Lensa Darbi

Monday, November 24, 2008

Kartun Nabi !!!

Beredarnya Informasi mengenai Kartun Nabi Muhammad SAW yang di edarkan di webblog wordpress.com membuat Ummat Islam geram. Dengan sigap para bogger wordpress melaporkannya kepihak admin dan ada juga dengan cara melaporkannya sebagai spam dan hasilnya pihak wordpress memblokir webblog tersebut. Nama blog tersebut adalah :

http://lapotuak.wordpress.com/

Kami sebagai blogger Indonesia sangat bangga dengan cepatnya WordPress melakukan hal tersebut dan sangat diharapkan Pihak berwenang dapat segera melacak keberadaan pengguna lapotuak tersebut.

Hal ini hendaknya menjadi pelajaran bagi blogger yang tidak memanfaatkan media informasi menjadi media yang berguna bagi orang lain khususnya bagi anak bangsa yang mengharapkan blogger sebagai media tukar menukar informasi yang berguna untuk negara bangsa maupun pribadi masing masing.

Kepada para sahabat blogger marilah kita gunakan webblog ini menjadi manfaat bagi orang lain. Dan perlu digaris bawahi pihak wordpress ataupun penyedia blog lainnya sekarang sudah mempunyai filter yang baik.

Berkenaan dengan ini pula lensadarbi turut menghimbau agar tidak terprovokasi dengan peristiwa ini yang bisa mengakibatkan perpecahan antar agama.
Kartun yang menohok soal sensitif itu muncul di sebuah blog beralamatkan lapotuak.wordpress.com. Secara vulgar dan ngawur, sang pembuat kartun menggambarkan Nabi Muhammad dengan sisi buruk yang sepertinya berlebihan. Salah satunya adalah gambaran percintaan Nabi dengan sejumlah istrinya.

Di bagaian lain, situs tersebut juga membandingkan proses penerimaan wahyu antara Muhammad dengan Maryam dan Isa. Ini mengingatkan publik akan kartun Kurt Westergard, kartunis asal Denmark yang membuat heboh dunia Islam, termasuk masyarakat Islam Indonesia.

Menyikapi kondisi demikian, masyarakat Indonesia harus bersikap proprosional dan tidak berlebihan. Ini terkait dengan kondisi Indonesia yang plural yang tak mudah goyah dengan isu sensitif seperti persoalan keagamaan, apalagi yang bersifat adu domba dan provokatif. Kesan adu domba memang cukup tampak dimunculkan dalam situs tersebut.

Seperti pilihan suku tertentu di Indonesia yang terasosiasikan dengan agama tertentu. Selain itu, komparasi ayat al-Quran dengan al-Kitab yang menimbulkan persepsi satu pemahaman salah dan satunya benar.

Dalam pandangan Direktur Ekskeutif The Wahid Institute, Ahmad Suaedy, menyikapi karikatur tersebut masyarakat harus bersikap wajar dan tidak berlebihan. Penyikapan yang reaktif dan membabi buta, dalam pandangan Suaedy akan menimbulkan kesan pembelaan yang tidak proprosional.

“Boleh bereaksi, tapi wajar saja,” katanya kepada INILAH.COM, Rabu (19/11) di Jakarta.

Menurut dia, hal seperti ini hakikatnya sering muncul dimana-mana dan menjadi pembahasan yang ilmiah. Jika sesuatu menyerang dengan analisis, maka juga harus dibalas dengan melalui analisis juga. “Intinya jangan reaktif. Jika menyerang analisis, ya dibalas dengan analisis,” tegasnya.

Terkait dengan tindakan aparat kepolisian untuk mengusut pembuat situs tersebut, Suaedy juga mewanti-wanti agar bertindak sesuai prosedural standar aturan Polri. “Jangan bertindak di luar proprosionalitas dan hanya karena tekanan oleh pihak tertentu,” kata intelektual muda NU itu.

Secara terpisah, Kadiv Humas Mabes Polri Abubakar Nataprawira menegaskan pihaknya mengaku telah mengetahui keberdaan situs yang provaktif tersebut. Menurut Abu, pihaknya saat ini tengah menyeldiki siapa pembuat situs tersebut. “Kami sedang menyelidikinya,” ujarnya singkat.

Sementara pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, KH Sholahudin Wahid menyesalkan penyangan kartun Nabi Muhammad. Menurut dia, tindakan tersebut ngawur dan tidak bertanggung jawab.

“Wah ngawur itu. Cari penyakit saja.,” katanya di sela-sela acara ‘Silaturahim dan Dialog Keluarga Pahlawan Nasional’ di Jakarta. Menurut adik kandung Gus Dur tersebut, harusnya pembuat kartun bisa membedakan mana yang boleh dibuat dan yang tidak.

Mencuatnya kartun nabi versi Indonesia ini membuat semangat pluraisme di Indonesia kembali berada dalam ujian. Dengan merujuk sejarah panjang perjalanan negeri ini, cukup mustahil bila dengan kartun provokatif tersebut masyarakat Indonesia bakal tersulut.

Dialog antar pemimpin agama di Indoensia menjadi kunci kukuhnya fondasi pluralitas di Indonesia. Selain itu, sikap tanggap dan cepat aparat kepolisian menjadi langkah tepat untuk segera meminimalisir persoalan ini secara hukum. [I4]( sumber berita : inilah.com)

No comments: