Lensa Darbi

Thursday, October 22, 2009

Stasiun Kota Kini....

SDIT Darul Abidin- Depok
Kurang lebih enam bulan yang lalu siswa- siswi SDIT Darul Abidin mengadakan kunjungan belajar mereka ke Museum Bank Indonesia, dengan mengendarai kereta api mereka berangkat menuju Museum. Perasaan khawatir dan cemas terasa sekali pada setiap guru pendamping dalam mengawasi pergerakan para anak didik mereka, apalagi mereka tahu! kesan yang kini erat dengan stasiun adalah kesemrawutan, preman, kotor, gak tertib dan hal- hal negatif lainnya yang disandang stasiun ini.
Apatah lagi ketika masuk kesalah satu stasiun yang menjadi cagar budaya yang dilindungi dalam SK Gubernur Nomor 475 tahun 1993. Stasiun Jakarta Kota merupakan satu dari 35 bangunan kuno dan cagar budaya di Jakarta Barat di samping Gedung Tjandranaya (yang kini diduduki bangunan hotel Novotel), Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, dan sebagainya. Kesan cagar budaya harusnya tampak indah dan terawat dengan baik, bukan malah semrawut, dan amburadul. Kalau sarana utamanya saja seperti kereta api, tempat tunggu penumpang dan jalan kereta tidak indah dipandang mata, apalagi kalau masuk musholla atau wc umum di stasiun kereta yang hanya bangunan penyangga. Pasti lebih buruk kondisinya. Na'udzubillah.

Kesan itu terasa benar saat kami dari siswa kelas tiga SDIT Darul Abidin melaksanakan kunjungan belajar menggunakan pelayanan jasa transportasi yang memang menjadi salah satu mata ajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jasa transportasi seperti kereta api, angkutan umum, deelel. Harusnya menjadi perhatian serius pemerintah untuk melayani rakyat Indonesia. Bagaimana rakyat akan senang bila diberikan pelayanan setengah- setengah atau malah pelayanan yang buruk dengan keterlambatan jadwal, penuh sesaknya stasiun kereta api dengan para pedagang asongan, maka pastinya mereka lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Jadilah kemacetan yang terjadi di Ibukota Jakarta, dan daerah- daerah penyangganya seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Semoga dengan pemerintahan baru, para pemimpin Indonesia ini mampu menegakkan kebaikan dan menghilangkan keburukan, sehingga pelayanan terbaik yang akan mereka berikan kepada rakyat Indonesia yang telah memilihnya. Semoga kita sebagai bangsa mampu menjadi bangsa yang Baldatu Thayibatun Warobbun Ghofur. Bangsa yang diberikan Rahmat dan kebaikan dari langit dan bumi. Amiin. mr

No comments: