra ikan.
TK Karakter ini menerima anak usia 4 tahun untuk TK A dan 5 tahun untuk TK B. Sedangkan playgroup-nya diperuntukan bagi anak usia 3 tahun. Biaya sebesar Rp1.000.000 untuk uang bangunan dan Rp1.250.000 untuk uang peralatan. Fasilitas yang tersedia antara lain satu bangunan untuk satu sentra, kolam renang, kolam ikan, kandang, dan kebun. Juga ada konsultasi perkembangan anak dan konsultasi gizi anak. Hari sekolahnya Senin sampai Jumat.
Playgroup & Taman Kanak-Kanak Karakter
Jl. Raya Bogor Km 31 No 46 Cisalak, Cimanggis, Depok
Telp. (021) 871 2022 (Redaksi Lensa Darbi)


Wednesday, January 10, 2007

Dua Tahun Baru dan Idul Qurban

Assalamu’alaikum pembaca LENSA DARBI yang budiman. Alhamdulillah, senang sekali kami dapat berinteraksi kembali dengan Anda, pembaca. Bagaimana kabar Anda di awal tahun 2007? Semoga di tahun yang baru, kita menjadi penyeru
yang penuh semangat. Dan do’a kami semoga di tahun ini kita bisa lebih solid dalam bekerja sama dan dapat meningkatkan kinerja SDIT Darul Abidin menjadi sekolah dasar yang dapat memuaskan. Bukan hanya untuk bapak/ibu juga untuk bangsa Indonesia tercinta. Allahu Akbar !

Di kantor redaksi kini. Penuh dengan siswa- siswi yang penuh keceriaan dan semangat menghadapi semester II. Terbukti di hari pertama mereka belajar, sudah ada catatan belasan buku yang keluar untuk di pinjam siswa- siswi kita. “lagi senang baca nich, pak!!” kata Basma siswa kelas 2 mekah yang turut pinjam sebuah buku yang berjudul belajar sambil bermain. Belum hilang dalam ingatan, bagaimana mereka mengerjakan soal- soal ujian semester I yang lalu. Selamat buat siswa- siswi yang mendapatkan hasil yang terbaik, dan jangan berkecil hati bagi siswa- siswi yang belum mendapatkan hasil yang diharapkan. Semoga semua hasil yang di dapat menjadi pemicu semangat untuk membubuhkan hasil yang sebaik- baiknya di semester II ini.

Khusus untuk siswa- siswi dan bapak/ibu orang tua murid kelas 6 rasanya akan semakin serius mempersiapkan diri hingga dapat menghadapi ujian nasional (UAN) dan memperoleh hasil yang diharapkan. Bukan hanya guru orang tuapun turut mempersiapkan anak-anaknya menghadapi ujian, hingga kesiapan dan kepercayaan diri mereka dapati. Semoga anak- anak kita diberikan kemudahan untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.

Dalam edisi ini, LENSA DARBI memaparkan Profil kelas 3, Dengan mengetahui program dan visi mereka, semoga kita dapat memahami dan mengerti akan tumbuh kembang anak kita kedepan. Silakan pula untuk menikmati sajian rubrik- rubrik lainnya, artikel bersambung tulisan kedua “Satu koin dua muka”, Buka Mata, dan hikmah. Ada kabar gembira yang ingin kami bagi dengan Anda, Ibu guru SDIT Darul Abidin bu. Fauziah telah melahirkan anak keduanya dengan selamat pada tanggal 27 Desember 2006, semoga menjadi keluarga yang lengkap kebahagiaanya dengan mendapatkan anak yang shalih dan berbakti kepada kedua orang tua. Amiin. Dan sebagai gantinya Bapak Arif Rachman akan bersama-sama Bapak Andri menjadi fasilitator belajar di kelas 4 Madinah.

Pembaca yang berbahagia, Mari kembali merenung merefleksikan hati dan jiwa kita ditahun 2007 ini, kembali kita di berikan detik – detik berharga oleh Rabb semesta alam ini. Untuk apa detik- detik itu kita habiskan? Dan seharusnya untuk apa? Apakah detik – detik yang kita miliki sekarang ini hanya untuk membuang detik- detik itu begitu saja menjadi onggokan sampah yang tak berguna!!, atau menjadikan detik – detik itu cahaya bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa, bahkan agama yang tinggi ini.
Pembaca yang budiman, mari bersama satukan niat, ikhlaskan hati dan ihsankan amal untuk menjadikan detik- detik ini menjadi detik- detik terbaik dalam hidup kita. Sebagaimana sabda Al- Amiin “barang siapa yang hari ini lebih buruk dengan hari kemarin maka mereka merugi, dan barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka mereka merugi, dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin itulah yang beruntung.” Wallahu a’lam. (ReD)

Sunday, January 07, 2007

Contact Us

Adress:
Sekolah Dasar Islam Terpadu Darul Abidin
Jl. Karet Hijau No. 29
Beji – Depok 16423
Jawa Barat
Indonesia



Phone:
021 – 77200857



Fax:
021 – 77202272




Email:

sdit_darbi@yahoo.co.id


Blog :
lensadarbi.blogspot.com

Wednesday, January 03, 2007

SEJARAH SDIT DARUL ABIDIN

S E J A R A H
SDIT DARUL ABIDIN adalah lembaga pendidikan dasar di bawah naungan Yayasan Darul Abidin pimpinan H. Indra T. Abidin. Mulai beroperasi pada tahun pelajaran 1998/1999 dengan nama SDI Plus Ummul Quro berdasarkan Surat Keputusan/izin pendirian Ka.Kanwil Depdikbud Prop. Jawa Barat No. 3042/I02.1/Kep/OT/99 tanggal 2 Juli 1999. Kemudian namanya berubah menjadi SDIT DARUL ABIDIN pada tahun pelajaran 2000/2001 berdasarkan Surat Keputusan/Izin pendirian Ka. Kanwil Depdiknas Prop. Jawa Barat No. 1050/I02.1/Kep/OT/2000 tanggal 1 Maret 2000. Saat ini terdapat 14 lokal kelas dari kelas 1 (satu) sampai kelas 6 (enam) dan sedang membangun gedung baru untuk SMPIT Darul Abidin

S T A T U S
a. Status sekolah : TERAKREDITASI A
b. Status bangunan : milik sendiri (YDA)
c. No. Statistik Sekolah (NSS) : I.01020528028
d. No. Pokok Sekolah Nasional (NPSN) : 20228703
e. No. Statistik Bangunan (NSB) : 00621283112205, 00621283112206, 00621283112207


VISI DAN MISI
1. Visi
Visi Darul Abidin adalah Menjadi lembaga pendidikan dasar dambaan umat
sekota Depok
2. Misi
Misi Darul Abidin adalah
• Membentuk generasi Qur’ani
• Mengembangkan potensi pribadi siswa
• Membangun kemampuan mengenal diri dan lingkungan
• Membentuk siswa yang mampu beradaptasi dengan lingkungan teknologi
• Memiliki budaya hidup sehat dan sportif
• Membangun kemampuan problem solving

FASILITAS FISIK

Dalam rangka meningkatkan proses kegiatan belajar mengajarnya, SDIT Darul Abidin akan senantiasa melengkapi serta mengembangkan fasilitas pendidikan, tentunya tidak terlepas dari dukungan Yayasan serta orang tua/wali murid. Di antara fasilitas yang telah tersedia sampai dengan tahun pelajaran 2007/2008, adalah :
1. Gedung dan ruang kelas yang representatif
2. Halaman depan
3. Halaman belakang untuk olahraga dan parkir
4. Aula
5. Masjid
6. Ruang Psikolog
7. Laboratorium multi media komputer
8. Play Ground
10. Kantin Sekolah
11. Perpustakaan
12. Kantin Sekolah

Leadership Team and Staff