Lensa Darbi

Tuesday, February 05, 2008

Kebangkitan Islam dengan Ilmu Bukan dengan Harta


Selasa, 05 Pebruari 2008
Banyak orang silau dengan harta. Seolah-olah bangkitnya umat ini dimulai dari harta. Padahal kebangkitan Islam dimulai dari ilmu
Oleh: Nuim Hidayat *

Suatu saat Sayyidina Ali didatangi beberapa orang dan menanyakan manakah yang lebih mulia ilmu atau harta. Ali ra menjawab: Lebih mulia ilmu. Ilmu menjagamu, harta kamu harus menjaganya. Ilmu bila kamu berikan bertambah, harta berkurang. Ilmu warisan para Nabi, harta warisan Firaun dan Qarun. Ilmu menjadikan kamu bersatu, harta bisa membuat kamu berpecah belah dan seterusnya. Dalam sejarah hidupnya Sayyidina Ali –juga Abu Bakar, Umar, Ibnu Abbas dan para sahabat yang lain—lebih menyibukkan diri mencari ilmu, berdakwah dan berjihad daripada mengumpulkan berkarung-karung uang/emas. Sayyidina Utsman dan Abdurrahman bin Auf yang terkenal dengan kekayaannya pun selalu ingin mendengar ilmu dari Rasulullah saw, meskipun ia seorang milyarder yang sukses dalam berbisnis.

Generasi yang berilmu atau tradisi masyarakat berilmu ini telah diproklamirkan Rasulullah saw semenjak ayat Al-Quran yang pertama turun. Ayat Iqra’, bacalah, telah mengubah sahabat-sahabat Rasulullah dari orang-orang jahiliyah yang suka mabuk-mabukan, main perempuan, berleha-leha, menipu, egois dengan harta menjadi orang-orang yang senang dengan ilmu pengetahuan dan berakhlak mulia. Mengubah generasi-generasi Arab jahiliyah yang tidak diperhitungkan dalam pergolakan dunia, menjadi pemimpin-pemimpin dunia yang disegani di seluruh kawasan dunia saat itu.

Tradisi baca dan tulis-menulis begitu hidup saat itu. Tiap ayat Al-Quran turun, Rasulullah saw. memerintahkan kepada sahabat dekatnya untuk menulis, Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib dll. Bahkan tradisi membaca dan menulis ini menjadi simbol kemuliaan seseorang.

Rasulullah saw menugaskan Abdullah bin Said bin al Ash untuk mengajarkan tulis menulis di Madinah. Juga memberi mandat Ubadah bin as Shamit mengajarkan tulis menulis ketika itu. Kata Ubadah, bahwa ia ia pernah diberi hadiah panah dari salah seorang muridnya, setelah mengajarkan tulis menulis kepada Ahli Shuffah. Saad bin Jubair berkata: “Dalam kuliah-kuliah Ibn Abbas, aku biasa mencatat di lembaran. Bila telah penuh, aku menuliskannya di kulit sepatuku, dan kemudian di tanganku. Ayahku sering berkata:” Hapalkanlah, tetapi terutama sekali tulislah. Bila telah sampai di rumah, tuliskanlah. Dan jika kau memerlukan atau kau tak ingat lagi, bukumu akan membantumu.” (lihat Prof. Mustafa Azami, 2000)

Semangat mereka dalam memburu ilmu pengetahuan makin tinggi, berkat pemahaman terhadap Al-Quran yang banyak ayat-ayatnya mendorong agar Muslim senantiasa menggunakan akalnya. Ibnu Taimiyah meriwayatkan bahwa banyak sahabat yang tinggal di asrama untuk mengikuti madrasah Rasulullah. Menurut Ibnu Taimiyyah, jumlah orang yang tinggal di dalam Suffah (asrama tempat belajar), mencapai 400 orang.

Menurut Prof. Azami, Rasulullah mempunyai sekitar 65 sekretaris yang bertugas menulis berbagai hal khusus. Khusus menulis Al-Quran: Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Utsman bin Affan dan Ubay bin Kaab. Khusus mencatat harta-harta sedekah: Zubair bin Awwam dan Jahm bin al Shalit. Masalah hutang dan perjanjian lain-lain: Abdullah bin al Arqam dan al Ala’ bin Uqbah. Bertugas mempelajari dan menerjemahkan bahasa asing (Suryani): Zaid bin Tsabit. Sekretaris cadangan dan selalu membawa stempel Nabi: Handhalah (lihat “Kuttabun Nabi”, Prof. Mustafa Azami).

Generasi selanjutnya, seperti Jabir ibn Abdullah ra menempuh perjalanan sebulan penuh dari kota Madinah ke kota ‘Arisy di Mesir hanya demi mencari satu Hadits. Ibnu al-Jauzi menulis lebih dari seribu judul. Imam Ahmad pernah menempuh perjalanan ribuan kilomater untuk mencari satu Hadits, bertani untuk mencari rezeki dan masih membawa-bawa tempat tinta pada usia 70 tahun. Imam al-Bukhari menulis kitab Shahih-nya selama 16 tahun dan selalu sholat dua rakaat setiap kali menulis satu Hadits, serta berdoa meminta petunjuk Allah. Sehingga karyanya menjadi contoh teladan, tujuan para ulama dan pemuncak cita-cita. Imam Nawawi (w. 676 H), penulis Kitab Riyadhush Shalihin, al-Majmu’, dan Syarah Shahih Muslim, disebutkan bahwa beliau setiap hari belajar 8 cabang ilmu dari subuh sampai larut malam.

Kejayaan dan Kejatuhan Bangsa

Dalam masalah tradisi ilmu ini, Prof. Wan Daud menyatakan bahwa kejayaan atau kejatuhan suatu bangsa tergantung pada kuat atau tidaknya budaya ilmu pada bangsa itu. “Pembinaan budaya ilmu yang terpadu dan jitu merupakan prasyarat awal dan terpenting bagi kesuksesan, kekuatan dan kebahagiaan seseorang dan suatu bangsa. Suatu individu atau suatu bangsa yang mempunyai kekuasaan atau kekayaan tidak bisa mempertahankan miliknya, atau mengembangkannya tanpa budaya ilmu yang baik. Malah dia akan bergantung kepada orang atau bangsa lain yang lebih berilmu. Kita telah melihat sendiri betapa beberapa negara minyak yang kaya-raya terpaksa bergantung hampir dalam semua aspek penting kehidupan negaranya kepada negara lain yang lebih maju dari segi keilmuan dan kepakaran. Sedangkan unsur lain, yaitu harta dan tahta, bersifat eksternal dan sementara. Keduanya bukanlah ciri yang sejalan dengan diri seseorang atau suatu bangsa tanpa ilmu yang menjadi dasarnya. Sebaliknya jika ilmu terbudaya dalam diri pribadi dan masyarakat dengan baik, maka bukan saja bisa mempertahankan dan meningkatkan lagi keberhasilan yang ada, malah bisa memberikan kemampuan untuk memulihkan diri dalam menghadapi segala kerumitan dan tantangan,”papar Guru Besar ISTAC ini.

Hanya orang-orang yang rabun pemikirannya yang menyatakan bahwa kejayaan atau kemunduran suatu individu atau bangsa karena harta atau kekayaan. Bangsa Brunei, Kuwait dan Arab Saudi yang kaya raya, kenyataannya tidak menjadi bangsa yang hebat, maju atau disegani dunia. Orang-orang Baratlah dengan pengetahuannya, yang ‘menyetir’, mengeksplorasi sumber-sumber daya alam yang kaya di Saudi, Kuwait dll. Bahkan juga bisa dibilang ekonomi dan politiknya. Ada pepatah Barat “Money Will Follow”.

Tentu, kejayaan ilmu sekuler, meski bisa menguasai teknologi dan peradaban manusia, ia tidak dapat memberikan kebahagiaan jiwa manusia. Karena landasan keilmuan mereka memang dibangun dari kegelisahan jiwa, keragu-raguan dan tidak pernah mengalami keyakinan. Sehingga kita lihat meski telah mengalami kemajuan teknologi, Barat tidak dapat mengobati penyakit jiwa manusia. Banyak orang Barat yang pintar tapi jahat atau pintar tapi curang, culas dan lain-lain. Seperti sistem ekonomi dan politik dunia yang bekerja saat ini pun yang dibangun dengan penjajahan (Iraq, Palestina, Afghan dll) dan pemiskinan negara-negara berkembang (World Bank, PBB, IMF dll).

Penguasaan individu atau masyarakat kepada ilmu-ilmu Keislaman dan ‘ilmu-ilmu umum’ yang berpadu dengan Islamlah yang akan mengantarkan kejayaan sebuah bangsa. Peradaban Islam yang berdiri ribuan tahun telah membuktikan semuanya. Dan kini kita meninggalkan jejak, sejarah dan budaya kita sendiri, meniru-niru jejak Barat yang mengagung-agungkan materi dan keduniaan.

Padahal Al-Quran mengingatkan bahwa persatuan/kemajuan bangsa yang sejati adalah dengan aqidah Islam, bukan dengan harta benda. Termasuk dalam organisasi dan partai, orang bisa dipersatukan dengan harta atau ideologi (aqidah Islam). Firman Allah SWT: “Walaupun kamu membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. 8:63)

* Penulis adalah mantan aktifis LDK IPB-Bogor

Bentuk Bulat Planet Bumi

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (QS Az-Zumar [39]: 5)

Dalam Alquran, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah takwir. Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.

Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Alquran, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.

Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Alquran berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir.

Dalam Alquran, Allah juga mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:

"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (QS Al-Anbiya [21]: 32)

Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20. Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.

Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.

Kebanyakan manusia yang memandang ke arah langit tidak pernah berpikir tentang fungsi atmosfir sebagai pelindung. Hampir tak pernah terlintas dalam benak mereka tentang apa jadinya bumi ini jika atmosfir tidak ada. Foto di atas adalah kawah raksasa yang terbentuk akibat hantaman sebuah meteor yang jatuh di Arizona, Amerika Serikat. Jika atmosfir tidak ada, jutaan meteorid akan jatuh ke Bumi, sehingga menjadikannya tempat yang tak dapat dihuni. Namun, fungsi pelindung dari atmosfir memungkinkan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya dengan aman. Ini sudah pasti perlindungan yang Allah berikan bagi manusia, dan sebuah keajaiban yang dinyatakan dalam Alquran.

Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah nol.

Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

Dr Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:

Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi.

Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.

Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu dalam Alquran tentang atmosfir bumi yang berfungsi sebagai lapisan pelindung. N dari serial harunyahya
( dari serial harunyahya )

lebih dekat

Demokrasi di Tangan 'Si Gila'


Oleh : Ahmad Syafii Maarif

Amerika yang menyebut dirinya sebagai benteng demokrasi bisa saja menghasilkan seorang gila kuasa sebagai presiden. Presiden Bush adalah contoh yang paling tepat di awal abad ke-21 ini. Karena negara ini menyandang gelar adikuasa pascaperang dingin, 'si gila' ini telah menggunakan kekuasaannya dengan cara yang sangat gila pula untuk menindas bangsa-bangsa lain.

Korban terbesar adalah negeri-negeri Muslim. Satu, Afghanistan, negeri miskin tak berdaya; kedua, Irak, negeri kaya, tetapi bernasib malang. Saddam Hussein, sang diktator, telah dihancurkan Bush dan sekutunya empat tahun yang lalu dengan tuduhan palsu. Rakyat Irak yang terbelah antara Syi'i, Suni, dan Kurdi, adalah di antara negeri yang paling menderita sejak tahun-tahun terakhir ini. Afghanistan jangan ditanya lagi. Sudah miskin, dirampok pula oleh kuasa asing. Mula-mula oleh Soviet Rusia, kemudian oleh kuasa Barat. Berdasarkan info yang masuk, harapan hidup rakyat Afghanistan rata-rata hanyalah sekitar 47 tahun, jauh di bawah Indonesia antara 69-72 tahun. Jika bandingannya Afghanistan, Indonesia jelas lebih beruntung. Tetapi, apakah perbandingan itu relevan?

Tentu tidak. Indonesia adalah sebuah negeri ribuan pulau dengan kekayaan alam yang sebenarnya masih cukup untuk kesejahteraan rakyatnya, jika dipimpin oleh orang yang punya kepekaan nurani. Afghanistan negeri padang pasir dengan alam yang ganas dan keras. Jika ada persamaan antara kedua bangsa itu terletak pada agama. Baik Afghanistan maupun Indonesia, mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Jika demokrasi di Afghanistan dipaksakan dari luar, di Indonesia demokrasi sudah menjadi pilihan sejak awal abad ke-20. Jadi, secara teori akarnya kokoh, tetapi mengapa tidak berdampak langsung dengan kemakmuran rakyat? Inilah persoalan yang tidak pernah tuntas sejak negeri ini merdeka lebih 62 tahun yang lalu.

Apakah elite Indonesia gila semua? Jelas tidak. Tetapi jika sebagian gila kuasa dan gila harta, sudah menjadi rahasia umum. Inilah di antara sumber kekacauan yang merusak negeri ini sampai batas yang sangat jauh. Demokrasi di tangan orang yang bermental rapuh ini, buahnya adalah malapetaka yang sudah sekian kali menghimpit Indonesia. Sekalipun seorang Hatta pernah berdalil bahwa jika demokrasi lenyap, maka lenyap pulalah Indonesia merdeka, demokrasi di negeri kita sama sekali belum sehat. Harapan Hatta agar demokrasi memberi kemakmuran merasa kepada rakyat, masih jauh panggang dari api. Kita mungkin dapat menamakan demokrasi Indonesia adalah 'demokrasi bocor', atau agar terdengar lebih mentereng RBI (Republik Bocor Indonesia).

Di mana-mana terdengar kebocoran. APBN/APBD bocor, politik bocor, ekonomi bocor, urusan haji bocor, anggaran pendidikan bocor, adalah berita sehari-hari yang tak habis-habisnya. Di mana 'si gila' pegang kuasa, di situlah kebocoran itu seperti tak bisa disumbat. Setelah otonomi daerah, jumlah 'si gila' semakin melambung. Dari sekitar 460-an Dati II, belum sampai lima persen yang sudah menjalankan prinsip good governance. Sektor pendidikan, kesehatan, dan air bersih, belum menjadi perhatian serius dari hampir semua Dati II. APBD sekitar 80 persen habis untuk gaji, sehingga proses pembangunan menjadi setengah macet.

Suasana yang semacam itu harus secepatnya diperbaiki. Jika tidak, demokrasi akan menjadi beban kita semua, sementara sistem lain yang lebih baik belum tersedia di muka bumi. Tetapi, apa pun sistem politik yang kita jalankan, jika manusia pendukungnya tunakualitas, maka harapan masa depan yang lebih baik untuk sebuah bangsa menjadi semakin menjauh. Quo vadis demokrasi Indonesia?

lebih jauh

Monday, February 04, 2008

" Bank Waktu "




Bayangkan jika sebuah bank memberikan anda uang sebesar $ 86.400 setiap hari. Dan jumlah tersebut harus dihabiskan dalam satu hari. Setiap sore uang yang tersisa akan dihapuskan dari account jika anda gagal untuk menggunakannya sepanjang hari. Apa yang akan anda lakukan ? Tentunya akan menggunakan uang tersebut setiap sen yang ada.

Kita semua memiliki bank seperti itu. Namanya WAKTU. Setiap pagi, anda diberikan waktu 86.400 detik Setiap malam akan dicatat, sebagai kehilangan, jika anda gagal untuk menginvestasikan dengan tujuan baik. Jumlah tersebut tidak akan dipindah-bukukan untuk keesokan harinya, juga tidak dapat dilakukan penarikan lebih dari jumlah yang telah ditentukan. Setiap hari akan dibuka sebuah account baru untuk anda, dan setiap malam account tersebut akan dihapuskan. Jika anda gagal untuk menggunakan simpanan pada hari itu, anda akan kehilangan. Hal ini tidak akan pernah kembali. Tidak akan pernah ada penarikan untuk hari esok. Anda harus hidup pada saat ini, untuk simpanan hari ini Investasikan hal ini untuk memperoleh dari investasi tersebut kesehatan, kebahagiaan dan keberhasilan yang sepenuh-penuhnya.

Untuk menyadari nilai SATU TAHUN, tanyakan pada seorang pelajar yang gagal naik tingkat Untuk menyadari nilai SATU BULAN, tanyakan pada seorang ibu yang melahirkan seorang bayi prematur. Untuk menyadari nilai SATU MINGGU, tanyakan pada editor dari majalah mingguan. Untuk menyadari nilai SATU JAM, tanyakan seorang kekasih yang menanti untuk bertemu. Untuk menyadari nilai SATU MENIT, tanyakan seorang yang ketinggalan kereta api

Untuk menyadari nilai SATU DETIK, tanyakan pada seseorang yang baru saja terhindar dari kecelakan. Untuk menyadari nilai SEPERSERIBU DETIK, tanyakan pada seseorang yang baru saja memperoleh medali perak dalam Olympiade.

Hargailah setiap waktu yang anda miliki. Dan hargailah waktu itu lebih lagi, karena anda membagikannya dengan seseorang yang khusus, cukup khusus untuk membuang waktu anda. Dan ingatlah bahwa waktu tidak akan menunggu seseorang pun. Kemarin adalah sejarah. Hari esok adalah sebuah misteri dan hari ini adalah suatu hadiah. Itulah yang disebut dengan berkat. Waktu terus berjalan. Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini.

Tuesday, January 29, 2008

Insan Pemaaf

Oleh : Arina Zidkiyah


''... dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.'' (QS An Nuur [24]: 22).

Salah satu sifat mulia Rasulullah SAW adalah pemaaf. Beliau adalah sosok pribadi yang sangat mudah memaafkan pihak lain. Rasulullah bersabda: ''Barangsiapa melakukan tiga hal berikut ini, ia akan dihisab dengan mudah dan akan masuk surga dengan rahmat-Nya. Pertama, memberi kepada orang yang bakhil. Kedua, silaturahim dengan orang yang memutuskannya.

Ketiga, memberi maaf kepada orang yang zalim.'' (HR Ath-Thabrani). Terdapat dua pihak yang mendapatkan keberkahan dari sifat pemaaf. Pertama, pihak yang berbuat salah. Keniscayaan akan peluang berbuat kesalahan, merupakan kenyataan tak terhindarkan dalam hubungan antarpribadi. Setiap insan, memiliki peluang demikian terbuka atas terjadinya kesalahan. Untuk itu sifat pemaaf merupakan hadiah terbaik dari tulusnya sebuah hubungan antarinsan.

Pihak kedua yang mendapat keberkahan adalah diri kita sendiri. Ruang maaf yang cukup luas semestinya juga kita sediakan untuk terjadinya kesalahan diri di masa lalu. Kita harus berdamai dengan diri kita sendiri dari rasa bersalah yang berkepanjangan. Dengan hati yang bersih dan tulus, kita akan mampu menerima kelemahan dan kesalahan orang lain.

Sifat Allah SWT Yang Maha Pengampun (Al Ghafur) seharusnya menjadi salah satu motivasi utama pembentuk sifat pemaaf. Sebuah syair kehambaan menyebutkan walau dosa hamba menggunung tinggi, namun ampunan-Nya seluas langit. Hal ini mengindikasikan keniscayaan setiap insan untuk melakukan kesalahan, yang kemudian dimarginalkan dengan luasnya pengampunan yang disediakan.

Allah SWT berfirman, ''Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.'' (QS Al-A'raaf:199). Menahan marah, memaafkan, dan berbuat baik adalah kesatuan nilai yang mendasari ketakwaan. Menahan marah saja tanpa memaafkan bukan ciri orang takwa, tetapi ciri orang pendendam. Sikap menahan amarah merupakan salah satu karakteristik orang bertakwa yang dijanjikan oleh Allah SWT sebagai penghuni surga.

Ketakwaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya menahan amarah yang dapat merugikan orang lain. Orang yang mampu menahan amarah berarti ia telah mampu meleburkan dirinya ke dalam diri orang lain dan membuang jauh-jauh sifat egoisnya.

Friday, January 25, 2008

KESEMPATAN

Ada 3 tipe manusia melihat sebuah kesempatan. Dalam pepatah mandarin
dikatakan:

Orang yang lemah, menunggu kesempatan.
Orang yang kuat, menciptakan kesempatan.
Orang yang cerdik/bijak memanfaatkan kesempatan.

Bagi orang lemah, bila kesempatan belum datang, dia akan menunggu dan menunggu sampai kesempatan itu datang, Bila ditunggu kesempatan belum juga datang, dia berpikir, yah? Ini memang nasibku.

Tipe kedua: bagi orang kuat, bila kesempatan belum datang, dia akan
mengunakan berbagai macam cara, kreatifitas, koneksitas, dan segenap
kemampuannya untuk menciptakan kesempatan itu datang padanya.

Tipe ketiga: bagi orang cerdik/bijak, dia akan memanfaatkan
kesempatan karena dia menyadari kesempatan adalah sesuatu yang
berharga, belum tentu kesempatan itu datang untuk kedua kali.

Memang pada kondisi tertentu, kadang munculnya kesempatan itu butuh
pematangan waktu. Kita perlu menunggu sesaat, tetapi bukan dengan
sikap yang pasif, sebaliknya, kita menunggu kesempatan itu dengan
sikap waspada, proaktif dan penuh kesiapan.

Seperti sikap seekor kucing yang akan menangkap tikus, kucing bisa
dengan sabar, waspada, penuh kesiapan menunggu kesempatan tikus
keluar dari lubang persembunyiannya. Begitu tikus keluar, kucing akan segera menyergap mangsanya.

Keberhasilan kucing melumpuhkan tikus adalah serangkaian proses
melakukan 3 hal yang saya bicarakan di atas, yaitu kemampuan menunggu kesempatan bukan secara pasif tetapi proaktif, penuh kesiapan. Begitu kesempatan tercipta langsung dimanfaatkan.

Kesempatan merupakan salah satu factor yang harus dimiliki bagi siapa saja yang mau mengembangkan diri. Tanpa kesempatan yang tersedia, tidak mungkin kita bisa sukses. Oleh sebab itu bila kesempatan belum datang, kita harus berusaha menciptakannya, bahkan di dalam kesulitan pun, jika kita punya keuletan untuk berusaha terus menerus, suatu hari, kesempatan pasti akan datang.

Persis seperti yang dikatakan oleh ilmuwan besar Albert Enstein: IN
THE MIDDLE OF DIFFICULLTY LIES OPPORTUNITIES. Di dalam setiap
kesulitan terdapat kesempatan.

Pastikan dengan segenap kreatifitas, kerja keras, keuletan dan niat
baik kita ciptakan kesempatan, manfaatkan kesempatan untuk
mengembangkan diri semaksimal mungkin dan memperoleh kehidupan yang
lebih baik, lebih sukses, dan lebih berarti !!!

oleh dyan

Tuesday, January 15, 2008

INDONESIA MENGAPUNG

BANJIR DI MANA- MANA


Bagaimana sih tanggapan anak- anak SDIT Darul Abidin tentang lingkungan alam sekitar ? dan apakah mereka punya resep jitu tuk menghindar dari gejala alam tahunan ini?

Monday, January 14, 2008

Bocah Tewas Karena Naruto

MUNGKINKAH NARUTO SENASIB SEPERTI SMACKDOWN ?

*baca kalimat diatas seperti gaya bicara ala Fenni Rose SILET *


Kemarin siang dan pagi ini saya melihat sebuah berita di televisi tentang seorang anak kecil yang tewas terjerat di rumahnya di Semarang, gara-gara si bocah meniru adegan dalam komik atau film Naruto di televisi... Mengenaskan sekali. Pada saat kejadian tersebut dalam rumah cuma ada dua orang, yaitu seorang adiknya dan seorang lagi adalah pembantu. Si adik sudah mencoba memberitahukan ke pembantu tentang kakaknya yang bertingkah aneh, namun semuanya sudah terlambat tatkala didatangi. Sang kakak sudah meregang nyawa...

Saya jadi teringat tayangan smackdown yang menghipnotis anak-anak kecil kita untuk meniru setiap jenis gerakan dalam adegan-adegan acara gulat tersebut, dan korban pun berjatuhan... Saatnya peran orang tua lebih ditonjolkan lagi dalam keluarga ni... Pengawasan terhadap anak harus selalu tercurah untuk menghindari terjadinya kejadian yang tidak diinginkan....

Thursday, December 27, 2007

Mengembalikan Fungsi Run dan Find, dan Folder Options

Mengembalikan Fungsi Run dan Find, dan Folder Options
dari Mansur _ The Jakers – Kamis Pagi

Untuk memulai pekerjaan anda, sebaiknya sediakan 2 gelas kopi hangat, plus 2 roti gambang tuk teman anda meluangkan waktu di sebelah computer anda, dan minta seseorang untuk membelikan anda nasi + lauk, karena anda pasti lapar nanti siang, (gak dapat makan siang kali… halah…bandit (sensor)….) siap praktekan ini. Oke.

Virus dalam melindungi dirinya dari kemungkinan dihapus melalui regedit selalu menghilangkan fungsi (tombol) Run, Find dari system windows. Selain itu virus juga menghapus fungsi Folder Options dari menu Tools pada Windows Explorer (My Computer).
Namun anda bisa dengan mudah mengembalikan fungsi-fungsi tersebut di atas.
Apa yang anda butuhkan ?
1. Install Antivirus AVG Free Edition terbaru, alasan pemilihan antivirus ini karena gratis (tidak perlu bajakan), bisa diinstall walaupun Brontok aktif di memory, dan hemat penggunaan resource memory.
2. Lakukan scanning untuk membunuh virus.
3. Hapus fungsi disable regedit dengan program Hijackthis (lihat panduan saya pada forum Mengembalikan fungsi regedit).

Setelah hal itu anda lakukan, kemudian kita masuki tahapan pengembalian fungsi run, find, dan folder options.
1. Aktifkan regedit melalui command prompt (ketikkan regedit lalu enter)
2. Lakukan pencarian (Ctrl+F) untuk string "norun" tanpa tanda kutip dari regedit.

3. Anda akan menemukan text norun, dan nofind di jendela sebelah kanan regedit.

4. Double click text norun dan nofind tersebut.
5. Lalu pada Value data ganti angka 1 menjadi 0. Klik Ok

6. Tekan tombol F3 untuk mencari lagi. bila ketemu lakukan langkah 5.
7. Untuk mengembalikan folder options, cari text nofolder.
8. Setelah beres, restart windows anda. Beres.

Tuesday, December 18, 2007

Guru Bersemangat Nutrisari




"Selamat kepada bu. Hesty Sariwijiaty sebagai guru bersemangat versi Nutri Sari"

Semoga Dapat menjadi guru teladan baik di lingkungan sekolah Darul Abidin, maupun di Indonesia. dan menjadi pelajaran berharga bagi peserta didik maupun rekan - rekan lainnya. Amiin.

Friday, December 14, 2007

Selamatkan Bumi Kita!



Pameo yang diyakini oleh kalangan masyarakat adalah bumi dan segala kekayaannya merupakan warisan nenek moyang, sehingga bisa dieksploitasi habis-habisan untuk alasan bisnis ataupun pemenuhan kebutuhan perut manusia. Padahal bukan demikian, justru bumi dan segala sumber dayanya merupakan titipan anak cucu kita, yang harus kita jaga kelestariannya.

Praktek bisnis yang mengharuskan bumi ‘diperkosa’ dan ‘dijarah’ dengan semena-mena oleh modal-modal besar. Lalu dilupakan begitu saja kala semua sumber daya di keruk habis. Para pengguna sumber daya tersebut sering lupa untuk mengembalikan kelestarian alam. Alasan himpitan ekonomi pun lagi-lagi dijadikan kambing hitam yang dikorbankan bagi alasan perusakan tanah, hutan dan laut.

Perilaku sehari-hari masyarakat harus segera ditertibkan. Penggunaan berbagai sumber daya alam yang ada hendaknya dilakukan dengan cara yang bijaksana, dalam artian sesuai dengan kebutuhan serta mempertimbangkan aspek keberlanjutan manfaat.

Penambangan batu yang mengeruk habis bukit-bukit kecil di kaki gunung, tanpa pernah sadar bahwa itupun sedang menciptakan lubang kuburan bagi penduduk sekitar. Pihak pemerintah pun sebenarnya bukan tidak mengetahui permasalahan ini, karena mereka pula yang mengeluarkan ijin bahan gaian tersebut. Namun dalam prakteknya penyimpangan terjadi dengan sangat mengerikan. Begitu selesai diambil, kemudian ditinggalkan begitu saja. Silahkan lihat di kaki-kaki wilayah gunung jawa tengah, begitu banyak lubang-lubang lambang kerusakan lingkungan yang sangat parah.

Penggundulan hutan yang tidak mengikuti kaidah, menjadikan erosi dan kepunahan satwa menjadi momok serius bagi kelestarian lingkungan. Mengeksploitasi hutan bukan tak ada aturan, setumpuk peraturan perundang-undangan dibuat hanyaditujukan untuk emnciptakan peluang baru bagi penggundulan hutan yang lebih (tampak) legal. Bahkan sudah menjadi rahasia umum, apabila taman nasional pusat konservasi pun menyediakan lahan berburu binatang-binatang di hutan. Semua ini bisa diatur. Ada uang yang berdatangan, maka produk hukum pun bisa disesuaikan.

Lain cerita kalau bumi sudah benar-benar hancur. Semuanya habis dan kita hanya bisa mengharap minyak bumi tumpah dari langit, mengharap kayu datang berbalok-balok dari langit. Baru ketika peristiwa itu benar-benar terjadi, kita akan menyesal dan menyesali tindakan buas kita saat ini.

Konser Peduli Lingkungan

Sementara di Nusa Dua Bali, diadakan KTT Perubahan Iklim Dunia, Penyanyi legendaris Iwan Fals berusaha untuk menggugah hati setiap warga untuk tidak semakin memperparah kerusakan lingkungan dan sekaligus kampanye penanaman pohon dan Keselamatan Bumi.

Ajakan menjaga bumi tersebut diwujudkannya lewat sebuah konser mini yang digelar di rumahnya, di Leuwinanggung, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/12) sore. ''Ini bentuk keikutsertaan saya secara pribadi dalam kampanye perubahan iklim. Semoga penanaman pohon ini kelak turut menyumbangkan oksigen, setidaknya bagi masyarakat di sekitar sini,'' katanya beberapa saat sebelum naik panggung.

Iwan yang sore itu tampil santai dengan kaos warna biru laut dipadu kain sarung polos warna biru tua, duduk di kursi sambil menggendong gitarnya. Ia tampil bersama iringan band dan ditonton sekitar 400 penggemarnya yang disebut kelompok OI (Orang Indonesia). Konser di ruang terbuka ini dimulai pukul 15.30 WIB dengan lagu pembuka bertajuk sama dengan judul konsernya Ini Bukan Mimpi. Ratusan penonton langsung menyerbu depan panggung dan ikut bernyanyi.

''Ini adalah lagu yang terinspirasi kejadian tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 lalu,'' katanya menjelaskan asal penciptaan lagu Ini Bukan Mimpi. Dalam konser itu, penyanyi balada yang bernama lahir Virgiawan Listanto ini melantunkan 14 tembang yang sebagian besar bertema tentang alam, penghijauan, dan beberapa bertema sosial, ekonomi, hingga politik.

''Pulang bawa pohon satu per satu ya, tanamlah jangan sampai mati. Karena pohon juga sumber kehidupan dan masa depan kita,'' ujarnya pada penonton. ''Persoalan bumi adalah persoalan kita bersama, jadi harus kita selesaikan bersama-sama. Semoga pulang dari sini bisa memberi inspirasi bagi kalian semua untuk berbuat lebih baik bagi bumi kita'' papar pria kelahiran Jakarta, 3 September 1961 ini. ant/kho



….. caring today, for a better tommorow.


Artikel terkait : klik disini dan disini

Friday, December 07, 2007

Selamatkan Bosscha!! Mau???


SDIT DARUL ABIDIN, khususnya kelas 5 telah melaksanakan pengamatannya di Observatorium Bosscha, Bandung. Sayang mereka tak dapat jadwal malam hari yang dapat langsung mempraktekan bagaimana cara memakai teropong bintang Zeiss itu. Kita harus bersahabat dengan alam guna melindungi dan menyelamatkan lingkungan di sekitar Bosscha (itulah seruan yang ingin kita lantangkan kesemua orang, khususnya generasi muda). Ranting dan pohon berseru, selamatkan Bosscha!" ujar salah seorang siswa SDIT Darul Abidin. Saat ditanya apa pentingnya menyelamatkan lingkungan, mereka menjawab, untuk menghindari bencana alam. Selain itu, untuk menyelamatkan Bosccha agar bisa digunakan untuk peneropongan.
Bosscha merupakan observatorium untuk penelitian astronomi yang terletak di kawasan Lembang, Kab. Bandung. Nama Bosscha diambil dari pendirinya, K.A. R. Bosscha, warga Belanda. Saat ini terdapat lima teropong, yaitu Zeiss, Bambergh, Schmidt, Goto, dan Unitron. Bosccha didirikan 1 Januari 1923.
Namun, fenomena kehidupan manusia saat ini mengancam kelangsungan Bosscha sebagai observatorium terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Sejak 1980, pembangunan di kawasan ini sudah tidak sesuai dengan arahan kebijakan tata ruang. Maka, secara tidak langsung mengganggu kegiatan peneropongan.
Pakar astronomi dari Observatorium Bosscha, Dr. Taufiq Hidayat, mengatakan, keredupan langit sulit didapat karena adanya polusi cahaya dari bangunan di sekitar Bosscha. "Langit tidak hanya terlihat polusi cahaya, tapi juga polusi udara. Akibatnya, cakupan objek redup semakin berkurang," ujarnya.
**
SAAT ini, keredupan cahaya hanya berkisar 10-11 magnitude, dan paling tinggi 13 magnitude sebagai kondisi efeksioner yang jarang terjadi. Pada awal 1980, tingkat keredupan masih ditemui sampai 17 magnitude.
Untuk itu, satu draf disusun oleh Departemen PU, Pemprov Jabar, beserta daerah terkait dan dibantu perguruan tinggi untuk membuat regulasi mengenai zonasi di kawasan tersebut. "Zoning regulation dibuat untuk menerapkan aturan baku untuk kawasan tertentu. Kami mengusulkan bentuknya ditetapkan sebagai peraturan presiden, sehingga Bosscha merupakan pilot project untuk aturan zonasi," tutur Taufiq.
Secara teknis, zonasi di antaranya mengatur kerapatan bangunan. Idealnya, 2,5 km di sekitar Bosscha bebas dari bangunan lain.
"Dengan luas inti Bosscha 8,6 hektare, minimal satu kilometer pertama dibebaskan dari bangunan. Lalu, jenis penataan cahaya yang diterapkan di kawasan itu juga harus diatur," ucapnya. Ditambahkan pula, penanaman pohon perlu digalakkan untuk menyerap polusi udara sehingga didapat keredupan langit yang ideal untuk peneropongan benda langit.
Senada dengan Taufiq, pakar perencanaan dan perancangan kota Denny Zulkaidi menyatakan, zonasi diperlukan untuk menegaskan perlindungan terhadap Bosscha sebagai fungsi penelitian dan konservasi alam. "Selain itu, perlu juga dibuat design guideline untuk memberi panduan bangunan penataan ruangnya," ujar dia.
Ada yang menarik dari isi buku "Selamatkan Bosscha!". Seorang siswa SDIT, Amanda Nurviyan, menuturkan, kalau tempat peneropongan benda langit tak ada, benda langit akan jatuh di Indonesia dan kita tidak tahu tempatnya, di mana? Apakah penduduk akan terluka parah? Jadi, kalau Bosscha tetap dipelihara beserta lingkungannya, maka kita dapat mengetahui benda langit dan fenomena astronomi yang terjadi.
Pada bagian akhir, siswa itu berharap, dengan penemuan astronomi yang meningkat, akan ada astronot dari Indonesia yang mendatangi bulan. Jika Bosscha dapat diselamatkan, itu pun bisa menjadi harapan bagi Indonesia. (lensadarbi.blogspot.com)***

Thursday, December 06, 2007

Masak Yuk?? Mau!!



lensadarbi.blogspot.com

Hari Jum'at tepatnya tanggal 30 November 2007, suasana kelas 6 Makkah dan 6 Madinah seketika berubah seperti halnya dapur umum korban bencana alam.... heh...he...he...

Mereka sangat semangat membawa peralatan dan bahan yang telah mereka siapkan dan sepakati pembagiannya bersama teman- teman sekelompoknya.

em.... tak perlu menunggu lama .... goreng- goreng masak- masak tumis- tumis..... akhirnya makana pun siap disantap, ini dia makanan yang telah kami buat :

1. Sandwich isi rogut
2. Internet
3. Fu yung hai + Nasi Goreng
4. Nasi Goreng + Sea food

Pokoknya banyak dan Mak..... Nyusssss..... bin Ajibbb....... ...............
(halah kebanyakan b-nya. kita








Monday, December 03, 2007

Monday, November 26, 2007

Nikmatnya Perkemahan Pandu Darul Abidin 2007

Mencintai alam tak serta merta lahir pada diri seseorang. Meski tak ada kata terlambat, menanamkan penghargaan pada alam idealnya ditanamkan pada anak semenjak dini. Di Bumi Perkemahan Sukamantri, kita semua bisa membuktikan cinta sejati kita pada alam.

Tepat tanggal 15 dan 16 Nopember 2007, Siswa- siswi SDIT Darul Abidin melaksanakan acara Perkemahan Pandu Darul Abidin 2007, pusat pengaturan wisata dan lingkungannya terdapat di kaki Gn. Salak, di kawasan yang sangat luas, alam menggelar karya-karya ciptanya yang menciutkan nyali. Bukit-bukit rumput yang hijau pelbagai jenis berjajar menjulang melampaui ketinggian 1.000 m dari permukaan tanah, menembus belantara hijau,suara binatang- binatang hutan yang setiap saat menemani.

Upacara Pembukaan

Area perkemahan yang sering juga ditempati oleh Pasukan Khusus Angkatan Darat "Kujang Rider", Perbedaan ketinggian yang begitu mencolok, menyediakan berbagai pemandangan indah dan kehidupan flora-fauna yang dilindungi. dari terjalnya jalan tempuh higga dinginnya udara di puncak. Alhamdulillah, tersedia banyak acara kegiatan yang dilakukan dengan wahana variatif. Dari hiking, flying fox, jurit malam, mengalirkan air, perang badar, mengarungi samudera, pukul balon, enggrang batok kelapa, jembat tali, qiyamullail, muhasabah, spontanitas, api unggun dan berkemah membuat acara begitu menyenangkan, serta satu hal yang mungkin menjadi sorotan adalah terjadi "konflik antar guru pendamping" pada saat acara jurit malam.


Eit.. Ga kena!!!

Walaupun Kamis sore suasana diguyur hujan, maka acara flying fox tidak dapat diteruskan sampai selesai pada PERPADA 2007 (mohon maaf kepada yang belum ikut flying fox mudah-mudahan tahun berikutnya kita bisa ikut kembali yah).

Alhamdulillah, acara PERPADA 2007 telah kita laksanakan dengan baik, kami dari panitia PERPADA 2007, mohon maaf apabila banyak kesalahan dan kealpaan dalam kegiatan tersebut, dan semoga di tahun mendatang kita bisa lebih baik dan dalam suasana senang gembira.

Antri makan siang

Selamat kepada para peraih penghargaan peserta terbaik, ketua regu terbaik, dan regu terbaik pada PERPADA 2007, semoga penghargaan tersebut bisa menjadi pelecut semangat untuk lebih baik lagi di masa mendatang. Amiin.



Cuci Piring Sendiri

ayo sebrangi samudera

Saturday, November 17, 2007

Pengecekan Virus (virus scanning) Standar untuk Flashdisk Secara Manual


1. Setelah memasukkan Flashdisk (FD) ke port-nya, kita buka pake explorer. Di sini harus menerapkan fungsi kehati-hatian yang sangat, karena kita menganggap semua FD menjadi tersangka pembawa virus kecuali yang telah discan dikomputer kita, jadi jangan sembarangan melakukan klik dan atau double klik.
2. Kita menuju panel sebelah kiri explorer (panel folders), kita klik direktori FD / drive FD. kenapa panel kiri? karena seringnya virus menyamar menjadi folder, dan itu akan tampak pada panel sebelah kanan aja. kenapa? karena sebenarnya itu bukan folder melainkan sebuah file. kembali ke panel kiri. Drive FD bisa E: atau F: dsb tergantung setting di komputer kita.
3. Jika kita temukan gambar yang mengganggu di panel sebelah kanan atau di dalam direktori FD, maka kita bisa menonaktifkannya dengan merename file desktop.ini di direktori FD menjadi ~desktop.ini atau nama apapun yang dikehendaki. kalo menurut saya penambahan karakter seperti itu hanya untuk mempermudah pengembalian nama aja.
4. Jika file desktop.ini gak kelihatan, coba buka jendela [Folder Options] di Explorer. caranya: Klik [Tools]–>[Folder Options…]–>tab [View]–> pilih [Show hidden files and folders]–> uncheck [Hide extensions for known file types]–> uncheck juga [Hide protected operating system files (Recommended)]–> [OK]. Jika benar melakukannya maka file-file yang tersembunyi di FD akan muncul.
5. Tekan [Ctrl+E]–> klik [All files and folders]–>ketik *.exe ; *.scr ; *.vbs ; *.vba pada kotak [All or part of file name:]–> tekan [Search]
6. Jika ada file-file yang ditemukan, hati-hati jangan segera diklik. Teliti dan kenali ciri-ciri virus.
7. Jika ada file office (word,excel,ppt) tertangkap, kemungkinan file itu file virus, karena file office extensinya adalah *.doc, *.xls, *.ppt dsb. Setelah yakin itu virus, hapus aja segera. Lebih baik pake klik kanan dan delete. kalo pake keyboard, kadang suka salah jatuhnya jari. pernah beberapa kali bukannya kena tombol del eh malah kena tombol enter, yaudah komputer jadi terinfeksi berat.
8. Jika ada folder yang tertangkap, lihat apakah di panel sebelah kiri explorer nampak, jika tidak namapak berarti itu folder virus, hapus aja.
9. Jika file yang tertangkap extensi belakangnya vbs atau vba, misal: virus.vbs, xxx.vba, jika kamu gak kenal dengan file itu lebih baik hapus aja. biasanya jenis trojan.
10. Jika file itu berextensi *.exe atau *.scr, jika kamu tidak mengenalnya, lebih baik hapus aja.
11. Terakhir jangan lupa Klik kanan di direktori FD dan klik [Scan with …] tergantung antivirus yang digunakan.
Demikian semoga bermanfaat!

Menampilkan Folder dan File yang Hilang oleh Virus

Mungkin bagi orang yang suka ke warnet & make Flash Disk (FD) untuk simpan data pernah mengalami terinfeksi virus macam brontok yang sangat efektif menyerang FD. Folder dan file yang mereka simpan di FD “hilang” ketika discan dengan antivirus macam AVG. Kenyataan ini membikin user awam nggak mau meng-heal file atau folder yang tertangkap ama AVG. Padahal mungkin yang tertangkap itu bukan file atau folder asli, tapi hasil jiplakan nama dari yang asli. dan tentu saja yang asli disembunyikan.
Untuk ngebedain antara yang asli atau palsu, lihat aja extensinya, yakni 3 huruf di belakang nama file dan diawali dengan titik. misalnya, kita punya file Ms. Word, extensinya fileword.doc, fileword.rtf dst. Untuk folder tidak punya extensi.
Dengan begini kita jadi tau, mana yang asli dan yang bukan. kalo yang ketangkep ama AVG berextensi -misalnya:- fileword.exe atau fileword.scr, maka bisa dipastiin virus, jangan ragu walaupun iconnya sama dengan Ms. Word. Untuk folder biasanya diduplikasi dengan extensi .scr atau .exe, jangan ragu juga walaupun tampilan iconnya sama dengan folder yang berwarna kuning.
Lalu file yang asli kemana?
Jangan panik, buka command prompt: Start –> All Programs –> Accessories –> Command Prompt.
1. Arahkan ke drive FD, misalnya terletak di drive F:, ketik “F:” (tanpa tanda petik tentunya) enter. akan muncul: F:\
2. Ketik: “attrib -s -h -r *.* /s /d” enter. Akan blank beberapa saat tergantung banyaknya file yang disembunyikan. setelah muncul prompt F:\ lagi, coba lihat FD pake Windows Eksplorer. sekarang kelihatan khan file dan folder yang hilang?
3. Jangan senang dulu, mungkin ada beberapa virus yang belum ketangkep, sekarang klik menu View –> Details. Tampilan di windows akan berubah ke bentuk detail berdasarkan kolom: Name, Size, Type dan Date Modified.
4. Urutkan berdasarkan tipe file, caranya klik tab / tombol Type (tanda segitiga akan berpindah ke tab Type tersebut dan segitiga tersebut menghadap ke atas). Dari sini akan ketahuan mana yang folder asli dengan yang bukan, mana yang file word asli dengan yang palsu. Kenapa? karena pengurutan secara alphabetically (A-Z) pada tipe file, maka Folder yang tidak berekstensi akan berada pada urutan paling atas, sedangkan folder palsu yang berekstensi .exe, atau .scr akan berada di tengah atau bawah (tepatnya terpisah dengan folder asli, atau akan keliahatan jalang (terbuang dari kumpulannya)). Begitu juga dengan file word.
5. Untuk ngebuktiin ekstensi apa yang sedang di sandang, buka Explorer: klik menu: Tool –> Folder Options –> Tab View –> Pilih “Show hidden files and folders”, Hilangkan tanda centang “Hide extensions for known file types” dan juga “Hide protected operating system files (Recommended)”. Dari sini ketahuan belangnya si Virus Laknat..

Mempercepat Boot Windows XP


Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Buka notepad.exe, ketik “del c:\windows\prefetch\ntosboot-*.* /q”
(tanpa tanda petik) dan save as “ntosboot.bat” pada c:\
2. Pada Menu Start pilih “Run…” & ketik “gpedit.msc”.
3. Double klik “Windows Settings” dibawah “Computer Configuration” dan double klik lagi pada “Shutdown” di sebelah kanan jendela.
4. Pada jendela baru, klik “add”, “Browse”, cari file “ntosboot.bat” tadi & klik “Open”.
5. Klik “OK”, “Apply” & “OK” sekali lagi untuk keluar.
6. Dari Menu Start, pilih “Run…” & ketik “devmgmt.msc”.
7. Double klik pada “IDE ATA/ATAPI controllers”
8. Klik kanan pada “Primary IDE Channel” dan pilih “Properties”.
9. Pilih tab “Advanced Settings” lihat pada Device 1 yang tidak diwarnai abu-abu “device type’nya pilih ‘none’ bukan ‘autodetect’ & klik “OK”.
10. Klik kanan pada “Secondary IDE channel”, pilih “Properties” dan ulangi langkah nomer 9.
11. Reboot komputermu.

Friday, November 16, 2007

Kematian Hati


oleh: KH. Rahmat Abdullah

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya. Banyak orang cepat datang ke shaf shalat laiknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.

Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya. Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.

Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu.

Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang. Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih. Bahwa engkau adalah seorang saleh, 'alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.

Asshiddiq Abu Bakar Ra. Selalu gemetar saat dipuji orang. "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka. Janganlah Engkau hokum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka", ucapnya lirih.

Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi.

Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya.

Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak.

Ada juga orang yang sama sekali tak pernah beramal tetapi merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata.

Dimana kau letakkan dirimu...????

Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut. Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa.

Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma'siat menggodamu dan engkau meni'matinya ?
Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan.
Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi.

Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia ?

Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung.

Ini potret negerimu:
228.000 remaja mengidap putau.
Dari 1500 responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan.

Mungkin engkau mulai berfikir...
"Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak diperlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh".

Betapa jamaknya 'dosa-2 kecil' itu dalam hatimu.

Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat 'TV Thaghut' menyiarkan segala 'kesombongan jahiliyah dan maksiat' ?
Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan "Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton acting mereka tidak dilaknat ?"

Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang "Ini tidak islami" berarti ia paling islami. Sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana ?

Sekarang kau telah jadi kader hebat. Tidak lagi malu-malu tampil. Justru engkau akan dihadang tantangan sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga didepan ribuan massa. Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki.

Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi ? Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu. Siapa yang mau menghormati ummat yang "kiayi"nya
membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang.

Lalu dengan enteng mengatakan "Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku" dan sesudah itu segalanya selesai. Berlalu tanpa rasa bersalah? Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan "Ini anakku, karena
kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua". Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?

Apa beda seorang remaja yang menzinahi teman sekolahnya dengan seorang 'alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da'wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir?
Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini?

Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka. Tengoklah langkah mereka di mall. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa "westernnya".

Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan "Lihatlah, betapa Amerikanya aku". Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri.

("Yaa...Dzat Yang Memiliki Setiap Hati Makhluk-Nya, Jagalah Hati-hati Ini Untuk Tetap Istiqomah dalam Da'wah dan Jihad di Jalan-Mu dan Kumpulkanlah Kami dengan Orang-orang Yang Shaleh" Kiriman Seorang Sahabat di Depok, Syukron Jazakallah…Ya Mba Asih Semoga Tetap Istiqomah)

Natsir, 'Pahlawan' yang Terlupakan

''Kalau tahun ini gagal, tahun depan akan saya ajukan lagi. Tidak ada kata putus asa,'' tegas Mensos, Bachtiar Chamsyah, di depan ratusan undangan yang menghadiri diskusi 'Refleksi Seabad M Natsir', Kamis (15/11).

Ruangan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) yang tadinya senyap, sontak berubah gemuruh. Tepuk tangan pun membahana. ''Tahun ini, selaku Mensos, saya mengusulkan tujuh nama calon pahlawan nasional. Hasilnya, empat orang disetujui. Tapi tiga nama, termasuk Pak Natsir, tidak lolos,'' kata Bachtiar.

''Saya kemudian bertanya alasan penolakan itu kepada Pak Hatta Rajasa (Mensesneg). Dia hanya jawab begini ... begini .... Ya saya tahu alasannyalah,'' jelasnya, meski enggan menyebut arti kata 'begini' tersebut. Turut hadir dalam acara itu di antaranya Wakil Ketua DPR, AM Fatwa; Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie; Ketua KAHMI, Abdul Asri Harahap; anggota DPR, AM Lutfi; Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Syuhada Bahri; Rusjdi Hamka; dan keluarga M Natsir.

Sejarah Indonesia modern memang melupakan sosok Mohammad Natsir yang lahir di Alahan Panjang, Sumbar, 17 Juli 1908, dan wafat di Jakarta pada 1993. Padahal, berbagai jabatan strategis pernah diembannya, terutama ketika Republik ini masih 'bayi'. Posisi itu adalah menteri penerangan, perdana menteri, dan ketua umum Partai Politik Islam Masyumi.

''Jasa beliau sangat besar. Bukan hanya bagi orang Islam, tapi juga bagi semua warga bangsa ini,'' tegas Ketua MK, Jimly Asshiddiqie. Jasa Natsir bagi bangsa Indonesia, ungkap Jimly, setidaknya mencakup empat hal. Mempertahankan Pancasila, menjaga UUD 1945, mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan menggalang Bhinneka Tunggal Ika.

Bachtiar merasa ada sesuatu yang menarik ketika membaca buku-buku Natsir. Berbeda dengan gaya berpikir Bung Karno yang bergelora, tulisan Natsir justru kebalikannya. ''Pemikirannya lebih substansial menukik ke dalam hati. Selain itu, salah satu pesannya yang sulit dilupakan serta terus relevan adalah 'Berbentenglah di hati rakyat, bukan berbenteng di hati pejabat','' kata Bachtiar.

Semua warga bangsa ini, sambung guru besar ilmu politik UGM, Ichlasul Amal, sudah tahu seberapa besar jasa Natsir bagi Indonesia. Namun, di sisi lain, katanya, Natsir sendiri sebenarnya beberapa kali berada dalam kegamangan hidup.

Hal ini, misalnya, terlihat ketika harus memilih kembali sistem negara kesatuan. Sementara, kala itu, kekuatan politik luar Jawa berkeras ingin tetap mempertahankan sistem federalisme. Kegamangan hidup Natsir yang lain adalah ketika harus memilih kembali ke Sumatra Barat untuk memimpin PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia).

''Sebab, waktu itu dia harus memilih antara seorang 'nasionalis' atau 'kritis' terhadap tindak-tanduk kebijakan pemerintah pusat,'' jelas Amal. Pilihan Natsir ini jelas berbeda dengan mantan wakil presiden, Moh Hatta, yang lebih memilih tetap menjadi 'nasionalis'.

Kegamangan itu juga dirasakan oleh Ketua PP Perhimpunan KB-PII, M Natsir Zubaidi. Kondisi politik negara usai pembekuan Badan Konstituante dan Dekrit Presiden 1959, menurut Zubaidi, memang memaksa Natsir harus kritis. Negara saat itu tengah mengarah pada pemerintahan otoriter. Presiden Soekarno memaksa 'memasukkan' kekuatan kelompok komunis demi menopang kekuasaannya. Natsir pun menentangnya.

Sebagai akibat, rumah Natsir di Menteng dirusak massa Pemuda Rakyat. Natsir menyelamatkan diri dengan kembali ke kampung halaman di Padang. Di sanalah kemudian, dia ikut PRRI bersama para tentara yang 'tidak puas'. ''Pertanyaannya kemudian adalah, apakah dia benar-benar memberontak, atau sebenarnya terjebak dalam permainan tingkat tinggi itu. Inilah yang belum terjawab sampai sekarang,'' kata Zubaidi.

Untuk itu, menurutnya, sangat dipahami bila kemudian Natsir belum bisa mendapat status pahlawan nasional. Dugaan yang ada, kini masih ada beberapa pihak di kalangan militer yang trauma dengan pemberontakan PRRI. ''Akibatnya, Pak Natsir tetap tak bisa menjadi pahlawan. Uniknya lagi, setelah geger PRRI surut, tokoh pemberontak yang berasal dari militer, malah kemudian namanya direhabilitasi dan diberi konsesi berupa areal perkebunan. Ya mirip dengan nasib orang GAM itulah,'' ulas Zubaidi. muhammad subarkah/palupi a auliani

sumber: Republika

Wednesday, November 14, 2007

Hei... Teman- teman!!! Kalian Sudah Siap????

Tunjukkan dirimu yang paling terbaik, sikap, tingkah laku, akhlak yang terpuji, jagalah adab seorang pandu sejati yang mandiri, cerdas, disiplin dan bertanggung jawab. Jagalah lingkungan, hutan dan ekosistemnya. dan selamat menjadi Pandu yang terbaik. Semoga Allah memudahkan langkah kita semua. Amiin

Tuesday, November 13, 2007

Belajar Science ??? Siapa Takut!!!


"Ananda Falah sedang membuka presentasinya"

"Ananda Danti sedang menjelaskan tentang alat indra"


Ananda Falah berpikir keras menjawab pertanyaan teman- teman


siswa SDIT Darul Abidin menerangkan pelajaran


Ananda Falah sedang mempresentasikan tentang Alat Indra "Mata"

Monday, November 12, 2007

Mengenang Hari Pahlawan 10 November

10 November merupakan salah satu dari hari bersejarah yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejak lebih dari setengah abad yang lalu, tanggal 10 November telah dinyatakan oleh bangsa kita sebagai Hari Pahlawan. Di zaman Sukarno-Hatta, hari itu diperingati secara nasional sebagai Hari Besar yang dirayakan secara khidmat, dan dengan rasa kebanggaan yang besar.

Peringatan Hari Pahlawan merupakan kesempatan bagi seluruh bangsa, bukan saja untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya demi memperjuangkan tegaknya Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Peringatan Hari Pahlawan 10 November juga telah merupakan kesempatan yang baik untuk selalu memupuk rasa kesadaran bangsa.

Saat ini, dalam tahun 2001, ketika negara dan bangsa kita memasuki periode baru yang penuh dengan berbagai masalah dan krisis, ada baiknya kita mengenang dan merenungi kembali arti Hari Pahlawan 10 November. Dengan begitu, kita akan ingat kembali bahwa Republik Indonesia yang sekarang ini adalah hasil perjuangan dalam jangka waktu yang lama dari banyak orang yang terdiri dari berbagai suku, agama, keturunan ras, dan berbagai macam pandangan politik. Dengan merenungkan, secara dalam-dalam, berbagai tahap perjuangan bangsa itu, maka akan makin jelaslah kiranya bagi kita semua, bahwa Republik Indonesia ini adalah benar-benar milik kita bersama.

Saturday, November 10, 2007

Rehat Sejenak

Buat Anak- anakku yang lagi bosen dan lagi sedih,sedu sedan, gelisah daripada bingung lebih baik klik game ini mudah- mudahan dapat menghilangkan rasa gundah gulana, dan ingat jangan sampai lupa waktu beljar dan sholatnya yah....
Di viral berjudul Ballbuster ini Anda bisa memuaskan kepenatan Anda dengan menendang-nendang bola ke para pejalan kaki, kucing, burung,hantu, supir bajaj, dll. Bagusnya, game ini memiliki desain grafis yang realistik. Dilengkapi dengan sound effect yang menarik pula (rasanya seperti mendengar suara Desta di salah satu efek orang yang menjerit). Timbal baliknya, agak-agak sabar ya untuk menunggu waktu loading-nya (1 MB).

Seperti viral pada umumnya, setelah memainkan game, Anda bisa menyebarkannya via email atau instant messanger Yahoo! Dan MSN. Cobain aja! dengan mengklik link di bawah waktu dunia pada blog lensadarbi. oke. selamat nge-game, dan jangan lupa belajar yah...

dari sini

Friday, November 09, 2007

Kisah Yu Timah

Kisah yang dituturkan oleh Bpk. Ahmad Tohari yang dimuat dikolom resonansi republika yang setahun telah berlalu itu, nyata-nyata telah membuat kita malu dimata Alloh akan rezekinya yang telah kita terima selama ini.

Ini kisah tentang Yu Timah. Siapakah dia? Yu Timah ialah salah seorang penerima program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang kini sudah berakhir. Empat kali menerima SLT selama satu tahun jumlah uang yang diterima Yu Timah dari pemerintah sebesar Rp 1,2 juta. Yu Timah adalah penerima SLT yang sebenarnya. Maka rumahnya berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, tak punya sumur sendiri. Bahkan status tanah yang di tempati gubuk Yu Timah adalah bukan milik sendiri.

Usia Yu Timah sekitar lima puluhan, berbadan kurus dan tidak menikah. Barangkali karena kondisi tubuhnya yang kurus, sangat miskin, ditambah yatim sejak kecil, maka Yu Timah tidak menarik lelaki manapun. Jadilah Yu Timah perawan tua hingga kini. Dia sebatang kara. Dulu setelah remaja Yu Timah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. Namun, seiring usianya yang terus meningkat, tenaga Yu Timah tidak laku di pasaran pembantu rumah tangga. Dia kembali ke kampung kami. Para tetangga bergotong royong membuatkan gubuk buat Yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat renta. Gubuk itu didirikan di atas tanah tetangga yang bersedia menampung anak dan emak yang sangat miskin itu.

Meski hidupnya sangat miskin, Yu Timah ingin mandiri. Maka ia berjualan nasi bungkus. Pembeli tetapnya adalah para santri yang sedang mondok di pesantren kampung kami. Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi Yu Timah bertahan. Dan nyatanya dia bisa hidup bertahun-tahun bersama emaknya. Setelah emaknya meninggal Yu Timah mengasuh seorang kemenakan. Dia biayai anak itu hingga tamat SD. Tapi ini zaman apa. Anak itu harus cari makan. Maka dia tersedot arus perdagangan pembantu rumah tangga dan lagi-lagi terdampar di Jakarta. Sudah empat tahun terakhir ini Yu Timah kembali hidup sebatang kara dan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berjualan nasi bungkus. Untung di kampung kami ada pesantren kecil. Para santrinya adalah anak-anak petani yang biasa makan nasi seperti yang dijual Yu Timah.

Kemarin Yu Timah datang ke rumah saya. Saya sudah mengira pasti dia mau bicara soal tabungan. Inilah hebatnya. Semiskin itu Yu Timah masih bisa menabung di bank perkreditan rakyat syariah di mana saya ikut jadi pengurus. Tapi Yu Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab dia orang miskin dan buta huruf. Dia menabung Rp 5.000 atau Rp 10 ribu setiap bulan. Namun setelah menjadi penerima SLT Yu Timah bisa setor tabungan hingga Rp 250 ribu. Dan sejak itu saya melihat Yu Timah memakai cincin emas. Yah, emas. Untuk orang seperti Yu Timah, setitik emas di jari adalah persoalan mengangkat harga diri. Saldo terakhir Yu Timah adalah Rp 650 ribu.

Yu Timah biasa duduk menjauh bila berhadapan dengan saya. Malah maunya bersimpuh di lantai, namun selalu saya cegah.

”Pak, saya mau mengambil tabungan,” kata Yu Timah dengan suaranya yang kecil.

”O, tentu bisa. Tapi ini hari Sabtu dan sudah sore. Bank kita sudah tutup. Bagaimana bila Senin?”

”Senin juga tidak apa-apa. Saya tidak tergesa.”

”Mau ambil berapa?” tanya saya.

”Enam ratus ribu, Pak.”

”Kok banyak sekali. Untuk apa, Yu?” Yu Timah tidak segera menjawab. Menunduk, sambil tersenyum malu-malu.

”Saya mau beli kambing kurban, Pak. Kalau enam ratus ribu saya tambahi dengan uang saya yang di tangan, cukup untuk beli satu kambing.”

Saya tahu Yu Timah amat menunggu tanggapan saya. Bahkan dia mengulangi kata-katanya karena saya masih diam. Karena lama tidak memberikan tanggapan, mungkin Yu Timah mengira saya tidak akan memberikan uang tabungannya. Padahal saya lama terdiam karena sangat terkesan oleh keinginan Yu Timah membeli kambing kurban.

”Iya, Yu. Senin besok uang Yu Timah akan diberikan sebesar enam ratus ribu. Tapi Yu, sebenarnya kamu tidak wajib berkurban. Yu Timah bahkan wajib menerima kurban dari saudara-saudara kita yang lebih berada. Jadi, apakah niat Yu Timah benar-benar sudah bulat hendak membeli kambing kurban?”

”Iya Pak. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin berkurban. Selama ini memang saya hanya jadi penerima. Namun sekarang saya ingin jadi pemberi daging kurban.”

”Baik, Yu. Besok uang kamu akan saya ambilkan di bank kita.

”Wajah Yu Timah benderang. Senyumnya ceria. Matanya berbinar. Lalu minta diri, dan dengan langkah-langkah panjang Yu Timah pulang.

Setelah Yu Timah pergi, saya termangu sendiri. Kapankah Yu Timah mendengar, mengerti, menghayati, lalu menginternalisasi ajaran kurban yang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi Ibrahim? Mengapa orang yang sangat awam itu bisa punya keikhlasan demikian tinggi sehingga rela mengurbankan hampir seluruh hartanya? Pertanyaan ini muncul karena umumnya ibadah haji yang biayanya mahal itu tidak mengubah watak orangnya. Mungkin saya juga begitu. Ah, Yu Timah, saya jadi malu. Kamu yang belum naik haji, atau tidak akan pernah naik haji, namun kamu sudah jadi orang yang suka berkurban. Kamu sangat miskin, tapi uangmu tidak kaubelikan makanan, televisi, atau pakaian yang bagus. Uangmu malah kamu belikan kambing kurban. Ya, Yu Timah. Meski saya dilarang dokter makan daging kambing, tapi kali ini akan saya langgar. Saya ingin menikmati daging kambingmu yang sepertinya sudah berbau surga. Mudah-mudahan kamu mabrur sebelum kamu naik haji. Amiin

Thursday, November 08, 2007

Kisah Cinta Manusia-Manusia Langit


Author: Abu Saifulhaq Asaduddin

Cinta adalah karunia Allah. Bahkan Allah menciptakan alam semesta ini karena cintaNya. Karenanya ALAM DAN DUNIA INI ADALAH LAUTAN CINTA. Kekuatannya mampu meluluhlantahkan arogansi diri dan kerendahan materi. Maka bukan tanpa alasan seorang Saini KM menuliskan bait-bait terakhirnya dalam puisi Burung Hijau :

Saat kamu tengadah dan dengan tersipu berkata:
'Memang, yang terbaik dari diri kita layak disatukan.'
Saya pun mabuk karena manis buah berkah, dan melihat:
Malaikat menghapus batas antara dunia dan akhirat.


Ibnu Qoyyim Al jauziyah pernah berkata tentang arti sebuah cinta :
'Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri; membatasinya justru hanya akan menambah kabur dan kering maknanya.
Maka batasan dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri.'


Kenyataannya, SEJARAH ISLAM MENCATAT KISAH-KISAH CINTA MANUSIA-MANUSIA LANGIT DENGAN TINTA EMAS DALAM LEMBARAN-LEMBARAN SEJARAH PERADABAN. Sebuah sejarah yang mengartikan cinta bukanlah utopia dan angan-angan kosong belaka dalam sebuah potret realita.

Tak apalah meregang nyawa bagi seorang Hisyam bin 'Ash tatkala mendengar seorang saudaranya merintih kehausan dalam peperangan Yarmuk, memberikan air miliknya sementara bibir bejana hampir menyentuh bibirnya.

Atau indahnya ungkapan yang diberikan seorang sahabat yang mencintai sahabatnya karena Rabb-Nya.

Atau seorang Rasul yang memanggil umatnya takkala sakaratul maut menyapa dirinya.

Teringat episode cantik dalam sejarah seorang wanita yang rela menukar cinta dan hatinya dengan Islam sebagai maharnya. Takkala Rumaisha binti Milhan dengan suara lantang menjawab pinangan Abu Tholhah, seorang terpandang, kaya raya, dermawan dan ksatria 'Kusaksikan kepada anda, hai Abu Tholhah, kusaksikan kepada Allah dan Rasul Nya, sesungguhnya jika engkau Islam, aku rela engkau menjadi suamiku tanpa emas dan perak. Cukuplah Islam itu menjadi mahar bagiku !' Akhirnya tinta emas sejarah mencatatnya sebagai seorang ummu Sulaim yang mendidik anaknya, Anas bin Malik dan dirinya sebagai perawi hadits Rasulullah sementara suaminya menjadi mujahid dalam sejarah Islam.

Melagu hati Sayyid Qutb dalam nada angan akan sebuah keinginan. Lompatan jiwanya melebihi energi yang ada. Baginya kehidupan dunia bukanlah segalanya. Ia belokkan gelora yang ada hanya pada pencipta-Nya yang dengannya syahid menjadi pilihan hidupnya. Tiada mengapa tanpa wanita.

Gejolak gelora percintaan Rabiah dengan Rabbnya mengajarkan keikhlasan akan sebuah arti penghambaan. Tak sanggup rasanya mengikutinya yang mengharap Ridho-Nya sekalipun neraka menjadi pilihan akhir tempat tinggalnya.

Lain pula kisah sang Kekasih Allah, Nabiyullah Ibrahim ?eAlaihissalam. Sebuah kisah yang menggoreskan samudra hikmah kehidupan bagi manusia yang mengedepankan ketundukan dan kepasrahan yang terbalut cinta daripada darah daging sendiri untuk menjadi persembahan.

Adakah CINTA YANG MASIH ADA DI HATI KITA MENYAMAI ATAU BAHKAN MELEBIHI CINTA MEREKA TERHADAP APA YANG MEREKA CINTAI? Jika tidak, lantas APA YANG MEMBUAT KITA MEMBUSUNGKAN DADA DAN MENGKLAIM SEBAGAI PECINTA SEJATI HANYA LANTARAN BUNGA-BUNGA KATA TANPA MAKNA REALITA YANG KITA LONTARKAN?

Diri KITA SERINGKALI MENCARI PEMBENARAN (APOLOGI) ATAS KETIDAKMAMPUAN DAN KETIDAKBERDAYAAN DALAM MENGAKUI SEGALA KELEMAHAN YANG KITA MILIKI. Jika cinta yang mereka hadirkan dapat begitu mempesona bukan hanya karena mereka para sahabat dan shabiyah atau para Nabi dan Rasul. Perlu diingat, mereka juga adalah manusia yang mempunyai keinginan dan kecenderungan sebagaimana manusia biasa. Artinya kecintaan mereka dapat kita duplikasikan pada diri kita.

Lihatlah bagaimana SEJARAH MENCATAT KEMBALI ARTI SEBUAH CINTA ANAK MANUSIA DALAM AKHIR HAYATNYA, sebuah cinta yang dihadirkan oleh mujaddid akhir zaman, Hasan Al Banna yang mendahulukan iparnya Abdul Karim Mansur untuk diberi pertolongan justru pada saat tujuh peluru masih bersarang ditubuhnya...

Ibnu Taimiyah berkata, 'MENCINTAI APA YANG DICINTAI KEKASIH ADALAH KESEMPURNAAN DARI CINTA PADA KEKASIH.' Teori ini bukanlah teori belaka. Teori ini merupakan SEBUAH KONSEKUENSI LOGIS DARI SEBUAH CINTA. Segala daya dan upaya ?ekan menjadi tak berharga jika ia dapat menjadi serupa. Hal ini berlaku kebalikannya. MEMBENCI APA SAJA YANG DIBENCI KEKASIH ADALAH KESEMPURNAAN DARI CINTA PADA KEKASIH. Amboi, indahnya jika semua itu dilandasi atas kecintaan kepada Rabb-Nya. Dan menundukkan kecintaan lainnya karena ia hanyalah kenikmatan sesaat.

Sesungguhnya siapakah kita ini kekasihku?
Hanya setitik debu melekat di bintang mati.
Menggeliat sejenak karena embun dan matahari:
Hanya sedetik dalam hitungan tahun cahaya.
(Saini KM)

Jika saja Sapardi mengungkapkan kekuatan keinginan cintanya dengan bait-baitnya :
Aku ingin,
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(Sapardi Dj. D),


maka ISLAM MENGAJARKAN INDAHNYA CINTA DALAM UNTAIAN DO'A :

'Ya Alloh, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu. Telah berjumpa dalam taat pada-Mu. Telah bersatu dalam da'wah pada-Mu. Telah terpadu dalam membela syari'at-Mu. Kokohkanlah, Ya Allah ikatannya, kekalkan cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal pada-Mu. Nyalakanlah hati kami dengan ma'rifat kepada-Mu. Matikanlah ia dalam syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong...'

*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah,

*Hendaknya yang membaca memberitakan
kepada saudaranya yang lain yang belum membaca


-----------------
Original Title: Episode Cinta
Author: Abu Saifulhaq Asaduddin
Editor: Abu Aufa
Maraji': Alhikmahdotcom

Wednesday, November 07, 2007

Penerimaan Siswa Baru dimulai.....




SDIT Darul Abidin memulai acara Penerimaan Murid Baru (PMB) Tahun Ajaran 2008/2009 pada tanggal 24 November 2007 - 14 Desember 2007, Pendaftaran Murid Baru langsung dibuka pada tanggal tersebut disekretariat pendaftaran (TU) SDIT Darul Abidin, dengan Ibu Esty Tri Setiorini, Pada hari senin- Minggu Pukul 08.00 - 15.00 WIB. dengan alamat Jl. Karet Hijau No. 29 Beji Depok 16423, Telp. 021- 77200857 atau Fax: 021- 77202272 atau melalui e-mail : sdit_darbi@yahoo.co.id

Monday, November 05, 2007

NARKOBA NO! PRESTASI YES!!


Kepada siswa - siswi SDIT Darul Abidin, Budayakan hidup sehat, rajin berolahraga dan makan makanan yang bergizi, halal, dan barokah

Jauhkan Narkoba, Tingkatkan Prestasi!!!