Lensa Darbi

Wednesday, February 07, 2007

SDIT DARUL ABIDIN PEDULI BANJIR

Mobil Sukarelawan yang siap mengangkut bantuan makanan
bagi korban banjir di Jakarta dan sekitarnya

Mama Ryan (perwakilan dari Komite Sekolah) SDIT Darul abidin memberikan bantuan makanan secara simbolis kepada relawan dari TIM Penanggulangan Bencana PKS dan selanjutnya didistribusikan kepada korban banjir

Kepala Sekolah SDIT Darul Abidin Ibu Endah Tri Kusumawati, S.Pd (kedua dari kiri)
didampingi oleh Kepala TKIT Darul Abidin dan Komite Sekolah,
beserta Siswa-siswi SDIT Darul Abidin memberikan bantuan
secara simbolis kepada relawan korban banjir


Bantuan berupa makanan matang yang siap diangkut dan
didistribusikan kepada korban banjir di Jakarta dan sekitarnya,


negeriku benar-benar selalu menangis !!!

Bismillahirrahmanirrahiim,
kenyataannya sudah demikian, Allah telah tampakkan kekuasaan-Nya dengan mengobrak-abrik bibir pantai laut selatan pulau jawa. berawal dari selebaran yang sempat membuat panik warga di sekitar jogya-klaten, bahwa selebaran itu memuat berita tentang adanya gempa susulan yang terjadi di daerah tersebut, tepatnya pada hari sabtu tanggal 15 juli 2006, tapi pada kenyataannya berita itu hanya bohong belaka, semoga pihak yang berwajib seperti polisi sudah mengatasinya.
Berselang satu hari, senin 17 juli 2006 pukul 15.15 WIB (detik.com) memberitakan adanya gempa yang melanda di Jakarta dan Jawa Barat dengan kekuatan 5,5 SR, bahakan ada gempa susulan lagi sekitar 1 jam kemudian.
Gempa dan Tsunami, fenomena alam kita, fenomena negeri kita yang semakin lama mengalami bencana yang tak terduga. baru- baru ini diawal tahun 2007 tepatnya bulan februari, seperti di tahun 2002, terjadi pula dibulan februari bencana yang sama yakni banjir tak hanya menenggelamkan Jakarta, tapi juga kota- kota penyangganya dan di belahan kota yang lainnya. dan menurut berbagai media masa banjir di JABODETABEK di tahun 2007 ini ternyata lebih parah dibandingkan banjir tahun 2002. Menurut berita, entah mana yang benar, ada yang mengatakan 40% Jakarta tergenang air dan ada pula yang mengatakan 60% Jakarta tergenang air. Diawali dari hujan yang tak kunjung henti pada hari Kamis, 1 Februari 2007, Jakarta kembali mengulang sejarah 5 tahun. Banjir tak ingkar janji, begitu yang saya baca pada salah satu televisi swasta menanggapi banjir tahun ini di Jakarta.

Saya sendiri sempat menginap di kantor hari Kamis tanggal 1 Februari akibat hujan yang tak henti-hentinya mengguyur kawasan pancoran pasar minggu. Lalu saya pulang subuh seperti yang telah diceritakan istri saya dalam blognya. Semenjak hari itu, saya pun mengurungkan niat saya untuk bepergian. Dari hari Jumat, Sabtu dan hari ini kecuali hanya keluar untuk membeli sesuatu sambil melihat keadaan kali yang berada disekitar tempat kami tinggal. Syukurlah, sampai hari ini rumah kami tidak tersentuh banjir meskipun kali di belakang rumah kami sempat membuat kami was-was.

Kami turut prihatin melihat banyaknya korban banjir dan hanya bisa membantu melalui doa. Ya Allah, semoga banjir cepat berlalu dan mereka yang terkena musibah ini diberikan ketabahan dan kekuatan hati dalam menghadapi cobaan ini. Semoga pemerintah daerah DKI Jakarta yang tentunya akan bekerja sama dengan pemerintah pusat, bisa lebih serius menangani masalah banjir ini agar tidak terulang dimasa yang akan datang. Amin.

berangkat dari kekhawatiran dan kepedulian itulah, maka SDIT Darul Abidin menyelenggarakan pengumpulan makanan untuk korban banjir di JABODETABEK.


Rabu pagi yang cerah, tanggal 07 Februari 2007 SDIT Darul Abidin bekerja sama dengan Komite Sekolah beserta siswa- siswinya dan sukarelawan banjir yang lain. Melakukan pengiriman bantuan berupa makanan matang untuk korban banjir dari siswa- siswi SDIT Darul Abidin.


di sadur dari pandu keadilan dan dikirim oleh riyogartama dalam diary dan disajikan oleh si. mansur

No comments: