Ketika anak sudah memasuki usia sekolah, para orang tua tentu akan
mencari informasi seputar sekolah yang ‘terbaik’. Di sela-sela pencarian
informasi tersebut pasti terselib peraturan pemerintah yang mewajibkan
usia masuk SD adalah 7 tahun. Bukan di Indonesia saja peraturan ini
diundangkan, di Switzerland dan di beberapa negara.
Tentu saja perundangan atau peraturan tersebut tidak begitu saja
diputuskan. Menurut beberapa pakar psikologi, mental dan intelektualnya
anak-anak umur 7 tahun sudah dianggap matang. Sehingga bisa duduk diam
dan memperhatikan pelalajaran.
Tentu saja ini tidak berlaku mutlak pada setiap anak. Karena setiap
anak yang lahir memiliki kemampuan dan perkembangan yang berbeda-beda.
Ada anak yang memiliki talenta lebih atau memiliki kemampuan dan
kecerdasan yang lebih ketimbang anak-anak lainnya. Untuk itu tidak ada
salahnya jika sebelum usia sekolah anak sudah dicek dan dites umur
mentalnya.
Bila skor IQ anak di atas 130, berarti anak tersebut cerdas dan
memiliki kemampuan lebih. Namun jika skor ada di antara 85-115 berarti
anak tersebut masih dikategorikan normal. Menurut Prof Dr. S.C. Utami
Munandar yang dikutip dari episentrum.com, jumlah anak Indonesia yang
memiliki kemampuan lebih hanya 2-5%. Sayangnya tidak semua anak-anak
berkemampuan lebih ini mendapat pendidikan khusus.
Usia 7 tahun juga merupakan fase ke empat dari masa perkembangan
sensori integrasi. Pada masa ini seluruh indera anak bekerja menjelajahi
berbagai pengalaman dan mengantarkannya ke otak. Fase ini bisa juga
disebut sebagai proses pengisian otak.
Pada level 4 ini (5-7 tahun) ini anak akan lebih spesifik dalam
menggunakan satu sisi tubuhnya, lebih jelas bagian tubuh sebelah mana
yang dominan ia gunakan. Akhirnya, setelah proses sensori integrasi yang
panjang dari pengalaman yang banyak, harga diri anak, kontrol diri dan
kepercayaan diri akan terbentuk.
Pada level ini pula anak akan bersikap tenang dan siaga saat mengikuti
pelajaran di sekolah. Tidak ada lagi cerita anak yang butuh waktu lama
untuk menyelesaikan tugas karena mencari barang-barang seperti pensil
dan penghapus atau masalah-masalah seperti konsentrasi.
Pada fase keempat ini kondisi otak sudah sesuai keadaan. Namun,
bagaimanapun juga anak usia 7 tahun kondisinya belumlah stabil. Mereka
butuh pengalaman sebanyak-banyaknya sehingga mereka puas bereksplorasi.
Kelak saat waktunya mereka tenang dan siaga mereka telah siap, tak lagi
menghindar atau mencari-cari. Merekapun akan mudah beradaptasi dengan
aneka keadaan.
Jadi kenapa harus risau dengan usia masuk SD anak? Jika orang tua yakin
dengan kemampuan anaknya dan kemampuan tersebut bisa dibuktikan dengan
tes dari seoarang ahli. Tidak ada alasan untuk menyekolahkan anak lebih
cepat dari yang lain.
Tetapi sebaiknya juga dipertimbangkan agar tidak memaksa anak TK untuk
bisa membaca, menulis dan berhitung. Apa lagi diberi pekerjaan rumah
atau tugas belajar di rumah. Sebaiknya orang tua menimbangnya dengan
bijak. Jangan memaksakan kehendak pada anak, kerena mereka itu adalah
mahluk yang unik.
No comments:
Post a Comment