Lensa Darbi

Thursday, March 08, 2007

Islamic Book Fair 1428H/ 2007 M

Jakarta-RoL--Islamic Book Fair (IBF) merupakan event tahunan yang selalu mendapat sambutan hangat berbagai pihak. Demikian pula dengan gelaran IBF tahun ini, yang mendapatkan dukungan penuh dari Ibu Wakil Presiden Republik Indonesia, Mufidah Jusuf Kalla.

Dukungan penuh Ibu Mufidah Kalla diwujudkan dengan kehadirannya dalam pembukaan IBF pada akhir pekan lalu, di Istora Senayan Jakarta. Dalam kesempatan itu, Ibu Wakil Presiden RI akan membuka secara resmi gelaran IBF yang telah memasuki tahun keenam.

Hadirnya Ibu Wakil Presiden merupakan sebuah apresiasi positif terhadap penyelenggaraan IBF dan upaya memasyarakatkan budaya membaca di kalangan masyarakat. Sebab IBF yang digelar pada 3 hingga 11 Maret 2007 menjadi sarana yang mudah bagi masyarakat untuk mengakses pengetahuan.

Dalam siaran pers yang diterima Republika menyebutkan, sejumlah tokoh perbukuan dan Islam hadir dalam sejumlah acara tersebut. Mereka adalah KH. Sukri Zarkasih, Prof. Dr. Quraish Shihab, KH. Abd. Gymnastiar, Teh Ninih, Ahmad Gozali, , Ust. Khozin Abdul Faqih dan Moh Karebet. Penulis buku dan artis pun menyemarakkan IBF, yaitu Asma Nadia, Golagong, Neno Warisman ,Anneke Putri, Wulansari Psi, Shahnaz Haque, Ratih Sang, Mediana Hutomo, Marissa Haque, Rano Karno, Yana Julio, Zaskia Adya Mecca, Habiburrahman El Farazy, Prof. Dr Laude Kamaludin dan Ery Seokresno.

Panitia juga akan menghadirkan penulis internasional yakni Khaled M Abou El Fadl, seorang penulis Islam yang tinggal di Amerika Serikat. Ia adalah profesor hukum Islam di Fakultas Hukum UCLA,AS.

Melalui IBF masyarakat didorong untuk segera melakukan perubahan signifikan atas kebiasan membaca. Sebuah perubahan yang membuat mereka semakin giat untuk membaca. Meninggalkan citra lama di mana minat masyarakat untuk membaca begitu minim.

Ketua Panitia IBF, Tatang Sundesyah, mengatakan tak berlebihan bila panitia pada IBF tahun ini mengusung tema Indahnya Syariah dalam Kehidupan. Ini adalah harapan bagaimana buku yang merupakan sumber khazanah pengetahuan mampu mencerahkan dan menggerakkan masyarakat. Tentu tergeraknya mereka untuk kembali pada hukum-hukum dan mengakui kebesaran Tuhannya, dalam menciptakan sebuah peradaban.

''Jadi khazanah pengetahuan yang diaplikasikan dalam tatanan kehidupan masyarakatnya akan selaras dengan fitrah manusia,''katanya. Tatang mengatakan, penerapan syariah Islam selama ini telah mendapatkan sambutan yang begitu luas, misalnya dalam bidang perbankan. Perbankan syariah telah tumbuh dengan baik.

Masyarakat, tak hanya Muslim, yang memberikan kepercayaan atas bank-bank syariah yang telah merebak. Bahkan sekarang, kata Tatang, perkembangan menggembirakan itu tak hanya berhenti pada perbankan saja. Tetapi juga diikuti oleh perkembangan di bidang keuangan lainnya, seperti asuransi, obligasi, dan lain-lain.''Bahkan non Muslim juga tertarik mengembangkannya,''katanya.

Mereka tak hanya sebagai nasabah bahkan ada pula yang mengelola bidang-bidang keuangan syariah itu. Kondisi yang menggemberikan ini terjadi karena perbankan dan keuangan syariah hadir dengan konsep yang sangat menghargai arti sebuah keadilan, kejujuran dan transparansi. Dengan kata lain syariah hadir tidak semata dalam wacana, tapi memberi bukti dalam kehidupan nyata.Sehingga yang muncul adalah syariah sebagai sebuah keindahan sekaligus harapan akan terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, aman, dan sejahtera.

Tatang menambahkan, dari tahun ke tahun pelaksanaan IBF mengalami peningkatan yang cukup berarti. Demikian pula dengan IBF keenam ini.Salah satu indikasinya adalah jumlah peserta yang kian bertambah.Tahun ini mencapai 167, tahun lalu hanya 162 stand saja. Jumlah penerbit juga mengalami penambahan. Sebelumnya hanya 107 penerbit yang ikut terlibat namun kini telah mencapai 112 penerbit.Mereka, kata Tatang, akan menyajikan buku-buku yang berkualitas serta memberikan potongan harga dari 20 hingga 70 persen.

Langkah yang ditempuh penerbit tersebut, kata Tatang, merupakan sebuah penghargaan mereka terhadap masyarakat. Ia juga mengatakan, selain dapat berbelanja buku dengan harga terjangkau, masyarakat juga memilih aneka produk busana Muslim yang tersedia di sekitar area IBF. Gelaran IBF terdiri dari serangkaian acara berupa diskusi interaktif, seminar dan bedah buku, talkshow, lomba anak muslim, serta festival seni dan budaya Islam.

Festival seni yang akan diselenggarakan panitia IBF berupa acara puncak (final) nasyid. Babak penyisihan telah dilakukan sebelumnya di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Babak penyisihan telah diselenggarakan di sejumlah kampus. Di antaranya adalah kampus Universitas Indonesia ( UI ) Depok mewikili wilayah Jakarta Selatan, Depok dan Bogor, kampus Univeritas Islam 45 (UNISMA) Bekasi mewakili wilayah Jakarta Timur, Bekasi dan sekitarnya, di kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jakarta mewakili wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara.

Selain itu, IBF keenam juga memberikan penghargaan bagi para insan perbukuan Islam berupa IBF Award ke-3. Katagori penghargaan adalah tokoh perbukuan dan buku terbaik fiksi anak, fiksi dewasa dan non fiksi. Dan untuk meningkatkan budaya menulis, panitia menyelenggarakan sayembara menulis, dengan tema Indahnya Syariah dalam Kehidupan. pur
pur

No comments: