
Tuesday, August 11, 2009
AYO SEMARAKKAN!!!
Kasih Sayang dan keadilan dalam Islam

Kutipan
Rendra Tertarik dengan Alquran
Monday, August 10, 2009
Kabar Baik
Sebuah kabar baik hadir dari "Lomba Cerdas Cermat Alfabeta" tim dari SDIT Darul Abidin yang terdiri dari Ananda Farah, Affan, dan Ahdan mampu memberikan yang terbaik bagi SDIT Darul Abidin. Setelah pada lomba kemarin berhasil masuk final.
Pertandingan Final sendiri akan dipertandingkan minggu besok dengan peserta final yakni SDIT Darul Abidin dan dua wakil dari SDN Beji 7 yang berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Lomba cerdas cermat yang diadakan oleh BIMBEL ALFABETA yang beralamat di Jl. Bakung Kota Depok.
Bertanding dengan penuh percaya diri, Affan dkk berhasil mengalahkan lawannya dari SDN Depok Baru 4.
Pribadi Merdeka
Tepat 9 Agustus 2009 kemarin, bangsa dan rakyat Indonesia kehilangan seniman, budayawan, guru para pujangga, dan warga dunia yang arif dan bijaksana. Si Burung Merak telah tiada karena dipanggil sang pencipta. Seakan mengingatkan kembali kepada kita bahwa beliau telah berbuat banyak untuk kemerdekaan bangsa dan rakyat Indonesia, walau lewat aksi seni dan budayanya, walau tanpa angkat senjata, sejatinya dialah pahlawan bangsa.
Pahlawan bangsa tidak harus berjuang dengan senjata, tetapi dengan gebukkan senar raket oleh para atlit tepok bulu angsa, juga dengan nyanyian lantang, dengan ayunan kaki saat menendang bola, dll. W. S. Rendra telah mengajari kita bagaimana seharusnya kita memandang.
Kebaikan kita untuk siapa??, saudara ada dipihak yang mana?? yah, Rendra begitu ia disapa tak pernah tinggal diam dalam menyuarakan suara rakyatnya. Pribadi merdeka itu telah tiada. Masih adakah penerus "Si Anjing Liar dari Yogyakarta" ini???
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun, selamat jalan pribadi merdeka, selamat jalan W.S. Rendra...
Semoga Tuhan senantiasa membalas dengan yang lebih baik di surga kelak Amiin.
Laporan Pandangan Mata Langsung dari Sukmajaya

Rabu, 5 Agustus 2009
Olimpiade JSIT dibuka oleh ketua JSIT Pusat yakni, Bapak Sukro Muhab, SDIT Darul Abidin B memulai pertandingan dengan mengalahkan SDIT Darul Fikri dengan skor telak 12- 0. Pemain- pemain yang diturunkan dalam pertandingan tersebut adalah : Fikri, Hanif, Dika, Ivan, Angga, Rafi, Bima, Affan, dan Raihan.
Sedangkan dipertandingan kedua SDIT Darul Abidin A berhasil mengalahkan SDIT Mawaddah dengan skor yang juga cukup telak yakni 5-0 untuk kemenangan SDIT Darul Abidin A. Pemain yang diturunkan pada pertandingan tersebut adalah: Aflah, Khalis, Panji, Fauzan, Emir, Arie, Ara, Nandi, Dzaki F.
Kamis, 6 Agustus 2009
Pukul 08.00 WIB
Tim SDIT Darul Abidin A melaksanakan pertandingan keduanya melawan SDIT Raflesia dengan skor meyakinkan yakni: 4- 0 untuk keunggulan SDIT Darul Abidin A yang dikomandoi oleh Aflah, juga dengan duet strikernya Khalis dan Fauzan, serta Stopper Emir dan Panji sang penjaga gawang.
Tim SDIT Darul Abidin B melaksanakan pertandingan keduanya dengan mengalahkan SDIT Hidayatullah dengan skor 6 – 2 untuk keunggulan SDIT Darul Abidin B dengan pemain intinya: Hanif sebagai komando, Rafi dan Angga sebagai ujung tombak, serta Dika sebagai Stopper.
Pada pukul 11.00 WIB
Tim SDIT Darul Abidin A melaksanakan pertandingan ketiganya melawan SDIT Al – Haraki dengan skor telak 7-0, pada pertandingan kali ini SDIT Darul Abidin A menurunkan pemain- pemain sebagai berikut: Aflah, Panji, Khalis, Fauzan, Emir, Dzaki, Arif, Ara, Nandi, dan Arie.
Pukul 11.22 WIB
Tim SDIT Darul Abidin B melaksanakan pertandingan ketiganya melawan SDIT Al Barkah dengan drama adu penalti. Kemenangan susah payah ini diraih setelah hasil sama kuat di dua babak plus 2 babak perpanjangan waktu 2 x 5 menit. Setelah di pertandingan normal berakhir imbang 1 – 1.
Pada adu tendangan penalti, Penendang pertama yakni Angga mampu mencetak skor terlebih dahulu 1- 0 untuk darbi sebelum disamakan oleh pemain jangkung SDIT Al Barkah. Pada tendangan kedua dipercayakan kepada Dika yang berhasil memberikan keunggulan 2-1. Sebelum akhirnya disamakan kembali menjadi 2- 2. Hanif sebagai penendang ketiga SDIT Darul Abidin mempu mengecoh kiper Al Barkah hingga membuat skor 3- 2. Pada tendangan terakhir kiper SDIT Darul Abidin B yakni Fikri menjadi penjaga gawang terbaik setelah mampu memblok tendangan keras pemain Al Barkah. Memaksa skor 3 – 2.
Pukul 12.45 WIB
Pada pertandingan ketiga setelah habis terkuras tenaga, SDIT Darul Abidin A dan B melaksanakan pertandingan berbarengan, hingga membuat tim Manager dan Offisial membagi tugas mengawasi tim SDIT Darul Abidin A yakni Pa. Heri dan Pa. Rudi, serta offisal tim SDIT Darul Abidin B oleh Pa. Soni dan Pa. Mansur.
Tim SDIT Darul Abidin A berhadapan dengan tim SDIT Nurul Fikri A, tim dengan ciri fisik menjulang, membuat mental beberapa anak SDIT Darul Abidin mengkerutkan dahi. Tapi dengan keyakinan dan perjuangan pantang menyerah, akhirnya Aflah dkk menyerah dengan skor telak 11 – 5.
Tim SDIT Darul Abidin B berhadapan dengan SDIT Pondok Duta A. Pada waktu normal berakhir imbang 2 – 2. Melalui skor yang dicetak oleh Fikri dan Angga. Setelah itu pertandingan dilanjutkan dengan extra time pada menit akhir tersebut akhirnya SDIT Darul Abidin harus mengakui keunggulan SDIT Pondok Duta dengan skor 2-3.
Perjuangan hingga tetes darah penghabisan dan kucuran keringat terakhir, itulah yang telah diberikan oleh siswa- siswa kita tim Futsal SDIT Darul Abidin yang berada di bawah nanungan tim Darbi Power Futsal Management yang telah menyuguhkan permainan cantik dan menawan selama perhelatan turnamen dengan banyaknya pendukung ataupun supporter dari SDIT lain.
Permainan dengan kerjasama yang menarik membuat beberapa pelatih ataupun pemain lain menjadikan SDIT Darul Abidin momok menakutkan bagi tim- tim lain, namun evaluasi diberikan kepada para pemain dan pelatih untuk segera membenahi fisik para pemain yang terlihat kedodoran pada pertandingan “Perempat Final” yang amat menentukan.
Terima kasih kami ucapkan kepada Kepala Sekolah, Wakil, Guru, dan juga teman- teman semua yang telah mendoakan kami hingga mampu menembus babak perempat final. Doakan kami agar lebih sukses pada turnamen- turnamen berikutnya. Amin.
Depok, hari 7 bulan 8 tahun 2009
Atas nama
Mansur dan segenap tim pelatih…. Wassalam
Tuesday, August 04, 2009
Bersatu Untuk Indonesia...

Bulan ini (Agustus) bukan hanya menjadi bulan kemerdekaan tetapi juga bulan dimana setiap manusia Indonesia bersatu dari berbagai macam perbedaan. Bersatu untuk mewujudkan Indonesia bangkit, sejahtera, adil dan makmur. Demi terwujudnya rasa persatuan tersebut maka sebelum 17 Agustus 1945 telah kita kenal "Bhineka Tunggal Ika" yang sangat khas Indonesia, yakni berbeda- beda tetapi tetap satu jua.

Pengorbanan, Persatuan dan Perjuangan yang bangsa lakukan saat itu mampu menjadikan bangsa Indonesia berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa - bangsa barat (red: yang notabene warga kelas satu).
Maka di bulan Agustus ini, tepat juga di bulan Ramadhan nanti, akankah kita masih dapat bersyukur bahwa sejatinya kemerdekaan adalah pemberian Allah untuk kita, yang harus kita jaga dan kita isi kemerdekaan ini untuk sebaik- baik menghamba-Nya, juga menyejahterakan rakyat Indonesia ini dari berbagai kemiskinan, pengangguran, dan dari berbagai belenggu tirani.
Berikan kami kekuatan ya Allah untuk mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik- baik usaha maksimal kami, untuk kembali menghadap- Mu di surga kelak. Amin
Mari kita bersatu untuk Indonesia. mr
Friday, July 31, 2009
Tuesday, July 28, 2009
Anak Kita

Islam pun selalu menitikberatkan pada pemeliharaan anak. Dan dari saking pentingnya kedudukan anak bagi seseorang, sehingga mereka mendapatkan berbagai julukan yang indah-indah, semisal 'penghibur hati'. Hanya saja sebagai orangtua, kita tidak hanya selalu dituntut untuk membesarkan anak kita itu, namun lengah dengan berbagai bekal pendidikan untuk mereka, pendidikan yang dimaksud, bisa saja dengan 'doa'. Allah sendiri berfirman: ''Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku penuhi (QS al-Mu'min: 60).
Sebagai orangtua, kewajiban kita selalu tidak putus-putusnya mendoakan mereka, ''Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa min dzurriyyatinaa qurrata a'yun wa ij'alnaa lil muttaqiena imaama.'' Ya Allah, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari istri-istri kami dan keturunan (anak) kami sebagai biji mata (kami), dan jadikanlah kami pemuka bagi orang-orang yang bertaqwa.'' (QS al-Furqan: 74). Firman Allah di atas jelas akan berdampak positif bagi anak-anak kita, istri dan keturunan kita kelak. Timbal baliknya, tanpa disuruh anak kita akan membalas doa juga pada kita. Ketika anak kita duduk di bangku TK sudah dengan fasihnya melantunkan doa: ''Rabbirhamhumaa kamaa rabbayaani shaghiira.'' Tuhanku, kasihanilah keduanya (ayah dan ibu) sebagaimana kasih mereka mendidikku sewaktu kecil.'' (QS al-Isra': 20).
Dalam terminologi bahasa, anak, sebagai penerus generasi, merealisasikan cita-cita orangtua dan pendidiknya. Seorang anak yang bahkan dahulunya sangat rentan, akhirnya membangun keluarga, beranak cucu, memberikan pendidikan baru, melahirkan keluarga sakinah. Dan inilah tujuan utama dari perpaduan antara suami istri yang dilandasi keteguhan iman dan ditopang oleh asas Qurani dan Sunnah Nabi saw.
Tapi jangan terlupakan, tugas kita sebagai orangtua bukan hanya membesarkan anak kita terlihat sehat badan, melainkan yang lebih penting perhatian kita juga pada masalah kesehatan batinnya. Sehubungan dengan itu, Islam dengan tegas menghendaki setiap orangtua melaksanakan kewajiban yang menjadi hak bagi setiap anak. Di antaranya ialah: pertama, pembimbing keterampilan beribadah. Keterampilan ini penting artinya, agar kelak mereka dapat memenuhi tujuan hidupnya untuk menghambakan diri semata kepada Allah. Nabi bersabda, ''Apabila anak sudah dapat membedakan antara tangan kanan dan tangan kirinya, maka suruhlah dia mengerjakan salat.'' (HR. Abu Daud).
Kedua, kemampuan sosial. Keterampilan ini memang sangat luas untuk kita berikan, hanya saja kita berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan perhatian dan kasih sayang pada mereka. Perhatian semacam ini akan menumbuhkan karakter serta kemampuan dasar anak menyayangi dan memperhatikan orang lain di lingkungan masyarakatnya kelak. Nabi bersabda, ''Barang siapa tidak mengasihi, tidak akan dikasihi.'' (HR.
Bukhori-Muslim). Ketiga, keterampilan belajar. Allah telah menjelaskan, bahwa anak dilahirkan dalam keadaan tak tahu apa-apa (al-Nahl): 78). Oleh karenanya, Nabi saw menegaskan, ''Kewajiban orangtua atas anaknya, ialah membaguskan namanya dan budi pekertinya, mengajari menulis, berenang, dan memanah, dan tidak memberinya rezeki kecuali yang baik, dan mengawinkannya apabila ia telah berkehendak.'' (HR. Hakim). Apabila kita mampu memberikan ketiga keterampilan di atas, secara logika kita telah terbebas dari pertanggungjawaban amanah dari Allah ini. Semoga kita dapat melakukannya. Amien. - ahi
sumber : Republika
Wednesday, July 22, 2009
NEGERI YANG HILANG

Fajar pergi tak mau kembali
Mana sejuk senyum damaimu
Lihatlah lambai jelata
Friday, July 17, 2009
Kisah Masa Orientasi Sekolah...




Wednesday, July 15, 2009
Liburan Usai, Darbi Kembali Ramai...

Liburan panjang sekolah usai. Pagi ini, Rabu (15/7/2009), aktifitas kegiatan belajar mengajar kembali ramai dan semakin semarak dengan hadirnya siswa- siswi baru. Memasuki tahun ajaran baru 2009/2010, SDIT Darul Abidin melaksanakan masa orientasi sekolah (MOS) untuk siswa baru pada hari senin- selasa (13/7/2009).









Kembali Ke Sekolah
Penyanyi: Sherina Munaf
Senang, riang, hari yang kunantikan
Kusambut, 'Hai' pagi yang cerah
Mataharipun bersinar terang
Menemaniku pergi sekolah
Senang, riang, hari yang kuimpikan
Jumpa lagi kawanku semua
S'lamat pagi, guruku tersayang
Ku siap mengejar cita - cita
Dengarlah lonceng berbunyi
Kawan segeralah berlari
Siapkanlah dirimu
Dalam mencari ilmu
Waktu cepat berganti
Hingga lonceng terdengar lagi
Semua pun bersorak dengan riang
Senang, riang, masa depan 'kan datang
Capai ilmu setinggi awan
Hingga nanti aku t'lah dewasa
Dunia kan tersenyum bahagia
Monday, June 29, 2009
Kerendahan Hati

* ) Diambil dari sumber-sumber terbuka di Internet. Copyright pada pengarang.
Monday, June 22, 2009
10 UASBN TERBAIK SDIT DARUL ABIDIN




Saturday, June 20, 2009
Jepretan Kamera Perpisahan
Wisuda Darbi Tahun Ini...

Friday, June 19, 2009
Puisiku Untuk Sekolahku......
Buah karya : Sofia Yumna A.
Bangunan kenangan ini tegak berdiri
Tak seluas lapangan Balai kota
Tak seindah Masjid Kubah Emas
Tak sebesar Rektorat Universitas Indonesia
Namun, hatiku terpaut disini
Sekolahku, awal cinta menuntut Ilmu
Tempat bertemu, teman dan guru
Asa dan ceria, kudapatkan tanpa henti
Hanya saja waktu terasa begitu cepat
Aku terus beranjak menjadi dewasa
Sampai tiba di penghujung sebuah sekolah
Tak lupa kuucap, Terima kasih untuk semuanya