Lensa Darbi

Friday, July 11, 2008

Akhlak Mulia

Oleh : Alwi Shahab
Islam menempatkan akhlak dalam posisi penting yang harus dipegang teguh para pemeluknya. Bahkan, tiap aspek dalam ajaran Islam, apakah itu di bidang politik, ekonomi, dan berbagai kegiatan lainnya selalu berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia (akhlakul karimah). ''Sesungguhnya, aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia,'' begitu bunyi salah satu sabda Nabi SAW yang terkenal.

Di antara kaidah yang difardukan Islam ialah agar manusia bermuamalah dengan orang lain, dengan lemah lembut dan halus, sehingga dia tidak kasar dalam ucapan dan tidak keras dalam bermuamalah. ''Sesungguhnya, Allah itu lemah lembut dan menyukai kelemah-lembutan dalam segala urusan,'' sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Buchari dari Aisyah.


Begitu pentingnya masalah akhlak sehingga dalam menilai keimanan seseorang kita juga diminta menilai bagaimana akhlak yang bersangkutan. Kata Nabi SAW, ''Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.'' Karenanya, dalam situasi negara sekarang ini, khususnya makin maraknya kasus kejahatan dan penyalahgunaan jabatan, perlunya dihayati dan diterapkan kaidah akhlak dalam masyarakat. Apalagi, bila diingat berbagai kasus penyimpangan itu tidak terlepas dari masalah ini. Kita juga prihatin dengan meningkatnya dekadensi moral yang telah menjungkirbalikkan nilai-nilai agama, utamanya masalah moral.


Untuk meredam sifat-sifat destruktif yang membahayakan moralitas bangsa dan negara, makin disadari perlunya upaya mengembalikan akhlak masyarakat seperti yang diajarkan agama. Bahkan, sudah dicontohkan dengan gemilang dalam perilaku hidup Nabi Muhammad SAW.

No comments: