Lensa Darbi

Wednesday, December 15, 2010

Class Meeting SDIT Darul Abidin

Siswa-siswi SDIT Darul Abidin, mulai dari kelas satu sampai kelas enam melaksanakan kegiatan Class Meeting. Setelah kurang lebih satu pekan bergelut dengan soal ulangan akhir semester. Mereka akhirnya bisa juga tersenyum dan tertawa dengan mengisi waktu mereka lewat kegiatan lomba futsal untuk putra dan basket untuk putri.

Kegiatan lomba futsal diawali dengan pertandingan antara kelas tiga berhadapan dengan kelas 4, yang dimenangkan oleh tim kelas empat yang dimotori oleh Rama dan Favian. Dan skor berakhir dengan 6-2 untuk kemenangan kelas 4. Selanjutnya kelas 3 kembali berhadapan dengan kelas 4, kali ini pertandingan lebih berimbang. Lewat Radith dan Hanif yang coba menekan kelas 4 terlebih dahulu dengan gol-golnya. Akibat dari kurang konsentrasi tim pertahanan sehingga membuat lengah dan berhasil dimanfaatkan oleh tim kelas 4 untuk membalikkan keadaan. Skor 4-3 untuk kelas empat.

Selanjutnya pertandingan dilanjutkan dengan pertandingan basket putri antar kelas yang coba dimenangkan oleh tim kelas 6. Tepat pada pukul 10.00 WIB pertandingan dihentikan mengingat sang mentari yang semakin memanaskan cuaca. Selanjutnya mereka beristirahat penulis dan para peserta meminum sebuah juice dari salah seorang panitia. Ehmmmm... nikmatnya...

Semoga kegiatan Class meeting dapat memberikan penyegaran karena telah berlelah dengan ujian dan dapat memberikan prestasi yang lebih untuk siswa-siswi. Amin.

Syamil dan kawan-kawan berselebrasi...

Suit... Ariq dan Fajrul sebelum bertanding...

Pertandingan basket antar kelas
Mendrible bola

Monday, December 13, 2010

Aksi Darbi Power Futsal dalam Nusa Indah Cup II

SDIT Darul Abidin- Depok
Salam olahraga pembaca budiman, mulai bulan Desember ini tim Darbi Power Futsal Usia 8 dan 12 tahun mengikuti turnamen "NUSA INDAH CUP II" turnamen terbuka untuk kategori usia mulai dari 8,12, dan 15 tahun, dilaksanakan oleh LPM Beji Timur dan remaja Nusa Indah dalam mengembangkan dan mendapatkan bibit unggul dalam olehraga futsal.

Sementara itu, SDIT Darul Abidin dalam keikutsertaannya kali ini mengirimkan atlit-atlit terbaiknya dalam kejuaraan futsal terbuka untuk umum ini. Kejuaraan yang diikuti sekitar 22 tim dari kelompok usia ini. Diikuti oleh klub-klub futsal dan klub-klub sepakbola di kota Depok, SDIT Darul Abidin merupakan salah satu sekolah yang mengirimkan wakilnya diantara SMPN 5 Depok, SMP Muhammadiyah I, dan SMP Taufiqqurahman Depok.

Tim futsal SDIT Darul Abidin usia 8 tahun diwakili oleh Hanief, Valdy, Ariq, Ario, Syamil, Naufal, dan Radith dari kelas 3. Sedangkan Rafi, Izzan, dan Sayid. Untuk kategori usia 12 tahun SDIT Darul Abidin diwakili oleh Rafi, Angga, Fakru, Ivan, Arie, Fikri, Khalis, Panji, dan Bima. Ketiga nama terakhir adalah tim dari alumni futsal SDIT Darul Abidin yang masih berusia 12 tahun, dan dalam proses Screening usia oleh tim panitia Nusa Indah.

Dalam pertandingan pembukaan, tim futsal SDIT Darul Abidin usia 8 tahun berhasil mengalahkan tim tuan rumah. Yakni, Nusa Indah FC dengan skor telak 7-2. Gol dicetak oleh taktik brilliant dan aksi manis Syamil, Hanif, dan Radith yang masing-masing mencetak 2 buah gol, dan satu gol lewat aksi manis Izzan. Salah satu siswa yang bermain cantik dan disiplin adalah Rafi siswa kelas 2, Namun permainan cantiknya belum mampu menggetarkan jala lawan. Skor akhir 7-2 untuk Darbi Power Futsal.

Berlanjut pada usia 12 tahun, SDIT Darul Abidin melawan tim futsal Samudera FC dari Depok 2. Tim DPF usia 12 tahun yang dimotori oleh Khalis dengan dua golnya hanya mampu menahan imbang sampai istirahat babak I usai 2-2, selanjutnya kelelahan yang melanda tim DPF berhasil dikonversi oleh Kevin nomor punggung 10 untuk menghancurkan DPF dengan skor 5-2.

Pertandingan selanjutnya berlangsung Sabtu kemarin 11 Desember 2010, tepat jam 15.30 WIB. Tim futsal SDIT Darul Abidin dengan beban harus menang bertanding melawan salah satu wakil tuan rumah yang pada pertandingan sebelumnya ditahan imbang oleh Nurul Iman FC dengan skor 4-4. Menurunkan Khalis, Panji, Angga, Ari dan Bima pada starting "Line Up" diturunkan untuk meredam keagresifan tim tuan rumah, sekaligus mendelay waktu yang berlangsung 2X15 menit. Babak I berlangsung seru, Khalis memanfaatkan kerjasama yang baik dapat melesakan 2 golnya, dilanjutkan dengan aksi Angga, dan dua gol Khalis kembali membuat skor 5-1 dibabak pertama.

Pada babak kedua kelelahan kembali melanda tim DPF, tim pelatih melakukan rotasi pemain dengan mengorbankan Angga, dan Khalis digantikan oleh Rafi dan Ivan, namun ternyata kedua pemain mampu bermain cantik dengan Rafi mencetak 2 gol dan Ivan 1 gol, dan satu gol lainnya dicetak oleh Panji memanfaatkan kesalahan kiper lawan. Hingga wasit meniup peluit skor akhir 9-2 untuk SDIT Darul Abidin.

Mohon do'a untuk tim futsal SDIT Darul Abidin usia 8 dan 12 tahun yang akan kembali melakukan pertandingannya pada hari Sabtu, tanggal 18 Desember 2010 (untuk usia 12 tahun) pukul 15.30 WIB dan pada hari minggu, tanggal 19 Desember 2010 (untuk usia 8 tahun) pukul 08.00 WIB. Semoga mereka mampu memberikan permainan terbaiknya dan memenangkan pertandingan hingga meraih gelar juara. Amiin.
Selebrasi  Izzan setelah mencetak gol...

Nusa Indah FC VS Darul Abidin Power Futsal 8 tahun

Nusa Indah FC A VS Darbi Power Futsal 12 tahun

Tim Darbi Power Futsal Under 12 Tahun

Thursday, December 09, 2010

Sambut Tahun Baru 1432 H

Salam pembaca budiman, hari senin kemarin tanggal 6 Desember 2010. Siswa-siswi TKIT dan SDIT Darul Abidin melaksanakan kegiatan pawai muharram menyambut tahun baru islam, 1 Muharram 1432 H. Kegiatan untuk siswa-siswi TK adalah berpawai mengelilingi lingkungan di sekitar sekolah Darul Abidin. Dengan membawa berbagai macam poster, spanduk, dan aneka properti untuk mendukung kegiatan tersebut. Dengan menggunakan seragam dan pakaian yang menarik dan wajah tersenyum mereka seakan mengingatkan indahnya tahun baru islam yang selang tak berapa lama akan hadir juga tahun baru masehi yang nyatanya lebih ramai dan lebih mewah dari tahun baru yang sejati untuk dimaknai.

Untuk kegiatan siswa-siswi SDIT, kegiatan pertama adalah pawai. Pawai SDIT Darul Abidin yakni berkeliling lingkungan sekitar sekolah mulai dari Jl. Dahlia, hingga pupuk Kujang, dan istirahat sejenak di Kp. Stangkle untuk kegiatan selanjutnya yakni memberikan hadiah tahun baru berupa buku dan alat tulis kepada siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Islamiyah Kemirimuka - Depok, juga kepada siswa-siswi MI Taufiqqurrahman I Beji Timur Depok, dan kepada TPA Al Hidayah Citayam Bogor.

Selanjutnya siswa-siswi berkeliling disekitaran kp. Stangkle dan kembali memutar melewati jalur Komplek Kujang. Dan kembali ke Jl. Dahlia baru kemudian disambut dengan air teh manis dan makanan ringan ala ibu-ibu komite sekolah.
Kegiatan selanjutnya siswa-siswi SDIT Darul Abidin adalah kegiatan lomba, yakni lomba adzan, tahfidz, dan do'a bersama.

Untuk kegiatan lomba adzan juara I untuk level kelas 1-3 adalah Salman siswa kelas 2 MK, Juara II adalah Afief kelas 2 MW, dan untuk juara III adalah Radith kelas 3 MD.Sedangkan juara I lomba adzan untuk level kelas 4-6 adalah Akmal Nurwahid kelas 4 MK, Juara II adalah M. Qois kelas 6 MW, dan juara III dimenangkan oleh M. Faiz Ismail kelas 5 MK.

Untuk juara lomba do'a bersama per level kelas. Juara level kelas 1 adalah kelas 1 Marwah, juara level kelas 2 adalah kelas 2 marwah, sedangkan untuk juara level kelas 3 adalah kelas 3 Makkah. Untuk level kelas 4 adalah kelas 4 Madinah, juara level kelas 5 adalah kelas 5 Madinah, sedangkan juara level kelas 6 adalah kelas 6 Marwah.

Untuk kegiatan lomba tahfidz qur'an juara I adalah Iliyana Nurazminah untuk level kelas 1 MW, juara I level kelas 2 atas nama Fahira Adiba kelas 2 MD, juara I level kelas 3 adalah Farhah Nasrillah kelas 3 MK. Untuk kelas 4 dimenangkan oleh Firman Imam P. kelas 4 MK. Dan juara level 5 adalah Zahrah Hanifah kelas 5 MD. sedangkan Firaztori kelas 6 MW berhasil menjadi juara kelas 1 level kelas 6. Semoga kegiatan menyambut tahun baru hijriyah ini dapat memberikan semangat baru untuk kita semua dalam memaknai tahun baru, dengan terus mengevaluasi dan menilai diri kita, seberapa besarkah bekal yang kita bawa untuk hari akhirat kita. Semoga kita semakin sadar bahwa hidup hanya sementara, dan hanya kehidupan akhiratlah kehidupan sejati.

Akhirnya, kami segenap keluarga besar SIT Darul Abidin mengucapkan Selamat Tahun Baru 1432 H. Kepada umat Muslim sedunia umumnya dan kepada pembaca khususnya. Semoga di tahun yang baru ini Allah memberikan kekuatan untuk menjadikan amal ibadah kita menjadi lebih baik, menambah spirit tuk selalu berbuat kebaikan dan semakin bermanfaat bagi banyak orang di sekitar kita. Amiin.

Monday, November 29, 2010

Senangnya Bermain di AJ Garden ...

Berangkat pukul 08.00 WIB siswa-siswi kelas satu SDIT Darul Abidin melaksanakan kegiatan "outing class". Tepatnya Pada hari Rabu tanggal 24 Nopember 2010. Mengendarai beberapa kendaraan orang tua murid kelas 1 dan 1 buah mobil jemputan pak Yanto. Siswa-siswi dengan riang dan penuh semangat memenuhi ruangan dalam mobil.

Melewati jalan raya sawangan yang bergelombang dan menyusuri beberapa areal persawahan, membuat perjalanan semakin menyenangkan. Kini, tibalah siswa-siswi disebuah kebun warga, di depan  rumah besar yang disegala sisinya terhampar beberapa kebun yang lumayan luas. Ada kebun kangkung, jambu merah, singkong, pepaya, dan tanaman ekonomis lainnya.

Setelah baris-berbaris dan absen selesai, mulailah siswa-siswi turun ke gelanggang menanam kangkung, kemudian memberinya pupuk kandang. Selanjutnya mereka memanen kangkung, kemudian memanen singkong, dan jambu merah. Selanjutnya istirahat sejenak tuk minum dan beberapa makanan ringan. Selanjutnya siswa-siswi kembali memanen pepaya.

Setelah panen raya usai, siswa-siswi melanjutkan perjalanannya ke AJ Garden, disana siswa-siswi kelas satu ini beristirahat dan makan siang. Selanjutnya mereka menangkap ikan di sebuah kolam yang cukup besar. Di kolam ikan besar ini mereka sangat menikmati berkotor-kotor dan bermain lumpur. Apatah lagi, terdapat banyak ikan yang dapat mereka tangkap dan bisa mereka bawa pulang.

Senangnya bermain sambil belajar di AJ Garden Sawangan.























Monday, November 22, 2010

SDIT Darul Abidin Tim Favorit Jaguar Tae Kwon Do Championship 2010

SDIT Darul Abidin- Depok
Tuk kesekian kalinya prestasi membanggakan ditorehkan oleh atlet-atlet luar biasa SDIT Darul Abidin. Menurunkan kekuatan terbaiknya dalam Jaguar Tae Kwon Do Championship 2010. SDIT Darul Abidin berhasil menyabet gelar tim favorit, sekaligus mengirimkan atletnya yang bernama Adina Failuna kelas 5 Madinah meraih penghargaan atlet berbakat dalam kejuaraan tersebut setelah mendapatkan medali emas dan menghancurkan lawannya dengan telak.

Tidak berhenti disitu saja, atlet-atlet SDIT Darul Abidin juga berhasil meraih medali perak melalui Raihan Ahmad kelas 3. Medali perunggu melalui  Zahra kelas 5 Mk, Alvin Rizky F kelas 3, dan  Wisnu kelas 3.

Selamat untuk atlet-atlet Taekwondo SDIT Darul Abidin sebagai tim favorit dalam Jaguar Tae Kwon Do Championship. Semoga terus semangat dan terus berprestasi hingga memotivasi teman-teman yang lain tuk giat berlatih dan berprestasi... Amiin.

Sunday, November 14, 2010

Kegiatan Sepekan.....

Salam pembaca budiman, apa kabar iman anda hari ini? sepekan ini ada beberapa kegiatan yang cukup menarik yang dilakukan oleh seluruh elemen Sekolah Islam Terpadu Darul Abidin, mulai dari siswa-siswi TKIT Darul Abidin yang melakukan berbagai kegiatan. Berenang, dongeng, dan wawancara orang tua dengan salah satu stasiun televisi swasta Indonesia.

Berikutnya kegiatan siswa-siswi SDIT Darul Abidin yang mempergunakan KOMKA (Kompor Keluarga Amanah) dalam kegiatan pramuka mereka, dan berbagai kegiatan praktek dan keahlian kepramukaan. Ekskul futsal SDIT Darul Abidin yang tergabung dalam tim Darbi Power Futsal mempersiapkan strategi dan taktik terbaik untuk menghadapi turnamen Al Haraki Cup kota Depok, yang unik dari latihan mereka adalah hadirnya crew Jak TV yang menyaksikan dan mengambil gambar mereka sedang berlatih.

Selanjutnya siswa-siswi SMPIT Darul Abidin yang melaksanakan kegiatan NGAMAL (Ngamen tuk Amal) yang dilakukan di halaman depan SDIT Darul Abidin. Mereka mulai nge-jam pukul 09.30-10.00 WIB dan menakjubkan hasil ngamen mereka mencapai Rp. 1.300.000,- . Dana yang terkumpul tersebut akan di sumbangkan kepada para korban bencana alam yang melanda negeri kita tercinta Indonesia. Berlanjut ke ruang Lab. IPA mereka didampingi pak Odhi dan pak Maulana melakukan kegiatan praktek tentang pembakaran alumunium, besi dan tembaga, juga penggunaan microscope.

Kepada seluruh pembaca yang budiman saksikan aksi dan karya siswa-siswi SIT Darul Abidin dalam program Mereka Berkarya di saluran televisi Jak TV pada pukul 20.30 WIB yang berkisah dan menampilkan kegiatan sekolah kita tercinta SIT Darul Abidin.

Wednesday, November 10, 2010

Pahlawan di Sisi Allah SWT

Pada zaman Rasulullah, hiduplah seorang lelaki bernama Amir bin Jamuh. Meskipun kakinya pincang, Amir bertekad untuk ikut bertempur dalam Perang Uhud. Sejumlah sahabat mencegahnya. "Engkau sebaiknya tak ikut berperang karena kakimu pincang." Namun, Amir yang didukung istrinya tetap bertekad untuk ikut membela agama Allah SWT.

"Aku tidak percaya mereka telah melarangmu untuk ikut dalam pertempuran itu," tutur sang istri. Mendengar dukungan dari istrinya, Amir segera mengambil senjata, kemudian berdoa, "Ya, Allah, janganlah Engkau kembalikan aku kepada keluargaku."

Amir lalu menemui Rasulullah SAW. Dengan gigih, ia meyakinkan Nabi SAW. Sebenarnya, Nabi Muhammad meminta Amir agar tak ikut berperang. Namun, Amir terus mendesak dan akhirnya Rasulullah pun mengizinkannya.

Di medan pertempuran, Amir berteriak, "Demi Allah, aku ini sangat mencintai surga." Amir akhirnya gugur syahid di medan pertempuran. Setelah mendengar kabar kematian suaminya, sang istri segera mengendarai seekor unta untuk membawa pulang jenazahnya.

Ketika jenazah Amir diletakkan di atas unta, hewan itu tak mau berdiri. Berbagai upaya dilakukan, unta itu tetap tak mau berjalan, tapi malah asyik memandang Uhud. Ketika Rasulullah mengetahui kabar itu, beliau bersabda, "Sesungguhnya, unta itu telah diperintahkan untuk berlaku demikian. Adakah Amir mengatakan sesuatu ketika ia akan pergi meninggalkan rumahnya?"

Istrinya memberi tahu Rasulullah. Sebelum meninggalkan rumah untuk bertempur di medan perang, Amir menghadap kiblat sambil berdoa, "Ya, Allah, janganlah Engkau kembalikan aku kepada keluargaku." Itulah sebabnya, kata Rasulullah, unta itu tak mau pulang.

Kisah yang tercantum dalam kitab Himpunan Fadilah Amal karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi itu menggambarkan keberanian dan kepahlawanan orang yang berjuang di jalan Allah. Mereka hanya berharap menjadi pahlawan yang gugur syahid di sisi-Nya.

Dalam surah Ali Imran [3] ayat 169-170, disebutkan bahwa orang yang gugur di jalan Allah sebenarnya tak mati, tetapi hidup di sisi Sang Khalik. Menurut Quraish Shihab, secara jasmani mereka telah mati, namun hidup dalam kehidupan yang berbeda dengan dunia.

Mereka yang gugur di jalan Allah SWT benar-benar hidup di alam yang lain, berbeda dengan alam kita. Mereka tetap bergerak, bahkan mereka lebih leluasa dari manusia di bumi ini. Mereka tahu lebih banyak dari apa yang diketahui oleh yang berdenyut jantungnya.

Di alam sana, orang-orang yang gugur di jalan Allah telah melihat dan mengetahui nomena, bukan fenomena. Mereka juga mendapat rezeki dari Allah yang sesuai dengan kehidupan alam barzah. Maka itu, mereka bergembira karena berada dalam kehidupan yang sebenarnya di sisi Allah.

Mudah-mudahan, para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia menjadi pahlawan yang mendapat gelar yang paling tinggi, yaitu sebagai syuhada di sisi Allah SWT.

Red: Budi Raharjo

Rep: Oleh Prof Nanat Fatah Natsir

Sumber: Republika
 
Keluarga Besar SIT Darul Abidin mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 Nopember 1945
Semoga perjuangan dan pengabdianmu dapat kami teruskan mewujudkan Indonesia maju, adil, dan sejahtera, semoga jasa dan kebaikanmu mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT.

Monday, November 08, 2010

Memaknai Hari Pahlawan

Apa kabar pembaca budiman?? Apa sih definisi pahlawan? Wuif! Berat amat pertanyaannya? Gak ada yang lebih gampang? setahu saya, pahlawan itu orang yang berjasa untuk bangsa dan negaranya, titik. Duh, maaf begitu simpang siurnya makna pahlawan saat ini hingga saya kebingungan dan sepertinya harus bertanya kepada sejarawan tentang arti pahlawan yang sesungguhnya.

Pahlawan dimasa saya adalah pahlawan semasa kecil dulu. Dimana foto wajah-wajah pahlawan dipajang setiap sudut kelas. Kini setiap ada calon nama pahlawan yang muncul adalah kontroversi. Daripada menebar kontroversi, saya coba cari pahlawan sehari-hari versi penulis.

Pertama, buat penulis sebagai salah seorang tenaga kependidikan, pahlawan untuk saya saat ini adalah office boy mereka adalah pengurus sekolah, menjaga sekolah agar tetap indah, bersih, dan nyaman untuk seluruh elemen sekolah. Bayangkan, kerja sebelum matahari terbit hingga matahari terbenam, mengerahkan tenaga dan berpeluh keringat, kadang harus berbaur debu dan kotoran. Meski profesi ini banyak disinggung soal martabat tapi saya punya kacamata yang beda soal office boy khususnya di Darul Abidin.

Kedua, Guru. Betapa tidak, tanggung jawab serta tantangan seorang guru tak pernah habis. Keteladanan, Kesholehan, dan kedisiplinan mereka menjadi awal terbentuknya generasi penerus masa depan gemilang. Siswa-siswi yang semakin hari akhlaknya ternodai harus kembali di charge agar tak tercemar dengan akhlak-akhlak syaithoni. Itulah mengapa mereka kini menggerakkan program mentoring setiap pekan sekali pada Jum'at siang.

Ketiga, Tim security. Mereka adalah penjaga keamanan dan kenyamanan sekolah yang sangat penting kehadirannya untuk menjaga sekolah. Bukan hanya menjaga siswa-siswi, tapi juga seisi gedung dan ruangan sekolah. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada yang lain, menurut saya ketiga elemen di atas adalah salah satu yang terpenting dalam pelayanan sekolah. Selain dari sumber daya manusia, fasilitas, kurikulum, dan kebijakan sekolah atau yayasan.


Tanpa mereka semua keseharian penulis di sekolah pasti akan terasa semrawut, bahkan bisa jadi tak berarti apa-apa.Tapi itulah mereka pahlawan bagi saya. Dan bagi saya, merekalah yang patut saya beri penghargaan dan rasa simpati. Lalu, bagaimana dengan pembaca?  Tentu punya pahlawan sendiri dalam benak hati.


Simak Lensadarbi selanjutnya. Tim Darbi Power Futsal (DPF) yang akan mengikuti turnamen di SDIT Al Haraki pada hari Sabtu esok. Ada juga cerita dan pengalaman tentang studi banding bapak/ibu guru ke sekolah Mutiara Bunda Bandung.


Lensadarbi sejatinya ingin menjadi media silaturahim yang bersahabat, trendi dan menerima perubahan.


Salam Lensa Darbi
Mr

Friday, November 05, 2010

Duka dan Suka kami.....

SDIT Darul Abidin Depok
Kamis pagi kemarin, tanggal 04 Nopember 2010. SDIT Darul Abidin mendapatkan  kabar duka sekaligus kabar suka dan bahagia. Kabar duka hadir dari Bpk. Saiful yang sejak senin kemarin mengabarkan bahwa orang tua beliau terserang strooke. Kemudian beliau dan keluarga membawa orang tuanya (red: Ny. H. Saodah) ke rumah sakit umum daerah (RSUD Depok). Kabar inipun sampai ditelinga guru, siswa, orang tua murid, dan pimpinan sekolah, dengan serta merta merekapun mengirimkan do'a tulus tuk kesembuhan Ny. H. Saodah. Tetapi ternyata Allah SWT lebih cinta kepadanya, dan mengambil ruh beliau kurang lebih pada pukul 20.00 WIB malam.

Segenap hati-hati para orang tua, guru, dan siswa kembali memunajatkan do'a khusyunya tuk kelapangan almarhumah Ny. H. Saodah, semoga dengan doa yang dipanjatkan  seluruh elemen sekolah. Beliau mendapatkan cucuran ampunan dan kasih sayang Allah di alam kubur, diberikan kemudahan dalam menerima  dan menjawab pertanyaan malaikat munkar wa nakir, dikaruniai anak yang sholeh yang selalu istiqomah melafadzkan do'a terbaiknya untuk beliau, dimasukkan kedalam surga dan dijauhkan dari azab neraka. Amiin.

Para guru segera berdatangan melayat (Ta'ziah) untuk menghibur Bpk. Saiful Anwar S.Ag. Salah satu guru terbaik SDIT Darul Abidin, dan mendo'akan kepergian almarhumah Ny. H. Saodah. Diantara guru yang turut hadir dalam penyelenggaraan jenazah mewakili pihak sekolah SIT Darul Abidin adalah Bpk. Mas'ud, Bpk. Maulana, Bpk. Nouvel, Bpk. Andri, Bpk. Nurkholis, Bpk. Nur Arifin, Bpk. Ismail, Bpk. Kamal dan penulis.

Duka terdalam kami tuk Bapak Saiful Anwar, S.Ag. Sekeluarga, semoga diberikan ketabahan dan kekuatan untuk melantunkan do'a terbaik  tuk Almarhumah Ny. H. Saodah. Amiin.

Segenap pimpinan, karyawan, dan siswa-siswi SIT Darul Abidin mengucapkan :
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun
Semoga segala amal baiknya diterima Allah SWT. Dan diampuni segala dosa dan kekhilafannya. Amiin.

Kabar Suka
Sementara itu, dalam penjuru yang lain. Sdr. Saifullah salah satu karyawan terbaik SDIT Darul Abidin mengabarkan kabar gembiranya kepada sekolah, setelah kelahiran putri pertamanya dengan berat 3,7 Kg, dan panjang 40 cm. Putri pertama yang lahir tepat pada pukul 18.45 WIB rencananya akan diberikan nama Hafizah. Semoga dengan kehadiran putri tercinta kinerja dan etos kerja orang tua semakin bersemangat, orang tua semakin dewasa, anak yang lahir diberikan rizki yang baik, menjadi anak sholehah, dan tumbuh sehat, besar, dan normal. Amiin.

Tuesday, November 02, 2010

PMB 2011/2012

SIT Darul Abidin segera membuka pendaftaran murid baru mulai dari tingkat Toddler, Playgroup, TK, SD, SMP... Quota Terbatas... Silakan hubungi email:info@darulabidin.com atau telepon langsung ke : 021 77200857 / 02177202272

 

klik gambar tuk perbesar

Thursday, October 28, 2010

Antara Satria Mandala dan Nasionalisme

SDIT Darul Abidin - Depok

Pukul 07.25 WIB, siswa-siswi kelas lima SDIT Darul Abidin segera berangkat menuju Museum Satria Mandala, setelah menunggu beberapa saat memberi kesempatan teman-teman yang belum hadir. Dalam kunjungan wisata belajar ini, siswa-siswi kelas lima dibimbing oleh Pa. Mas'ud, Pa. Ghulam, Bu. Zulfa, dan Bu. Achi.

Kelas lima yang terdiri dari kelas lima mekah dan kelas lima madinah mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman menarik selama kunjungannya di Museum Satria Mandala. Beberapa diorama yang berisi tentang kilas balik perjuangan militer dan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan dan meraih kemerdekaan, juga mempertahankan kemerdekaan tersebut dari penjajahan dan "disintegrasi".

Belajar dari Malaysia

Tepat pukul 14.00 acara dimulai. Acara sempat molor dari waktu yang telah dijadwalkan. Sebelum acara dimulai, ruangan ditengarai oleh alunan musik klasik dan pop Islam yang dimainkan oleh pianis handal milik Darbi. Sosoknya tak asing lagi. Dengan kepiawaian jari-jemarinya, pianis tampan yang biasa dipanggil kak Azhar ini telah berhasil menyulap keadaan sehingga aula TK, Arqam Hall, menjadi hening namun penuh keceriaan.

Jeda. Tak lama setelah peserta berdatangan, acara dimulai. Seperti biasanya, acara dimulai dengan tilawah Al-Qur’an. Pada kesempatan ini dilantunkan oleh al-Akh Nurdin. Pundi-pundi ayat itu begitu menyentuh. Suara merdunya membuat para peserta hanyut. Qad aflahal mu’minun.... Ayat inilah yang dibacakannya.

Tilawah Al-Qur’an selesai. Acara diambil alih oleh Moderator, al-Akh Irfanudin. Sang Moderator menyampaikan bahwa acara yang dikemas menjadi Talk Show ini akan berbicara sekitar pengalaman belajar-mengajar yang diterapkan di Malaysia. Sebelum pembicara menyampaikan materinya yang dikerucutkan dengan judul “Classroom Management”, sang Moderator memperkenalkan pembicara dengan singkat. Beliau adalah Ustadz Abdul Malik salah satu pimpinan Sekolah Menengah Islam Al-Amin Kemaman Malaysia. Ini adalah kunjungan ketiganya ke Darul Abidin. Beliau ditemani 14 orang siswa dan 2 orang guru.

Ustadz Abdul Malik memulai sharing-nya dengan para peserta mengenai pentingnya Bahasa Inggris. Hal ini disampaikan berdasarkan pengalamannya mengajar dan belajar Bahasa Inggris. Menurutnya, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar belumlah menjiwai Bahasa Inggris sebagai bahasa resmi dunia. Padahal, sebuah bangsa, bisa dinilai besar/kecil dari persepsinya mengenai bahasa ini. Beliau menyebutnya dengan istilah sikap dan mentalitas. Dan hal ini amat terkait dengan worldview/maindset/tashawwur sebuah bangsa. Jika sebuah bangsa menganggap bahasa tidak penting maka lemahlah bangsa tersebut. Lebih jauh lagi dalam dunia pendidikan seperti lembaga pendidikan/sekolah, jika bahasa dengan sastranya tidak menjadi prioritas maka sekolah tersebut seperti tidak memiliki daya saing/nilai lebih. Akhirnya, beliau menutup pembukaannya dengan satu nasehat agar sekolah inipun mampu meningkatkan kwalitasnya dalam bahasa Inggris. Beliau memberi contoh dari hal-hal yang sangat sederhana, bahwa setiap guru harus tahu bahasa-bahasa sederhana/asasi dalam bahasa Inggris. Sambil mendekati seorang peserta beliau mencontohkan, dengan berkata, “What’s your name?”

Masuklah pada masalah inti, yaitu “Classroom Management”. Dari sekian hal yang disorotnya adalah, bahwa karakter/personality menempati posisi terpenting di dalam keberhasilan pembelajaran/pendidikan. Di Malaysia, lanjutnya, seseorang awam dengan sangat mudah membedakan personality seorang guru dari cara bersikap dan penampilannya. Seorang guru/cekgu harus menjadi pribadi yang pantas dicontoh. Jika nuansa perintah dilakukan, maka dirinyalah yang menjadi orang pertama yang melakukan perintah tersebut. Selain itu seorang guru juga harus mempopolerkan sensitifitasnya dengan kepeduliannya terhadap keadaan murid-muridnya. Menurut penelitian, guru termasuk profesi padat masalah, selain profesi tenaga kesehatan seperti dokter/perawat.

Masalah kedua yang tak kalah pentingnya, mengenai kedisiplinan. Titik dari masalah ini adalah, bagaimana membangun karakter siswa menjadi sangat baik. Baginya, keberhasilan sebuah institusi pendidikan tidaklah hanya dilihat dari baiknya peringkat/nilai siswa, tapi lebih dari itu adalah karakter sebagai central of value. Ustadz Abdul Malik pun menyampaikan, bahwa diantara letak keberhasilan problem kedisiplinan di Sekolah Al-Amin adalah, diterapkannya mentoring sebagai sebuah instrumen penguat dalam membentuk karakter siswa.

Acara Talk Show menjadi lebih menarik ketika sesi tanya jawab dibuka oleh moderator. Moderator mempersilahkan salah satu penanya. Penanya pertama bertanya tentang apakah Bahasa Inggris menjadi media pengajaran di setiap mata pelajaran di Malaysia?, kemudian pada tingkah menengah apakah siswa dan siswi digabung (ikhtilath) saat pembelajaran?. Mic pun dialihkan kepada penanya kedua, yang bertanya mengenai apakah kemampuan Bahasa Inggris menjadi syarat diterimanya seorang calon guru di Malaysia?

Sebelum Ustadz Abdul Malik menjawab satu persatu soal-soal tadi, moderator menambahkan, bahwa di Libya atau di negara Timur Tengah lainnya jumlah TKW jauh lebih banyak daripada pekerja di pelayanan publik seperti rumah sakit. Hal ini terjadi karena lemahnya kemampuan berbahasa, terutama Bahasa Inggris. Kita sebagai ummat Islam pun jangan sampai melupakan bahasa ibu, yaitu Bahasa Arab, dimana bahasa ini adalah sarana yang akan memudahkan kita melaksanakan agama Islam, sebab Bahasa Arab adalah bahasa pengantar Al-Qur’an dan Al-Hadits, tambahnya.

Mulailah Ustadz menjawab pertanyaan-pertanyaan, menurutnya, di Malaysia, khususnya di Al-Amin, Bahasa Inggris tidaklah digunakan sebagai bahasa pengantar dalam setiap mata pelajaran, kecuali pada materi Bahasa Inggris sendiri. Tapi di zaman pemerintahan Mahathir pernah diterapkan, bahwa buku-buku Matematika ditulis dengan berbahasa Inggris. Inipun imbas dari politisasi pendidikan, demikian hematnya. Dan Bahasa Inggris tidak mutlak menjadi syarat diterimanya seorang guru, kecuali bagi seorang guru Bahasa Inggris itu sendiri.

Mengenai penggabungan antara siswa dan siswa di sekolah menengah, beliau menyampaikan, bahwa di Al-Amin, tidak diterapkan pemisahan itu, tapi tetap digabungkan, hanya saja saat pengajaran berlangsung, yang siswa diposisikan pada posisi terdepan, dan siswinya di posisi belakang. Tapi penjagaan terhadap adab-adab Islami dalam bergaul begitu sangat ketat diterapkan. Beliau sempat mengkritisi, bahwa ada diantara siswanya yang berkomentar mengenai pola pergaulan antar jenis yang ada di Sekolah Islam Indonesia. Saat di kantin, siswa-siswi dengan leluasa bercengkerama pada satu meja tanpa batas. Lebih lanjut, menurutnya, para gurupun harus berdisiplin. Tidak melakukan sikap in-konsistensi, seperti satu sisi begitu tegas, tapi begitu longgar di antara sesama guru itu sendiri. Sebagai contoh, seorang guru pria tidak canggung berbicara dengan guru perempuan berlama-lamaan di sebuah tempat, apalagi sampai pulang bareng dengan saling berboncengan. Di Malaysia pun, diterapkan, bahwa tempat masuk siswa dan siswi dibedakan.

Penanya ketiga beralih kepada masalah pembangunan karakter, bagaimanakah sistem yang digunakan sekolah dalam rangka membentuk karakter siswa dan apakah ada materi khusus yang disampaikan? Sedangkan penanya terakhir, bertanya mengenai sistem penerapan hukuman cambuk/pukulan, dimana sebelumnya Ustadz Abdul Malik menyinggungnya.

Beliau menjawab pertanyaan ketiga, bahwa yang menjadi sistem pembentukan karakter siswa di Sekolah Al-Amin adalah dengan diterapkannya mentoring sebagai instrumen pengokohnya. Mentoring dilakukan dengan sangat sederhana. Dilakukan sekali dalam satu pekan. Lebih menitikberatkan pada masalah-masalah aplikatif, bukan teoritik. Model pengajaran dilakukan lebih evaluatif terhadap perilaku-perilaku siswa dalam sehari. Setiap siswa memiliki buku khusus berkenaan dengan evaluasinya, mulai dari masalah kedisiplinan perilaku sampai masalah ibadah. Dari masalah yang sangat besar sampai yang kecil sekalipun. Dari masalah yang terpenting sampai masalah yang penting.

Form evaluasi/mutaba’ah dibuat bertingkat, dimulai dari diri sendiri apakah melakukannya sampai pada kepeduliannya terhadap orang lain. Kepedulian kepada orang lain dilakukan sebagai upaya membanguun semangat dakwah. Sebagai contoh: 1. apakah Anda mengerjakan PR hari ini?; 2. apakah Anda mengajak orang lain untuk mengerjakan PR juga?. Contoh lain: 1. apakah hari ini Anda menonton TV?; 2. apakah acara yang Anda tonton hari ini berfaedah?; 3. apakah Anda mengajak orang lain untuk menonton acara yang berfaedah itu? Contoh lain: 1. apakah Anda menggosok gigi hari ini?; 2. apakah Anda mengajak orang lain untuk menggosok gigi hari ini?

Selanjutnya pada masalah hukuman. Di Al-Amin, katanya, hukuman fisik itu diterapkan sebagai cara terakhir di dalam membangun kedisiplinan siswa. Tentu penerapannya memiliki syarat-syarat, yaitu harus pimpinan/principal yang melakukannya dan pelanggaran yang dilakukan merupakan pelanggaran berat (seperti tidak sholat atau berprilaku/berkata lucah/pelecehan). Tausiyah, teguran, sampai sholat taubat yang dibimbing guru menjadi tahapan atau proses yang dilakukan pihak sekolah sampai akhirnya “terpaksa” harus mencambuk/ menghukum siswa dengan pukulan.

Tak terasa, ternyata jarum jam menunjukkan pukul 14.45, dan adzan telah berkumandang. Ustadz Abdul Malik pun menutup penyampaiannya dengan ucapan salam. Sebelum moderator menutup acara dengan do’a kafaratul majelis, dirangkumlah sebuah kesimpulan. Akhdzu mā shofa, wa tarku mā kadar (mengambil yang jernih, dan membuang yang kotor), demikian pendahulu kita mengajarkan. Semoga segala pelajaran dari Malaysia mampu menjadi inspirator dan dapat diamalkan.


Dilaporkan agar menjadi perenungan:
Abu Sabiq, Kelas PAI, 26 Oktober 2010, 11.45

Bencana Mengguncang Pertiwi

Photo: Getty Image/AFP

Email From : mukti imran act.mukti@gmail.com

Dear Sahabat Peduli,

Gempa bumi mengguncang Sumatera Barat, terjadi pada hari Senin, 25 Oktober 2010 jam 21.40 WIB dengan kekuatan 7,2 SR yang berpusat di kepulauan Mentawai di kedalaman 10 km. Gempa ini mengakibatkan Tsunami dengan ketinggian gelombang 3 s/d 7 m dan menyapu wilayah kepulauan Mentawai.

Terpantau Tsunami menimpa 10 Desa dengan rincian pengungsi di Kec. Sikakap, Desa Sikakap ada 150 KK, Desa Muara Taikako 100 KK. Kec. Pagai Utara, desa Silabu ada 150 KK. Kec. Pagai Selatan, Desa Malakopak ada 35 KK. Desa Sinakok ada 50 KK. Desa Malako 45 KK. Kec. Sipora, Desa Bosowa 125.

Data sementara dilaporkan 112 orang tewas, 502 orang Hilang di Mentawai.
Saat ini Tim Rescue Aksi Cepat Tanggap (ACT) sudah dilokasi sejak Selasa (26/10) pagi untuk membantu mengevakuasi korban yang meninggal dan yang masih hidup. Saat ini pengungsi sangat membutuhkan bantuan berupa bahan makanan, air mineral, selimut, obat-obatan, tikar, tenda, genset, perlengkapan wanita, perlengkapan bayi dan balita, juga susu bayi dan balita. Demikian Informasi terakhir yang dapat kami sampaikan. Kami harapkan kabar baiknya segera.

Bantuan dapat di salurkan melalui :
MANDIRI # 101 000 563 4264,
BSM # 101 000 5557
a/n Aksi Cepat Tanggapm
Careline : 021 74144822

Peduli adalah Solusi.
---
MUKHTI
ACT Foundation
Perkantoran Ciputat Indah Permai
Blok B-8, Jl. Ir. H. Juanda No. 50
Ciputat 15419
Telp. +62 21 741 4482
Fax. +62 21 742 0664
Hp 0856 9109 3645

Tuesday, October 26, 2010

Gerakan Ayo Qurban

klik gambar tuk perbesar...

BerQurban, benarkah hanya untuk orang kaya?

Ada dua kejadian yang cukup menggugah hati saya. Dan kalau ditarik ternyata ada benang merah yang saling terkait menghubungkannya. Kejadian pertama, saya baru selesai membaca buku difference for excellence karangan Ashoff Murtadha. Di dalam buku tersebut ada kata-kata yang cukup membuat saya terhenyak. Setidaknya, ini sudah mementahkan tulisan saya yang berjudul Antara Kultum dan Rule Model, salah satu artikel posting saya yang pernah saya tulis beberapa waktu yang lalu. Berikut saya kutip sedikit isi kata-kata dari buku tersebut:

“Untuk menolong si miskin, seseorang tidak perlu menunggu jadi kaya. Untuk menolong orang susah, ia tidak perlu menunggu hidupnya mudah. Untuk menolong orang bodoh, ia tidak perlu menunggu menjadi pintar dulu. Untuk melakukan kebaikan, ia tidak harus menunggu segala sesuatu pada dirinya sempurna dulu. Justru penyempurnaan akan dicapai saat kebaikan itu dijalankan. Penyempurnaan itulah yang akan terus berkembang bersamaan dengan berkembangnya amal kebaikan.”

Duh, saya benar-benar merasa tersindir, sedih dan nelangsa banget membaca kutipan kata-kata tersebut. Jujur, saya termasuk orang yang belum bisa berbuat banyak untuk bisa membantu orang lain. Saya selalu punya seratus satu alasan tiap kali hati ini tergerak untuk berniat membantu sesama. Ah, semoga anda tidak seperti saya, orang yang terlalu banyak berpikir kalau diminta berbuat kebajikan untuk membantu sesama.

Kejadian yang kedua, ini terkait dengan hari raya Idul Adha atau Idul Qurban, hari raya agama Islam yang akan dirayakan seluruh umat muslim, salah satunya termasuk saya, pada tanggal 27 November 2009 nanti. Ada seorang kawan hari Jumat lalu curhat kepada saya. Dulu dia berpikir-- pikiran yang sama seperti pendapat saya – bahwa seorang muslim yang diwajibkan berQurban adalah hanya orang yang sudah mampu saja. Dan definisi mampu disini gambarannya, bukan orang seperti dia yang masih menempuh kuliah, uang masih nodong minta orang tua setiap bulannya, tapi pastilah seseorang yang sudah bekerja dan paling tidak, kaya sehingga mampu untuk berQurban.

Suatu waktu di jaman kuliahnya dulu kawan saya menceritakan berniat akan berQurban karena disuruh oleh orang tuanya. Singkat cerita dia kemudian hunting ke desa-desa untuk mencari kambing buat Qurban. Akhirnya tiba lah dia di sebuah desa di kabupaten Bantul Yogyakarta. Dia mendapati seorang anak desa yatim miskin karena sudah ditinggal mati bapaknya. Anak tersebut punya beberapa ekor kambing yang siap dijual untuk dipakai berQurban. Kawan saya kemudian menceritakan berniat membeli satu ekor kambing yang paling besar diantara kambing lainnya. Tetapi anak tersebut menolak menjualnya. Teman saya kemudian bersikeras mencoba membujuk anak tersebut agar mau menjual kambing yang paling besar tersebut. Tapi anak tersebut tetap bersikeras menolak dan mengatakan: “Silahkan Bapak pilih kambing saya yang lainnya, Pak asal jangan kambing yang paling besar ini.”

Teman saya kemudian menawar: “Berapa harga yang kamu minta untuk kambing yang paling besar ini, Dik? Tolong sebutkan berapa, saya tidak akan nawar dan berapa pun harga yang kau minta saya akan bayar,” tegas kawan saya sedikit memaksa.

Anak tersebut tetap bersikukuh tidak mau menjual kambing yang paling besar tersebut. Selidik punya selidik kawan saya jadi makin penasaran apa yang menjadi alasannya sehingga anak tersebut kekeh, tidak mau menjual kambingnya. Dan inilah alasan anak itu, yang membuat kawan saya jadi tersentak kaget mendengar jawabanya. “Bapak, kambing ini tidak saya jual karena mau saya pakai buat Qurban saya sendiri.”

Betapa terkejutnya kawan saya tersebut mendengar jawaban polos anak tersebut. Anak yang masih kecil, melarat, yang baru menginjak umur belasan tahun, dan masih duduk di bangku kelas 5 SD, yang untuk hidup sehari-hari saja susah, kok ya mau berQurban? Apalagi ini kambing yang paling besar pula, yang tentu saja bagi kebanyakan orang yang mau sedekah tentu merasa eman-eman untuk memakainya buat Qurban. Mending dijual aja buat makan atau biaya hidup lainnya. Toh, dia masih bisa Qurban dengan kambing lainnya yang lebih kecil. Deg! Kawan saya tersebut langsung menangis terharu, tersentuh hatinya mendengar jawaban polos anak tersebut. Jawaban, yang sekali lagi sudah mementahkan pendapat saya dan pendapat dia juga, bahwa berQurban hanya dilakukan oleh orang-orang kaya dan dewasa saja.

Dari dua kejadian ini, setidaknya sudah ada dua kejadian yang merupakan sebuah teguran tuhan kepada saya bahwa untuk tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya, seharusnya saya tidak punya alasan lagi untuk menolak berQurban karena berbagai macam alasan.

Semoga cerita ini bisa sedikit menggugah hati anda. Dan harapan saya, meskipun anda yang baca tulisan ini bukan seorang muslim, terlebih seandainya iya, semoga anda bukan termasuk orang seperti saya, yang lupa kepada penciptaNya dan tidak mau berbuat baik membantu meringankan beban sesama, dengan salah satunya mau berQurban buat orang miskin di hari raya Idul Adha. Amin.

Selamat menyambut dan merayakan hari raya Idul Qurban, kawan!