Lensa Darbi

Friday, August 15, 2008

Potret Indonesiaku Di usia 63 Tahun





Sweet dyan177@yahoo.co.uk

Genap 2 hari lagi Indonesia berumur 63 tahun.

Di usia 63 tahun ini Indonesia seakan masih tetap belajar berjalan,belum seutuhnya bisa berdiri tegak.....Kalau menurut ukuran usia Manusia seharusnyalah Indonesia sudah bener2 bisa berdiri dengan gagah dan kuat tak mudah goyah meski di terjang badai karena usia yg kian beranjak untuk terus belajar, namun kenyataan yg ada Indonesia masih ranum artinya belum bener2 matang...

Dalam usia yg kian senja ini Telah lewat tersia sia sekian dekade....
Telah mubazir sumber kekayaan karunia Pencipta. Telah kita bikin busuk seluruh sendi dan institusi. Nilai luhur cuma tersisa pada slogan di mulut berbuih.
Di usia 63 tahun ini Indoensia memang belum mati. Namun ibu pertiwi kini berdiri gemetar dan goyah. Dengan wajah bopeng menatap dunia.... Dikhianati anak-anaknya yang manja, pongah dan dusta.

Di haribaannya tergendong sejuta penyakit dan masalah .
Kemiskinan yang melahirkan keterbelakangan.

Pengangguran yang melahirkan rentetan kriminalitas dan hukum rimba..
Korupsi menyuburkan keserakahan, merusak solidaritas, melebarkan jarak antar manusia. Praksis politik yang cuma punya satu wajah''kekuasaan' '
Pendidikan yang hilang arah...Pelayanan publik yang kurang memadai, prasarana yang renta, lilitan utang menggurita. Koneksitas primordial yang eksklusif, primitif, teror. Rasa keadilan yang masih belum merata .

Hukum dan moral yang diperjual-belikan di pasar gelap. Barter duit dengan kekuasaan...Pekik merdeka, padahal de fakto kita terjajah !!
Ketika kita mendongak...Terpesona menatap merah-putih yang berkibar di pencakar langit dan kampung kumuh. Kita melupakan kontras yang menandai keduanya. Kita sejenak lupa bertanya tentang mimpi yang pernah diwariskan para pendiri kepada kita
Kita lupa bertanya makin dekatkah kita?Atau mimpi itu tak lagi relevan untuk jaman ini...?

Lalu ketika kita tertunduk dalam hening cipta yang senyap...
Di depan kita terpampang potret panjang realita. Lihat itu:
Siswa belia yang putus asa karena biaya pendidikan kian tak terjangkau..




Orok merah yang dihardik di rumah sakit. Barisan pengemis di lampu merah. Gelandangan yang terkapar dalam lapar. Mendekap bumi di kolong jembatan. Di bawah tiang jalan layang. Di sepanjang bantaran kali dan rel kereta
Lihat yang ini: Konglomerat penilap BLBI triliunan rupiah yg kasusnya baru sekarang di bongkar. Para pejabat yang berlimpah mewahSumringah wakil rakyat di pusat belanja dunia pertama
Dulu kita miskin, miskin bersama....Tapi kita punya sesuatu yang luhur, cita-cita bersama
Kemerdekaan harus ditebus dengan semua harga. Termasuk darah nyawa dan air mata. Demi mimpi hidup sejahtera... .


Kini cita-cita itu telah sirna. Bertransformasi menjadi labirin target-target pribadi. Atas nama keserakahan, atas nama ambisi.


Kita gadaikan tuhan, kita gadaikan kemanusiaan. ..
Maka kini. Di tengah pekik menggema... Bergaung pula sebuah tanya
Masihkah kemerdekaan menjanjikan peluang perbaikan... ?
Wahai Pemuda Dan Pemudi Indonesia , Mari bersama sama kita isi kemerdekaan ini dengan hal yang berguna bagi nusa dan bangsa...karena di pundakmulah kelangsungan hidup Indonesia ini .
Dan kita sebagai bangsa Indonesia yang telah merdeka wajib meneruskan cita cita para pendiri Negri ini karena kita juga termasuk pejuang pejuang Kehidupan .


Mari kita torehkan lukisan yang bermakna dalam kanvas Indonesia agar siapa pun yang nanti memotret Negri kita terlihat penuh keindahan .
Salm Merdeka Dari Pulau Formosa ^_^

No comments: