Lensa Darbi

Saturday, June 20, 2009

Jepretan Kamera Perpisahan










































































































































































































Wisuda Darbi Tahun Ini...

SDIT Darul Abidin- Depok

Tepat pada sabtu 20 Juni 2009, siswa kelas 6 SDIT Darul Abidin akan melaksanakan kegiatan terakhir mereka di Sekolah Dasar (SD). Bak pangeran dan ratu mereka menjadi sohibul hajat dalam acara tersebut, banyak guru, orang tua, adik kelas, staff dan karyawan memberikan semangat kepada mereka yang telah berhasil lulus Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).

Dalam acara ini, pembawa acara dipimpin oleh pak. Syaiful Anwar dan Bu. Nurul Badriyah, sambutan oleh kepala yayasan Darul Abidin, oleh pak. H. Indra T. Abidin, juga sambutan kepala sekolah yang diwakili oleh bu. Endang Yulasmanah, serta sambutan oleh BAPEL, dengan pak. BENI sebagai pengisi sambutan, acara dimulai dengan basmalah, dan diikuti dengan prosesi wisudawan/wisudawati memasuki Aula, menyanyikan mars Darul Abidin, hymne guru, dan hiburan dengan tari tradisional oleh tim ekskul tari siswa kelas 1 dan 2.

Prosesi wisudawati naik keatas pentas, untuk menerima medali dan sertifikat kelulusan menjadi hal yang mengharukan. Puluhan blitz kamera menjepret kewajah- wajah lugu dan indah mereka. Begitupun dengan para wisudawan, terharu dan menitikkan orang tua menyaksikan mereka, ternyata "anak saya telah dewasa" sebut orang tua murid.

Ketika wisudawan dan wisudawati ini mengeluarkan suara merdu mereka, untuk paduan suara menyanyikan lagu, lagi- lagi blitz kamera menyentuh hangat wajah mereka. Seakan belum usai pertunjukkan. Tak mau kalah, orang tua murid dan guru- gurupun menyumbangkan suara merdu mereka dengan menyanyikan lagu dari Brothers (Do'a Perpisahan).

Sebuah puisi indah karya seorang wisudawati Sofia Yumna Ariba dibacakan oleh Cut Fauziah Itqoniah. Kesan- pesanpun disampaikan oleh perwakilan dari wisudawan/ti serta orang tua murid kelas 6, kesan pesan tentang siswa- siswa yang jahil, lucu, pinter, tentang guru yang baik, cerdas, perhatian, tentang sekolah mereka yang bagus, dahsyat, dan mantap.

Sebuah do'a penutup akan keberhasilan mereka memberikan yang terbaik untuk pribadi, keluarga, dan sekolahnya (SDIT Darul Abidin).

Kini acara itu telah berakhir dengan indah, berbagai prestasi dan keberhasilan telah mereka lakukan, kini adik kelas mereka akan melanjutkan perjuangan, selamat tinggal anak- anakku, perjalanan masih panjang, maka berbekallah, karena bekal yang baik membawamu ke surga-Nya.

Wassalam
Mr

Friday, June 19, 2009

Puisiku Untuk Sekolahku......

Sekolahku

Buah karya : Sofia Yumna A.

Bangunan kenangan ini tegak berdiri
Tak seluas lapangan Balai kota
Tak seindah Masjid Kubah Emas
Tak sebesar Rektorat Universitas Indonesia

Namun, hatiku terpaut disini
Sekolahku, awal cinta menuntut Ilmu
Tempat bertemu, teman dan guru
Asa dan ceria, kudapatkan tanpa henti

Hanya saja waktu terasa begitu cepat
Aku terus beranjak menjadi dewasa
Sampai tiba di penghujung sebuah sekolah
Tak lupa kuucap, Terima kasih untuk semuanya

Tuesday, June 16, 2009

Bidikan Kamera "Creative Holiday"

Lensadarbi- SDIT Darul Abidin- Depok
Selasa hingga hari kamis ini, tanggal 15-17 Juni 2009. SDIT Darul Abidin melaksanakan kegiatan yang sangat seru dan menarik, yakni kegiatan "Creative Holiday" dimana siswa- siswi yang ikut dalam kegiatan ini, akan diberikan pelajaran seni berlibur membuat aneka kerajinan tangan, yang berguna untuk mengisi liburan sekolah serta menumbuhkembangkan imajinasi, kreativitas, dan motorik anak.
Untuk membuat aneka kerajinan yang mereka inginkan, berbagai persiapan juga peralatan telah disediakan, mulai dari gunting, kertas, cat, kuas, lem, dan lain sebagainya. Diharapkan dengan hadirnya kegiatan ini para siswa dapat memanfaatkan waktu liburnya dengan kegiatan- kegiatan yang bermanfaat, dan tidak terlena akan libur panjang yang mereka hadapi, hingga membuat malas ketika waktunya bersekolah itu telah tiba.
Liburan yang bermanfaat juga menjadi bagian dalam pendidikan anak, seperti berwisata ke museum maupun kunjungan ke tempat- tempat bersejarah. Berikut bidikan photo kegiatan "Creative Holiday" siswa- siswi SDIT Darul Abidin.
Selamat Berlibur Anak- anakku, manfaatkan waktumu sebaik- baiknya. Wassalam.mr

















Monday, June 15, 2009

Perpisahan Kelas 6

SDIT Darul Abidin- Depok.
Lebih dari ratusan kenangan indah, tertumpahkan dan terlempar keluar saat kesedihan dan keceriaan terhadirkan di Anthurium Villa Cisarua Bogor, pada acara perpisahan kelas 6 yang menjadi kegiatan terakhir dalam sejarah hidup bagi pribadi- pribadi siswa, tapi juga sejarah hidup untuk SDIT Darul Abidin.

Acara yang digalang langsung oleh orangtua murid "Mama Okta, Mama Iqbal, dkk" begitu dinikmati oleh siswa- siswi, baik dalam kegiatan permainan, maupun tukar kado, juga acara renang dan acara - acara lainnya yang tak kalah menarik, villa yang dikunjungi juga sumringah dengan senyuman ratusan bunga- bunga indah, seakan menyambut kedatangan para siswa- siswi SDIT Darul Abidin, begitupun diwaktu pulang sang bunga menutup rapat senyumannya seakan merasakan kegalauan dan kesedihan siswa- siswi yang pulang untuk melanjutkan perjalanannya menuju SMP yang diimpikan.
Apatah lagi kesedihan siswa- siswi terhadap bu. Heni yang pada acara itu menjadi hari yang mungkin sulit dilupakan, betapa tidak!" Bu. Heni yang menjadi guru favorit siswa- siswi kelas 6 di SDIT Darul Abidin, akan segera meninggalkan siswa- siswi juga sekolah yang telah menjadikannya guru yang begitu diharapkan.

Kegiatan menarik dan mengasyikkan ditutup dengan pemberian hadiah kepada regu- regu terbaik dalam permainan membuat mumi, mencari uang receh, dan "main panjang- panjangan". Tak ada menang kalah, yang ada adalah sukacita dan keriangan juga keharuan melepas mereka keluar dari madrasah ilmu SDIT Darul Abidin.

Selamat tinggal anakku, selamat tinggal....
Semoga Allah melindungi dan memberikan yang terbaik kepada kalian semua.... Amin.
mr








































Friday, June 12, 2009

Keberadaan Burung di TNGP Musnah???

Lensadarbi- Depok
SUKABUMI -- Kepala Bidang Pengelolaan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) wilayah Sukabumi, Widada, menyatakan, akan menindak secara tegas pemburu burung yang melakukan aktivitasnya di kawasan TNGP, pasalnya semua burung yang berada di kawasan tersebut dilindungi.
Petugas secara rutin melakukan patroli di kawasan TNGP dan sejumlah sukarelawan juga membantu penjagaan kawasan tersebut dari aktifitas perburuan burung.S eorang Polisi Hutan (Polhut) di kawasan TNGP, Syarif Hidayat, menegaskan, akan segera menindaklanjuti laporan adanya aktifitas perburuan burung."Kami akan melakukan patroli dengan intensif untuk menjaga kawasan TNGP dari perburuan. Kalau dibiarkan terus berlangsung maka akan mengancam keberadaan burung di kawasan TNGP," katanya seraya menambahkan di TNGP terdapat sebanyak 251 jenis burung yang dilindungi keberadaannya.
Ditempat terpisah, salah seorang aktifis lingkungan Kusukabumiku, Budiyanto menyatakan keprihatinannya atas maraknya praktek perburuan burung di kawasan TNGP, pasalnya seluruh habitat yang ada di kawasan TNGP dilindungi dan dilarang untuk melakukan aktivitas perburuan.Ia berharap semua pihak harus peduli terhadap keberadaan kawasan konservasi tersebut karena jika tidak, maka akan mengancam kelangsungan hidup manusia, terutama warga di sekitar hutan."Petugas TNGP sebagai pemegang amanah harus menjadi garda terdepan untuk menjaga kawasan tersebut, termasuk menyosialisasikan berbagai program konservasi kepada seluruh elemen masyarakat," ujarnya.(ant/ah) sumber : Republika

Thursday, June 04, 2009

Panorama Piramida

SDIT Darul Abidin - Depok
Piramida Mesir adalah sebutan untuk piramida yang terletak di Mesir yang dikenal sebagai "negeri piramida" sekalipun ditemukan situs piramida dalam jumlah besar di Semenanjung Yucatan yang merupakan pusat peradaban Maya.
Di Mesir umumnya piramida digunakan sebagai makam raja-raja
Mesir Kuno yang dikenal dengan nama firaun. Namun demikian, berabad abad piramida sering digunakan sebagai sasaran penjarahan dan perampok makam karena para raja-raja membawa harta kekayaannya dan segala macam artefak guna di alam baka, sekalipun diberi perlindungan dengan semacam kutukan-kutukan untuk mencegahnya. Sehingga pada masa raja-raja mesir kuno berikutnya, makam raja-raja dan para bangsawan ditempatkan pada lembah yang tersembunyi seperti halnya makam Raja Tutankhamun yang ditemukan secara utuh dan lengkap.wikipedia

Wednesday, June 03, 2009

Sejajarkan Diri Dengan Nge-Blog

SDIT DARUL ABIDIN- DEPOK
Nge-Blog, kayaknya sudah menjadi gaya hidup banyak orang di seluruh dunia. Memiliki sebuah blog sangat relatif mudah ketimbang memiliki sebuah website. Sebuah blog dapat kita buat hanya dalam hitungan menit saja dan sudah langsung online. Berbeda dengan website yang agak lama untuk membuatnya online. Mulai dari daftar domain, administrasi, propagasi, upload file sampai mengelola dan menjaga agar website tetap sehat wal afiat. Memang dengan sebuah website kita memiliki keleluasaan untuk lebih berkreasi dengan menambahkan fitur-fitur yang bersifat komersil sekalipun. Tapi untuk personal sepertinya sebuah blog sudah sangat mencukupi.

Teringat tulisan seorang wartawan media masa, saya sedikit lupa apa ya nama surat kabarnya ? Dimana ia menceritakan ketika dagdigdug.com diluncurkan, ada seorang ibu berjilbab yang meinta diajarkan untuk membuat sebuah blog, ibu itu ingin anaknya memiliki sebuah blog agar anaknya dapat berekspresi dan menyampaikan pemikirannya ke seluruh dunia. Salut buat ibu itu, dengan usia yang mungkin cukup tua (maksudnya biasanya penggemar dunia dotcom adalah orang yang relatif muda) tapi memiliki pemikiran panjang kedepan, anaknya harus mampu menyampaikan segala pemikirannya ke seluruh dunia.

Internet memang merupakan sebuah jaringan broadcast global yang sangat murah meriah. Coba kita bayangkan, untuk menyebarkan pemikiran kita dengan menggunakan sebuah stasiun televisi, berapa dana yang harus di investasikan? Atau jika kita ingin menyebarkan pemikiran dengan menggunakan buku, coba berapa cost yang kita keluarkan untuk mencetak, mendistribusikannya sampai ke seluruh dunia?

Internet (baca blog) adalah sarana yang 3M, Mudah, Murah dan Meriah bagi kita yang memiliki kreatifitas dan pemikiran namun kesulitan untuk membagi/menyebarkannya dengan khalayak.
Siapapun kita, seorang guru, pelajar, pejabat, presiden, pejuang, politikus, aktivis, teknokrat ataupun rakyat jelata yang jeritannya kian lemah tak terdengar, mulai sekarang marilah kita bersama bersuara sekeras-kerasnya agar seluruh dunia mendengar. Atau singkatnya, Ayo kita nge-Blog agar dunia mendengarkan suara kita!
sumber dari: kakbayu

Monday, June 01, 2009

Remaja Jenius Pecahkan Teka-teki Matematika

NORTHGATEHIGHSCHOOL.NET
By Republika

STOCKHOLM--Seorang pendatang Irak yang berusia 16 tahun dan menetap di Swedia telah memecahkan teka-taki matematika, padahal para ahli telah dibuat pusing selama 300 tahun, demikian laporan media Swedia, Kamis (28/5).Hanya dalam waktu empat bulan, Mohamed Attoumaimi telah menemukan satu rumus yang menjelaskan dan menyederhanakan apa yang disebut kumpulan nomor Bernoulli, rangkaian hitungan yang diberi nama ahli matematika Swiss Abad XVII, Jacob Bernoulli, demikian laporan surat kabar Dagens Nyheter.
Mohamed, yang datang ke Swedia enam tahun lalu, mengatakan pada guru di sekolah menengah di Falun, Swedia tengah, mulanya tidak yakin dengan pekerjaannya."Ketika pertama kali saya memperlihatkan itu kepada semua guru saya, tak seorang pun berpendapat rumus yang telah saya tulis benar-benar berhasil," kata Mohamed kepada harian Falu Kuriren.

Indonesia Bangun Perpustakaan Termodern di Dunia


JAKARTA--Indonesia bakal memiliki perpustakaan termodern, terbesar dan terindah di dunia yang akan berlokasi Universitas Indonesia (UI) Depok di areal seluas 2,5 hektare.Pihak Rektorat UI dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu menyebutkan, gedung perpustakaan yang memiliki luas bangunan 30.000 m2 serta terdiri atas delapan lantai yang pemancangan tiang perdana akan dilakukan Senin 1 Juni 2009 itu ditargetkan pembangunnya selesai pada Desember 2009.Deputy Director Corporate Communications UI Devie Rahmawati menyatakan, proyek yang merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun tahun 1986-1987 itu didanai oleh pemerintah dan industri dengan anggara sekitar Rp 100 miliar.


Gedung perpustakaan tersebut dirancang dengan konsep "sustainable building" yang mana kebutuhan energi menggunakan sumber terbarukan yakni energi matahari (solar energy) selain itu di dalam gedung tidak diperbolehkan menggunakan plastik.Area baru tersebut bebas asap rokok, hijau serta hemat listrik, air dan kertas hingga hal inilah yang menjadikan sebagai perpustkaan terbesar, termodern dan terindah di dunia.Perpustakaan pusat UI tersebut akan mampu menampung sekitar 10.000 pengunjung dalam waktu bersamaan atau sekitar 20.000 orang per hari selain itu juga akan menampung 3-5 juta judul buku.


Sistem ICT mutakhir juga akan melengkapi perpustakaan tersebut sehingga memungkinkan pengunjung leluasa menikmati sumber informasi elektronik seperti e-book, e-journal dan lain-lain.Sedangkan perpaduan gaya arsitektur yang unik serta lokasi perpustakaan di tepian danau Kenanga UI yang ditumbuhi pepohonan besar berusia 30 tahun akan merupakan keindahan bagi perpustakaan tersebut.ant/kem
Buat siswa- siswi SDIT Darul Abidin selain di sekolahmu telah mempunyai perpustakaan yang representatif, kamu- kamu tetap boleh juga kok cari sumber bacaan di perpustakaan modern tersebut, kan jaraknya cuma 1 km dari SDIT Darul Abidin ke UI Depok, selamat menikmati yah...
sumber : republika

Friday, May 29, 2009

Fungsi Do'a

Wanita sufi Rabiah Al Adawiyah, sedang berlayar bersama para penumpang lain menuju sebuah pulau kecil. Tiba-tiba badai berhembus dan ombak pun menggila di tengah samudera. Semua cemas, karena maut sudah berada di depan mata. Tetapi ada seorang anak muda berambut sampai ke telinga, terlihat cuma diam seraya bertafakkur. Padahal perahu sudah oleng ke kiri dan ke kanan, air telah menggenang hingga ke mata kaki. Seorang lelaki tua menegur marah, ''Hai, anak muda, tulikah telingamu, butakah matamu? Perahu hampir karam, kamu hanya diam. Berdoalah untuk memperkuat permohonan kami kepada Tuhan.'' Dengan tenang pemuda itu menggumam, ''Tiada seorang hamba pun mampu menghalangi kehendak Sang Mahakuasa. ''Lalu ia menunduk kembali, tak ada yang dilakukan kecuali menekurkan kepala dengan khusuk, seraya mengangkat tangan seolah memberi aba-aba agar badai berhenti. Betul, tak lama kemudian, lautan yang ganas menjadi jinak, angin lantas bertiup sepoi-sepoi, dan perahu melaju tanpa goncangan.

Rabiah bertanya takjub, ''Hai anak muda, demi Allah, kekuatan apa yang kau miliki sampai badai dapat kautundukkan dan gelombang bisa kautaklukkan?'' Pemuda itu menjawab ramah, ''Kalian orang-orang beriman. Bukankah kita hanya makhluk yang fana? Apa wewenang kita menolak kemauan Tuhan? Apa kekuatan kita menantang kekuasaanNya? Seharusnya, bersabarlah menahan diri dari segala keinginan kita karena Dia, nanti Dia berkenan menahan diri dari keinginan-Nya untuk kita. Jangan mengancam Dia dengan kebiasaan kita, nanti Dia menghancurkan kita dengan kedahsyatan kekuasaanNya.'' Jawaban itu tak hanya membuat Rabiah terhenyak dan para penumpang lain tertegun, bahkan perjalanan zaman seakan merekamnya melalui bencana demi bencana yang datang silih berganti. Lihatlah, ilmu siapa yang mampu membungkam gunung kalau hendak meletus, kehebatan bangsa mana yang dapat meredam gempa kalau sudah saatnya harus melanda? Lalu, apakah doa dapat menangkal bencana? Menurut Tuhan, bisa.


Alquran menandaskan, ''Bermohonlah kepada-Ku, pasti Kukabulkan bagimu.'' (Q. S. 40: 60).Sayangnya, manusia acapkali berdoa tanpa kesungguhan dan keyakinan akan manfaatnya. Memang mengangkat tangan sambil mengumandangkan rangkaian kata yang indah terdengar seperti doa. Padahal itu cuma upacara, hanya formalitas. Apalagi kalau dibaca di depan pejabat atau para orang besar. Pada hakikatnya getaran hati tatkala seorang hamba tengah mengangkat tangan seraya bermunajat dengan tulus dan pasrah, itulah kekuatan sakral yang mampu mengoyak batas antara makhluk dan Sang Pencipta.- ahi

WISUDA 2009 Menghitung hari....

SDIT Darul Abidin - Depok

Kegiatan Wisuda SDIT Darul Abidin sudah semakin dekat, pekerjaan rumah dan persiapanpun terus dilakukan baik oleh siswa- siswi, bapak/ ibu guru, staff & karyawan, pihak sekolah maupun orang tua murid SDIT Darul Abidin.

Mulai persiapan teknis acara maupun non teknis, mulai dari paduan suara hingga persiapan dekorasi panggung, semua sdilakukan bahu membahu sdemi siswa- siswi kelas 6 yang akan segera melanjutkan langkahnya ke medan berikutnya yakni Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Semoga langkah kaki mereka ke depan diberkahi dan selalu dalam lindungan Allah SWT, serta tidak lupa akan almamaternya di SDIT Darul Abidin, maka tindak tanduk, sopan santun, perlu mereka jaga agar pandangan masyarakat yang telah baik terhadap sekolah Darul Abidin, mampu menjadi teladan bagi sekolah- sekolah lainnya. Amiin.

Pengorbanan dan perjuangan telah mereka lakukan untuk masa depan mereka dimulai dari pendidikan dasar ini mereka meningkatkan prestasi mereka, mempelajari semua yang diberikan oleh sang guru, juga bermain segala hal yang mampu dan bermanfaat bagi kehidupan mereka dimasa depan.
Ke depan diharapkan para siswa yang telah selesai melaksanakan pendidikan dasarnya dapat aktif berhubungan dan berkomunikasi aktif dengan sekolah ini, lewat forum alumni maupun forum komunitas di alam maya misalnya, selanjutnya doa tulus untuk mereka semua siswa- siswi SDIT Darul Abidin dan para alumni semoga mendapatkan kemudahan dalam pelajaran hidup ini, dan mendapatkan cita- cita yang mereka inginkan. Amiin.

Thursday, May 28, 2009

Ir. H. Juanda

Tidak banyak generasi masa kini yang mengenal sosok Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, namanya tidak menjadi buah bibir generasi muda, padahal Ir. H. Djuanda Kartawidjaja telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional RI. Walah, jangan-jangan banyak para elit Republik ini mengalami sindrom yang sama, yaitu sama sekali tidak mengenalnya. Ironis...Tentunya hal ini menjadi kepedulian kita bersama. Perlu diketahui, bahwa sejak masa awal kemerdekaan (1946) sampai meninggalnya 6 Nopember 1963 dalam usia 52 tahun, Ir. H. Djuanda selalu mendapat kepercayaan menjadi menteri dalam berbagai kabinet, bahkan ketika meninggal masih menjabat sebagai Menteri Pertama antara tahun 1959-1963, dan sebelumnya adalah Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan selama tahun 1957-1959.
Ir. H. Djuanda dilahirkan di Tasikmalaya, 14 januari 1911, merupakan anak pertama pasangan Raden Kartawidjaja dan Nyi Monat, ayahnya seorang Mantri Guru pada Hollandsch Inlansdsch School (HIS). Pendidikan sekolah dasar diselesaikan di HIS dan kemudian pindah ke sekolah untuk anak orang Eropa Europesche Lagere School (ELS), tamat tahun 1924. Selanjutnya oleh ayahnya dimasukkan ke sekolah menengah khusus orang Eropa yaitu Hogere Burger School (HBS) di Bandung, dan lulus tahun 1929. Pada tahun yang sama dia masuk ke sekolah Tinggi Teknik (Technische Hooge School) di Bandung, mengambil jurusan teknik sipil dan lulus tahun 1933.
Semasa mudanya Djuanda hanya aktif dalam organisasi non politik yaitu Paguyuban Pasundan dan anggota Muhamadiyah, dan pernah menjadi pimpinan sekolah Muhamadiyah. Karir selanjutnya dijalaninya sebagai pegawai Departemen Pekerjaan Umum propinsi Jawa Barat, Hindia Belanda sejak tahun 1939. Ir. Djuanda oleh kalangan pers dijuluki "menteri marathon"karena sejak awal kemerdekaan (1946) sudah menjabat sebagai menteri muda perhubungan sampai menjadi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (1957-1959) sampai menjadi Menteri Pertama pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1963). Sehingga dari tahun 1946 sampai meninggalnya tahun 1963, beliau menjabat sekali sebagai menteri muda, 14 kali sebagai menteri, dan sekali menjabat Perdana Menteri.
Pada saat diangkat oleh presiden Soekarno sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Karya, Ir. Djuanda bukanlah orang partai, sehingga "Kabinet Karya" ini beranggotakan para menteri yang dipilih berdasarkan keahliannya bukan berdasarkan asal partainya. Pada saat menjabat sebagai perdana menteri inilah, Ir. Djuanda harus menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan bangsa yang berat dan rumit. Beberpa diantarannya adalah masalah ketegangan hubungan antara presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta yang mengundurkan diri tahun 1956.
Selain itu pergolakan di daerah semakin memanas dengan ketidakpuasan elit politik dan militer di daerah seperti di Sumatera barat, Sumatera Utara, Sulawesi Utara.
Selain itu pemerintahan Djuanda juga harus mengatasi pemberontakan Darul Islam (DI/TII) di Jawa barat, Aceh dan Sulawesi Selatan dan Tenggara, Republik Maluku Selatan (RMS) di Ambon dan Seram, dan juga masalah provinsi Irian Barat yang masih diduduki oleh Belanda. Sebagai perdana menteri, Djuanda memprakarsai kegiatan yang berusaha untuk menormalisasi keadaan dan menegakkan keutuhan Negara Republik Indonesia. Untuk itulah diadakan Musyawarah Nasional yang mengundang para penguasa sipil dan militer di daerah, tokoh-tokoh Indonesia yang dianggap mampu memberikan masukan-masukan yang positif sesuai dengan tujuan Munas. Acara diadakan di Gedung Proklamasi Jl. Pegangsaan Timur no. 56. Presiden Soekarno dan mantan Wakil Presiden Moh. Hatta juga bersedia hadir dalam acara tersebut.
Kehadiran tokoh "dwi tunggal" diharapkan dapat mempengaruhi para elit lokal untuk mau duduk dan bermusyawarah memecahkan berbagai masalah kebangsaan yang tengah mengancam keutuhan Negara RI. Acara Munas dimulai tanggal 10 September 1957 dan berlangsung sampai 14 September 1957. Dalam pembukaan Munas, Ir. Djuanda menekankan pentingnya segala komponen bangsa untuk memikirkan pemecahan masalah yang membuat Negara RI berjalan tidak normal. Dengan membawa kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan golongan atau partai.
Sementara itu Bung karno dan Bung Hatta mengingatkan kembali agar segenap komponen bangsa mengambil teladan dari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai jiwa yang membawa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, mengingat munas ini juga diselenggarakan di gedung Proklamasi Jl. Pegangsaan No 56. unas ini secara umum cukup berhasil meredam ketegangan antara pusat dan daerah untuk sementara waktu. Memburuknya hubungan RI dan Belanda menimbulkan gejolak di Indonesia, sehingga terjadi kekacauan dalam pengambilalihan asset-asset milik Belanda dan ditambah lagi terjadinya "Peristiwa Cikini" pada tanggal 30 Nopember 1957 yaitu peledakan granat di sekolah Cikini ketika Soekarno berkunjung ke sekolah anaknya tersebut, Soekarno selamat tetapi banyak yang tewas akibat ledakan granat tersebut. Peristiwa ini berkembang dan meningkatkan suhu politik di dalam negeri, termasuk penangkapan-penangkapan yang dilakukan oleh aparat keamanan.
Keadaan menjadi tidak stabil ketika komandan-komandan militer dibeberapa daerah meminta agar Kabinet Djuanda dibubarkan atau mengundurkan diri. Sehingga memasuki 1958 situasi pergolakan mulai memuncak dan meletus di Sumatera Barat (PRRI) dan Sulawesi Utara (Permesta).Namun dari semua kesulitan yang dihadapi oleh Kabinet Djuanda dan juga bangsa Indonesia umumnya. Perdana menteri Djuanda ternyata mampu melakukan terobosan besar dalam upanya mengintegrasikan seluruh wilayah kepulauan dan laut yang menjadi wilayah territorial Indonesia dengan mencanangkan Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957, yang berbunyi: segala perairan disekililing dan diantara pulau-pulau di Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari daratan dan berada di bawah kedaulatan Indonesia.
Pernyataan ini dibacakan dalam siding Kabinet oleh Perdana menteri Djuanda sebagai landasan hukum bagi penyusunan Rancangan Undang Undang yang nantinya dipergunakan untuk menggantikan Territoriale Zee and Maritime Kringen Ordonantie tahun 1939, terutama pasal 1 ayat 1 yang menyatakan wilayah territorial Indonesia hanya 3 mill diukur dari garis air rendah setiap palung. Hal ini mengakibatkan wilayah perairan antara pulau-pulau di Indonesia menjadi kantung-kantung internasional yang dapat dimanfaatkan oleh pihak luar, dan waktu itu banyak kapal-kapal perang Belanda yang melintasi laut-laut dalam kita menuju Irian Barat dengan memanfaatkan hukum territorial laut tahun 1939.
Penyusunan Deklarasi Djuanda yang sangat penting ini tidak terlepas dari peran. Mochtar Kusumaatmadja yang pada saat itu adalah anggota panitia rancangan Undang-undang (RUU) Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim. "Ketika RUU sedang dalam proses penyelesaian dengan menetapkan wilayah laut territorial Indonesia adalah 12 mil dari garis air rendah. Bulan oktober 1957, menteri Chaerul Saleh mendatangi saya dan mengatakan bahwa RUU tersebut tidak banyak berguna untuk menutup Laut Jawa dari pelayaran kapal-kapal asing terutama kapal perang Belanda. Mochtar kemudian menyusun draft deklarasi atas seizin Letkol Laut Pirngadi, ketua Panitia RUU Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim dan juga Kepala Staff Operasi Angkatan Laut." kata Mochtar.
Pada tanggal 13 Desember 1957, panitia RUU Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim dipanggil PM. Djuanda di Pejambon, Jakarta. Letkol Pirngadi dan Mochtar kusumatmadja kemudian dipersilahkan menjelaskan peta Indonesia yang sudah menggunakan konsep laut "antara" sebagai wilayah territorial Indonesia bukan hanya 3 mil atau 12 mil dari garis air rendah. Hasil rapat kabinet kemudian memutuskan konsep yang menyatakan bahwa; "segala perairan disekililing dan diantara pulau-pulau di Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari daratan dan berada dibawah kedaulatan Indonesia" diterima sebagai keputusan rapat. Kemudian keputusan ini diumumkan oleh PM Djuanda, yang kemudian dikenal dengan Deklarasi Djuanda, yang memiliki arti yang strategis bagi perjuangan bangsa Indonesia untuk meningkatkan pembangunan dan memantapkan kesatuan nasionalnya.
Dengan demikian wilayah laut kita dihitung 12 mil dari garis-garis dasar yang menghubungkan titik-titik terluar dari pulau-pulau Indonesia yang terluar, dengan demikian luas territorial Indonesia berkembang dari dua juta km2 menjadi lima juta km2.Meskipun Deklarasi Djuanda belum diakui secara internasional, namun oleh pemerintah RI, deklarasi ini diundangkan melalui keputusan Undang-Undang/Prp No. 4/1960, bulan Februari 1960. UU ini kemudian diperkuat dengan Keputusan presiden no. 103/1963 yang menetapkan seluruh perairan Nusantara Indonesia sebagai satu lingkungan laut yang berada di bawah pengamanan Angkatan laut RI. Berbagai peraturan ini juga menimbulkan kecaman dari dunia Internasional, namun Indonesia tetap bersikukuh bahwa deklarasi Djuanda merupkan solusi yang terbaik untuk menjaga keutuhan laut Indonesia dan dipergunakan untuk kemamkmuran rakyat Indonesia.
Dalam konferensi Hukum laut PBB ke-3, Indonesia memprjuangkan konsep kesatuan kewilayahan Nasional yang meliputi wilayah darat, laut dan udara dan seluruh kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Konsep ini kemudian diakui dalam konvensi Hukum laut PBB di Montego Bay (Jamaika) pada tanggal 10 Desember 1982. Indonesia kemudian meratifikasinya dalam UU No. 17/1985 pada tanggal 31 Desember 1985. akhirnya setelah 25 tahun menunggu Deklarasi Djuanda telah diakui oleh PBB, namun baru diakui secara internasional sejak 16 Nopember 1994, setelah 60 negara meratifikasinya. Hal ini berarti butuh waktu 37 tahun sejak Deklarasi Djuanda Kesatuan Kewilayahan Indonesia diakui oleh dunia Internasional. Saat ini dengan diberlakukannya Zona Ekonomi Eksklusif sejauh 200 mil dari garis dasar perairan maka wilayah yang dapat dikelola ekonominya termasuk wilayah laut seluas delapan juta km2, enam juta km2 diantaranya adalah wilayah perairan laut.
Sosok diplomat dan ahli hukum laut Indonesia yang sangat aktif memperjuangan cita-cita deklarasi Djuanda adalah selain prof. Dr, Mochtar Kusumaatmadja adalah prof. Dr. Hashim Djalal yang dengan aktif mengikuti berbagai sidang PBB tentang hukum laut, sejak tahun 1970-an sampai 1990-an. Hashim Djalal menyelesaikan gelar Doktor tentang hukum laut pada Universitas Virginia tahun 1961, karena diilhami oleh Deklarasi Djuanda. Bahkan dia juga menggagas Rancangan peraturan pemerintah temntang lalu Lintas Laut Damai Kendaraan Air Asing melalui Perairan Nusantara Indonesia, pada bulan Juli 1962, yang kemudian disetujui oleh kabinet dan dijadikan Peraturan pemerintah No. 8/1962.
Demikianlah Deklarasi Djuanda yang kita peringati setiap tanggal 13 Desember ini merupakan momentum yang dapat dijadikan refleksi sudah sejauh mana wilayah territorial darat dan laut yang sudah diperjuangkan oleh para pendahulu kita termasuk Prof. Dr. Mochtar kusumaatmadja dan Prof. Dr. Hashim Djalal dapat kita ambil semangatnya bagi pembangunan Indonesia yang lebih baik. Kehilangan Sipadan dan Ligitan, hilangnya pulau-pulau di selat Malaka akibat pengerukan pasir yang dijual ke Singapura dan masalah-masalah pulau terdepan kita yang rentan dijarah oleh pihak luar.
Sudah selayaknya dalam peringatan Deklarasi Djuanda para elit sipil dan militer negeri ini selalu mengedepankan kinerjanya agar jangan sampai wilayah territorial kita berkurang karena ketidakpedulian kita terhadap territorial laut dan pulau-pulau di perbatasan dengan Negara lain. Peringtan Deklarasi Djuanda dapat dimaknai sebagai tanggung jawab setiap generasi untuk menjiwai semangat deklrasi tersebut.
Maka, fahami dan dalamilah segenap ruh dan jiwa dari deklarasi itu, agar kita tidak kehilangan apa yang seharusnya menjadi hak kita dan generasi setelah kita.
Naskah: Tim Panitia Seminar dan Pameran 50 Tahun Deklarasi Djuanda. Direktorat Georgrafi Sejarah Departemen Kebudayaan & Pariwisata RI.Disarikan
oleh: Didik Prdjoko, M.Hum (UI) dan Asep Kambali, S.Pd. (UNJ/ Eks IKIP Jkt)Sumber:I.O. Nanulaita, Ir. Haji Juanda Kartawijaya, Depdikbud, IDSN, 1980/1981Awaloedin Djamin, ed., Pahlawan Nasional Ir. H. Djuanda: Negarawan, Administrator dan Teknokrat Utama, Jakarta, Kompas, 2001
sumber: dari sini

Wednesday, May 27, 2009

PLTA Ir. H. Juanda (Jatiluhur)

SIT Darul Abidin - Depok

PLTA Ir. H. Juanda (Jatiluhur) Waduk Jatiluhur

Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (±9 km dari pusat Kota Purwakarta. Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 milyar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia.

Monday, May 18, 2009

Tampilan Baru Perpustakaan SDIT Darul Abidin

SDIT Darul Abidin - Depok
Yap, setelah liburan satu pekan, kini kalian kembali dapat menikmati perpustakaan kalian, perpustakaan idaman dengan suasana dan penampilan baru, oke deh. Perpustakaan kalian ini telah ditata ulang, dan dirombak oleh pak mansur sebagai punklimanya, dan dengan bantuan teman- teman yakni: paman herman, ade, nesin, dll.

Suasana baru ini dimakdudkan agar kalian dapat lebih nyaman berada di perpustakaan sehingga pekerjaan membaca, mencari makalah, artikel ataupun bahan bacaan dapat lebih leluasa dan nyaman selalu ketika berada di perpustakaan, menemani waktu istirahat dengan sesuatu yang bermanfaat, yakni membaca dan menulis cerita di perpustakaan, rasanya menjadi tambahan kegiatan yang mengasyikkan, bukan?.
Yap, disuasana yang baru ini, diharapkan kalian dapat lebih tertib lagi ketika berada di perpustakaan, memberi salam ketika masuk dsan keluar perpustakaan, meminta izin ketika meminjam dan mengembalikan buku perpustakaan, tidak merusak buku yang kalian baca atau kalian pinjam, dan tepat waktu dalam mengembalikan buku perpustakaan.

Perpustakaan juga memberikan kesempatan kepada kalian untuk mengirimkan karya berupa cerpen, curhatan, ataupun makalah dan artikel yang kalian tulis untuk diterbitkan diblog kalian ini, dan nantinya dapat dibaca oleh ribuan orang diseluruh dunia, dan pastinya dibaca oleh teman- teman kalian pengunjung blog lensadarbi ini. Oke, selamat menulis yah… jangan lupa pinjam bukunya diperpustakaan SDIT Darul Abidin, buku baru telah hadir disana. Oke, Selamat membaca untuk kalian semua.

Selama ini sih, tanggapan seru dan bagus diberikan, seperti Adenia misalnya, yang berkata
"pak. Mansur seperti ibu- ibu katanya, abis bisa juga menata letak perpustakaan". Juga ucapan dari Farah dkk, sebagai pengunjung tetap perpustakaan mereka merasa "perpustakaan kini lebih heboh dan lebih lega, dan lebih bagus dari sebelumnya".

Terima kasih yah, kepada kalian semua, semoga perpustakaan SDIT Darul Abidin bukan hanya bermanfaat secara fisik, tapi juga mampu memberikan kalian solusi ketika sedang membutuhkan bacaan yang menarik hingga menghilangkan dari bete dan penat, juga dapat menjadi teman kalian dikala gelisah dan sedih. Dapat bermanfaat sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, menyediakan dan mengupayakan ketersediaan akses informasi yang mendukung proses belajar-mengajar, mendokumentasikan dan menyebarluaskan hasil sivitas akademika dengan memanfaatkan kemampuan teknologi informasi, sebagai sumber media informasi dan layanan program pendidikan dan pengajaran, Sebagai sumber media informasi dan layanan program penelitian, Sebagai sumber media informasi dan layanan program pengabdian pada masyarakat yang berwacana keislaman, sebagai Media rekreasi alternatif bagi siswa- siswi. Amiin.mr

Selamat Berlibur Anak- anakku...


SDIT Darul Abidin- Depok.
Fakta menunjukan bahwa ujian membuat kalian menjadi individu yang efektif, disiplin, lebih menghargai waktu, dan menghormati ilmu. Kalian merasa jauh menjadi manusia yang berguna saat ujian, karena melakukan hal-hal yang bermanfaat. Setidaknya setiap hal yang kalian lakukan selalu kalian pikirkan bahwa hal ini tidak membuang waktu kalian bukan? Atau lebih baik belajar buat ujian agar nilai yang kuperoleh sesuai dengan target yang kurencanakan. Tidak banyak waktu kosong yang kugunakan untuk hal-hal tak penting, karena memang saat-saat ujian menyadarkan orang untuk berlaku efektif atas waktu. Akhirnya tercipta kedisiplinan diri untuk menepati tanggungjawabnya sesuai batas waktunya. kalian merindukan hal itu.., kalian takut liburan memberi kesempatan lagi untuk menjadi individu pemalas. Malas ini malas itu, bingung tujuan bingung untuk berkehendak, seolah tidak ada lagi hal yang perlu kalian lakukan, jangan lalai dari berlibur, ujian selanjutnya pasti menghadang dan cepat datang.

Baru-baru ini bapak teringat akan suatu nasehat dari seorang bijak yang akan aku tela’ah maknanya untuk Kalian dan aku pribadi, agar bisa memahaminya lebih dalam, bunyinya begini :
Pertama:“Saya harus sibuk melakukan pekerjaan yang membangun hidup saya Bukan sibuk melakukan pekerjaan yang menghabiskan hidup saya”

Kedua :“Bahwa mengetahui apa yang tidak saya inginkan dalam hidup saya adalah sama pentingnya dengan mengetahui apa yang saya inginkan”

Menghindari hal-hal yang bertentangan dengan keinginan hati nurani akan memberikan perasaan nyaman dalam hidup. kita ambil, dan pergejolakan antara hati nurani dan hawa nafsu dapat kita hindari.

Begitulah kira-kira dua nasehat dari Sang Bijak. Aku harap bisa kita bawa di liburan kita masing-masing. Semoga liburan kali ini tidak sekedar membuat kita bahagia namun orang lain berhak kita bahagiakan, terutama orang tua, yang masih setia tersenyum menyambut kedatangan Kalian di surganya, karena rumahku adalah surgaku.

Selamat Berlibur setelah UASBN, Selanjutnya ujian cepat datang dan siap menghadang, Semoga kalian menjadi anak- anak yang dsapat lulus menghadapi Ujian. Amiin.

Program Wakaf Buku Perpustakaan SDIT Darul Abidin


SDIT Darul Abidin- Depok
Jum’at sore hari kemarin, Perpustakaan SDIT Darul Abidin mengadakan kegiatan “Wakaf Buku” kegiatan bermakna social yang sangat dibutuhkan oleh sekolah- sekolah yang membutuhkan sumber – sumber buku bacaan dan buku mata pelajaran ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.

Kegiatan dilaksanakan dengan sangat sederhana sebagai simbolisasi, bahwa Perpustakaan SDIT Darul Abidin yang dalam pekan ini mengadakan mutasi buku perpustakaan, juga mempunyai kepedulian yang tinggi dalam menatap pendidikan dimasyarakat kota Depok.
Wakaf Buku ini dilaksanakan di Yayasan Bina Insan Mandiri yang bertempat di Terminal Kota Depok. Kegiatan ini juga sebagai sarana silaturrahim serta mengeratkan kembali kerjasama yang telah terjalin selama ini dengan Yayasan Bina Insan Mandiri (Sekolah Gratis untuk anak- anak yang membutuhkan) yang diketuai oleh Bapak Nurrohim dan dibantu oleh Mustami’in.

Buku- buku yang diwakafkan dalam kegiatan ini adalah beberapa buku bacaan, majalah, dan buku mata pelajaran untuk sekolah dasar pada Yayasan Bina Insan Mandiri. Semoga kegiatan wakaf buku dapat berlanjut ditahun- tahun mendatang dan dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak, dapat bermanfaat bagi anak didik sekolah gratis tersebut. Amiin.

Thursday, May 07, 2009

Atasi Kenakalan Anak dengan Pujian

SDIT Darul Abidin - Depok
ANAK-anak berubah menjadi nakal dan susah diatur saat mendekati umur dua tahun, dan menunjukkan pengendalian emosi yang lebih baik pada usia 3, 5 tahun. Masa usia dua tahun dikenal dengan istilah "terrible twos" karena umumnya anak-anak yang mendekati dua tahun mulai banyak berulah, seperti sering uring-uringan dan melawan orang tua. Tidak perlu khawatir karena perlawanan di usia dua tahun bukan tanda seorang anak menjadi nakal. Namun, lebih kepada bagian yang wajar dari perkembangan diri anak tersebut.

Dengan melawan, mereka menyatakan bahwa anak tersebut percaya diri dan memiliki kendali dari kegiatan-kegiatan yang terjadi di sekitar mereka. Namun, tidak berarti anak yang kooperatif dan mudah setuju menjadi tidak sehat. Studi menemukan bahwa para ibu yang bersikap sensitif dan positif sering kali memiliki anak yang mudah menuruti permintaan mereka. Para periset menyatakan keprihatinannya kepada anak yang sering bersikap acuh tak acuh terhadap ibunya.

Tidak seperti anak-anak yang sering kali melawan orang tua, anak yang apatis kemungkinan besar memiliki ibu dengan gejala depresi. Ada kemungkinan anak-anak yang memiliki ibu dengan gejala depresi berat belajar untuk menjadi pasif dan tidak belajar untuk menjadi percaya diri. Dengan kondisi ibu yang mengalami depresi, maka anak akan menjadi tidak mudah ditebak karena anak tidak berkembang dengan perasaan mampu memiliki kendali. Dalam jurnal Child Development, dikatakan bahwa suatu interaksi yang didapat dengan merekam 119 orang ibu dan anak-anak mereka yang berusia satu hingga dua tahun.

Sementara anak-anak bermain, ibu berinteraksi seperti biasa di dalam kehidupan sehari-hari. Setelah beberapa waktu,para ibu diminta untuk menyuruh anakanak mereka menyimpan mainan mereka. Ketika para periset menganalisis rekaman, mereka menemukan bahwa banyak di antara para ibu yang bersikap positif selama waktu bermain (seperti memberikan pujian dan membiarkan anak memimpin permainan), anak mereka menurut untuk membereskan mainannya."Memberikan pujian membuat anak lebih menurut akan perintah yang diberikan orang tua.

Sedangkan kemarahan akan membuat anak melawan," kata Ketua Periset, Edward Sebastian dalam jurnalnya. Walaupun sikap melawan seorang anak merupakan bagian dari perkembangan normalnya, bukan berarti orang tua dapat membiarkannya begitu saja. Seorang anak harus dapat mengendalikan emosi, dengan melihat contoh sikap sabar dari orang tuanya. "Itu berarti orang tua harus lebih sering memberikan pujian kepada anak. Karena kenakalan anak-anak sebenarnya wajar seiring munculnya rasa ingin tahu mereka," kata dia. (Koran SI/Koran SI/nsa)

Sumber dari: Okezone