Lensa Darbi

Monday, August 09, 2010

Pawai Tarhib Ramadhan SDIT Darul Abidin

Depok, 09 Agustus 2010.

Senin pagi ini, siswa-siswi SDIT Darul Abidin mengenakan seragam aneka rupa dengan balutan kain sarung dan jilbab panjangnya, dengan pakaian batik dan selendang kain, dengan kopyah haji maupun kerudung indah, dengan pernak-pernik pawai ramadhan.

Semangat dan keceriaan mereka menyambut Ramadhan 1431 Hijriyah kali ini, menggugah kita yang dewasa untuk terus lebih baik lagi dalam memaknai ibadah Ramadhan. Bapak/ibu guru dengan peralatan marawis, drumbband, dan kicir-kicir mengkoordinir siswa-siswi dalam menjelajahi jalan yang tampak becek, sehabis diguyur hujan besar semalam. 

Namun, semangat mereka tak menyurutkan langkah kaki mereka untuk mengajak sesama menunaikan ibadah Ramadhan dua hari lagi. Uang ditebar sebagai sedekah mereka untuk menyemarakkan Ramadhan sesekali permen-permen dibagikan untuk memeriahkan perjalanan.

Sesekali menghela nafas, sesekali mengelap keringat, sesekali meneriakkan takbir dan puasa Ramadhan. Air minum yang tergantung dileher seakan menjadi doping penguat perjalanan. Seakan teringat Rasulullah yang bersabda “Barangsiapa yang bergembira datangnya bulan Ramadhan, diharamkan Allah jasadnya menyentuh api neraka”. (An-Nasa’i)."

Ya Allah jadikan kami-kami ini hamba-hamba-Mu yang berbahagia dengan datangnya bulan suci Ramadhan, dan jadikan kami dapat lulus menghadapi Ramadhan dengan meraih ampunan dan surga-Mu. Amiin.mr

Kepada Bapak/Ibu guru, siswa-siswi, orang tua, staff dan karyawan, pengunjung lensadarbi dan pimpinan SDIT Darul Abidin kami ucapkan :
Selamat menunaikan Ibadah Ramadhan. 
Mohon maaf lahir dan batin. 
Semoga amal ibadah Ramadhan kita diterima oleh Allah SWT. Amiin
a

Thursday, August 05, 2010

Ramadhan Ceria

Ramadhan Di Babak Keempat Akhir Zaman

oleh Ustadz Ihsan Tandjung
Ramadhan Mubarok. Menjelang tibanya bulan Ramadhan, setiap orang beriman merasa berbahagia. Setiap pencinta al-khair (kebaikan) bersuka cita. Ada suasana penuh ketaatan dan kesucian yang sungguh dinantikan. Bukan rahasia lagi, bahwa sebagian besar ummat Islam mengalami perubahan penampilan bila sudah memasuki bulan penuh rahmat dan berkah Ilahi. Yang jarang muncul di masjid, tiba-tiba kita jumpai datang sholat ke masjid. Yang jarang membuka mushaf Al-Qur’an, sekonyong-konyong rajin tilawah. Muslimah yang tidak pernah menutup auratnya, mendadak tampil ber-jilbab. Subhaanallah.

Bahkan mereka yang biasa berbuat maksiat juga ”terpaksa” mengurangi perilaku tercelanya. Bukan karena ia sadar, tapi karena ada semacam keharusan untuk merahasiakan kemungkarannya. Ada kesungkanan untuk secara vulgar meneruskan dosanya. Sebut saja ada sejenis ”solidaritas” yang perlu ia tunjukkan di muka umum karena berada di dalam bulan suci. Ada semacam ketidak-leluasaan untuk meneruskan kemaksiatannya dibandingkan bila berada di bulan-bulan selain Ramadhan. Sungguh, bagi para penggemar kemaksiatan bulan Ramadhan merupakan bulan penuh siksaan batin dan penderitaan lahir. Laa haula wa laa quwwata illa billah. Benarlah apa yang diucapkan Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dalam haditsnya berikut ini.
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ
Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: “Bila tiba malam pertama bulan Ramadhan para syaithan dibelenggu, maksudnya jin. Dan pintu-2 Neraka ditutup dan tak satupun yang dibuka dan pintu-2 surga dibuka dan tak satupun yang ditutup dan ada penyeru yang menyerukan: ”Wahai para pencari kebaikan, sambutlah (songsonglah) dan wahai para pencari kejahatan, tolaklah (hindarilah).” (HR Tirmidzi)
Namun demikian, kita perlu menyadari bahwa keadaan dunia dewasa ini tidaklah sama dengan keadaannya di masa lalu. Sebut saja sepuluh, limapuluh apalagi seratus atau dua ratus tahun yang lalu. Hanya dalam beberapa tahun belakangan ini, secara cepat dunia telah mengalami penuaan mendadak. Dunia sudah tua renta. Ibarat seorang manula (manusia usia lanjut), dunia sudah berjalan membungkuk dengan menggunakan tongkat, rambutnya sudah banyak yang memutih beruban. Memang, semenjak limabelas abad yang lalu sewaktu diutusnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ke muka bumi, dunia segera memasuki era Akhir Zaman. Mengapa? Karena Nabi Akhir Zaman telah diutus oleh Allah. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam merupakan penutup rangkaian para Nabi utusan Allah yang diperuntukkan bagi penutup para ummat. Beliau merupakan Nabi Akhir Zaman untuk kita, Ummat Akhir Zaman.
Dalam sebuah hadits panjang riwayat Imam Ahmad, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan ringkasan perjalanan sejarah Ummat Islam yang hidup di Akhir Zaman. Secara garis besar, beliau mengatakan bahwa bakal ada lima babak yang dilalui dalam sejarah ummat Islam di Akhir Zaman. Dari kelima babak tersebut kita telah menyaksikan tiga babak berlalu. Dan dewasa ini kita sedang menjalani babak keempat. Tinggal satu babak terakhir yang perlu disongsong kedatangannya.
تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّا فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: “Akan berlangsung babak (1) An-Nubuwwah (kenabian) di tengah-tengah kalian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya (berakhir) bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian berlangsung babak (2) kekhalifahan menurut sistim kenabian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung babak (3) kerajaan yang bengis selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung babak (4) pemerintahan yang menindas (diktator) selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian akan berelangsung kembali babak (5) kekhalifahan menurut sistim kenabian. Kemudian beliau diam”.(HR Ahmad 17680)
Babak pertama dan kedua merupakan babak yang sangat ideal. Pada babak pertama ummat Islam langsung dipimpin dan dibimbing oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Sedangkan babak kedua ditandai dengan munculnya empat orang Al-Khulafa Ar-Rasyidin (para khalifah yang terbimbing) yang terdiri dari sahabat-sahabat terbaik, yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar ibnul-Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhum ’ajma’iin. Keempat sahabat ini termasuk sepuluh sahabat yang dijanjikan surga oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Sesudah itu, pada babak ketiga ummat Islam mengalami kepemimpinan para raja-raja yang kebanyakan di antara mereka berlaku zalim. Namun demikian –walau jarang- ada juga yang adil seperti cicit Umar ibnul-Khattab radhiyallahu ’anhu, yakni Umar bin Abdul Aziz rahimahullah. Babak ketiga ditandai dengan silih bergantinya aneka kerajaan Islam. Namun secara garis besar ada tiga di antaranya yang sangat signifikan, yakni Dinasti Kerajaan Bani Ummayyah, Bani Abbasiyyah dan Kesultanan Turki Ustmani.
Setelah runtuhnya kekhalifahan terakhir yakni Kesultanan Turki Utsmani, maka duniapun memasuki babak keempat. Inilah babak dimana kita hidup dewasa ini. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan bahwa di babak keempat ini ummat bakal dipimpin oleh para Mulkan Jabriyyan (para penguasa yang menindas/memaksakan kehendak alias para diktator). Dan benar saja, semenjak ditinggalkannya babak ketiga, dunia segera menyaksikan bagaimana kepemimpinan yang semula berlangsung selama ribuan tahun di bawah kepemimpinan ummat Islam atas dunia, tiba-tiba Allah gilirkan dan serahkan kepada kaum kafir yang kemudian memaksakan kehendak mereka dan mengabaikan Kehendak Allah dan RasulNya. Belum pernah dalam sejarah Islam di Akhir Zaman kita merasakan keterasingan dari ajaran Islam sebagaimana yang kita alami dewasa ini. Kepemimpinan dunia dewasa ini diarahkan dari Barat yang notabene merupakan Judeo-Christian Civilization (Peradaban Yahudi-Nasrani). Segenap negeri kaum muslimin mengekor ke Barat. Keadaan ini telah di-Nubuwwah-kan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sejak dulu:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ
لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak pun kalian pasti akan mengikuti mereka." Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab: "Siapa lagi kalau bukan mereka?" (MUSLIM - 4822)
Babak keempat ini merupakan babak paling kelam dalam sejarah Islam. Ibarat sebuah filem, maka babak keempat merupakan potongan filem dimana jagoannya mengalami kekalahan sementara penjahatnya berada di atas angin. Di babak ini kaum muslimin dituntut untuk bersabar dan melipatgandakan kesabarannya menyaksikan kesewenang-wenangan kaum kuffar. Puncak dari kegelapan babak keempat ialah keluarnya puncak fitnah, yakni Dajjal. Dajjal merupakan tanda besar pertama yang menandakan semakin dekatnya Kiamat. Tidak mengherankan bila Ahmad Thomson, seorang penulis muslim berkebangsaan Inggirs, menyatakan bahwa dunia modern dewasa ini sedang mengokohkan dirinya menjadi sebuah Sistem Dajjal yang kian hari kian hegemonik dan mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan pemimpinnya yakni si mata tunggal Dajjal. Dan tidak mengherankan pula bila pada babak ini terjadi akselerasi kemunculan tanda-tanda kecil Kiamat yang umumnya berupa fenomena pelanggaran hukum Allah dan RasulNya. Sebab ini merupakan babak yang mendahului munculnya babak kelima dimana pada saat itu justru dunia akan menyaksikan kembali kedamaian dan keberkahan ketika diberlakukannya kembali hukum Allah dengan tegaknya babak (5) kekhalifahan menurut manhaj (sistim) kenabian.
يَخْرُجُ في آخِرِ أُمَّتي اَلمهَدِيُّ يَسْقِيهِ الله ُالْغَيثَ وَتُخْرِجُ الأَرضُ نَبَاتَهَا وَيُعْطِي المَالَ صِحَاحًا وَتَكْثُرُ المَاشِيَةُ وَتَعْظُمُ الأُمَّةُ يَعِيشُ سَبْعًا أَوْ ثَمَانِيًا يَعْنِي حُجَجًا
“Pada masa akhir ummatku akan muncul Al-Mahdi. Pada waktu itu Allah menurunkan banyak hujan, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan banyak harta (penghasilan), banyak ternak, ummat menjadi mulia dan dia (Al-Mahdi) hidup selama tujuh atau delapan tahun.” (HR Al-Hakim 4:557-558)
Bila kita ikuti berbagai perkembangan situasi niscaya begitu banyak contoh nyata di sekitar kita yang membenarkan bahwa kita sekarang berada dalam babak paling kelam dalam sejarah Islam. Kaum muslimin banyak yang meniru pola hidup kaum Yahudi-Nasrani. Tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh dunia dewasa ini berkiblat kepada kepemimpinan dunia yang berperadaban Yahudi-Nasrani. Kebanyakan pemimpin negeri muslim mengekor kepada mereka. Bahkan sistem hukum dan kemasyarakatanpun menjiplak sistem mereka. Apalagi di bidang budaya dan hiburan praktis kaum muslimin menikmati produk mereka sepenuhnya. Padahal Allah memperingatkan akibat yang bakal timbul jika tingkah mengikuti mereka dilestarikan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah : 51)
Setidaknya ada dua akibat yang Allah ancam akan menimpa kaum muslimin jika menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi role-model (kiblat kepemimpinan). Pertama, Allah katakan ”Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.” Artinya, Allah tidak pandang lagi kita sebagai ummat Islam, melainkan menjadi bagian dari mereka (Yahudi dan Nasrani). Dan kedua, Allah memandang kita sebagai orang-orang yang zalim yang tidak layak memperoleh petunjuk-Nya.
Jika kedua akibat tersebut telah menjadi kenyataan, maka tidak mengherankan bilamana jumlah besar penduduk muslim di berbagai penjuru dunia tidak membawa serta pengaruh signifikan ajaran Islam yang dianutnya. Di samping itu kita menjadi faham mengapa dengan mudahnya kaum muslimin rela menanggalkan ideologi Islam dan menerima ideologi asing yang ditawarkan kaum Yahudi-Nasrani. Sebab mereka lebih tertarik mengikuti petunjuk kaum Yahudi-Nasrani daripada petunjuk Allah dalam menata kehidupan pribadi maupun kolektif.
Saudaraku, marilah kita bertekad menjadikan bulan Ramadhan tahun ini sebagai turning point (titik balik) agar kaum muslimin menelusuri kembali jatidirinya yang sejati. Marilah kita melaksanakan shaum (berpuasa) dalam arti sebenarnya. Kita menahan diri dari godaan para Mulkan Jabriyyan (para penguasa yang menindas/memaksakan kehendak alias para diktator). Jangan hendaknya giliran kepemimpinan kaum Yahudi-Nasrani di babak keempat perjalanan sejarah ummat Islam di Akhir Zaman membuat kita menjadi inferior (rendah diri). Sehingga kita menggunakan kaedah kaum kafir If you cannot beat them, then you join them (jika kamu tidak sanggup mengalahkan mereka, maka bergabunglah bersama mereka). Sekal-kali tidak, saudaraku...!! Marilah kita bersabar dalam beriman dan berislam di era paling kelam dalam sejarah Islam ini. Memang tidak mudah, tapi percayalah, hanya dengan berpegang kepada jatidiri Iman dan Islam yang diperintahkan Allah-lah kita bakal sanggup menyambut datangnya babak kelima, yakni tegaknya babak (5) kekhalifahan menurut manhaj (sistim) kenabian.
وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الأعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran : 139)
Saudaraku, marilah kita mengembangkan mentalitas pemenang walaupun dalam realitanya kemenangan itu belum kita raih. Daripada mengembangkan mentalitas pecundang demi terpenuhinya mimpi seolah-olah sudah meraih kemenangan... Hasbun-Allahu wa ni’mal Wakiil. Ni’mal Maula wa ni’man Nashiir.
Wallahu a’lam bish-showwaab.

sumber dari: Eramuslim.com
 

Medali Tae Kwon Do SDIT Darul Abidin

Friday, July 30, 2010

Dian Pinru Pramuka SDIT Darul Abidin


SDIT Darul Abidin- Depok

Salam Pramuka!!!
Siswa - siswi penggalang SDIT Darul Abidin hari ini, Jumat hingga sabtu esok melaksanakan kegiatan Gladian Pimpinan Regu Pramuka SIT SDIT Darul Abidin. Acara yang diikuti oleh ketua dan wakil pimpinan regu ini diikuti oleh siswa- siswi pilihan SDIT Darul Abidin.

Acara yang dimaksudkan untuk memberikan keterampilan dan kedisiplinan khusus untuk para pimpinan regu ini juga diikuti oleh para pembina pramuka dari guru-guru SDIT Darul Abidin, terutama oleh Pak. Arif dan Pak. Mas'ud yang telah mengikuti kegiatan KMD (Keterampilan Mahir Dasar) untuk para pembina pramuka di Lemdiknas Cibubur. 

Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, dalam hal ini SDIT Darul Abidin melaksanakan Dian Pinru ini untuk membentuk karakter yang baik terhadap anak- anak sebagai teladan kepada anggota mereka masing-masing.

Salam Pramuka!!!

Suasana belajar di kelas

SDIT Darul Abidin - Depok
Hari ini, Jum'at pagi, siswa siswa-siswi SDIT Darul Abidin melaksanakan pembelajaran dikelas mereka masing- masing. Dengan semangat dan keseriusan mereka mendengarkan dan melihat guru mereka menulis dan mempraktekkan yang telah bapak/ibu guru mereka berikan.

Tepat pukul 11.00 WIB, penulis datang hendak melihat dan mengamati siswa-siswi SDIT Darul Abidin. Namun, tak kuasa rasanya untuk sekedar melihat tanpa mengabadikannya dalam bidikan kamera.
Berikut beberapa jepretan ketika mereka sedang belajar dikelas :

Wednesday, July 28, 2010

Guru tak Berkualitas, Minat Belajar MIPA Rendah

uns.ac.id

Ilustrasi Terjawab sudah mengapa bangsa ini cenderung lemah di bidang ilmu dasar. Pada penyelengaraan Kongres MIPAnet 2010 di Bogor, Jawa Barat, Senin (26/7/2010), terungkap, kualitas guru yang mengajarkan ilmu-ilmu dasar di sekolah-sekolah jenjang SMA saat ini masih terbilang rendah sehingga para lulusannya tidak tertarik masuk ke fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam.

Demikian diungkapkan Sekretaris Jenderal MIPAnet Dr Hasim. Dia mengungkapkan, berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan Nasional, hanya sekitar 50 persen guru bidang ilmu dasar yang menguasai bidangnya dengan baik.

Hasim, yang juga Dekan Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengatakan, minat masuk FMIPA masih tergolong rendah meskipun di IPB dan UI peminatnya masih cukup tinggi. Rendahnya minat masuk ke jurusan ilmu dasar tersebut disebabkan masih adanya kesan bahwa ilmu-ilmu dasar sulit dipelajari.

"Kesan sulit itu terbentuk karena guru yang mengajarkannya pun kurang menguasai ilmunya. Bahkan, banyak guru yang ketika diberi soal SNMPTN tidak bisa menjawab. Kadang-kadang guru juga minder karena pengetahuan muridnya tentang sains justru lebih tinggi karena ikut bimbingan tes," katanya.

Sementara itu, Sekjen Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Dodi Nandika, mengatakan, selama ini masih ada kesan MIPA atau ilmu-ilmu dasar kurang menarik, teoritis, kurang aplikatif dan sulit dipelajari. "Padahal sains dan ilmu dasar memiliki nilai strategis, yaitu untuk mengembangkan pengetahuan baru, menjadi jembatan ilmu terapan dan mengembangkan ilmu ekonomi," katanya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Konsorsium Internasional untuk Penelitian dalam Pendidikan Sains dan Matematika, Indonesia masuk peringkat 32 dari 36 negara yang disurvei untuk bidang matematika dan ilmu dasar.

"Dibandingkan negara-negara ASEAN, Indonesia masih tertinggal," kata Dodi.

Adapun MIPAnet merupakan jaringan kerjasama nasional lembaga pendidikan tinggi bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Kongres dihadiri oleh dekan Fakultas MIPA dari berbagai universitas di Indonesia. (kmp/ant/erw)  sumber : dari sini

Monday, July 19, 2010

Seminar Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja

Lensadarbi.blogspot.com
Depok, Sabtu-17 Juli 2010, siswa kelas enam SDIT Darul Abidin memulai kegiatannya dengan mengadakan seminar kesehatan reproduksi remaja yang dilaksanakan oleh guru kelas enam bersama orang tua murid kelas enam atas kerja sama mereka dengan Yayasan Kita dan Buah Hati.
Kegiatan yang seyogyanya dilaksanakan pada TA. 2009/2010 ini akhirnya tertunda karena berbenturan dengan agenda sekolah ketika program Green School SDIT Darul Abidin. Namun tidak mengurangi fungsi dan manfaat dari kegiatan ini untuk siswa-siswi kelas enam SDIT Darul Abidin.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga sesi, yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB ini berjalan sangat menarik dan menyenangkan, terbukti dari ucapan kesan dan pesan pada plakat oleh-oleh untuk kakak-kakak pembina dari Yayasan Kita dan Buah Hati. "Akhirnya rahasiaku bisa terbongkar dengan baik, lega rasanya curhat dengan kakak pembina yang baik-baik, semoga aku bisa menjadi lebih dewasa" tulis salah satu dari mereka.

Kegiatan yang menguras tenaga ini, juga diselingi dengan beberapa kali rehat untuk sarapan, makan siang, bermain, hingga sholat Dzuhur dan Ashar, diakhiri dengan santap bakso bersama guru, pembina dan karyawan SDIT Darul Abidin. Kemudian acara ditutup dengan jepretan foto bersama di halaman depan SDIT Darul Abidin

Alhamdulillah, acara dapat berjalan lancar dan sukses, semoga acara ini dapat memberikan manfaat dan ilmu pengetahuan yang banyak untuk anak didik kita agar mereka mampu merawat dan menjaga kesehatan mereka dengan sebaik-baiknya. Amin.

Terima kasih kami ucapkan untuk Koordinator kelas enam SDIT Darul Abidin, mama Ifa, mama Raka, mama Nada, mama Diar dan mama-mama yang lain, juga untuk Kepala SDIT Darul Abidin dan Pimpinan, kepada Bapak/ibu guru kelas enam SDIT Darul Abidin serta kakak-kakak pembina dan staf SDIT Darul Abidin. Terima kasih tuk semua bantuan dan kerja samanya. Semoga Allah membalas dengan kebaikan yang banyak di dunia dan akhirat. Amin.

Monday, July 12, 2010

Selamat Datang Siswa Baru ...

Depok, 11 Juni 2010
Senin ini, Siswa-siswi baru SDIT Darul Abidin dimulai dengan pelaksanaan MOS (Masa Orientasi Siswa), dipandu oleh pak. Mas'ud dan pak. Ghulam yang menjadi "MC" acara bertempat di halaman belakang sekolah. Siswa-siswi baru ini berkenalan dengan bapak/ibu guru mereka di SDIT Darul Abidin. "Dengan bernyanyi dan bersenang- senang kita belajar dan berlatih di SDIT Darul Abidin" begitu kata bu. Ana. Ibu wakil kepala sekolah yang mewakili pak Joko Gumilang memberikan kata sambutan.

Diawal mereka bersekolah dikelas satu ini, banyak siswa yang masih malu-malu, cemas, takut dan khawatir akan kehadiran mereka di tempat yang asing dan bertemu juga dengan orang-orang asing dihadapan mereka, namun diantara mereka ada juga yang dengan mudah beradaptasi dan asyik saja bermain dan bergembira bermain dengan benderanya.

Setelah perkenalan dengan bapk/ibu guru, mereka kembali kekelas untuk berkenalan dengan teman-teman satu kelas. Ada yang masih malu-malu, tampak senyum dan kekhawatiran hadir diraut wajah mereka. "jam berapa kita pulangnya pak?!" kata salah seorang dari mereka.
Setelah istirahat sejenak, acara MOS ini sebagai sarana siswa-siswi kelas satu baru SDIT Darul Abidin
untuk berkenalan dengan lingkngan sekolah mereka, dimulai dengan rute lantai bawah, mereka diperkenalkan
dan diberitahu tentang ruang- ruang di SDIT Darul Abidin, ada ruang kantor, ruang kelas, ruang Office Boy, dan ruang toilet. Di lantai atas, ada ruang kelas, ruang toilet, perpustakaan, dan ruang PSB. selanjutnya rute masjid, labkom, playground & lapangan, ruang muzdalifah, aula, serta ruang front office.
Hari rabu nanti juga akan dilakukan MOS untuk kelas 2 sampai kelas 6 yang penuh semangat dirasakan juga oleh guru maupun siswa-siswi baru SDIT Darul Abidin. Anak-anak biasanya senang karena naik kelas, dan berharap akan mendapatkan suasana baru, pengalaman baru, guru baru, mungkin juga hadirnya teman baru. tahun ajaran baru ini, saat yang tepat untuk kembali "melakukan yang lebih baik".

Kenaikan kelas merupakan hari yang mereka tunggu-tunggu. Mulai hari itu anak-anak SDIT Darul Abidin pindah ke kelas yang lebih tinggi dengan guru baru dan akan mendapat bahan pengajaran baru. Bagi anak, naik kelas merupakan suatu kebanggaan dan sukacita yang sangat menggembirakan.

Selamat Datang kembali ke SDIT Darul Abidin anak-anakku.... wassalam