Lensa Darbi

Tuesday, November 03, 2009

Berpijak yang bijak...


Salam pembaca semua, semoga makin hari kebaikan demi kebaikan menjadi jalan kita semua menuju kebahagiaan dunia akhirat. Akhir- akhir ini gempa berulang kali terjadi, tanah longsor, banjir, kebakaran, dan bencana kecelakan kendaraan kembali meningkat. Ada yang salahkah dengan bumi kita??? Apa bumi sudah tak aman lagi untuk dihuni??? Apa kita harus ke Bulan atau ke Mars???.

Pertanyaan- pertanyaan di atas memang cukup menyentil, dan mewakili berjuta- juta orang diseluruh dunia, bukan hanya di Indonesia, itulah mengapa sekarang diadakan wisata menuju mars atau ke bulan, seperti yang dilakukan para milyarder barat, dengan mengendarai pesawat ulang alik, mereka mencoba untuk meninggalkan bumi, bersenang- senang diketinggian.

Berpijak yang bijak menjadi barang yang mahal, bagaimana kita dijalan seringkali sombong, tak mau menunduk, atau malah membusungkan dada, memanjangkan celana hingga menyapu jalan, berkendara dengan kecepatan tinggi, berklaksonkan suara bising, beracun, dan berbahaya. Sudah waktunya kita kembali ke alam, memikirkan masa depan, masa depan kita dan anak cucu kita. Apakah kita harus menunggu alam ini hancur untuk kita wariskan kepada anak cucu kita??? Tidak, karena waris adalah harus yang terbaik untuk anak cucu kita, itulah sebabnya Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu menanam pohon, walaupun kiamat akan hadir hari esok. Seperti sabda Rasulullah saw:
“Jika tiba waktunya hari kiamat, sementara ditanganmu masih ada biji kurma, maka tanamlah segera” (HR. Ahmad).

Begitu juga seperti yang penulis saat ini lakukan, dahulu lensadarbi adalah sebuah forum kecil (sebuah harian) yang terbit dua mingguan melalui sekolah, yang kalau dipohon faktorkan pasti akan didapatkan bahwa dengan menerbitkan menjadi sebuah majalah membutuhkan kertas yang pastinya membutuhkan sebuah pohon sebagai bahan bakunya. Semakin banyak kertas yang digunakan, semakin banyak pula pohon yang tumbang. Itu gambaran sederhananya. Walaupun tidak bisa kita pungkiri, tapi kalau tidak ada kertas sama sekali juga belum tentu ada manusia manusia pintar.

Maka, mulailah dari diri sendiri, dari hal yang kecil, dan mulai dari saat ini.
Salam pohon rindang semua...

No comments: