Tuesday, December 16, 2008
Siswa SMA Depok Ciptakan Virtual Doctor
Selamat Berlibur Anak Indonesia....
"Hallo adik-adik…Kerja keras belajar kalian selama setahun terakhir telah menunjukkan hasil. Yang rajin belajar pasti dapat nilai bagus! Selamat dari Bapak/ibu guru ya…
Program Prioritas Depdiknas 2008-2009
1). Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun
* Melanjutkan BOS dan BOS Buku bagi SD dan SMP
* Beasiswa bagi siswa miskin SD/MI dan SMP
* Rehabilitasi gedung SD/MI dan SMP
* Pembangunan USB dan RKB SMP
* Pembangunan perpustakaan dan laboratorium SD dan SMP
* Peningkatan mutu pembelajaran SD dan SMP
* UN SD dan SMP
* Peningkatan ketersediaan dan kesejahteraan Guru SD dan SMP
* Peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi guru SD dan SMP
* Pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus
* Optimalisasi pemanfaatan Jardiknas
* Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD dan SMP
* Akreditasi SD dan SMP
2). Peningkatan Aksesibilitas, Mutu, Daya Saing, dan Relevansi Pendidikan Menengah
* Beasiswa untuk siswa miskin SMA/SMK* Rehabilitasi sekolah (SMA/SMK/MA)
* Pembangunan USB dan RKB terutama di pedesaan
* Beasiswa prestasi siswa SMA/SMK
* Pembangunan perpustakaan, laboratorium, workshop, dan pusat sumber belajar berbasis TIK di SMA/SMK
* Penerapan e-pembelajaran di SMA/SMK
* UN SMA/SMK
* Peningkatan ketersediaan dan kesejahteraan Guru SMA/SMK
* Peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi guru SMA/SMK
* Pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus
* Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA/SMK
* Akreditasi SMA/SMK
3). Peningkatan Aksesibilitas, Mutu, Daya Saing, dan Relevansi Pendidikan Tinggi
* Pengadaan gedung dan peralatan laboratorium
* Pendirian Politeknik baru dan peningkatan kapasitas Politeknik yang sudah ada
* Penguatan IPTEK PT melalui hibah kompetisi
* Beasiswa untuk mahasiswa miskin
* Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
* Penerapan e-pembelajaran* Peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi dosen
* Akreditasi
4). Peningkatan Pendidikan Luar Sekolah
* Penyelenggaraan PAUD rintisan
* Penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional
* Penyelenggaraan pendidikan kesetaraan (Paket A, B dan C)
* Penyelenggaraan kursus kecakapan hidup dan magang
Thursday, December 11, 2008
Tuesday, December 09, 2008
SDIT Darul Abidin Berkurban
Saturday, December 06, 2008
Proteksi Situs Nakal
Mungkin Anda (para Orang Tua) semakin resah dengan keberadaan situs yang mengandung kontent pornografi, seperti sexual activity, porno tube, yuo tube porno, free porno, free porn websites, child pornography, free pornography, amateur pornography, violent pornography, sexual films, sexual seduction., dll. Tampaknya situs-situs ini semakin berkembang.
Belum lagi adanya situs Social Networking yang memudahkan anak untuk saling berinteraksi secara bebas, kemudian yang terbaru web site penyedia chatting plus web cam. Web site atau situs yang yang ditawarkan gratis ini semakin mengancam anak-anak kita.
Keprihatinan terhadap keberadaan situs porno sebenarnya sudah lama disampaikan antara lain oleh Presiden George W. Bush, Surya Online, Info Jatim, Antara News, Computer Technology. Bahkan di Negara Cina pun pelaragan situs pornografi sudah mulai di laksanakan. Negara Cina sampai mempekerjakan polisi virtual yang akan mengecek halaman-halaman web secara rutin dan otomatis, seperti yang tulis Kompas Cyber Media Community
1.Kunjungi situs K9 Web Protection
2.Mengisi formulir yang disediakan untuk mendapatkan nomer lisensi download
3. Buka email yang Anda pakai untuk registrasi. Dari email ini Anda akan diberi nomer lisensi dan diarahkan ke download.
4. K9 Web Protection siap anda Download.
5. Segere Instal dikomputer Anda, disini Anda akan diminta seting password.
6. Setelah diinstal, aktifkan K9 Web Protection melalui komputer Anda, klik setup dan kemudian masukkan password Anda.
7. Klik setup pilih default. Untuk lebih bagus lagi masukkan situs-situs yang Anda ingin proteksi secara manual dengan cara, klik menu web site Exception.
Sekarang komputer Anda sudah terproteksi dari situs-situs pornografi dan Social networking. Oya untuk satu komputer hanya berlaku 1 lisensi, jadi kalau ingin mendownload lagi silakan registrasi dengan nama dan alamat email yang berbeda.
Selamat mencoba semoga bermanfaat
artikel asli dari haryantoblog
Wednesday, December 03, 2008
Cinta yang Tak Rumit dari Faiz

Apa yang menyebabkan kita menyapa atau tidak menyapa, saat bertemu seseorang? Kebanyakan kita menyapa karena kita mengenal atau minimal mengetahui seseorang itu. Bisa juga karena kita menyukai atau menghormati orang tersebut, karena memang kebiasaan, atau punya keperluan. Mungkin juga sekadar basa basi. Apa pun itu, saya belajar banyak soal ini dari seorang anak kecil yang berbeda umur 26 tahun dari saya. Setiap hari saat berjalan kaki menuju sekolahnya yang tak begitu jauh dari rumah, Faiz akan melewati deretan panjang rumah yang ada di sekitar kami. Empat tahun yang lalu, ketika Faiz masih TK, saya takjub menyaksikan bagaimana cara ia menyapa! Semua tetangga yang kebetulan dilewati atau ditemuinya di jalan, tak akan luput dari teguran ramah disertai senyum lebar Faiz.
"Selamat pagi, Pak, selamat pagi, Bu…."
"Assalaamu'alaikum…."
"Mari Oma, mari Opa…"
"Dari mana, Tante?"
"Wah hari ini Kakak berseri sekali!"
"Mau kuliah, Bang?"
"Eh, ketemu adik cakep. Mau kemana pagi-pagi sudah rapi?"
Dan seterusnya….
Saat ia duduk di kelas II SD , saya pernah bertanya pada Faiz,
"Mas Faiz,apa kamu tak lelah menyapa begitu banyak orang setiap pagi?" Faiz tertawa.
"Tidaklah, Bunda. Aku senang karena senyum dan sapaku mungkin bukan mengawali pagiku saja. Tapi mengawali pagi orang lain. Lagipula senyum itu kan sedekah, Bunda."
Saya nyengir. Pernyataan yang unik dari anak yang waktu itu belum berumur delapan tahun.
"Subhanallah. Kalau dihitung dengan uang, sedekahmu mungkin sudah milyaran," ujar saya sambil mencium pipi Faiz yang memerah.
Setiap kali hadir pada arisan yang diadakan ibu-ibu sekitar rumah, mereka kerap membicarakan Faiz.
"Waduh, Faiz itu ramah sekali ya, Bu. Kalau bertemu saya selalu menegur lebih dulu, senyumnya manis sekali."
"Kok bisa seperti itu sih, Bu? Bagaimana mendidiknya?"
Saya tersenyum. Bagaimana mengatakannya? Sesungguhnya saya tak pernah mendidik Faiz secara khusus untuk menyapa dan tersenyum. Sayalah yang banyak belajar dari Faiz!
Terbayang lagi berbagai peristiwa yang terjadi sejak Faiz mulai duduk di bangku SD. Ketika ia ada di teras rumah, semua pengemis yang lewat selalu dipanggilnya, diajak makan dan minum.
"Hari ini di rumah masak sop dan perkedel."
Atau "Bapak mau bawa kopi untuk di jalan biar tidak mengantuk? Mau teh manis dingin?" Ia akan berlari ke kamar, mengambil celengan dan mengeluarkan lembaran kertas dari sana untuk diberikan pada mereka.
Belum lagi, semua tukang jualan, tukang sol sepatu, yang lewat pun disuruh mampir. Ada saja yang ditawarkannya.
"Istirahat dulu di sini, Pak. Kan capek. Hari panas sekali. Sini, makan kue dan minum dulu. Atau mau makan nasi?" Selain itu ia pun akan bisik-bisik pada anggota keluarga lainnya untuk membeli sesuatu dari tukang jualan itu, meski kami tak terlalu membutuhkannya.
"Apa salahnya sih menolong orang?" ujarnya.
Maka di rumah mungil yang kami tempati, tak pernah ada hari di mana kami memasak sekadar pas untuk keluarga. Selalu ada tamu-tamu istimewa yang entah siapa. Faiz mengundang mereka secara tak terduga.
"Ikhlas yaaa, Bunda…," katanya sambil tersenyum manis.
Lalu apakah ada lagi yang bisa saya ucapkan, meski dengan terbata? Saya hanya mampu memeluk Faiz kuat-kuat.
Oleh: Helvy Tiana Rosa
dari email kawan :