Lensa Darbi

Monday, August 04, 2008

Persiapan Teknis dan Ruhiyah Bagi Seorang Guru
Oleh : Dra. Djauharah Bawazir

Untuk dapat mengajar dengan baik seorang guru perlu memiliki berbagai persiapan antara lain persiapan teknis pelaksanaan mengajar dan persiapan mental atau persiapan ruhiyah si pengajar. Persiapan teknis mengajar perkenaan dengan berbagai hal antara lain:
Penguasaan materi pelajaran Dengan menguasai materi pelajaran yang akan diberikan, seorang guru akan merasa siap, dapat menerangkan dengan perasaan yakin dan akan dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Ia tidak akan ragu-ragu atau bingung berhadapan dengan muridnya.
Penguasaan cara mengajarGuru yang menguasai cara mengajar (metodik) yang baik dan luwes akan lebih berhasil daripada guru yang hanya memiliki satu atau dua macam cara mengajar. Oleh karena itu guru yang lebih berpengalaman biasanya lebih berhasil.
Penguasaan situasi pengajaranSeorang guru perlu mempunyai wawasan tentang situasi belajar mengajar yang sedang berlangsung. Ia perlu cepat membaca keadaan siswa, keadaan tempat mengajar, fasilitas yang ada, atau kondisi lain. Dengan penguasaan situasi, guru akan dapat menyesuaikan sikap atau metode mana yang tepat untuk saat itu.

Semua ini dapat dipelajari dan diterapkan secara hati-hati, yang biasanya akan menumbuhkan keberhasilan melalui banyaknya latihan atau berapa kali ia telah mengajar. Umpan balik dari pengalaman sebelumnya akan membuat guru menjadi lebih terampil.

Dari apa yang kita bicarakan, dapat kita lihat adanya unsur-unsur dalam proses belajar mengajar, yaitu unsur guru, murid, materi pelajaran, metode mengajar , sarana prasarana pengajaran. Semuanya ini akan menimbulkan satu kondisi yaitu situasi mengajar. Apabila kita perhatikan lebih jauh dapat kita katakan ada guru disatu pihak dan murid dipihak lain, dengan penguasaan materi, metode dan sarana sebagai cara sampainya ilmu dari guru kepada murid.Memperhatikan hal yang telah disebutkan di atas, ternyata pribadi guru sangat menentukan. Ada guru yang disenangi murid, walaupun kadang-kadang guru tersebut kurang baik metode penyampaiannya. Masalahnya adalah, bagaimana mempersiapkan guru supaya memiliki kepribadian yang disenangi oleh murid-muridnya. Berwibawa dan tanggap terhadap situasi yang ada, sehingga dapat cepat menyesuaikan metode apa yang harus diberikan saat itu, dan kalau perlu segera merubah sesuai dengan keadaan.

Jawabannya tak lain adalah perlu adanya persiapan ruhiyah sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulnya. Ruh guru harus dihaluskan, diisi dengan berbagai hal yang dapat mendekatkannya kepada Allah.
Selalu mengingat Allah“Dan ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. 62:10)
Selalu mengikuti perintah Allah“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. 51:56).“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan Barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, Malaikat-Malaikat, Kitab-kitab, Nabi-Nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta, dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS. 2: 71)
Tawakkal kepada Allah “Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu, dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberikan pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaknya kepada Allah saja orang-orang mikmin bertawakkal.” (QS. 3: 160)

Latihan yang dapat dilakukan secara terus menerus adalah:
Melaksanakan ibadah fardhu dengan baik rukun dan syaratnya.
Menambah ibadah-ibadah sunnah yang antara lain berbentuk shalat rawatib, puasa-puasa sunnah.
Melakukan shalat malam. Walaupun ini termasuk ibadah sunnah, tetapi Allah jelas memberikan jaminan dengan menjanjikan tempat yang tinggi dan ucapan yang berbobot.
Selalu melaksanakan amal shaleh, menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.
Dengan adanya ruhiyah yang mantap insya Allah akan tampil sosok guru yang dipercaya ucapannya, diikuti nasehatnya, dijalankan perintahnya. Yang semuanya ini tidak dirasakan secara terpaksa oleh si murid.

1 comment:

Anonymous said...

subhanallah

moga guru bisa lebih bijak

bangkit negeriku :