Lensa Darbi

Tuesday, February 02, 2010

Melepaskan Diri dari Kehinaan dan Kemiskinan

printSend to friend

Oleh KH Didin Hafidhuddin

Sebagaimana telah sama-sama kita yakini bahwa Islam adalah agama yang sangat menekankan pentingnya tanggung jawab sosial kemasyarakatan, di samping penguatan hubungan dengan Allah SWT. Sebab, pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri, akan tetapi harus saling mengenal, berinteraksi, berhubungan, dan saling menolong antara yang satu dan lainnya.

Karena itu, refleksi dan manifestasi keimanan seseorang terletak pada dua aspek utama, yaitu ketundukan dan kepatuhan pada aturan Allah SWT serta keharmonisan hubungan sosial dengan sesama manusia. Kedua kekuatan hubungan yang bersifat vertikal dan horizontal inilah yang akan melepaskan manusia dari kehinaan dan kemiskinan.

Allah SWT berfirman, ''Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah...'' (QS Ali Imran [3]:112).

Terdapat banyak lagi tuntunan agama yang mengaitkan antara keimanan dan perilaku sosial seseorang. Mulai dari masalah yang dianggap sederhana, tapi punya dampak yang besar, seperti penghormatan kepada tamu, kepedulian terhadap tetangga, menumbuhkembangkan silaturahim antara keluarga dan sahabat, sampai kepada masalah yang dianggap kompleks dan berat, yang memerlukan pemikiran serius dan terencana serta sarana dan prasarana yang cukup, seperti pengentasan kemiskinan dan pemberantasan kebodohan.

Rasulullah SAW bersabda, ''Amal perbuatan yang paling utama setelah beriman kepada Allah SWT, adalah saling berkasih sayang dengan sesama manusia.'' (HR Thabrani). ''Sedekah yang paling utama adalah engkau memberikan makan pada orang yang sedang kelaparan.'' (HR Baihaqy dari Anas).

Di tengah-tengah berbagai persoalan berat yang dihadapi masyarakat dan bangsa kita saat ini, penguatan keimanan kepada Allah SWT dan penguatan hubungan sosial kemasyarakatan melalui aksi-aksi nyata dan konkret yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, merupakan suatu keharusan dalam rangka melepaskan diri dari kungkungan kehinaan dan kemiskinan, baik yang bersifat natural, struktural, maupun kultural.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga, kita menjadi bangsa yang semakin memiliki kekuatan keimanan yang termanifestasikan dalam kesalehan pribadi (individual) ataupun kesalehan sosial. Wallahu A'lam bi ash-Shawab

Red: Taqi sumber : Republika

No comments: