Lensa Darbi

Saturday, September 05, 2009

Baksos Ramadhan 1430 H

seperti di pasar inpres yah!!!
habis sudah dagangan ibu kali ini!!!
tetap semangat yah mah!!!
Team cheers gak mau ketinggalan
tim penerima kupon sembako
tim peracik obat
lelah setelah pilah pilih akhirnya dapat 3 kantong plus 1 tas
tensi tekanan darah dulu yah bu, sebelum pemeriksaan kesehatan !!!
pemeriksaan kesehatan gratis
semoga bermanfaat yah bu....
kumpulan sembako
budaya antri budaya aman
antrian sembako murah...
antri yah bu, jangan berdesakkan
hati hati yah bu, berat!!!
" terima kasih ya pak" " semoga bermanfaat yah bu, do'akan agar tahun depan bisa lebih baik
pembagian sembako murah, cukup dengan Rp. 5000 dapat beras, gula, minyak dan mie instan
hati- hati, jangan berdesakkan yah!!!
tim dokter dan perawat dari BSMI bersama Guru SDIT Darul Abidin
suasana ruang tunggu pengobatan gratis
pemeriksaan kesehatan gratis oleh Bulan Sabit Merah Indonesia
suasana ruang pemeriksaan kesehatan gratis
pengunjung memenuhi halaman darul abidin
pengunjung membludak...
mas tukar uangnya mas!!!
Darul Abidin kebanjiran pengunjung bazaar
Pilah pilih yang pas
Antrian pengunjung Bazaar
Persiapan Bazaar oleh Orang Tua Murid
Sambutan oleh Pak Mas'ud
Tilawah dan Pembukaan oleh Pak Arifin & Pak Saiful

Tuesday, August 25, 2009

Meraih Ramadhan di Sekolah

SDIT Darul Abidin - Depok

Ramadhan, tamu agung seluruh umat beriman. Bulan penuh ampunan dan keberkahan, semua manusia beriman pasti akan merindukan kedatangannya. Berapa banyak rahmat dan keberkahan turun pada bulan ini, membuat seluruh umat Islam dunia menyambut, dan mengisi kegiatan ramadhannya dengan berbagai macam ibadah, mulai dari puasa, sholat lima waktu, zakat, shodaqoh, dzikir, sholawat, qiyammullail, deelel.


"Keberkahan ramadhan bukan hanya milik ummat muslim" begitu kata Ust. Aceng dalam kegiatan Tarhib Ramadhan di SDIT Darul Abidin, 19 Agustus yang lalu. "Tetapi juga milik seluruh ummat, kenapa karena para pedagang yang diuntungkan dengan kehadiran Ramadhan adalah bukan hanya dari kalangan muslim saja, namun juga ummat non muslim tak terkecuali, maka sungguh Maha Benar Allah dengan segala firmannya, “Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS 21: 107).


Kehadiran Ramadhan menjadi semacam air segar yang memadamkan api yang membakar, juga seperti oase di padang yang tandus, yah, kesalahan kita sejatinya adalah menggunung, bukan yang terlihat sajalah dosa tercatat, tetapi dosa prasangka, penyakit hati, sombong, iri, dengki deelel, adalah berbagai dosa dan kealpaan yang kita perbuat sejatinya akan dihapuskan dengan Rahmat dan Maha Keampunan-Nya.


Muslim yang menyadari kesalahan, dan kealpaan yang telah diperbuatnya, serta selalu memohon keampunannya pastilah Allah akan memafkannya, karena Dialah Allah yang Maha Pengampun, dan Cinta dengan orang- orang yang memohon ampunan.

Mari bersama kita perbaiki Ramadhan kita, dengan Ramadhan penuh berkah walaupun hanya di Sekolah, dengan berbagai kegiatan di Sekolah kita (SDIT Darul Abidin) yakni, dimulai dengan tarhib ramadhan, kajian tarhib ramadhan, kajian ramadhan, persada guru+orang tua dan siswa, buka puasa bersama, bazar sembako dan bbq (barang baru/bekas berkualitas, pengobatan gratis, dan santunan untuk dhuafa.mr

Tuesday, August 18, 2009

Jepretan Kamera HUT RI

Perayaan hari kemerdekaan "Republik Indonesia ke 64" semarak dengan lomba- lomba dan senam bersama di lapangan SDIT Darul Abidin. Kegiatan yang diketuai oleh pa. Ivan Pramujiana ini lebih fokus dengan lomba- lomba yang diadakan untuk PORSENI (Pekan Olahraga dan Seni) sekolah dasar. Walaupun lomba tarik tambang tak akan dilewatkan oleh siswa- siswi SDIT Darul Abidin. Karena lomba ini menjadi lomba yang paling mereka tunggu- tunggu, walaupun tangan dan jari terasa sakit tapi kerjasama dan kekompakan mereka menjadi hal yang luar biasa.


Inilah beberapa lomba yang diadakan SDIT Darul Abidin tuk memeriahkan HUT Republik Indonesia ke 64.


HUT RI ke- 64

SDIT Darul Abidin- Depok

"17 Agustus tahun 45
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari Merdeka Nusa dan Bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia"
Bait- bait syair tersebut lantang bersuara pada pekan- pekan ini, karena tepat pada tanggal 17 Agustus 2009 ini, bangsa Indonesia kembali dihadapkan pada hari lahirnya. Sesuai dengan usianya (red: 64 tahun) tampaknya Indonesia kini seperti manusia pada umumnya yang telah lunglai, jatuh, dan terpuruk. Betapa, kemiskinan, pengangguran, bencana, terorisme, dan berbagai macam perbedaan membuat bangsa Indonesia seakan belum mampu menunjukan jati dirinya sebagai bangsa.

Sebagaimana diharapkan oleh pahlawan dan para pendiri bangsa, teks proklamasi seakan menjadi kertas kosong yang tak bernilai, tetapi mulai saat ini. Kita harus bertanya pada diri kita pribadi "Apa yang telah diperbuat Ibu pertiwi untuk kita tetapi Apa yang telah kita perbuat untuk Ibu pertiwi".

Yah, kepentingan pribadi, golongan, dan kepentingan materi seakan telah meruntuhkan hati nurani kita untuk menghancurkan bangsa ini, seakan tidak sadar bahwa dengan itu semua bangsa ini semakin hancur dan terpuruk. Betapa negara tetangga dengan bangga meng- klaim lagu - lagu dan produk buatan bangsa ini, bahkan harus rela dicaplok sumber daya alam dan wilayahnya. Naudzubilah...

Kemana hati nurani kita sebagai bangsa....

Mulai saat ini kita harus bangkit, seperti Pak Hary yang selalu berkata kepada saya "Sur... Bangsa ini sedang terpuruk, maka sudah saatnya kita berkerja keras untuk memajukan bangsa ini" pesan singkat ini, membuat kita seakan tersentuh, kemana para negarawan di atas sana...

sehingga beliau yang seorang guru, membuat kami tersentuh... Indonesia harus bangkit, dengan usaha keras kita, atas izin yang kuasa... mari bersama kita berdo'a... untuk Indonesia.... wassalam. mr