Lensa Darbi

Monday, March 02, 2009

Serangan Umum 1 Maret

lensadarbi- depok


Serangan Umum 1 Maret 1949
1 Maret 1949. Serangan Umum 1 Maret 1949 Pendudukan kota Yogyakarta sebagai ibukota RI oleh Belanda dan tertawannya pimpinan negara dan pemerintahan disimpulkan Belanda bahwa RI dan TNI telah lumpuh. Untuk mementahkan diplomasi-diplomasi Belanda dan mempengaruhi jalannya sidang Dewan Keamanan PBB tersebut, maka Sri Sultan Hamengkubuwono IX berpendapat bahwa tiba saatnya untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa RI masih berdiri dan TNI masih kuat. Oleh karena itu gerakan harus dikaitkan antara politik dan militer. Demikian pula pendapat dari Letnan Kolonel Soeharto. Sidang Dewan Keamanan PBB merupakan kesempatan yang sangat baik untuk secepatnya melaksanakan serangan sebelum dilaksanakan Sidang PBB pada bulan Maret 1949.
Untuk itu harus dilaksanakan serangan besar-besaran ke Yogyakarta agar dapat mendukung perjuangan RI di PBB. Serangan yang dilaksanakan pada 1 Maret 1949 tersebut diharapkan akan diliput oleh para wartawan luar negeri dan petugas PBB yang berada di Yogyakarta. Serangan terhadap kota Yogyakarta yang diduduki Belanda itu disebut Serangan Umum 1 Maret 1949. Serangan 1 Maret 1949 mempunyai tujuan di bidang militer, politik dan psikologis.Pukul 06.00 tanggal 1 Maret 1949 tepat pada saat sirine berbunyi sebagai tanda berakhirnya jam malam, serangan umum dimulai.
Pertempuran terjadi di seluruh penjuru kota. Pos-pos Belanda di Tugu, Gondolayu, Komando Keamanan Kota, Benteng Vredenburg, Ngupasan Timuran diserbu secara serentak. Kota Yogyakarta berhasil diduduki selama 6 jam. Serangan Umum 1 Maret 1949 ini mempunyai pengaruh yang besar. Di dalam negeri berhasil meningkatkan moril TNI sedang di luar negeri berhasil membantah propaganda Belanda yang mengatakan bahwa RI dan TNI sudah hancur.

1 comment: