Lensa Darbi

Monday, March 12, 2007

JADWAL SEMESTER GENAP KELAS 4

JADWAL SEMESTER GENAP KELAS 3

JADWAL SEMESTER GENAP KELAS 2





Thursday, March 08, 2007

KITA ADALAH
PEMILIK SAH REPUBLIK INI

Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
"Duli Tuanku ?"

Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.

1966

diambil dari buku Tirani dan Benteng
(Yayasan Ananda, Jakarta, 1993, halaman 113)

Membangun Jiwa Mandiri

Kehormatan dan kemuliaan yang sebenarnya adalah ketika hati kita bebas dari bergantung kepada selain Allah SWT. Perjuangan kita untuk menjaga harga diri dari meminta-minta kepada selain Allah adalah bukti kemuliaan kita. Jiwa mandiri adalah kunci harga diri.

Satu hal yang telah hilang dari bangsa kita adalah harga diri. Betapa kita sangat bergantung kepada negara lain untuk pinjaman dan investasi. Tak aneh bila negara kita memiliki banyak utang sehingga mudah dipermainkan oleh negara yang meminjami utang tersebut.

Mengapa semua ini terjadi? Jawabnya, sebagian besar kita terlalu sibuk membangun aksesoris duniawi yang dianggap serba berharga. Kita tidak sibuk membangun harga diri. Tidak mengherankan apabila ada orang yang jabatannya tinggi, tapi perbuatannya rendah dan nista. Atau ada yang hartanya banyak, tapi jiwanya miskin. Kita terlalu menganggap topeng dunia sebagai sumber kemuliaan dan harga diri.

Sudah menjadi keniscayaan, setiap kita bergantung kepada selain Allah, pasti kita akan takut kalau sandaran itu diambil orang. Bila kita dengan sepenuh hati bergantung kepada Allah SWT, maka yakinlah bahwa Allah tidak akan mengabaikan orang yang bersungguh-sungguh berharap kepada-Nya. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT berfirman, "Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatinya satu hasta".

Dari sini jelas bahwa kehormatan dan kemuliaan yang sebenarnya adalah ketika hati kita bebas dari bergantung kepada selain Allah. Perjuangan kita untuk menjaga harga diri dengan tidak meminta-minta kepada selain Allah adalah bukti kemuliaan sejati. Jiwa mandiri adalah kunci harga diri. Orang yang mandiri, hidupnya akan bebas dan merdeka.

Keuntungan lain dari sikap mandiri adalah tumbuhnya rasa percaya diri. Kemandirian akan sumber kekuatan dan vitalitas dalam perjuangan. Orang yang percaya diri bisa melakukan pekerjaan jauh lebih banyak, kata-katanya jauh lebih bermakna, dan waktunya akan jauh lebih efektif daripada orang selalu bergantung kepada orang lain.

Dengan bersikap mandiri hidup akan terasa lebih tenang. Seorang istri tidak akan pernah khawatir ditinggal oleh suaminya, bila ia memiliki sikap mandiri. Ia tahu bahwa semua rezeki sudah diatur secara adil oleh Allah SWT. Tak ada satu pun makhluk kecuali sudah ditetapkan rezekinya. Tugas kita adalah menjemput dan mencari berkah dari karunia Allah SWT tersebut.

Kita harus mulai bangkit menjadi bangsa yang mandiri. Bangsa yang mandiri tidak akan pernah terwujud selama pribadi-pribadi yang menyusun bangsa tersebut tidak pernah belajar menjadi pribadi yang mandiri. Apa kuncinya? Pertama, mandiri adalah sikap mental. Jadi seseorang harus memiliki tekad kuat untuk menjadi orang yang mandiri. Dalam hidup yang hanya sekali ini, kita harus terhormat dan jangan menjadi budak dari apapun selain Allah SWT. Tekadkan terus untuk selalu menjaga kehormatan diri dan pantang menjadi beban. Andai pun hidup kita membebani orang lain, kita harus berusaha membalas dengan apa-apa yang bisa kita lakukan. Ketika kita membebani orang tua, maka harga diri kita adalah membalas kebaikan mereka. Begitupun kepada guru, teman, atau tetangga. Jangan sampai diri kita terhina karena menjadi benalu atau peminta-minta yang hanya bisa menyusahkan orang lain.

Kedua, kita harus memiliki keberanian. Berani apa? Berani mencoba dan berani memikul risiko. Hanya dengan keberanian orang bisa bangkit untuk mandiri. Tidak pernah kita berada di atas tanpa terlebih dahulu memulai dari bawah. Adalah mimpi menginginkan hidup sukses tanpa mau bersusah payah dan berkorban.

Sungguh, dunia ini hanyalah milik para pemberani. Kesuksesan, kebahagiaan, dan kehormatan sejati hanyalah milik pemberani. Orang pengecut tidak akan pernah mendapatkan apa-apa karena ia melumpuhkan kekuatannya sendiri. Kejarlah dunia ini dengan keberanian. Lawanlah ketakutan dengan keberanian. Takut gelap, berjalanlah di tempat gelap. Takut berenang, segeralah menceburkan diri ke air. Semakin kita mampu melawan rasa takut, rasa malas, dan rasa tidak berdaya, maka akan semakin dekat pula keberhasian itu dengan diri kita. Semakin sering kita melawan rasa takut, insya Allah keberanian akan muncul perlahan-lahan. Tentu semua ada risikonya, tapi inilah harga yang harus kita bayar dalam mengarungi hidup. Kalau kita tidak mau membayar harganya, kita tidak akan pernah mendapatkan apa yang kita inginkan.

Ketiga, nikmatilah proses. Segalanya tidak ada yang instan, semua membutuhkan proses. Menjalani proses adalah sunatullah. Negeri ini tidak mungkin berubah dalam sehari atau dua hari. Kita harus belajar menikmati proses perjuangan, menikmati tetesan keringat dan air mata. Perjuangan adalah nilai kehormatan kita yang sesungguhnya. Kita jangan terlalu memikirkan hasil. Tugas kita adalah melakukan yang terbaik. Allah tidak akan memandang hasil yang kita raih, tapi Ia akan memandang dan menilai kegigihan kita dalam berproses. Keterpurukan yang menimpa bangsa kita, salah satu penyebabnya adalah karena kita ingin segera mendapatkan hasil. Padahal, tidak mungkin ada hasil, tanpa memperjuangkannya terlebih dahulu.

Kita tidak tahu kapan negeri ini akan bangkit. Tetapi bagaimana pun kita harus memulai dengan sesuatu. Ingatlah selalu kisah seorang kakek yang dengan semangat menanam pohon kurma. Ketika ditanya untuk apa ia melakukan semua itu, ia menjawab, "Bukankah kita makan kurma sekarang ini karena jasa orang-orang yang sudah meninggal. Kenapa kita tidak mewariskan sesuatu untuk generasi sesudah kita?".

Namun, jangan sampai kegigihan dan kemandirian yang kita lakukan mendatangkan rasa ujub akan kemampuan diri. Proses kemandirian yang sejati harus membuat kita tawadhu, rendah hati. Sertailah kegigihan kita untuk mandiri dengan rasa tawadhu dan tawakal kepada Allah SWT, karena tidak ada sedikit pun kekuatan dalam diri kita kecuali dengan kekuatan dari Allah Yang Mahakuat.

Intinya, kemandirian bukan untuk berbangga diri, tapi harus membuat kita lebih memiliki harga diri, bisa berprestasi, dan tidak membuat kita tinggi hati. Wallahua'lam bish-shawab.
( KH Abdullah Gymnastiar )

Islamic Book Fair 1428H/ 2007 M

Jakarta-RoL--Islamic Book Fair (IBF) merupakan event tahunan yang selalu mendapat sambutan hangat berbagai pihak. Demikian pula dengan gelaran IBF tahun ini, yang mendapatkan dukungan penuh dari Ibu Wakil Presiden Republik Indonesia, Mufidah Jusuf Kalla.

Dukungan penuh Ibu Mufidah Kalla diwujudkan dengan kehadirannya dalam pembukaan IBF pada akhir pekan lalu, di Istora Senayan Jakarta. Dalam kesempatan itu, Ibu Wakil Presiden RI akan membuka secara resmi gelaran IBF yang telah memasuki tahun keenam.

Hadirnya Ibu Wakil Presiden merupakan sebuah apresiasi positif terhadap penyelenggaraan IBF dan upaya memasyarakatkan budaya membaca di kalangan masyarakat. Sebab IBF yang digelar pada 3 hingga 11 Maret 2007 menjadi sarana yang mudah bagi masyarakat untuk mengakses pengetahuan.

Dalam siaran pers yang diterima Republika menyebutkan, sejumlah tokoh perbukuan dan Islam hadir dalam sejumlah acara tersebut. Mereka adalah KH. Sukri Zarkasih, Prof. Dr. Quraish Shihab, KH. Abd. Gymnastiar, Teh Ninih, Ahmad Gozali, , Ust. Khozin Abdul Faqih dan Moh Karebet. Penulis buku dan artis pun menyemarakkan IBF, yaitu Asma Nadia, Golagong, Neno Warisman ,Anneke Putri, Wulansari Psi, Shahnaz Haque, Ratih Sang, Mediana Hutomo, Marissa Haque, Rano Karno, Yana Julio, Zaskia Adya Mecca, Habiburrahman El Farazy, Prof. Dr Laude Kamaludin dan Ery Seokresno.

Panitia juga akan menghadirkan penulis internasional yakni Khaled M Abou El Fadl, seorang penulis Islam yang tinggal di Amerika Serikat. Ia adalah profesor hukum Islam di Fakultas Hukum UCLA,AS.

Melalui IBF masyarakat didorong untuk segera melakukan perubahan signifikan atas kebiasan membaca. Sebuah perubahan yang membuat mereka semakin giat untuk membaca. Meninggalkan citra lama di mana minat masyarakat untuk membaca begitu minim.

Ketua Panitia IBF, Tatang Sundesyah, mengatakan tak berlebihan bila panitia pada IBF tahun ini mengusung tema Indahnya Syariah dalam Kehidupan. Ini adalah harapan bagaimana buku yang merupakan sumber khazanah pengetahuan mampu mencerahkan dan menggerakkan masyarakat. Tentu tergeraknya mereka untuk kembali pada hukum-hukum dan mengakui kebesaran Tuhannya, dalam menciptakan sebuah peradaban.

''Jadi khazanah pengetahuan yang diaplikasikan dalam tatanan kehidupan masyarakatnya akan selaras dengan fitrah manusia,''katanya. Tatang mengatakan, penerapan syariah Islam selama ini telah mendapatkan sambutan yang begitu luas, misalnya dalam bidang perbankan. Perbankan syariah telah tumbuh dengan baik.

Masyarakat, tak hanya Muslim, yang memberikan kepercayaan atas bank-bank syariah yang telah merebak. Bahkan sekarang, kata Tatang, perkembangan menggembirakan itu tak hanya berhenti pada perbankan saja. Tetapi juga diikuti oleh perkembangan di bidang keuangan lainnya, seperti asuransi, obligasi, dan lain-lain.''Bahkan non Muslim juga tertarik mengembangkannya,''katanya.

Mereka tak hanya sebagai nasabah bahkan ada pula yang mengelola bidang-bidang keuangan syariah itu. Kondisi yang menggemberikan ini terjadi karena perbankan dan keuangan syariah hadir dengan konsep yang sangat menghargai arti sebuah keadilan, kejujuran dan transparansi. Dengan kata lain syariah hadir tidak semata dalam wacana, tapi memberi bukti dalam kehidupan nyata.Sehingga yang muncul adalah syariah sebagai sebuah keindahan sekaligus harapan akan terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, aman, dan sejahtera.

Tatang menambahkan, dari tahun ke tahun pelaksanaan IBF mengalami peningkatan yang cukup berarti. Demikian pula dengan IBF keenam ini.Salah satu indikasinya adalah jumlah peserta yang kian bertambah.Tahun ini mencapai 167, tahun lalu hanya 162 stand saja. Jumlah penerbit juga mengalami penambahan. Sebelumnya hanya 107 penerbit yang ikut terlibat namun kini telah mencapai 112 penerbit.Mereka, kata Tatang, akan menyajikan buku-buku yang berkualitas serta memberikan potongan harga dari 20 hingga 70 persen.

Langkah yang ditempuh penerbit tersebut, kata Tatang, merupakan sebuah penghargaan mereka terhadap masyarakat. Ia juga mengatakan, selain dapat berbelanja buku dengan harga terjangkau, masyarakat juga memilih aneka produk busana Muslim yang tersedia di sekitar area IBF. Gelaran IBF terdiri dari serangkaian acara berupa diskusi interaktif, seminar dan bedah buku, talkshow, lomba anak muslim, serta festival seni dan budaya Islam.

Festival seni yang akan diselenggarakan panitia IBF berupa acara puncak (final) nasyid. Babak penyisihan telah dilakukan sebelumnya di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Babak penyisihan telah diselenggarakan di sejumlah kampus. Di antaranya adalah kampus Universitas Indonesia ( UI ) Depok mewikili wilayah Jakarta Selatan, Depok dan Bogor, kampus Univeritas Islam 45 (UNISMA) Bekasi mewakili wilayah Jakarta Timur, Bekasi dan sekitarnya, di kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jakarta mewakili wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara.

Selain itu, IBF keenam juga memberikan penghargaan bagi para insan perbukuan Islam berupa IBF Award ke-3. Katagori penghargaan adalah tokoh perbukuan dan buku terbaik fiksi anak, fiksi dewasa dan non fiksi. Dan untuk meningkatkan budaya menulis, panitia menyelenggarakan sayembara menulis, dengan tema Indahnya Syariah dalam Kehidupan. pur
pur

Sejumlah penumpang pesawat Garuda Indonesia GA 200 selamat

YOGYAKARTA, KOMPAS - Pesawat Boing 737 seri 400 Garuda Indonesia
dengan nomor penerbangan GA 200 dari Jakarta menuju Yogyakarta,
terbakar di Bandara Adisucioto, Yogyakarta, Rabu (7/3) pukul 06.50.
Pesawat itu terbakar sesaat setelah mendarat di landasan di bandara
tersebut.

Wartawan Kompas, Hariadi Saptono yang berada di Bandara Adisucipto dan
hendak berangkat ke Jakarta menyaksikan kejadian tersebut sejak roda
pesawat menyentuh landasan. Ia menyaksikan pesawat terhentak ketika
roda menyentuh landasan dari arah barat.

Setelah itu, ketika pesawat mencapai 1/3 landasan tiba-tiba tampak api
keluar dari bagian roda pesawat. Bahkan setelah pesawat mencapai
sekitar 2/3 landasan, api membesar. Badan pesawat kemudian meluncur
keluar landasan hingga sekitar 300 meter dari ujung landasan.

Dari kejadian tersebut, kedua mesin pesawat tampak lepas dan
tertinggal sekitar 25 meter dari badan pesawat. Dari badan pesawat
tersebut, tampak yang tersisa hanya bagian ekor pesawat.

Para penumpang dan pengantar maupun penunggu di bandara, tampak panik,
banyak yang menbangis menyaksikan kecelakaan tersebut. Belum diperoleh
laporan adanya korban dalam musibah tersebut.

Pesawat Terbelah

Kondisi pesawat terlihat sangat mengenaskan. Badan pesawat terbelah
memanjang dari bagian kabin pilot hingga ke ekor pesawat. Sementara
salah satu sayap pecah dan terbelah, dengan posisi turbo pesawat
terlepas.

Posisi pesawat pun sudah menyimpang dari landas pacu bandara bandara
Adi Sucipto, di areal persawahan sebelah timur landas pacu. Sejumlah
wartawan saat ini dihalau keluar dari garis polisi, setelah sebelumnya
sempat bisa mendekat ke badan pesawat. (wer)

Saturday, March 03, 2007

UNDANGAN TABLIGH AKBAR BERSAMA UST. JEFRI AL- BUKHORI

Assalammu'alaikum Pembaca setia "LD"
Kami mengundang bapak/ ibu semua untuk hadir dalam acara tabligh akbar bersama Ust. Jefri Al- Bukhori, ini dia undangannya :


Semoga kita dapat menghadiri acara tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan dapat menambah ilmu pengetahuan kita tentang kecerdasan akal, emosi, dan hati kita. Terima kasih atas kerjasama semua pihak untuk terselenggaranya acara ini. Wassalam dan selamat menikmati hidangan Allah swt. Amiin.

Friday, March 02, 2007

Tentang MoU Microsoft (versi KNRT) dengan negeri ini

Posted in Linux and Openmovement by Romi Satria Wahono on the January 19th, 2007
Visited 49886 times. Print This Post/Page E-Mail This Post/Page

mou.jpgMelanjutkan kisah sebelumnya, pertemuan hari ini, Jumat, 19 Januari 2007 di Kementrian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) lebih rame daripada pertemuan sebelumnya di Depkominfo. Teman-teman dari komunitas opensource yang datang juga relatif lebih banyak dari sebelumnya. Yang pasti ada nama-nama: Ahmad Suwandi, I Made Wiryana, Rahmat M. Samik Ibrahim (2 hari turun gunung terus), Rusmanto, Harry Sufehmi, Ahmad Sofyan, Heru Nugroho (moderator acara), Adang Suhendra, Prihantoosa, Irwin Day, Anjar Ari Nugoho, Dheche, Aulia Adnan, Bona Simanjuntak (telat loe Bon, dasar!) dan saya sendiri Romi Satria Wahono (bukan Wirawan ya om DonnyBU, tolong ganti yg di detikinet! grrhhh) ;) . Dari KNRT, pak Kusmayanto Kadiman (KK) full team, ada pak Richard Mengko, pak Engkos Koswara, pak Kemal, pak Idwan, dsb. Tolong tambahi lagi ya kalau ada yang kelewat, pasti banyak :)

Model acaranya sedikit berbeda dengan sewaktu ketemu pak Sofyan Djalil. Pak KK minta kita mengenalkan diri dan apa yang sedang diperjuangkan (mewakili komunitas apa). Saya pikir format ini lebih menarik, karena kita semua diberi kesempatan bicara. Setelah itu baru pak KK memberikan beberapa patah kata berhubungan dengan tema pembahasan. Karena saya telat, maaf mampir dulu ngambil dokumen di LIPI, sambil nunggu 3in1, beberapa hal yang sempat tercatat adalah:

  • Made Wiryana cerita tentang aktifitas opensource dan Linux di Indonesia dan kerjasama dengan 3 generasi pemerintah, Bona cerita tentang Asia Source di Sukabumi, saya cerita tentang opencontent dan IlmuKomputer.Com (termasuk sedikit tentang mimpi ke depan seperti MIT opencourseware), Ahmad Sofyan cerita tentang RimbaLinux, Harry Sufehmi cerita tentang pengalaman migrasi sewaktu di UK (birmingham), pak Rusmanto cerita tentang Yayasan Penggiat Linux Indonesia dan juga masalah tentang infolinux dan masalah pemasang iklan yang menurun karena satu dan lain hal (maaf boleh ditulis disini pak Rus?). Pak Adang cerita ke-Gunadarma-an dan Wandi cerita tentang ke-airputih-annya. Irwin Day juga muncul hari ini dengan gaya ceplas ceplos ala milis :)
  • Pak KK mengatakan bahwa dia tidak berniat untuk beradu argumentasi lebih jauh dengan pak Sofyan Djalil. IGOS adalah kesepakatan bersama banyak mentri, termasuk didalamnya Depkominfo di tahun 2004. Pak KK hanya ingin komitmen itu dijalankan bersama, sekali lagi IGOS bukan cetusannya, mungkin dia hanya perbaiki tata bahasanya menjadi “Indonesia, Go Opensource” (pakai koma). Dia pingin tunjukkan dan buktikan dengan progres, sudah seberapa jauh beliau bisa me-migrasi instansi-instansi pemerintah ke opensource. Dia mulai dari beberapa rekan yang kebetulan memimpin institusi Jimly Assidiqie(Mahkamah Konstitusi), Faisal Basri (KPPU), dsb. Pak KK juga sempat cerita bagaimana beliau mengkritik seorang Mentri di Thailand karena ucapannya di media massa yang keliru tentang opensource. Sukses migrasi opensource di KNRT karena pak KK sendiri maju, langsung menggunakan opensource. Ketika yang diatas sudah mau melaksanakan, pasti yang di bawah akan ikut.
  • Pak KK mendukung konsep Be Legal. Dan dia juga tidak mempermasalahkan MoU secara isi karena justru itu wujud demokrasi. Kalau semua dipaksa memakai satu solusi itu gaya sosialis, dan itu tidak baik untuk republik ini. Mungkin yang perlu diperhatikan mengenai masalah kewenangan, seorang mentri berwenang penuh terhadap kementrian/departemen yang dipimpin. Ketika seorang mentri ingin membuat kebijakan untuk seluruh Indonesia, dia harus mendapatkan delegasi formal dari pemimpin diatasnya atau mentri yang secara default mendapat mandat yaitu Mentri Luar Negeri. Juga tentang bahasa yang digunakan wajib menggunakan bahasa Indonesia, untuk beberapa hal khusus bisa saja bahasa Inggris, namun wajibnya adalah bahasa Indonesia.
  • Aulia Adnan mengatakan bahwa dia telah membuat analisa mengenai MoU Microsoft dan Pemerintah Indonesia, kesimpulan sementara dari segi hukum (sesuai core competencenya) lebih banyak mengarah ke MoU yang ilegal!

Dari dua hari ini bertemu dengan pak Sofyan Djalil dan pak KK, saya sendiri melihat bahwa pemicu berpikir keduanya cukup positif. Keduanya ingin memecahkan masalah bangsa ini, ingin mengangkat Indonesia dari keterpurukan, hanya mungkin strategi dan caranya sedikit berbeda. Pak Sofyan ingin cepat menurunkan piracy rate kita, supaya Indonesia segera terangkat dan tidak lagi masuk watchlist yang cukup berefek negatif ke industri dan perdagangan Internasional Indoesia. Sedangkan pak KK mencoba solusi yang lebih memiliki kebebasan dan kemandirian. Pak KK juga buktikan di KNRT yang dia pimpin bahwa migrasi ke opensource adalah sangat mungkin dilakukan. Yang pasti keduanya memiliki satu konsep sama yaitu: Be Legal!

Untuk foto-fotonya, sekali lagi nunggu setoran Om Wandi ;)

ttd-small.jpg

Thursday, March 01, 2007

Beberapa Ciri Rumah Tangga Islami

Pemateri: Ustz. Vivi (id: hifizahn)

*disampaikan di Kajian Muslimah Online, Senin, 22 Jan 2007

Rumah Tangga Islami merupakan dambaan bagi setiap insan yang menginginkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Sayangnya, banyak orang yang ingin mendapatkan hasil tanpa mau membayar harganya. Membangun rumah tangga islami memerlukan kerja keras dari seluruh anggota keluarga, yang dikomandani oleh suami dan isteri sebagai pemimpin di dalam rumah tangga.

Yang dimaksud dalam rumah tangga Islami adalah :

Rumah tangga yang di dalamnya ditegakkan adab-adab Islam, baik menyangkut individu maupun keseluruhan anggota rumah tangga. Rumah tangga Islami adalah rumah tangga yang didirikan atas landasan ibadah. Mereka bertemu dan berkumpul karena Allah, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, serta saling menyuruh kepada kebaikan dan mencegah keburukan karena cinta mereka kepada Allah.

Konsep ideal ini sepintas sulit untuk diwujudkan, tetapi insya Allah seiring dengan berjalannya proses belajar bagi suami, isteri dan seluruh anggota keluarga, rumah tangga seperti ini akan bisa terwujud.

Berikut ini beberapa ciri rumah tangga Islami:

1. RT didirikan dengan berlandaskan ibadah.

Ini dimulai dari sebelum pernikahan berlangsung, bahkan sejak kedua belah pihak memilih pasangan. Proses yang berlangsung mulai dari memilih pasangan, meminang sampai dengan pernikahan sebaiknya tidak dikotori oleh maksiat kepada Allah. Hal ini sangan berpengaruh dalam membangun rumah tangga yang diliputi dalam suasana ibadah. Dengan berpijak pada ibadah, insya Allah permasalahan apapun akan mudah diselesaikan, karena keduanya tunduk pada aturan Allah.

2. Nilai-nilai islam dapat terinternalisasi secara menyeluruh kepada setiap anggota keluarga.

Peran ayah dan ibu sangat penting untuk menurunkan nilai-ilai islam ini kepaa anak-anak. Oleh karena itu, selain ayah dan ibu harus terus menerus belajar menyerap nilai-nilai islam ini ke dalam sikap dan tingkah lakunya, menjadi kewajiban mereka juga untuk mengajarkan hal ini kepada seluruh anggota keluarga yang lainnya. Termasuk khodimat/asisten rumah tangga. Ayah yang menjadi direktur yang menerapkan kebijakan-kabijakan islami dalam rumah tangga, ibu sebagai manajer yang mencari cara agar kebijakan tersebut bisa diterapkan di rumahtangganya.

3. Hadirnya Qudwah/teladan yang nyata

Hal ini perlu dilakukan oleh pemimpin dalam rumah tangga. Terutama penting bagi anak-anak. Mereka perlu contoh yang nyata dalam menerapkan nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari. Inilah kewajiban orang tua yang akan dimintakan pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

4. Terbiasa saling tolong menolong dalam menegakkan adab-adab Islam.

Setiap anggota keluarga memiliki kewajiban untuk membiasakan diri saling tolong menolong dalam hal ini. Misalnya memberi nasihat dengan cara yang baik kepada anggota keluarga yang melakukan kesalahan. Mengingatkan untuk sholat atau berdoa sebelum memulai suatu pekerjaan. Juga adab mengucapkan terima kasih / jazaakallah khoiran atas pertolongan setiap anggota baik kepada yang masih kecil maupun yag sudah besar.

5. Rumah terkondisi bagi terlaksananya peraturan Islam.

Dalam hal disain rumah, perlu diperhatikan aturan-aturan khusus yang dapat menjamin terlaksananya adab-adab pergaulan dalam Islam. Misalnya kamar ayah-ibu yang terpisah dengan anak-anak, kamar anak laki-laki yang terpisah dengan kamar anak perempuan.Hal ini untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam perilaku sang anak. Juga untuk mengajarkan adab-adab pergaulan dengan setiap anggota keluarga.

6. Tercukupinya kebutuhan materi secara wajar

Ini menjadi tanggung jawab sang ayah untuk mencukupi kebutuhan materi untuk membangun keluarga Islami. Bukan hanya sandang, pangan dan papan, tetapi juga sarana pendidikan islami, seperti perpustakaan keluarga, juga bisa tercukupi. Kalau mau yang ideal, termasuk di dalamnya terpenuhinya kebutuhan pendidikan sekolah yang bagus dan bermutu bagi anak-anak.

7. Rumah tangga dihindarkan dari hal-hal yang tidak sesuai dengan semangat islam

Misalnya benda-benda klenik yang dapat merusak aqidah setiap anggota keluarga. Tontonan atau bacaan hiburan yang dapat merusak aqidah dan akhlak anak-anak. Hal ini perlu menjadi perhatian orang tua yang ingin mewujudkan rumah tangga islami.

8. Anggota keluarga terlibat aktif dalam pembinaan masyarakat.

Lingkungan memiliki pengaruh yang besar bagi seluruh anggota keluarga. Bila ayah atau ibu tidak berperan aktif membina masyarakat, dan membiarkan masyarakat melakukan perbutan yang tidak sesuai dengan Islam, kemungkinan besar angota keluarga terlarut dalam kondisi masyarakat tersebut.

9. Rumah Tangga dijaga dari pengaruh yang buruk

Bila hidup ditengah masyarakat yang sangat rusak, dan dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap aqidah dan perilaku anak, sementara upaya perbaikan sudah tidak dapat dilakukan, maka “pindah” menjadi suatu hal yang perlu dipertimbangkan oleh keluarga ini.

10. Masing-masing anggota keluarga harus diposisikan sesuai syariat.

Isteri menghormati suami sebagai pemimpin dan mengambil keputusan. Suami menyayangi dan menghargai siteri dengan cara mengajaknya bermusyawarah atas segala keputusan. Sang adik diajarkan untuk menghormati kakak, sang kakak diajarkan untuk menyayangi adik. Semuanya harus sesuai dengan apa yang diajarkan dalam Islam.Bila ada khodimat, anak-anak diajarkan untuk mengormati khodimat dan menghargai jasanya dalam membantu mengurus rumah tangga.


Wednesday, February 28, 2007

Info Buku Baru Perpustakaan SDIT Darul Abidin Bulan Februari 2007

JUDUL BUKU

PENGARANG

PENERBIT

The Onourmous Crocodile

Roald Dahl

Gramedia pustaka utama

Dahsyatnya Tobat

M. Rojaya

DARi Mizan

True Love

Galang Tirta

DARi Mizan

Kitchen table Melody

Agnes T. Harjaningrum

Femmeline

Year One Science Part B

Anjeni Devi

SAP Publications

Guru Powerfull Guru Masa Depan

Sukadi

Kolbu

Orang Miskin Dilarang Sekolah

Eko Prasetyo

Resist Book

Sandal Jepit Beda Warna

Iwok Abqary

DARi Mizan

Ini Nih Yang Cewek Mesti Tau

Tim Annida & Syaamil

Syamil

Boy Tales of Childhood

Roald Dahl

Gramedia pustaka utama

Buku Pintar Mind Map untuk anak

tony Buzan

Gramedia pustaka utama

Language teaching analysis

William Francis Mackey

Indiana University Press

Approaches and Methods in language teaching

Jack C. Richards and Theodore S. Rodgers

Cambridge University Press

Teach English

Adrian Doff

Cambridge University Press

The Art of Speaking Made simple

William R. Gondin, Ph.D. and Edward W. Mammen, Ph.D.

Ternyata bisa! MESIN

David Glover B. Sc., Ph.D

Quality press

Amazing Experiments

Pustaka Lebah

I am the child/ akulah anak itu

Cecilia K. Freeman, M.ED.

Grasindo

Brain Gym/ senam otak

Paul E. Dennison, Ph.D

Grasindo

“BANYAK BACA BANYAK TAHU, MALAS BACA SOK TAHU”


Buku- buku tersebut ditujukan kepada bapak ibu guru maupun siswa - siswi yang membutuhkan buku sebagai sumber media informasi dan pengetahuannya. Untuk menambah keilmuan dan keterampilan siswa- siswi SDIT Darul Abidin. Perpustakaan memiliki program pembelian buku yang berkala.

Kepada seluruh Bapak dan Ibu guru dan siswa - siswi SDIT Darul Abidin, untuk menikmati buku tersebut silakan pinjam kepada petugas di Perpustakaan SDIT Darul Abidin. Dan kepada seluruh Bapak dan Ibu guru dan siswa - siswi SDIT Darul Abidin yang belum mengembalikan bukunya harap segera dikembalikan, karena buku-buku tersebut sangat dibutuhkan untuk kelanjutan program perpustakaan selanjutnya ditahun- tahun mendatang. Apabila dalam minggu ini belum juga dikembalikan maka akan dikenakan sanksi dengan denda senilai buku yang dipinjam.

Untuk ketertiban pelayanan, maka Perpustakaan SDIT Darul Abidin memiliki peraturan baru yakni untuk siswa- siswi paling lama peminjaman untuk buku baru tersebut diatas maksimal 2 hari waktu peminjaman. dan untuk bapak ibu guru maksimal seminggu waktu peminjaman. dan untuk denda tetap Rp. 200,- dan berlaku kelipatannya setiap keterlambatan.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya semoga kita dapat memanfaatkan potensi buku - buku tersebut dan dapat mengambil pelajaran darinya. Wassalam dan selamat membaca.


Keep Fight Spirit and Dive into reading
Mansur

Tuesday, February 27, 2007

Persiapan Ujian

Artikel ini ditujukan untuk siswa- siswi kelas 6 yang akan melaksanakan Ujian Akhir Nasional (UAN). SDIT Darul Abidin. Semoga sukses dan hasilnya memuaskan... selamat belajar.

Artikel ini diambil dari : sini

Sample Image

UJIAN??? Aduuhhh… bisa nggak sih, sekolah nggak pakai ujian??? Sering banget kita ngomong gitu tiap kali dengar kata “ujian”. Padahal, ujian itu penting banget untuk ngetes apakah yang kita pelajari sebelumnya sudah sukses nangkring di kepala atau belum, dan apakah kita sudah siap menerima pelajaran yang lebih sulit lagi. Eiitss…. pelajaran di sini bukan cuma pelajaran di sekolahan lho… tapi juga termasuk pelajaran di kursus, misalnya main alat musik, atau bahasa.
Kayaknya sudah “hukum alam” banget deh, tiap kali kita mau ujian, badan rasanya gemetar abis, keringat dingin, nggak bisa tidur tiga hari tiga malam, belajar sampai jungkir balik… saking stresnya kita ngebayangin soal-soal yang bakal keluar. Tapi tenang saja. Hal-hal itu nggak sepenuhnya buruk, kok! Rasa tegang di bawah alam sadar kita justru bisa munculin motivasi tinggi untuk berusaha keras mempersiapkan diri menghadapi ujian. Lain lagi kalau kita santai dan cuek, persiapan juga bakalan cuman separuh hati… alhasil hasilnya juga segitu-segitu aja.

Ngomong-ngomong, ujian tuh bisa datang dalam berbagai bentuk, lho! Mulai dari pertanyaan guru di kelas, ulangan harian, sampai ke ujian akhir kenaikan kelas atau ujian kelulusan. Nah, ujian akhir lah yang sering banget jadi momok buat kita semua. Coz, ujian akhir adalah ujian yang bakal nentuin masa depan kita. Makanya, supaya sukses dan nggak terlalu stres menghadapinya, ada beberapa tips yang bisa kamu praktekkan supaya hasil ujianmu sukses berat.

Hobi Menyicil
Kita semua paling doyan sama yang namanya SKS, alias “Sistem Kebut Semalam”. Dan hebatnya, kita berharap semua pelajaran setahun penuh itu bakalan langsung nyantol di otak dan bisa mendapatkan hasilnya baik. Duuh… nggak mungkin! Jadi, sebaiknya sih, kamu hilangkan kebiasaan buruk itu dan mulai menyicil belajar dari jauh-jauh hari. Sehingga ketika hari ujian sudah dekat, kamu jadinya nggak kalang kabut lagi. Karena kamu tinggal mengulang semua pelajaran yang telah dipelajari selama ini.

Memang sih, kebiasaan untuk belajar setiap hari itu susah banget untuk dilaksanakan. Selain rasa malas, kita juga suka ogah mengorbankan waktu untuk main sama teman hanya gara-gara harus belajar. Belum lagi kalau sampai di rumah, ada acara TV yang sangat menggoda untuk ditonton.

Tapi percaya deh, sebenarnya belajar setiap hari itu nggak segitu sulit dan makan waktu banyak, kok! Karena sebenarnya kita hanya perlu meluangkan waktu sekitar 1-2 jam saja untuk membaca ulang pelajaran hari itu, pelajaran untuk esok hari dan bikin PR. Jangan lupa untuk selalu membuat catatan yang rapih dan teratur tentang semua hal yang kamu pelajari saat itu dan tinggalkan kebiasaan mencontek PR temanmu. Dengan begitu, ilmu itu akan bisa terserap oleh otak dan kamu pun jadi lebih menguasai materi pelajaran.

Tapi males banget nggak sih, kudu belajar tiap hari??

Nah, ini ada cara paten untuk menghilangkan rasa malas untuk belajar rutin tiap hari, yaitu dengan memberikan “reward” untuk dirimu sendiri. Contohnya, bikin kaul buat dirimu: tiap gue belajar dua jam sehari, gue bisa hang-out ke mal dua jam sehari juga. Atau, tiap gue berhasil belajar tiap hari selama lima hari berturut-turut, akhir pekan gue bakal nonton DVD seharian dan hang-out bareng teman-teman. Pokoknya buatlah kaul yang bisa bikin hati kamu jadi senang. Sehingga kamu pun nggak merasa terbebani dan jadi cupu karena kebanyakan belajar. Semua hal di dalam hidup itu harus seimbang supaya kesuksesan bisa tercipta.
Persiapan Ujian
Kira-kira dua bulan lagi ujian sudah mau mulai, nih! Pasti deh, ortu jadi agak-agak cerewet nyuruh belajar. Seperti biasa, kita akan menjawabnya dengan kata-kata, “Santai mom…” Apalagi kalau kamu sudah rutin belajar tiap hari. Sehingga nggak gitu ketar-ketir lagi. Istilahnya, tabungannya sudah banyak gitu lho!!!

Tapi kamu nggak boleh jadi menggampangkan ujian karena merasa sudah belajar tiap hari. Ingat, ya, ujian itu sangat penting demi masa depan kamu. Jadi kamu juga harus mempersiapkannya secara serius. Berikut ini ada beberapa cara supaya kamu bisa makin siap menghadapi ujian.

• Pasang mata dan telinga
Kamu harus rajin mendengarkan kisi-kisi soal ujian yang biasanya suka diberikan oleh guru dan menanyakan bahan-bahan bacaan lain yang bisa membuatmu lebih mudah mengerti bahan pelajaran. Kamu juga bisa mencari info dari kakak kelas tentang soal-soal yang sudah pernah keluar. Selain itu kamu harus memeriksa kelengkapan catatan pelajaran dengan teman lainnya, supaya nggak ketinggalan informasi nantinya.

• Bikin daftar inventaris
Tenang, bukan buku pelajaran atau alat tulis yang musti kamu inventaris, itu sih kerjaannya Tata Usaha Sekolah. Yang musti kamu lakukan adalah membuat daftar inventaris tentang bahan ujian, dalam tiga tabel. Tabel pertama berisi bahan ujian yang sudah dikuasai, tabel kedua berisi bahan ujian yang hanya dikuasai setengahnya, dan tabel ketiga berisi bahan ujian yang belum dikuasai sama sekali. Dengan membuat daftar seperti ini akan membantumu untuk melakukan prioritas dalam belajar.

• Belajar kelompok
Paling asyik kalau kamu bisa punya kelompok belajar, karena kalau ada teman senasib sepenanggungan, biasanya bisa saling kasih support dan bisa saling berbagi beban. Kalian juga bisa saling bertukar info tentang bocoran soal ujian dari kakak kelas sekaligus mengerjakannya bersama-sama.

• Tentukan Jadwal Belajar
Jangan membuat jadwal yang kelewat mepet, ya! Karena kamu pasti butuh waktu untuk ngumpulin bahan pelajaran yang masih belum lengkap, termasuk berbagai fotokopian, diktat dan catatan pelajaran lainnya. Yang pasti, jangan membuat jadwal yang kamu sendiri merasa tidak mungkin menyanggupinya. Buatlah sesederhana mungkin, karena yang penting kamu mematuhi semua rencana tersebut.
Saat ujian tiba
Ujian sudah bakal mulai Senin depan!!! Waktu belajar tinggal beberapa hari lagi, mulai deh badan jadi keringat dingin. Tenang saja… Kamu kan, sudah melakukan semua persiapan dari jauh hari, jadi nggak perlu panik lagi. Dan kalau masih stres juga, ini ada jurus ampuh untuk melenyapkannya.

• Tes diri sendiri
Beli buku-buku latihan soal atau bank soal di toko buku. Lalu kerjakan semua tes yang ada, mulai dari yang gampang sampai yang susah. Kamu juga bisa mengerjakannya bersama kelompok belajarmu. Dan kalau kamu merasa soalnya masih kurang lengkap, tanyakan saja pada gurumu, karena biasanya mereka punya bank soal yang lebih banyak. Selain itu, mereka juga bisa membantumu menerangkan soal-soal yang tidak kamu mengerti.

• Bikin ringkasan
Buatlah ringkasan pelajaran dari seluruh mata pelajaran yang telah kamu pelajari selama ini. Dengan begitu kamu bisa lebih gampang belajar dan bisa melakukannya di mana saja.

• Jalani saja hidupmu
Jangan sampai waktumu hanya tersita oleh masalah ujian saja. Kamu harus tetap bisa menjalankan hidupmu seperti biasanya. Jaga makananmu dan jangan lupa untuk berolahraga. Dan yang paling penting, kamu tidak boleh bergadang. Karena tidur yang cukup dan nyenyak bisa membantu kamu segar dan otakmu pun jadi lebih encer. Dijamin deh, ujian kamu bakalan sukses berat!

Good Luck Guys!!!

Monday, February 26, 2007

Dunia Besar Orang Kecil




Tiap jelang Idhul Qurban, kami selalu tergentarkan oleh wasiat Nabi Muhammad: ''Tiap helai rambut ternak yang dikurbankan merupakan kebaikan.'' Kami memaknai hadits ini bahwa ibadah kurban adalah bagian dari rahmatan lil 'alamin yang ditebarkan oleh orang-orang yang bernawaitu ''Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermaslahat bagi sesamanya''.

Gugatan internal pun mencuat: Setelah 12 tahun berulang, seberapa besar kemaslahatan program THK (Tebar Hewan Kurban), terutama bagi peningkatan kesejahteraan kaum dhuafa? ''Semestinya umat Islam menekuni secara serius pertanian (termasuk peternakan tentunya), untuk memartabatkan ekonomi umat, '' demikian pesan Prof Afzalur Rahman.

Maka, ketika -alhamdulillah- kawan-kawan mulai menduplikasi THK, kami sibuk memikirkan optimalisasi kemaslahatan THK bagi segenap mata rantai yang terlibat dalam hajatan ini. Kalau dulu kurban dianggap sekadar ritual tahunan yang penyelenggaraannya bisa dipersiapkan secara ad hoc dan cepat, maka kini THK menjadi bagian dari pemikiran sehari-hari.

Senyum para pekurban, relawan, mitra, maupun mustahik, di ujung sesi penyelenggaraan THK, sudah terlampau ''biasa'' buat kami. Maaf, bukan berarti pendar kebahagiaan itu tidak berarti buat kami. Keceriaan semua mata rantai THK adalah tonikum penambah darah. Namun kami ingin senyum itu mengembang bukan cuma setahun sekali. Terutama senyum para peternak kita.

Dunia petani-peternak Indonesia adalah dunia ''besar''. Mereka warga terbesar di Indonesia yang penduduknya terbesar keempat di dunia. Potensi dan peluang besar pun membentang di hadapan mereka. Tapi, sebagian besar petani-peternak itu justru orang kecil, dengan pemilikan lahan rata-rata hanya 0,3 hektar dan ternak 2-3 ekor saja. Bandingkan dengan petani gurem di negara industri Jerman, yang menggembala puluhan ternak, menguasai sekian hektar padang gembalaan, dan mengoleksi beberapa mobil di rumahnya. Mereka betul-betul petani-peternak kelas kecil yang menekuni profesi minoritas, namun dengan kesejahteraan begitu besar.

Kata Ustadz, kufur nikmat namanya bila petani-peternak kita nasibnya tak beranjak jua. Ibarat kata, ayam mati di lumbung padi. Pasti ada sesuatu yang salah dengan kita. Entah itu keseriusan, kecakapan, maupun pemihakan.

Bila di tahun ke-13 ini THK terselenggara dengan business as usual alias ''gitu-gitu doang'', kita semua pantas merasa berdosa. Multiplier effect THK dari tahun ke tahun musti meningkat. Maka dari itu para pekurban mungkin perlu menambah jumlah kurbannya; Para mitra perlu memperpanjang rantai kemaslahatannya; Para supplier perlu lebih berbagi benefit-nya; Kawan-kawan di Kampoeng Ternak perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas gembalaannya. Dan seterusnya.

'Ala kulli hal, semua itu adalah PR buat kami, manajemen THK. Tentu dengan dukungan Anda semua pekurban, relawan, mitra, maupun doa-doa kaum mustadh'afin.

Disadur dari Dompet Dhuafa Republika

Friday, February 23, 2007

PERKEMAHAN PANDU KELAS 3 SDIT DARUL ABIDIN

Beji - Depok 23- 24 Februari 2007, Jum'at dan Sabtu ini siswa- siswi kelas 3 SDIT Darul Abidin melaksanakan kegiatan Perkemahan PANDU DARUL ABIDIN, di lingkungan sekolah SDIT Darul Abidin, dan akan mengadakan kegiatan- kegiatan yang menantang dan menarik yakni: perkemahan, games, baris berbaris, survival, dan lain- lain.

Amillia bayi ajaib sebesar tapak tangan yg beranak di Miami US

mr ambil dari : sini


Bayi pramatang termuda di dunia yang hidup, Amillia Taylor dibawa pulang ke rumah keluarganya semalam, selepas empat bulan berada di unit jagaan rapi neonatal Hospital Kanak-Kanak Baptist di sini. Menurut jurucakap hospital tersebut, bayi itu dilahirkan ketika usia di kandungan hampir 22 minggu. “Dia sememangnya bayi ajaib kerana sewaktu dilahirkan para doktor tidak optimis dia boleh hidup. “Sukar membayangkan dia boleh bertahan tetapi dia kini seperti bayi normal lain,” kata ibunya, Sonja Taylor.
Menurut Universiti Iowa yang menyimpan rekod bayi-bayi terkecil dunia, setakat ini, tiada bayi yang lahir kurang daripada 23 minggu dilaporkan hidup. “Walaupun dia kini hanya seberat 1.8 kilogram tetapi bagi saya dia kelihatan montel berbanding sewaktu dilahirkan,” kata Taylor.
Ketika dilahirkan pada 24 Oktober lalu melalui pembedahan, Amillia hanya seberat 280 gram dengan tinggi 240 milimeter (mm), lebih panjang sedikit daripada sebatang pen. Dia juga melecet di kepala ketika itu, tetapi cepat sembuh. Amillia bernafas tanpa bantuan ketika dilahirkan dan mencuba beberapa kali untuk menangis. “Ini sememangnya satu keajaiban, syukur kepada tuhan,” kata pakar neonatal di hospital tersebut, Dr. William Smalling.
Menurutnya, mereka tidak mempunyai sebarang panduan sewaktu proses memantau perkembangan Amillia kerana bayi-bayi sepertinya tidak hidup lama sebelum ini.
“Kami tidak tahu apa tekanan darah normal bagi bayi sebesar itu, ia memang sukar,” katanya.
Para doktor berkata, bayi perempuan itu kini sihat dan boleh dipelihara oleh ibu bapanya di rumah. Persatuan Pediatrik Amerika menyatakan bayi yang lahir kurang daripada 23 minggu dan berat kurang daripada 400 gram sukar untuk terus hidup.

Thursday, February 22, 2007

OPINI: UJIAN NASIONAL DAN KELULUSAN SISWA? (Orang Miskin dilarang Pintar)

OPINI: UJIAN NASIONAL DAN KELULUSAN SISWA?
(Orang Miskin dilarang Pintar)

Menceramati dan memperhatikan Pendidikan di Indonesia, timbulnya suatu permasalahan yang menjadi permasalahan nasional, terutama menyangkut standar kelulusan siswa baik yang masuk SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi dan lain-lain, kelulusan Siswa tidak ditentukan oleh guru yang memantau dan mendidik serta membimbing dan membina anak didik selama 3 tahun dalam proses belajar dan mengajar, tetapi cukup ditentukan oleh Standar Ujian Nasional yang lebih dikenal dengan UN
dengan 3 materi pelajaran, sesuatu hal yang tidak logis, untuk menilai seseorang mampu dan tidak mampu hanya dari satu aspek, sedangkan intelektual yang bermoral merupakan proses yang diamati dan dinilai oleh orang yang membimbing, orang yang membina di sini peran guru dikebirikan.
Sesuai UU No.20 Tahun 2003, tentang sistem Pendidikan Nasional Bab XVI pasal 57 ayat (2) evaluasi dilakukan kepada peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan informal untuk semua jenjang, satuan dan jenis pendidikan, sedangkan pasal 58 ayat (1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh Pendidik untuk memantau proses kemampuan dah perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan dan pasal 1 ayat (17) standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistim pendidikan di seluruh wilayah NKRI.
Di sinilah permasalahan Pendidikan di Indonesia, yang memunculkan beberapa pertanyaan terhadap kelulusan siswa antara lain (1) Kelulusan hanya ditentukan oleh 3 materi Ujian Nasional, sedangkan, materi lain dan keaktifan serta intelektual lainnya tidak dinilai, akan memunculkan materi lain dianggap tidak perlu, sedangkan materi lain tersebut merupakan faktor penting dalam menumbuh kembangkan intelektualitas yang bermoral dalam mencapai tujuan pendidikan nasioanal sebagai mana amanat pembukaan UUD 1945; (2) sesuai pasal 57 ayat 1 dan pasal 1 ayat (17) sudahkah dilakukan pemantuan terhadap kelayakan proses pendidikan untuk mengacu standar Nasional pendidikan, hasil akhir bermuara kepada peserta didik terutama menyangkut sandar kebutuhan minimal secara komprehensif dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal lembaga pendidikan tersebut antara 1. Sarana dan parasana Pendidikan, 2. Pendidik, 3. Penerimaan arus informasi dan buku 4. lingkungan pendidikan, 5.Peran serata masyarakat 6. dll.
Sesuai pasal 58 ayat (1) UU No.20 Tahun 2003 yang mengavaluasi dan memantau proses intelektual anak didik adalah pendidik, jelas kontribusi dan peran guru dalam penentuan kelulusan anak didik sangat penting dan besar, karena sang pahlawan tanpa tanda jasa yang melihat, mendidik, membina mental dan intelektual anak didik selama berada di lembaga pendidikan terkesan di kebirikan. Pasal 35 ayat (1) dalam penjelasan “kompetensi kelulusan adalah merupakan kualifikasi kemampauan kelulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan”, di sini jelas bahwa kelulusan tidak bisa ditentukan oleh 3 materi ujian nasional, karena sikap, kemampuan dan ketrampilan yang hanya diketahui oleh Pendidik/guru tidak dinilai oleh Ujian Nasional, kembali lagi peran pendidik dikebirikan. Pasal 37 materi wajib yang harus diakomodir dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah memuat Pendidikan Agama, PKN, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya Penjas, Ketarmpilan dan jasa, muatan local, kata “ wajib” merupakan suatu bentuk yang wajib diajarkan kepada anak didik, konsekwenasinya materi tersebut menjadi indicator sebuah kelulusan anak didik, kenyataan hanya 3 materi yang menjadi indikator kelulusan nasional.
Bahwa kondisi bangunan sekolah dan pendidikan nasional di Indonesia belum bisa distandarisasikan, karena bangunan yang sudah tidak layak, kinerja guru perlu ditingkatkan, konsekwensi motivasi guru sebagai pendidik perlu ditingkatkan, baik gaji/tunjangan, pendidikan, sarana dll, geografis dan budaya, arus informasi dll.
Sehingga standarisasi harusnya melalui perlakuan dan penilaian yang sama dalam semua aspek, kenyataan aspek-aspek belum standar, sehingga standar nasional belum bisa dilaksanakan, namun pihak Diknas melalui proses harus melengkapi semua persyaratan yang diamanatkan oleh UU, baik sarana maupun prasarana serta ketentuan operasional serta proses sosialisasi. Kenyataan dan fakta tersebut, bahwa Ujian Nasional bertentangan dengan UU No. 20 Tahun 2003, yang membawa dampak pada pembodohan bangsa, dan bertentangan dengan amanat pembukaan UUD 1945.
Berdasarkan UUNo.14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen yang menyatakan bahwa salah satu hak guru dan dosen memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukkan kelulusan, jelas dalam UU ini, yang memberikan penilaian objectif terhadap kelulusan anak didik adalah guru. sedangkan UN peran-peran guru tidak ada, ini menyatakan bahwa UN bertentangan dengan UU No. 14 tahun 2005, di mana Pemerintah dalam hal ini Kementerian DIKNAS penginterpensi lembaga pendidikan atau mengambil hak pedagogis sang pahlawan tanpa tanda jasa. Profesi guru, dalam penyelengaraan UN tidak dihargai sebagai suatu tugas mulia untuk mencerdaskan bangsa.
Kalau kita lihat fakta yang faktual, justru kota-kota dengan standar minimal telah terpenuhi baik sarana dan prasarana, pendidik, arus informasi yang banyak menderita akibat ujian nasional, pertanyaan Sadarkah Bapak Menteri Pendidikan nasional dan jajarannya, dengan kondisi ini? Dampak lain, siswa yang berasal dari ekonomi kurang mampu dan lulus dengan standar nasional, namun belum bisa melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi, karena NEM yang belum memenuhi standar penerimaan di Sekolah yang lebih tinggi, tidak bisa melanjutkan, tetapi siswa yang berasal dari ekonomi mampu bisa melanjutkan ke sekolah lain terutama swasta dengan biaya tinggi, di samping itu, bagaimana dengan siswa yang belum bisa ditampung pada seleksi PSB dan SPMB tahun 2006/2007, sekolah swasta dengan biaya tinggi, tentunya menjadi permasalahan, bukan karena tidak mampu secara akademis, tetapi sistim yang dibuat membuat mereka tidak mampu, bahkan banyak siswa yang telah dinyatakan lulus jalur PMDK, dan beasiswa ke Luar Negeri tetapi tidak lulus UN, kenyataan ini indikasi memperkuat “bahwa orang miskin dilarang pintar”.
(By Syamsul Bahri, SE alamat email : bahritnks@telkom.net)

Wednesday, February 21, 2007

Blogger : Comment to Email

Satu lagi yang sangat berguna dengan blogger baru. Yakni adanya kemampuan untuk membalas komentar yang masuk langsung ke alamat email pengirim. Dengan begitu tak perlu khawatir bila jawaban kita akan tertulis percuma karena tak tersampaikan.

Ini jelas sangat perlu bagi blognya yang terkadang masih menerima komentar atas postingan lamanya. Tentu sangat dinantikan bila ada pertanyaan yang tertinggal disana. Jadi dengan cara ini maka kita akan tetap terjaga dengan komentar yang ada. Pengirim komentarpun akan sangat terbantu bila pertanyaannya bisa terjawab langsung lewat email.

Namun yang ditekankan disini adalah perubahan setelan dari pemilik blog yang memberikan komentar. Bila ini telah dilakukan, maka bila kita meninggalkan pesan melalui fitur komentar yang ada (bawaan dari Blogger) maka kita bisa saja mendapati jawaban langsung ke inbox. Itupun masih sangat bergantung kepada faktor penerima komentarnya. Secara dia bisa menentukan apalah membalasnya melalui email atau langsung bergabung dengan komentar sebelumnya.

Jadi tak salahnya kita coba untuk menjamin pesan kita mendapat perhatian kan?

Begini, setelah masuk ke dasbor, klik Edit Profile. Lalu isikan dibagian ini :

Simpan.Itu saja.

Maka bila suatu ketika kita mengirim komentar, sang penerima akan mendapati tampilan berikut:
Dimunculkanlah alamat email yang telah kita setel di profil di sebalah nama kita(pada gambar tampak pada baris pertama paling atas.). Jadi bila dipilih reply, maka akan terkirim ke alamat email.

Nah, sekarang dia bisa memilih kan? Ingat, bila kita menentukan untuk membalas melalui email langsung, maka pesan yang sama tak otomatis muncul di bagian komentar. Jadi bila ingin pasti, kita bisa menyalinnya saja.

Disadur dari http://edittag.blogspot.com/2007/02/blogger-comment-to-email.html
oleh si. Mansur

Tuesday, February 20, 2007

Kelas 5 segera ke BOSSCHA???


Sabtu 17 Februari 2007, pagi itu hari begitu indah diselingi suara hewan- hewan nakal yang berlarian. Pak. Mas'ud, Pak. Heru, dan Bu. Kasmilah ditemani oleh perwakilan orang tua murid kelas 6 melaksanakan survey untuk outing kelas 5, yang akan melaksanakan kegiatan outingnya ke planetarium Bosscha di Lembang Bandung.

Berbeda dengan outing kelas - kelas lainnya, rasanya outing kelas 5 inilah yang paling beda dan paling katro menurut cover boy majalah sobek, Reynaldi.

Beda sama level kelas lainnya, kalau kelas 5 ini pergi ke planetrium Boscha di Bandung, kelas 1 akan pergi ke planetarium Jakarta. Astronomi itulah pelajaran yang berharga bagi manusia ketika pergi ke planetarium, dari bumi kita yang "kecil" ini dipelajari ampe tata surya, diperbesar lagi galaksi, diperbesar lagi, diperbesar lagi, waduh, unlimited deh.

Trus, bagaimana dengan kelas 5 yang sekarang?
Atas kerja sama orang tua murid kelas 5 dan kawan-kawan bapak ibu guru, akhirnya kelas 5 bisa mempelajari astronomi dan langsung bisa observasi ke planetarium yang ada di Lembang apalagi kalo buka BOSSCHA, karena waktu mereka menginap dua hari di Lembang Bandung, maka waktu tersebut mudah- mudahan dapat dipergunakan dengan baik, dan dapat berguna bagi mereka juga bagi sekolah dengan perolehan ilmu yang lebih baik di BOSSCHA.

Di Bosscha, insya Allah siswa-siswi kelas 5 dapat di bina oleh pemandu yang baik dan berpengetahuan, sehingga ilmu yang didapat dapat maksimal diraih. dan biasa yach... foto - fotonya.. (Hehehe, buat Friendster...). Lalu yang paling penting yaitu, Di Booscha itu ada teropong yang beratnya itu mencapai 17 ton, Apalagi kalo bukan Teropong Zeiss ( Baca:Jais, red). Dengan teropong ini kita bisa ngeliat planet-planet lain bahkan galaksi yang jaraknya jutaan tahun cahaya, kaya galaksi Magellan, Andromeda, dll.

Bulan dapat terlihat dengan sangat jelas, ada bopeng-bopengnya pula.
Yah... Walaupun di internet banyak gambar-gambar planet yang lebih bagus tapi nanti di BOSSCHA rasanya beda yach...Melihat langsung gitu loh... Beda aja gitu...

Moga-moga saja tahun depan bisa ada lagi...
Yang pasti mikir 2 kali untuk naik bus...

-best regards
Mansur_publish


Monday, February 19, 2007

Ssssttt....

Posted by a on Jun 4, '06 4:04 AM for everyone
Category:Books
Genre: Biographies & Memoirs
Author:Tetsuko Kuroyanagi


Akhir Mei lalu, gara-gara iseng nungguin film X-men 3 yang masih setengah jam lagi diputer di twenty-one, aku mampir ke toko buku Gunung Agung di Bintaro Plaza. Aku kira ini buku ditujukan buat anak-anak. Yeee…ternyata salah besar jek! Begitu baca previewnya hmmm…. Buku ini keren sekali! J



Dan yang kukira ini fiksi biasa, salah lagi deh, rupanya ini kisah nyata toh! Ditulis oleh ‘gadis cilik di jendela’ itu sendiri, Tetsuko ‘Totto’ Kuroyanagi. Buku ini selesai dan diterbitkan di Tokyo hampir 23 tahun yang lalu dan menjadi sejarah di dunia penerbitan Jepang, karena terjual 4,5 juta buku dalam setahun. Luar biasa.



Begitu aku mulai membaca buku ini, efeknya membuatku tidak sabar untuk segera membuka lembaran berikutnya. Bener-bener bikin lupa akan sekitar deh!



Ringan dan mengalir begitu saja. Betapa polosnya seorang gadis cilik yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Aku bisa membayangkan betapa ‘sulit’nya bagi seorang anak kecil bila ia berkembang pada lingkungan yang tidak tepat. Beruntunglah ia memiliki orang tua (terutama ibunya), sekolah dan lingkungan yang amat memahami dan membantunya untuk berkembang menjadi diri sendiri.



Aku kagum pada tokoh kepala sekolah yang begitu disayanginya. Ini perkenalan pertamanya dengan kepala sekolah, ketika si kecil Totto akan masuk ke kelas satu di sekolahnya yang baru.



“Setelah itu Totto-chan benar-benar kehabisan cerita. Dia berpikir keras. Tapi tak bisa menemukan bahan cerita lain. Hai ini membuatnya merasa agak sedih. Untungnya, tepat ketika itu kepala sekolah berdiri, lalu meletakkan tangannya yang besar dan hangat di kepala Totto-chan sambil berkata :”Nah, sekarang kau murid sekolah ini.”



Pada saat itu Totto chan merasa dia telah bertemu dengan orang yang benar-benar disukainya. Belum pernah ada orang yang mau mendengarkan sampai berjam-jam seperti kepala sekolah, Lebih dari itu, kepala sekolah sama sekali tidak menguap atau tampak bosan.”




Aku juga menaruh hormat kepada tokoh-tokoh lain di sekitar Totto yang membantunya untuk belajar tentang betapa besarnya arti persahabatan. Teman sekelasnya yang menderita polio, anjing gembala jermannya, guru tari euritmiknya, dirigen orkestra tempat ayahnya bekerja hingga tukang kebun di sekolahnya.



Uh! Aku iri sekali pada Totto-chan. Sayang sekolahku dulu tidak seperti itu. Can you imagine? Setiap pagi kamu bisa memulai pelajaran apa saja yang kamu sukai. Duduk pada bangku yang berbeda setiap harinya. Pelajaran jalan-jalan setelah makan siang, atau berenang bersama di tengah hari yang terik. Makan siang bersama (pesan dari Kepala sekolah, membawa bekal sesuatu dari gunung dan sesuatu dari laut, maksudnya harus ada ikan berikut sayurnya) Melompat-lompat dan berlari-lari dengan kaki telanjang dengan diiringi piano. Belajar memasak, kemping bersama di aula, tes keberanian di kuil dekat sekolah….. dan yang pasti… kelasmu berupa gerbong kereta api.



Wuuui…. Imajinasimu bisa terbang kemana-mana!!!



Hehehe…tunggu apalagi? Buruan cari bukunya!



(Ibu guru menganggap Totto-chan nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama perjalanan berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto-chan dikeluarkan dari sekolah.


Mama pun mendaftarkan Totto-chan ke Tomoe Gakuen. Totto-chan girang sekali, di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Mengasyikkan sekali, kan?


Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka mereka. Karena sekolah itu begitu unik, Totto-chan pun merasa kerasan.


Walaupun belum menyadarinya, Totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain di sana. Ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.)


(kalo yang barusan ...saya kutip dari resensi bukunya J)