Lensa Darbi

Wednesday, October 22, 2008

Kisah Seember Susu

Lensadarbi.blogspot.com - Depok

Dua ekor katak berlompatan dengan riangnya di sebuah halaman rerumputan sebuah peternakan sapi. Seorang ibu yang sedang membersihkan halaman kandang yang melihat kedua katak itu berusaha mengusir dengan sebuah gagang sapu dan membuat kedua katak itu lari ketakutan."Cepat, kearah sana", kata salah seekor katak itu "Saya melihat tempat persembunyian yang baik dan pasti sulit dijangkau oleh gagang sapu itu" kata si katak menunjuk arah kandang sapi perah yang ada didalam peternakan tsb.

"Ayo, cepat" seru si katak pertama dan keduanya melompat-lompat melompat tinggi, lebih tinggi, semakin tinggi lompatannya dan sangat tinggi kearah pagar kandang menuju tempat dimana mereka akan bersembunyi."Plung" pada lompatan terakhir, keduanya serentak mendarat di sebuah ember yang berisi susu segar dan segera mereka berenang ke tepi ember dan berusaha untuk naik keluar dari ember itu sambil sesekali melompat, tapi tidak berhasil. "Oh kawan, habislah kita kali ini,ember aluminium ini sungguh sangat licin, rasanya tidak mungkin memanjatnya, habislah kita kali ini, kita tak bisa kemana-mana lagi,kita akan mati tenggelam disini" kata katak kedua.

"Teruslah berusaha, teruslah berenang, teruslah mendayung" kata katakpertama, pasti ada cara untuk bisa keluar dari tempat ini, ayo kitapikirkan, jangan menyerah. Mereka berduapun mendayung dan berenangkesana kemari sambil sesekali melompat berusaha melewati bibir ember.Setelah sekian jam mereka mendayung katak kedua mulai mengeluh lagi:"Ugh, saya sungguh lelah sekali, saya benar-benar kehabisan tenaga,susu ini kental sekali dan dan terlalu licin untuk keluar dari tempatini." "Ayo, teruslah berusaha, jangan menyerah" kata katak pertama memberisemangat."



Percuma saja, kita tidak akan pernah keluar hidup-hidup dari tempatini, kita pasti mati disini keluhnya makin lemah" dan gerakan katakkedua itu makin lama makin lambat dan akhirnya tidak bergerak lagi, mati.Sementara itu katak pertama tidak putus asa, dengan sisa-sisatenaganya masih berenang dan terus mengayunkan tangan dan kakinyasambil sesekali tetap membuat lompatan terus mencoba melewati emberyang mengurungnya.

Saat malam menjelang pagi udara terasa sangat dingin, lamat-lamatterdengar ayam berkokok dan tanpa disadari kaki-kaki katak kedua ituserasa mendapat pijakan. Katak itu sudah tidak mendayung lagi karenakakinya terasa berdiri diatas setumpuk mentega hasil karyanya semalaman.Dan "Plop" katak itupun membuat lompatan terakhir untuk keluar danbebas dari ember yang mengubur temannya.Ketika anda berpikir anda `bisa' atau ketika anda berpikir anda "tidakbisa", maka anda benar !!

No comments: