Lensa Darbi

Tuesday, July 31, 2007

Ajak Anak Kritis Membaca


ditulis oleh: Lianneke Gunawan dari berbagai sumber

Bila suatu kali anak Anda antusias menceritakan sebuah buku yang dibacanya, mungkin tak henti-hentinya dia akan membicarakan tentang buku itu. Itulah pertanda bahwa anak Anda tertarik dan menyukai buku itu. Maka yang dapat Anda lakukan untuk merangsang kemampuannya membaca adalah:

  • Tanya padanya, apa yang istimewa dari buku itu. Mengapa dia begitu terkesan?
  • Ajak anak membicarakan karya-karya lain dari si pengarang buku itu (bila membaca suatu buku dongeng atau cerita anak). Adakah kemiripannya? Apakah anak Anda juga menyukai buku-buku yang lain itu?
  • Bagaimana dengan kisah serupa pengarang yang lain? Tantang dia untuk membandingkan dan mempertentangkan buku-buku bertopik serupa. Mana yang dia suka? Mengapa?
  • Minta dia menceritakan kembali isi buku itu agar dia belajar membuat ringkasan.

Bagaimana Menjadi Murid Yang Sukses


ditulis oleh Ardiani Prabawa dari berbagai sumber.

Sekolah dengan tahun ajaran baru sudah dimulai. Itu artinya kita harus mulai untuk rajin belajar lagi agar kita dapat melewati tahun ini dengan baik. Nah, agar kalian dapat menjadi seorang murid yang sukses melewati tahun ajaran ini, tips-tips dibawah ini mudah-mudahan dapat membantu:

1. Usahakan untuk masuk sekolah setiap hari.
Kadang kita merasa malas untuk bangun pagi, apalagi kalau di hari Senin. Aduh, rasanya masih mengantuk sekali. Akhirnya kita berpikir untuk mencari alasan agar tidak masuk sekolah. Untuk mengejar ketinggalan, kalian meminjam catatan dari temanmu. Eit, tunggu dulu, dengan meminjam catatan dari teman bukan berarti kalian dapat mengerti apa yang diajarkan oleh bapak dan ibu guru di sekolah lho. Pada saat temanmu menulis catatan tersebut, dia menuliskan apa yang dianggap perlu olehnya. Nah, bagaimana kalau ternyata ada hal penting lain yang tidak tercatat olehnya? Wah, bisa-bisa saat ditanyakan di ulangan, kita tidak dapat menjawabnya.

2. Mulailah masuk ke kelas dengan perasaan terbuka.
Kalian pasti bertanya-tanya, apa sih maksud dari kalimat diatas? Kita sering merasakan kita menyukai kelas yang satu sedangkan ada juga kelas yang tidak kita sukai. Entah itu karenanya gurunya galak, tidak dapat menerangkan dengan baik atau bahan yang diajarkan tidak menarik. Karena alasan itulah akhirnya kita sering ogah-ogahan untuk mengikuti kelas tersebut dengan baik. Wah, kalau kita merasa begini terus, bisa-bisa kita tidak dapat nilai bagus di buku rapor. Agar, nilai di rapor tetap memuaskan cobalah untuk tidak langsung men-cap kelas tersebut tidak menyenangkan. Dengarkan apa yang diajarkan oleh guru tersebut, lalu resapi pelajaran yang diajarkan hingga kalian mengerti. Kalau ada yang kurang jelas, cobalah untuk bertanya kepada guru tersebut. Ingat, bahwa semua guru menginginkan agar muridnya pintar dan beliau tidak akan lelah untuk mengajari hingga kalian mengerti. Dengan begitu, selain kamu mengerti pelajaran yang diajarkan, kalian juga menciptakan hubungan yang baik dengan guru kalian.

3. Selalu siap sebelum masuk kelas.
Untuk memastikan bahwa pelajaran yang diajarkan dimengerti oleh para muridnya, guru sering memberikan latihan untuk di rumah atau yang kita sebut dengan pekerjaan rumah (PR). Biasakan untuk menyelesaikan dan mengumpulkan PR tersebut di saat yang ditentukan. Apabila kalian kesulitan menyelesaikan tugas tersebut, kalian dapat meminta bantuan dari ayah, ibu, kakak, teman sekelas atau bahkan dari guru mata pelajaran tersebut. Begitu juga dengan tugas-tugas lain seperti prakarya atau kerajinan tangan. Cobalah untuk mengumpulkan tepat pada waktunya. Dengan demikian, nilai yang kalian dapatkan utuh dan tidak dipotong karena terlambat mengumpulkan.

4. Ikuti bimbingan belajar.
Kalian atau bahkan teman kalian pasti ada yang pernah ikut bimbingan belajar bukan? Bimbingan belajar dapat membantu kalian untuk lebih memperdalam pelajaran yang diajarkan di sekolah. Banyak bimbingan-bimbingan belajar yang dapat kalian ikuti. Pastikan sebelum mendaftar, bimbingan belajar yang kalian pilih merupakan bimbingan belajar yang baik. Coba tanyakan dengan teman kalian, bimbingan belajar apa yang diikutinya dan apakah itu membantunya untuk mengerti pelajaran di sekolah.

Nah, mulailah untuk rajin belajar dari sekarang dan selamat mencoba tips-tips diatas!


Hari-hari Pertama di Sekolah

ditulis oleh: Lianneke Gunawan dari berbagai sumber

Bagi sebagian anak, hari pertama di sekolah merupakan hari yang mendebarkan. Bagaimana tidak? Sejak jauh-jauh hari mereka sudah membayangkan hal-hal yang akan terjadi atau seharusnya mereka lakukan saat itu. Nah, ingin tahu apa yang biasanya dipikirkan oleh murid tentang hari pertama tersebut? Berikut ini merupakan tujuh hal yang ingin diketahui oleh si calon murid:

1.Apakah murid sudah berada di kelas yang tepat?
Murid sering memikirkan bagaiman pembagian ruang kelas dari sekolah yang akan dimasukinya, seperti dimana letak kelas, letak ruang guru, letak ruang kepala sekolah, letak toilet, dan sebagainya.
2.Dimana sebaiknya murid duduk?
Pembagian tempat duduk juga sering dikhawatirkan oleh murid. Dimana ia akan duduk nantinya, siapa teman-teman sekelasnya, dan lain-lainnya.
3.Bagaimana peraturan di kelas?
Nah, setelah si murid berada di kelasnya, ia biasanya ingin tahu, bagaimana sih peraturan kelasnya? Apakah murid harus memberikan hormat kepada setiap guru yang masuk ke kelasnya? apakah letak duduk murid diatur oleh wali kelas atau murid boleh memilih sendiri? dan pertanyaan-pertanyaan lain seputar kelas dimana murid berada.
4.Pelajaran apakah atau apa yang harus dilakukan dalam setahun di sekolah?
Pertanyaan mengenai pelajaran atau kegiatan yang akan dilakukan di kelas selama setahun kedepan juga sering berada di dalam pikiran murid. Misalnya pelajaran prakarya, apa yang akan dipelajarinya? apakah murid akan mempraktekkan pelajaran yang didapatkan, misalnya membuat bunga dari kertas? berapa kali ulangan yang akan diadakan? dan sebagainya.
5.Bagaimana murid dapat lulus sekolah?
Seiring dengan berita-berita yang lalu mengenai banyaknya murid yang tidak lulus tentunya juga menghantui para murid terutama di kelas akhir. Pastinya mereka tidak ingin berada dalam situasi seperti itu. Oleh karenanya, mereka berusaha mencari tahu apa yang harus dilakukan agar murid dapat lulus sekolah dengan hasil baik. Sebaiknya berikan pengertian kepada murid tersebut untuk tidak takut atau bahkan trauma dengan hal ini. Berikan semangat padanya bahwa apabila ia belajar dengan baik, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
6.Siapa guru yang mengajar dan guru yang menjadi wali kelasnya?
Guru yang mengajar dan guru yang menjadi wali kelas juga sering menjadi bahan omongan para murid. Diantara murid biasanya mempunyai klasifikasi siapa guru favorit dan siapa guru yang kurang menyenangkan.
7.Apakah guru akan memperlakukan murid dengan baik?
Poin ini berhubungan dengan poin diatas. Bagi para murid yang mendapatkan wali kelas "guru favorit", dipastikan mereka tidak mempunyai rasa khawatir bahwa wali kelas mereka tersebut akan memperlakukan para muridnya dengan baik. Namun bagi murid yang mendapatkan wali kelas yang kurang mereka senangi, biasanya kekhawatiran akan muncul.

Indonesia, Kapten Kesebelasan Dunia





KAPTEN kesebelasan dipilih bukan hanya karena kepemimpinan dan daya organisasinya, tapi juga afdhal kalau karena ia allrounds: jangankan di saat darurat menggantikan posisi di belakang,depan atau tepi, jadi kiper pun siap.

Olimpiade fisika, biologi, berbagai invensi riset-riset sains di kalangan pelajar, Indonesia langganan juara.Teater anak-anak, Indonesia juara. Juga silakan jenis seni apa pun, jika diperlombakan di tingkat dunia, kualitas Indonesian Idol haqqulyaqin berani tanding lawan American idol.

Bikinlah riset tentang peran patriot-patriot pakar-pakar Indonesia di berbagai perusahaan dunia yang tidak diacuhkan di negerinya sendiri. Tunggulah invensi teknologi garda depan buah karya putra bangsa kita di Jepang yang akan mengubah secara radikal konstelasi pasar dunia. Bidang-bidang apa saja, silakan sebut, yang bangsa Indonesia tidak potensial untuk unggul.

Kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, ijtihad makanan,metamanajemen,kreativitas hidup, survivalisme, ketangguhan mental, kenekatan, apa saja yang bangsa lain belum tentu memiliki kemampuan semacam itu. Jumlah orang pintar dan enak mengaji di Indonesia bisa seratus kali lipat dibanding di Arab Saudi. Suruh pemuda pemudi di kampung, di kafe,restoran,dan warung, suruh nyanyi jazz, blues, country, cengkok negro terbaru, kasidah Arab klasik, modern atau apa saja.

Minta pula satu penyanyi Amerika menyanyikan ”Es Lilin” atau ”Yen Ing Tawang Ono Lintang”. Utusan masyarakat Mesir mengantarkan dana untuk Indonesia yang krisis. Begitu masuk Jakarta dia batalkan niat itu karena bengong: ”Lhomana krisisnya?”Jutaan orang lalu lalang belanja barang mewah di sana-sini,makan sedap di setiap tempat.

Dibanding Kelapa Gading saja, Kairo kalah putaran uangnya dan fasilitas kemewahannya. Ini negara mengalami krisis tak habis-habis, tapi di sana sini orang hidup mewah, makan banyak, beli ini itu tak pernah sepi. Ini negara selalu dilaporkan segera collapse, tapi tertawa dan senyum dan dadaag dadaag di sanasini, bahkan koruptor melambaikan tangan ke kamera televisi dengan senyum cerah.

Gordon Brown menonton pertunjukan satu kelompok musik Indonesia di London, kemudian di akhir acara berpidato, menganalisis, dan menguraikan: ”Musik yang barusan kita nikmati,ragam bunyinya, pola aransemennya, sikap budaya dan kemanusiaan yang melatarbelakangi proses penciptaannya, saya temukan bisa menjadi contoh formula tata dunia yang akan kita bangun bersama.

Ialah semua unsur budaya, semua lingkar bangsa- bangsa,semua agama,keyakinan dan ideologi, bersama-sama mengupayakan titik temu, peluang kerja sama, dengan semangat perdamaian dan prinsip demokrasi, membangun sebuah peradaban baru milenium semesta yang indah”.Kemudian dia menjadi Perdana Menteri Inggris. Aspirasi yang sama dipidatokan oleh Wali Kota Teramo sesudah menyaksikan pertunjukan sebuah grup musik Indonesia di kotanya.

Mengkhususkan diri pada salah satu nomor musik agak panjang yang diangkat dari lagu Kalimahpenyanyi Majdah Rumi, seorang Kristiani Lebanon, yang diaransemen menggunakan gamelan dan dengan watak serta cengkok Indonesia. ”Ini lagu Timur Tengah, disuarakan dengan logam-logam Indonesia yang masyarakat Italia masih sangat asing kepadanya, tetapi di dalam nomor itu kita sangat bisa menemukan Italia, merasakan dunia Barat dan Timur sekaligus dalam satu harmoni,menikmati hampir semua aransemen dari berbagai aliran musik.

Dunia dan seluruh umat manusia dipersatukan dalam keindahan, cinta dan semangat untuk menyatu. Bahkan, ketika gamelan membunyikan notasi Sole Mio, telinga Teramo saya merasa aneh tapi hati Itali saya menikmati keindahan yang tak kalah dibanding yang biasa kita rasakan.” Gubernur Ismailia di akhir pertunjukan musik Indonesia berpidato dengan ungkapan sufi: ”Inilah Andalusia yang hilang.Saya menangis dan andaikan boleh menawar sejarah,saya mau tidak pernah ada Perang Salib atau Perang Sabil.

Saudaraku semua dari Indonesia, kalian telah menjadi bagian dari hati kami bangsa Mesir, kalian sudah menjadi penduduk Kota Ismailia dan saya akan masuk neraka kalau ada di antara saudara-saudaraku yang tidak bergembira hatinya selama berada di Ismailia.” Kapan-kapan, kalau ada luang waktu, saya kisahkan tentang ”Kapten Indonesia” memprasastikan partitur dan demung di Conservatorio di Musica San Pietro A Majella, Napoli.

Saron Gundul Pacul di Gedung Dunia Kemlu Jerman, Berlin. Di Goumhuriyya, Kairo,tempat bersinarnya Kaukab as-Syarq, si Bintang Timur. Di Vatican, I’ll Papa I’ll Papa... Cobalah tengok masa depan dunia,di mana letak China, India, dan Indonesia. Beberapa tahun lalu,Newsweek edisi Asia mengumumkan 5 Asian Trend Makers, lima figur penggiring kecenderungan, memengaruhkan suatu gejala atau formula perilaku atau kreativitas budaya dalam skala massal, salah satunya adalah orang Indonesia.

Tapi bangsa Indonesia tergolong manusia jenis kedua: orang yang hebat tapi tak tahu bahwa dia hebat. Jenis pertama orang hebat dan tahu dia hebat. Jenis ketiga orang tak hebat tapi tahu kalau dia tak hebat.Keempat orang tak hebat dan tak tahu kalau dia tak hebat. Jenis keempat ini suatu segmen dan kelas peradaban yang semakin hari kehilangan parameter hampir di segala bidang, dan berkuasa.

Dalam pusaran itulah Indonesia menjadi semakin tidak mengerti dirinya sendiri.Ketidakhebatan saja tidak dimengerti, apalagi kehebatan. Maka si Kapten Dunia tidak pernah mengerti dirinya. Ia sangat kagum dan takut kepada Rambo, karena tidak ingat bahwa Rambo itu khayalan yang diciptakan oleh orang yang kalah. Dan ternyata, khayalan orang kalah saja cukup untuk membuat kita takut kepada orang kalah itu. *) Budayawan

EMHA AINUN NADJIB


Thursday, July 26, 2007

ORIENTASI SISWA BARU SDIT DARUL ABIDIN



Hari Pertama Masuk Sekolah Dasar

Tak Biasa, Orang Tua Ikut Masuk ke Ruang Kelas
PAGI itu, cuaca sangat cerah. Anak-anak SD kelas 1 tampak berkeliaran di pekarangan SDIT Darul Abidin. Wajah mereka terlihat begitu ceria. Tepat pukul 7,20 WIB para siswa berbaris dengan tertib untuk masuk ke kelas masing-masing. Sejumlah siswa tampak takut masuk ke kelas. Mereka ingin ditemani orang tua.

Cerita Seorang Sopir Tua



Oleh : Ahmad Tohari
Pak Samad mengaku lahir tahun 1930. Jadi kini usianya sudah 77 tahun. Cicit sudah berpuluh jumlahnya. Namun dia masih aktif berjamaah, terutama shalat Subuh. Bila di pagi buta terdengar suara tongkat kayu di jalan menuju ke masjid pastilah dia, Pak Samad.
Dulu Pak Samad bekerja sebagai sopir bis umum dan baru berhenti sepuluh tahun yang lalu. Selain menjadi sopir Pak Samad juga menjadi montir panggilan. Tentang kemontirannya ini Pak Samad sering menceritakannya dengan muka berbinar. "Zaman dulu, bisa mempunyai ijazah montir mobil sudah hebat. Apalagi saya juga bisa nyopir. Wah, gampang dapat jodoh," kata Pak Samad di serambi masjid usai subuh kemarin.
"Tapi ijazah montir itu baru saya dapat setelah saya mengalami dua kali kegagalan. Ujian pertama dan kedua saya tidak lulus. Nah, kalian ingin tahu mengapa?" Seperti biasa, Fadli, U-un dan saya selalu mengambil posisi sebegai pendengar yang baik. Ceritanya, Pak Samad tidak lulus ujian karena hal yang menurut orang sekarang pasti sangat sepele. Waktu ujian praktek Pak Samad disuruh memasang ban mobil.
Semua peralatan sudah disediakan. Samad muda merasa ringan saja; apa susahnya memasang ban karena hal itu sudah sering dilakukannya. Maka iapun mulai. Ban dipasang, kemudian mur-murnya diputar. Dia tidak lupa mengencangkan mur-mur harus seimbang. Selanjutnya kunci diambil untuk memutar mur-mur itu. Oh, kunci sedikit longgar, jadi meleset ketika digunakan. Samad beralih ke kunci inggris. Namun sebelum bertindak lebih jauh penguji menyuruhnya berhenti. Dan Samad dinyatakan tidak lulus.
"Karena saya menggunakan kunci yang sedikit lebih besar dari ukuran semestinya saya dianggap salah. Dan kunci inggris ternyata tidak boleh digunakan untuk memasang mur roda karena hasilnya tidak akan memadai." Masih dengan mata berbinar Pak Samad bercerita bahwa pada zamannya, orang sangat hati-hati terhadap keselamatan. "Jadi hanya perkara memasang roda orang harus sangat cermat.
Karena roda mobil ikut menentukan keselamatan penumpangnya. Maka saya dinyatakan tidak lulus ujian montir karena saya memasang roda mobil dengan kunci mur yang tidak tepat, apalagi saya mau mencoba pakai kunci inggris. Waktu itu saya pasti lulus kalau saya menolak memasang roda karena peralatannya kurang memadai.
Nah, soal SIM juga sama saja. Saya mendapatkannya dengan susah payah karena harus lulus ujian teori dan praktik. Tidak ada cerita membuat SIM massal apalagi membeli SIM seperti sekarang. Dan dulu SIM berupa buku kecil. Jadi kondite pemegangnya bisa dicatat di situ. Tiga kali melanggar aturan, SIM dicabut. Titik." "Pak Samad," tanya Fadli. "Waktu itu siapakah yang jadi penguji? Maksud saya, apakah dia orang Belanda?"
"Oh, penguji saya Pak Darmo. Dia orang seperti kita. Tapi memang, dia orang teknik didikan sekolah Belanda. Nah, Belanda memang penjajah yang jahat, Namun mereka punya tradisi teknik yang sangat baik. Sayang, tradisi itu sekarang banyak ditinggalkan orang, barangkali karena yang mewariskannya adalah penjajah. Sayang."
Pak Samad berhenti bercerita, lalu turun dari masjid terus pulang diiringi suara tongkat kayunya. Fadli, U-un dan saya tertinggal dan memandangi lelaki tua itu dari belakang. Dan ceritanya membuat kami teringat masalah keamanan angkutan penumpang di jalan raya, bahkan juga di laut dan udara. Ribuan nyawa telah melayang karena kecelakaan yang sebagian besar akibat kesalahan manusia.
Puncaknya, orang Eropa terpaksa ikut bicara, melarang semua pesawat Indonesia memasuki wilayah udara mereka. Tidak cukup Eropa, Arab Saudi juga minta jaminan penerbangan yang diselenggarakan oleh perusahaan Indonesia benar-benar aman. Apakah semua ini berawal dari ketidakbecusan kita memasang mur dengan benar seperti tersirat dalam cerita Pak Samad?
Mungkin pertanyaan ini tidak butuh jawaban. Yang diperlukan adalah pengakuan bahwa saat ini kita sedang mengembangkan tradisi, asal-asalan dalam hal keselamatan penumpang. Montir-montir kita banyak yang tidak bersertifikat. Surat kir adalah mata dagangan petugas. SIM bisa dibeli, jembatan timbang adalah sumber penghasilan para pejabat. Pembangunan prasarana jalan sarat korupsi sehingga kualitasnya buruk. Itu di darat. Apakah di laut dan udara keadaannya lebih baik? Pertanyaan ini juga tidak butuh jawaban.
Atau lebih baik kita renungkan pertanyaan ini; apakah ada rasa tanggung jawab demi keselamatan penumpang ketika orang memasang mur roda atau rem bis? Tentu pertanyaannya bukan hanya itu melainkan juga ketika SIM bisa diperoleh secara menyimpang. Surat kir yang diperjualbelikan, izin ini-itu yang bisa ditebus dengan uang. Meloloskan truk yang jelas kelebihan muatan. Atau membiarkan truk raksasa melewati jalan kelas tiga demi uang dalam kotak korek api; adakah rasa tanggung jawab di sana?
Bila cukup jujur di sinilah masalahnya; kita kurang dalam hal tanggung jawab. Kurang peduli dengan kondisi bis, kapal laut, pesawat terbang yang sebenarnya tidak layak operasi; abai terhadap aturan yang dilanggar demi keuntungan pribadi. Dan semuanya sudah membudaya. Bila demikian, bagaimana solusinya?
Ini pertanyaan yang sangat menggelisahkan karena semua orang sudah tahu jawabnya tapi kemunafikan telah membuat orang enggan mengamalkannya. Atau karena kita adalah bangsa lunak yang maunya serba asal-asalan? Maksudnya, asal mendatangkan keuntungan pribadi? Mari kita tanya Pak Samad mumpung dia belum berjalan jauh.

Wednesday, July 25, 2007

Ilmu yang Bermanfaat



Oleh : Nasrullah Nurdian al-Khayyath
Ilmu disebut bermanfaat apabila mengandung kebaikan (maslahat), memiliki nilai-nilai positif bagi sesama manusia ataupun alam. Namun, manfaat tersebut menjadi kecil artinya bila faktanya tidak membuat pemiliknya semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Imam Malik bin Anas RA (wafat 179 H) mendiskripsikan tentang ilmu yang bermanfaat itu. Ia berkata, "Yang disebut ilmu bermanfaat itu bukanlah kepandaian atau banyak meriwayatkan sesuatu (hadis), melainkan nur (cahaya) Allah yang Mahasuci yang dimasukkan ke dalam hati manusia, yang selalu menerangi pemiliknya dalam setiap saat, baik dalam keadaan jelas (zhahir) atau tersembunyi (khali).''

Dengan ilmu, derajat seseorang akan terangkat, menyelami hidup ini dengan penuh semangat dan optimistis, terbukanya tabir kegelapan, serta semakin kokoh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman, ''Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu di antara kalian dengan beberapa derajat.'' (QS Al-Mujadalah [58]: 11).

Lalu, bagaimana cara memperoleh ilmu yang dapat menerangi hati kita dari kegelapan? Imam Syafi'i RA (wafat 204 H) ketika masih menuntut ilmu pernah mengeluh dan mengadukan suatu problematika kepada gurunya. Kata beliau, ''Wahai Guru, mengapa ilmu yang sedang kukaji ini susah dipahaminya?'' Lalu Imam Waki' RA (Sang Guru) menjawab, ''Ilmu itu ibarat cahaya dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang berbuat maksiat.'' (Diwan al-Syafi'i).

Oleh sebab itu, sudah sepatutnya bagi penuntut ilmu selalu berhati bersih, mempunyai perangai yang mulia, menjauhkan maksiat, serta meninggalkan perbuatan-perbuatan tercela (al-akhlak al-madzmumah) yang jelas-jelas tidak disukai Allah dan Rasul-Nya. Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari sifat tamak (rakus) terhadap urusan duniawi dan tidak pernah digunakan menzalimi sesama.

Jadwal Mata Pelajaran 2007/2008









MOHON DIINGAT
semoga bermanfaat dan sukses selalu

Tuesday, July 24, 2007

KEMBALI KE SEKOLAH SETELAH LIBURAN PANJANG

Liburan sekolah nyaris usai. Anak-anak pun harus kembali ke rutinitas mereka sehari-hari: bangun pagi, berangkat sekolah, kena macet di jalanan, mengerjakan PR/tugas di sore hari, dan seterusnya. Bagi sebagian anak, kembali ke sekolah bisa membuat mereka merasa takut atau was-was. Terutama siswa yang harus menempati sekolah baru karena telah lulus SD/SMP. Begitu juga anak-anak yang baru pertama kali masuk kelompok bermain atau TK. Nah, berikut ini sejumlah saran untuk memperlancar dan mempermudah anak agar dengan riang gembira menyambut hari pertama sekolah.

KLIK - Detail Atur Jam Tidur
Pada liburan panjang seperti sekarang ini, jadwal tidur anak-anak biasanya tidak teratur. Sesudah melakukan sejumlah kegiatan di siang hari, keesokan paginya mereka bangun sesuka hati mereka. Anda pun biasanya cenderung mengizinkan mereka untuk berbuat "sesuka hati" dan tidak menerapkan jam tidur yang ketat. Toh, mereka tengah menikmati masa istirahat setelah sekian bulan memeras otak dan tenaga di sekolah.

Sebaiknya, satu minggu sebelum masuk sekolah, atur kembali jam tidur mereka seperti pada waktu hari sekolah. Biasakan anak untuk tidur dan bangun pada jam tertentu agar ia kembali terbiasa dan tidak kaget dengan perubahan yang tiba-tiba ketika harus menghadapi hari pertama sekolah. Hal ini juga mengurangi stres di hari pertama. Jangan lupa, lakukan setidaknya seminggu sebelum hari pertama sekolah.

Ingatkan Yang Menyenangkan
Bila anak terluhat agak resah menghadapi tahun ajaran baru, entah karena pindah sekolah atau khawatir tak sekelas lagi dengan sahabat-sahabatnya, tunjukkan padanya sikap positif. Maksudnya, ingatkan akan hal-hal yang menyenangkan mengenai sekolah seperti berdarmawisata bersama teman-teman sekelas, pertandingan olah raga antar-kelas, acara kesenian, yang sudah dialaminya pada tahun-tahun sebelumnya. Yakinkan anak, pasti akan ada hal-hal baru yang menyenangkan yang akan dialami pada tahun ini.

Kunjungan
Ini sangat dianjurkan terutama bagi anak-anak yang masih duduk di kelompok bermain, Taman Kanak-Kanak, atau baru masuk kelas 1 SD. Se-baiknya ajak mereka mengunjungi dan mengenal sekolah barunya. Kalau bisa, minta izin dari para pengajar atau pegawai sekolah agar dapat membawa anak mengelilingi sekolah dan melihat kelas yang akan ditempatinya. Dengan demikian rasa canggung serta kekhawatiran anak akan berkurang karena dia merasa sudah mengenal sekolah tersebut dan anak akan menjadi lebih percaya diri pada hari pertama masuk sekolah.

Lengkapi Kebutuhan Sekolah
Akan sangat menyenangkan bila dapat pergi bersama anak membeli keperluan sekolah mereka. Ini sekaligus memberi rasa tanggung jawab kepada mereka. Biarkan ia memilih sendiri keperluan-keperluan tersebut seperti tas sekolah, kotak roti, botol minum, pensil, krayon, tempat pensil, dan lainnya. Bila anak Anda lebih besar, mungkin perlu dibelikan kamus, kalkulator atau atlas. Biasanya para guru akan meminta murid-murid un-tuk menceritakan liburan mereka dan untuk itu ingatkan anak untuk menyiapkannya. Kalau perlu, bantu mereka.

Laporan Kegiatan
Adalah penting untuk mengetahui apa yang dialami anak di sekolah. Jelaskan padanya, pendidikan sangat berharga bagi mereka dan Anda berusaha memberi pendidikan yang terbaik baginya. Hindari pertanyaan, "Bagaimana tadi di sekolah?", karena kalimat ini hanya memerlukan satu jawaban. Buat pertanyaan seperti sebuah permainan, misalnya, minta anak memberi penilaian terhadap hari yang dilaluinya (antara 1 sampai 5, misalnya) dan tanyakan padanya, mengapa ia memberi angka tersebut. Dengan demikian, pembicaraan antara Anda dan anak akan lebih berkembang.

Pekerjaan Rumah
Membantu anak mengerjakan pekerjaan rumahnya merupakan cara yang efektif untuk memperlihatkan padanya, Anda peduli dengan apa yang mereka pelajari di sekolah. Tentu saja bukan membantu membuatkannya, melainkan menemaninya saat bikin PR, menolong jika memang diperlukan. Bila orang tua tidak peduli dan tidak menyadari pentingnya pelajaran yang diikuti anaknya, tidak heran bila anak tersebut tidak perduli dengan pelajaran yang diberikan kepada mereka.

Libatkan Diri
Dengan melibatkan diri Anda pada kegiatan yang diadakan di sekolah, menunjukkan dukungan dan antusiasme terhadap pengalaman belajar anak Anda. Anda dapat berpartisipasi pada bazar sekolah, ikut menyiapkan acara kesenian, darmawisata, dan sebagainya. Berpartisipasi seperti ini juga memudahkan Anda berkomunikasi mengenai perkembangan anak Anda dan mengenai apa-apa yang terjadi di sekolah baik dengan guru, karyawan sekolah, maupun sesama orang tua murid.

Buka Mata & Telinga
Bila kebiasaan makan atau tidur anak berubah secara drastis, biasanya merupakan tanda-tanda ia mempunyai masalah dalam menyesuaikan diri de-ngan kelas atau sekolah barunya. Perubahan lain yang perlu diperhatikan adalah bila anak yang tadinya biasa menceritakan mengenai kejadian di sekolah, tiba-tiba berhenti melakukan kebiasaan tersebut. Bisa jadi dia punya masalah di sekolah.

Baca & Baca
Meluangkan waktu untuk membaca buku bersama anak merupakan hal yang tidak ternilai harganya. Usahakan Anda dapat melakukannya setiap hari untuk beberapa waktu. Untuk anak yang sudah agak besar, minta ia membaca beberapa halaman setiap harinya.

Jalin Hubungan
Berkomunikasi dengan guru secara teratur merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi pendidikannya. Guru dapat memberitahu bila anak Anda mengalami masalah-masalah yang berhubungan dengan emosi, hubungan sosial, juga soal pelajaran. Demikian juga sebaliknya. Bila anak sakit, Anda bercerai dari suami, meninggalnya salah satu anggota keluarga, atau hal-hal lain yang dapat mempengaruhi pelajaran anak, Anda dapat menceritakannya kepada guru sehingga Anda dan guru bisa bekerja sama mengatasi masalah belajar, bila ada, yang dihadapi anak.

TIPS JALIN HUBUNGAN DENGAN GURU & SEKOLAH
1. Bicarakan dengan anak tentang sekolahnya tiap hari. Ini cara yang baik untuk mengetahui apa yang ia pelajari di sekolah dan un-tuk mengenali permasalahan yang mungkin ada dan harus Anda diskusikan dengan gurunya. Sebaiknya percakapan dengan anak dimulai dengan pertanyaan, "Apa kegiatan yang kamu sukai hari ini?" dan bukan "Bagaimana di sekolah hari ini?"

2. Baca semua catatan atau pengumuman yang dibawa anak dari sekolah. Biasanya guru mengirimkan laporan berkala harian atau mingguan yang berisi informasi mengenai berbagai hal. Karena biasanya anak lupa menyampaikannya pada orangtua, sering-seringlah memeriksa tas sekolahnya. Ada juga guru yang memberi informasi melalui website sekolah. Jadi, periksalah
website sekolah secara teratur.

3. Ceritakan semua. Kirim surat ke sekolah atau datang langsung ke guru dan ceritakan tentang segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan anak Anda yang mungkin akan mempengaruhinya di sekolah. Entah itu krisis yang dialami ketika sakit, perceraian orang tua, mendapat adik baru, atau ibu harus kembali bekerja. Jika anak menderita sakit tertentu, sebutkan juga obat yang biasa ia konsumsi.

4. Jadilah pembimbing yang baik. Andalah pembimbing yang terbaik bagi anak dan juga yang paling tahu tentang kemampuan dan minat anak Anda. Jangan terfokus hanya pada masalah-masalah yang ada. Biarkan guru memahami juga kelebihan dan kekurangan anak.

5. Patuhi jadwal. Dalam keadaan mendesak, jangan ragu untuk menghubungi sekolah setiap saat. Untuk hal-hal yang rutin, pilihlah waktu yang tepat untuk menghubungi guru. Pada umumnya mereka menyediakan waktu khusus untuk pertemuan guru-orang tua murid.

6. Luangkan waktu. Berkunjung secara teratur ke sekolah anak, bahkan ke kelasnya adalah cara yang baik untuk mengetahui kegiatan anak dari dekat. Tawarkan diri sebagai tutor bagimurid-murid secara individu (mendengar mereka membaca buku, misalnya) atau membantu rencana khusus sekolah seperti bazar, acara kesenian. Anda bisa juga mengawal anak-anak pada waktu karyawisata, menceritakan tentang karier atau latar belakang budaya Anda, atau memberi pelajaran di kelas mengenai cara membuat hidangan khusus atau pertunjukan kesenian.

7. Bawa pengetahuan ke rumah. Kontribusi terbesar yang dapat dilakukan orangtua adalah membacakan buku untuk anak-anak mereka. Terapkan pula aktivitas sehari-hari di rumah ke konsep yang dipelajari anak di sekolah. Misalnya, menjelaskan perihal gizi pada sarapan pagi dengan menggunakan informasi yang tercantum pada bagian belakang kotak sereal atau tentang persentase kandungan lemak pada susu skim dan susu biasa.

8. Jangan sungkan bertanya. Guru juga ingin mendengar dari Anda mengenai anak Anda. Ada guru yangbaik dalam berhubungan dengan orang tua, ada juga yang tidak. Tapi sebagian besar dari mereka menghargai kontribusi dan pehatian orang tua murid. Jadi, bila ada yang ingin ditanyakan pada guru tentang anak Anda atau sekolahnya, jangan ragu untuk bertanya!

Monday, June 11, 2007

Belajar dari Luqman

Oleh : Ahmad Baraas
Luqman adalah seorang ahli hikmah. Tentang siapa dan dari mana asal usul tokoh yang sangat melegenda itu, para ulama ahli tafsir memiliki pendapat yang berbeda. Abdullah bin Umar Al Khattab berkata, ''Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Dengan Sesungguhnya aku berkata Luqman bukanlah seorang nabi, tetapi seorang hamba yang dilindungi Tuhan, banyak bertafakur dan baik keyakinannya. Ia menicintai Allah dan Allah pun mencintainya. Karena itu ia dianugerahi hikmah kebijaksanaan'.'' (Mutafaq 'Alaih).
Ada tiga aspek pendidikan yang dikemukakan Luqman, yakni aspek tauhid, ibadah, dan ahlak. Aspek tauhid adalah menanamkan keyakinan kepada anak-anak tentang kekuasaan Allah. Hal itu tergambar dalam surat Luqman ayat 12 dan 13. Perintah mensyukuri nikmat Allah adalah tingkat tauhid yang paling tinggi. Karena mensyukuri nikmat Allah adalah pengakuan tentang kekuasaan Allah. Ajaran tauhid itu, dipertegas dalam surat Luqman ayat 13.
Aspek kedua dalam pendidikan Luqman adalah aspek ibadah. Aspek ini mengajarkan manusia tunduk dan taat kepada penciptanya (Al Khalik) dengan mendirikan shalat, serta senantiasa berbuat baik (amar ma'ruf) dan mencegah kemungkaran (wanha 'anil munkar). Aspek ketiga adalah aspek menjaga hubungan baik dengan sesama manusia (ahlak). Hubungan baik sesama ciptaan Allah (makhluk), dipisahkan menjadi dua, yakni hubungan baik kepada kedua orang tua yakni dengan berbuat baik kepada keduanya dan hubungan baik dengan yang lainnya, dengan tidak berlaku sombong atau bersikap saling menghormati. Islam menempatkan kedua orang tua, khususnya ibu di tempat yang sangat mulia.
Dewasa ini, banyak terjadi kasus yang mencerminkan prilaku anak didik yang justru menggambarkan prilaku yang kurang baik. Berbagai kejahatan dilakukan terhadap teman sendiri, begitu juga sikap tidak hormat terhadap orang tua sudah menjadi tontonan yang biasa. Belum lagi bila melihat pergaulan para remaja dan anak-anak usia sekolah yang semakin sulit dikontrol.
Patut dipertanyakan, mengapa banyak hal negatif yang terjadi pada anak-anak kita. Tentunya kita tidak menginginkan pendidikan hanya menjadi tempat mentransfer ilmu (tarbiyah) saja. Sebaliknya pendidikan haruslah meliputi tranformasi ilmu pengetahuan, sekaligus mengedepankan pendidikan moral (ta'dib). Mari kita belajar dari Luqman.

Friday, May 25, 2007

Outing Yang Menyenangkan.....






21 Mei 2007, Depok


Siswa - siswi kelas 6 SDIT Darul Abidin melaksanakan Field Trip ke sebuah perusahaan resleting terbesar di Indonesia, atau mungkin di dunia. PT. YKK ZIPPER INDONESIA yang beralamatkan di Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 29 Cimanggis, Depok 16951 Telp: (021) 8710641 (Hunting), 8708284 Fax : (021) 8710962 mempunyai program baru, yakni pengenalan dan pembuatan produk kepada masyarakat melalui program FASTENING EXPERIENCES yang di manageri oleh Bapak Yulizar Yahya, dengan beberapa staff. diantaranya adalah Mbak Zizzy yang telah memandu siswa- siswi SDIT Darul Abidin dengan sangat baik, mereka diberikan pengarahan mulai dari kegunaan dan fungsi baik produk maupun perusahaan PT. YKK itu sendiri. Dengan banyaknya fasilitas pendukung dan alat peraga yang mampu menghipnotis siswa- siswi SDIT Darul Abidin serasa dalam media workshop yang sangat luas.




Siswa- siswi kelas 6 SDIT Darul Abidin memanfaatkan kegiatan ini bukan hanya sebagai pengalaman berharga bagi mereka namun juga sebagai sumber ilmu pengetahuan yang mungkin berguna bagi masa depan mereka, sekaligus untuk melepaskan rasa penat dan gerah akibat Ujia Kompetensi dan Ujian Sekolah yang baru saja selesai. Mereka mengetahui seberapa kuatnya barang dan produk yang diciptakan untuk konsumsi masyarakat luas, yang ternyata mungkin belum banyak diketahui oleh orang banyak. Beberapa barang, yakni : Zipper, Textile and plastic, snap and button, Fancy puller dibuat dengan mesin- mesin canggih dan propesional, sehingga menjadikan kualitas produk tersebut sangat dinikmati masyarakat akan kegunaan dan keawetannya.

Semoga apa yang menjadi harapan kita semua, mendidik generasi yang bertanggung jawab, mandiri, shalih, dan kreatif dapat dikabulkan oleh Allah SWT, dengan adanya usaha dalam kegiatan ini, tak lupa rasa syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas keberhasilan usaha hingga terlaksana acara yang sangat bermanfaat ini. Terima kasih yang tak terhingga juga kami sampaikan kepada PT. YKK Zipper Indonesia, Bapak Yulizar Yahya selaku Manager Fastening Experiences dan staff yang begitu baik mau menerima siswa- siswi kelas 6 SDIT Darul Abidin dengan sangat baik dan sabar. Kepada Ibu pembina dari PT. YKK, mbak Zizzy, dkk. Kepada Bapak dan Ibu guru yang begitu baik mau memberikan yang terbaik untuk kami dimasa datang, Terima kasih semua dan sukses selalu. Amiin.


'Membentuk' Otak Anak


Orangtua penting memahami cara kerja otak, agar pengasuhan lebih efektif dan anak pun tumbuh jadi pribadi yang kuat.


Betapa hebatnya otak. Dari benda yang lunak di dalam kepala itu kita bisa menciptakan puisi, merancang gedung bertingkat, mengobati roang sakit, menggubah lagu. Tapi, otak pulalah yang membuat orang bisa berbohong, mencuri, hingga memanipulasi orang lain.Sains dalam satu dasa warsa terakhir telah menemukan bahwa perhatian orangtua dalam bentuk percakapan, senyuman, nyanyian, memberi makan, sentuhan, memberi pengaruh pada anak hingga usia dewasa. ''Pengaruhnya bahkan signifikan pada anak-anak yang mengalami kerusakan otak,'' kata Howard Davis dalam Successful Parenting Begins with the Brain.
Bagaimana caranya mempersembahkan anak yang penuh kasih sayang, bersemangat, toleran, tahan banting pada dunia ini? Cara terbaik membesarkan anak seperti ini, kata ahli saraf Arlene F Harder, adalah memberi cinta dan bimbingan yang dibutuhkan otak mereka. Dengan begitu, otak mereka tumbuh menjadi tempat yang sehat bagi semua yang mereka pikirkan, lakukan, dan rasakan. Dengan memahami kerja otak, orangtua akan bisa membantu anak menciptakan pemikiran dan emosi positif.
Mempelajari kerja otakPara pakar telah menemukan, perkembangan kompleksitas otak anak bergantung pada informasi genetis dan pengalaman. ''Pengalaman si bayi membentuk struktur otak yang akan memungkinkan persepsi dari pengalaman itu bisa dirasakan dan diingat,'' kata Daniel Siegel dan Mary Hartzell dalam Parenting from the Inside Out: How a Deeper Self-Understanding Can Help You Raise Children Who Thrive.
Betapa hebatnya jaringan otak. Setiap otak memiliki 20 juta neuron yang terhubung dengan sekitar 10.000 neuron lain. Ini menciptakan jaringan yang rumit terdiri atas triliunan sinaps atau hubungan neuron, seperti sarang laba-laba yang rumit.
Ketika neuron `dinyalakan' dengan koneksi ke neuron lain, protein baru disintesiskan. Ini memungkinkan koneksi sinaps bertambah. ''Dengan kata lain, pengalaman berubah menjadi mesin genetis (kemampuan tubuh menciptakan protein yang membentuk otak menjadi siap dengan pengalaman lain untuk memperkuat pengalaman awal),'' kata Harder. Misalnya, bayangkan Anda membawa si kecil naik bus KRL. Anda hampir terlambat. Saat bergegas menuruni tangga yang dipadati manusia, seseorang di belakang si kecil tersandung, jatuh menimpanya. Si kecil jatuh dngan kepala jatuh menabrak dasar tangga. Meski bukan cedera serius, tapi ia kesakitan pada saat peluit KRL berbunyi.
Otak si kecil langsung mengasosiasikan ketergesaan dengan kerumunan orang, dan kereta api, dengan rasa sakit dan takut. ''Ini karena neuron yang menyala bersama, terhubung bersama,'' kata psikolog Kanada, Donald Hebb.
Pengalaman buruk itu tak akan banyak berarti bagi anak bila Anda menanggapinya secara baik. Tapi, bila tidak paham bahwa anak pada saat seperti itu bisa mengagalami trauma, Anda cuma akan berkata ''Cup, cup, diamlah'', ''Tidak apa-apa, kok''. Dampak buruknya, ia berpeluang mengidap agoraphobia dan menghindari kerumunan dan kereta. Tentu saja, dampak buruk ini juga bergantung pada bagaimana otaknya memproses peristiwa dan faktor lain seperti temperamen dan pengalaman sebelumnya.
Interaksi dengan orang lainManusia adalah spesies sosial. Anak memerlukan ikatan atau kedekatan pada orang lain agar otaknya yang belum matang bisa tumbuh secara optimal. Hubungan ini dimulai dengan komunikasi nonverbal dengan ibu, atau orang dekat lainnya, yang berhubungan dengan kebutuhan dan keadaan emosi bayi.
Ketika bayi menangis karena tidak nyaman, ibu mengelusnya, menggendongnya, menghibur dengan kata-kata lembut. Anak akan belajar tentang hubungan intim dan ikatan dengan seseorang yang mencintainya. Bila melihat kebutuhannnya terpenuhi, anak bisa selaras dengan pikiran dan tubuhnya sendiri. Ia menemukan kegembiraan jadi manusia. Bila tak bisa memenuhi keingiannya, anak akan mengalami hubungan yang tidak nyaman. Ia akan secara emosi berjarak dengan orang lain. Kualitas hubungannya cenderung bersifat basa-basi dan berjarak.
Membangun 'mindsight'Belakangan ini ilmuwan saraf membuat observasi menarik. Mereka memerhatikan bahwa ketika seorang menggerakkan lengannya untuk mengambil buku dari meja bahwa neuron tertentu di otaknya menyala. Ternyata, neuron yang sama akan menyala bila orang itu hanya melihat seseorang dengan sengaja meraih sebuah buku. Neuron-neuron itu karena itu disebut `mirror neuron' (neuron cermin). Neuron seperti itu ditemukan di berbagai bagian dari otak yang menghubungkan antara tindakan motorik dan persepsi.
''Bukti in bukan hanya awal dari imitasi dan belajar, tapi juga penciptaan mindsight,'' kata Daniel Siegel, seorang ahli saraf. Mindsight adalah kemampuan membuat sebuah image dari keadaan yang ada di benak orang lain. Dengan cara ini, ketika kita bisa merasakan emosi orang lain. Contoh konkretnya adalah pada dua orang yang kenal baik sedang bercakap-cakap. Masing-masing 'paham' apa yang dikatakan lawan bicaranya.
Bila kita bisa membangun mindsight yang besar, maka kesalahpahaman di dunia ini akan jauh berkurang. Bagaimana orangtua menumbuhkan komunikasi seperti ini dengan anak mereka? ''Berlatih,'' saran Siegel. Masalahnya, hubungan ini mudah hilang ketika orangtua terburu-buru atau ingin mengajarkan pelajaran dengan cepat. Atau, komunikasi yang tak sejalan. Misalnya, si kecil memetik bunga di halaman rumah neneknya. Nenek berkata, ''Oh, kamu nggak mau memetiknya, kan?'' Padahal si kecil ingin memetik bunga itu. Neneklah yang tak ingin bunganya dipetik. Pada saat itu, anak menerima pesan yang tidak kongruen. Ia jadi bingung apakah ia sebenarnya berpikir menginginkan apa yang betul-betul diinginkannya.
Orangtua yang tahu memperbaiki komunikasi tidak akurat ini mengatakan. ''Ibu tahu kamu ingin memetik bunga. Tapi, nenek ingin melihat bunga itu tumbuh di depan rumah. Nah, sekarang letakkan bunga ini di jambangan. Lain kali kalau ke rumah nenek, kita biarkan bunga-bunga indah ini tetap di taman.''
Bila kita belajar lebih terbuka pada apa yang sebenarnya terjadi dalam benak anak kita --apakah ia sedih, gembira atau takut-- kita akan memberi mereka pelajaran amat bernilai dalam mindsight. Pelajaran ini akan bertahan seumur hidupnya. Saat tumbuh tua, mereka akan bisa merespons orang lain dengan keterbukaan, perhatian, dan kasih sayang yang sama. n berbagai sumber( )

Kekerasan Berbahaya Bagi Otak Anak

REPUBLIKA » Ayah Bunda
Minggu, 20 Mei 2007 17:18:00
Kita tidak hidup dalam dunia yang tenteram dan damai. Setiap hari anak kita terpapar pada kekerasan fisik, psikologis, verbal, dan sosial. Berita di televisi menampilkan warga Irak dan Palestina yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai, anak-anak yang dianiaya, diperkosa. Surat kabar menyajikan tawuran, aksi penembakan di kampus. Belum lagi film dan video game.
''Kekerasan dilakukan oleh orang yang kejam, yang merasa tak punya hubungan dengan manusia lain,'' kata pakar saraf Arlene F Harder dalam How You Can Shape Your Child's Brain and Change the World. ''Mereka tak merasa bersalah atas tindakan jahat mereka.'' Lalu, bagaimana pengaruh kekerasan yang terpapar dalam kehidupan sehari-hari itu terhadap otak anak kita? Yang pertama, ungkap Harder, kekerasan menciptakan stres yang menyebabkan pelepasan kortisol, hormon steroid yang membantu menekan sistem imun dan memperlambat pertumbuhan fisik. Jadi, pelepasan kortisol diasosiasikan dengan stres. Pelepasan kortisol juga ditunjukkan dengan perubahan pada aktivitas otak dan struktur otak sendiri.
Nah, bagian yang paling mendapat efek cedera dalam pertumbuhan otak adalah kerusakan pada hippocampus dan prefrontal cortex. ''Akibatnya, kemampuan otak untuk belajar dan mengingat akan terhambat,'' jelas pakar dari Amerika Serikat ini. ''Kemampuan anak untuk menafsirkan dan merespons situasi sosial secara akurat pun akan terhambat pula.'' Jadi, jika Anda ingin memberikan otak yang sehat bagi buah hati, kurangilah hingga minimum paparan kekerasan padanya. Hindari pertengkaran antara suami-istri di depan anak,'demi kesehatan mereka'.
Seorang anak yang dibesarkan pada keluarga yang selalu mengalami konflik akan memberikan model mental tentang dunia sebagai tempat yang tidak aman. Baginya, saling menyayangi bukan suatu prioritas. Anak seperti itu, kata Harder, akan memegang prinsip "urusilah urusanmu sendiri karena tak ada orang lain yang peduli". Karena itu, jika Ayah Bunda ingin membantu menciptakan masa depan anak yang berarti, kedamaian dan stabilitas harus menjadi prioritas. Kedamaian di hati dan kedamaian di rumah. poy( )

Friday, May 18, 2007

Tensofales


Tidak peduli seberapa berbakatnya orang, tidak peduli seberapa kompetennya orang, tidak peduli seberapa unggulnya sebuah produk, keberhasilan sulit diraih tanpa keterampilan berkomunikasi.
Tidak diragukan lagi, Rasulullah SAW adalah komunikator terbaik yang ada. Bayangkan, Rasul mampu mempengaruhi jutaan orang hingga 15 abad setelah wafatnya. Kata-kata beliau sangat efektif, menyentuh, mengubah, serta diungkapkan dalam bahasa yang ringan, padat dan jelas.
Ada satu kisah terkenal. Suatu ketika datanglah seorang pemuda untuk masuk Islam. Namun, di sela-sela keinginan tersebut, ia meminta agar Rasulullah SAW tetap mengizinkannya untuk berzina. Marahkan Rasul? Ternyata tidak. Dengan bijak, beliau mengajak pemuda itu dialog.
Wahai anak muda, mendekatlah!” ujar Rasul. Pemuda itu kemudian mendekat. Kemudian beliau bersabda, “Duduklah!” Maka pemuda itu pun duduk.
Sukakah kalau itu terjadi pada ibumu?Dia menjawab, Tidak. Demi Allah Demikian pula manusia seluruhnya tidak suka zina itu terjadi pada ibu-ibu mereka;.
Beliau bertanya lagi, Sukakah kalau itu terjadi pada anak perempuanmu?Pemuda itu menjawab seperti tadi. Demikian selanjutnya Beliau bertanya jika itu terjadi pada saudara perempuan dan bibinya.
Rasulullah SAW meletakkan tangannya yang mulia di atas bahu pemuda itu sambil berdoa, “Ya Allah, sucikanlah hati pemuda ini. Ampunkanlah dosanya dan peliharakanlah dia dari melakukan zina Sejak peristiwa itu, tidak ada perbuatan yang paling dibenci oleh pemuda itu selain zina.
Rasulullah SAW mampu menaklukkan lawan bicara tanpa menyakiti. Beliau tetap hormat dan menghargai sang pemuda, walau permintaannya kurang etis. Beliau mampu berempati, sehingga tidak terucap kata-kata menyalahkan. Pesan yang disampaikan pun sangat mudah dimengerti.
Mengapa beliau mampu menjadi seorang komunikator terbaik? Setidaknya ada tiga rahasia kesuksesan komunikasi beliau.


Pertama:

Rasul memiliki gaya bicara yang menawan. Gaya bicara Rasul terangkum dalam rumus TENSOFALES. Bicaranyatenang, sopan, fasih, apik, lemah lembut dan secukupnya. Kesempurnaan gaya bicara Rasul sangat dipengaruhi kecerdasan beliau sebagai utusan Allah (fathanah).
Mengapa harus tensofales? Setiap utusan Allah harus siap adu argumen dengan para penentangnya. Harus menjawab pertanyaan-pertanyaan umatnya. Serta harus menghadapi pemikiran dan pelecehan orang-orang munafik. Karena itu, kecerdasan, kekuatan argumen, serta kefasihan beliau harus mengungguli kaum yang didakwahinya. Jika tidak, semua yang disampaikan akan mudah dipatahkan dan diingkari.
Beliau pun diutus pada masyarakat yang memiliki latar belakang ilmu, status sosial, dan spesialisasi berbeda. Ada tokoh agama, politikus, pedagang, orang kaya, fakir miskin, preman, budak, dsb. Semuanya harus diberi argumen agar bisa menerima Islam. Allah SWT berfirman, (Mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-Rasul itu. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS An Nisaa' [4]: 165).

Kedua:

Isi (content) komunikasi beliau terjamin kebenarannya. Secerdas dan sefasih apa pun orang, tidak akan bertahan lama jika yang diungkapkannya tidak BAL. Yaitu benar, akurat dan lengkap. Ajaran beliau terjamin kebenarannya, tidak berbelit-belit dan rancu, universal serta memenuhi standar kesempurnaan. Setiap ajaran yang tidak sempurna, argumennya pasti akan kabur, lemah, mentah dan mudah dipatahkan. Karena itu, ajaran beliau bisa diterima semua kalangan, masuk akal, menenangkan, dan tidak dibuat-buat. Ada cerdik pandai yang berusaha mencari-cari kelemahan ajaran Rasulullah SAW, namun tak satu pun yang berhasil menemukannya.

Ketiga:

Rasul memiliki kredibilitas. Beliau adalah orang tepercaya (Al 'Amin). Pemuda itu berani meminta izin untuk berzina, karena ia percaya bahwa Rasul adalah sosok yang jujur dan bisa memberikan solusi. Tidak mungkin ada jalinan komunikasi efektif bila orang tidak lagi saling percaya. Beliau pun tidak pernah menganjurkan sesuatu, kecuali telah mengamalkannya terlebih dahulu.

Keempat:

Rasul bicara dengan melibatkan hati. Semua perkataan Rasul keluar dari hati yang bersih (qalbun saliim). Hati penuh kasih sayang, kedamaian, dan bersih dari penyakit. Karena itu, kata-katanya memiliki “ruh” sehingga mampu melembutkan hati sekeras batu. Kepintaran dan gaya bicara yang menawan hanya akan menyentuh akal. Hati hanya bisa disentuh dengan untaian kata yang keluar dari hati pula. “Bersihkan dengan segala apa yang kamu bisa, karena Allah telah mendirikan Islam ini di atas kebersihan, dan tidak akan masuk surga melainkan orang-orang yang bersih,” demikian pesan beliau. Wallaahu a'lam. ( KH Abdullah Gymnastiar )

Wednesday, May 16, 2007

Prof. Arthur Alison: ''Karena Az Zumar 42'' , Tidur dan Kematian

Artikel Islami
19 April 2002 - 16:33

Namaku Arthur Alison, seorang profesor yang menjabat Kepala Jurusan Teknik Elektro Universitas London. Sebagai orang eksak, bagiku semua hal bisa dikatakan benar jika masuk akal dan sesuai rasio. Karena itulah, pada awalnya agama bagiku tak lebih dari objek studi. Sampai akhirnya aku menemukan bahwa Al Quran, mampu menjangkau pemikiran manusia. Bahkan lebih dari itu. Maka aku pun memeluk Islam.
Itu bermula saat aku diminta tampil untuk berbicara tentang metode kedokteran spiritual. Undangan itu sampai kepadaku karena selama beberapa tahun, aku mengetuai Kelompok Studi Spiritual dan Psikologis Inggris. Saat itu, aku sebenarnya telah mengenal Islam melalui sejumlah studi tentang agama-agama.
Pada September 1985 itulah, aku diundang untuk mengikuti Konferensi Islam Internasional tentang 'Keaslian Metode Pengobatan dalam Al Quran' di Kairo. Pada acara itu, aku mempresentasikan makalah tentang 'Terapi dengan Metode Spiritual dan Psikologis dalam Al Quran'.
Makalah itu merupakan pembanding atas makalah lain tentang 'Tidur dan Kematian', yang bisa dibilang tafsir medis atas Quran surat Az Zumar ayat 42 yang disampaikan ilmuwan Mesir, Dr. Mohammed Yahya Sharafi.
Fakta-fakta yang dikemukakan Sharafi atas ayat yang artinya, "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir," telah membukakan mata hatiku terhadap Islam.
Secara parapsikologis, seperti dijelaskan Al Quran, orang tidur dan orang mati adalah dua fenomena yang sama. Yaitu dimana ruh terpisah dari jasad. Bedanya, pada orang tidur, ruh dengan kekuasaan Allah bisa kembali kepada jasad saat orang itu terjaga. Sedangkan pada orang mati, tidak.
Ayat itu merupakan penjelasan, mengapa setiap orang yang bermimpi sadar dan ingat bahwa ia telah bermimpi. Ia bisa mengingat mimpinya, padahal saat bermimpi ia sedang tidur.
Quran surat Az Zumar ayat 42 ini juga menjadi penjelasan atas orang yang mengalami koma. Secara fisik, orang yang koma tak ada bedanya dengan orang mati. Tapi ia tak dapat dinyatakan mati, karena secara psikis ada suatu kesadaran yang masih hidup.
"Bagaimana Al Quran yang diturunkan 15 abad silam, bisa menjelaskan sebuah fenomena yang oleh teori parapsikologis baru bisa dikonsepsikan pada abad ini?" Jawaban atas pertanyaan inilah yang akhirnya meyakinkan aku untuk memeluk Islam.
Selepas sesi pemaparan kesimpulan dalam konferensi itu, disaksikan oleh Syekh Jad Al-Haq, Dr. Mohammed Ahmady dan Dr. Mohammed Yahya Sharafi, akupun menyatakan dengan tegas bahwa Islam adalah agama yang nyata benarnya.
Terbukti, isi Al Quran yang merupakan firman Allah pencipta manusia, sesuai dengan fakta-fakta ilmiah. Kemudian dengan yakin, aku melafadzkan dua kalimat syahadat yang sudah sangat fasih kubacakan. Sejak itu aku pun menjadi seorang Muslim dan mengganti namaku menjadi Abdullah Alison.
Sebagai Ketua Kelompok Studi Spiritual dan Psikologi Inggris, aku telah mengenal banyak agama melalui sejumlah studi yang dilakukan. Aku mempelajari Hindu, Budha dan agama serta kepercayaan lainnya. Entah kenapa, ketika aku mempelajari Islam, aku juga terdorong untuk melakukan studi perbandingan dengan agama lainnya.
Walaupun baru pada saat konferensi di Mesir, aku yakin benar bahwa Islam sebuah agama besar yang nyata perbedaannya dengan agama lain. Agama yang paling baik diantara agama-agama lain adalah Islam. Ia cocok dengan hukum alam tentang proses kejadian manusia. Maka hanya Islam-lah yang pantas mengarahkan jalan hidup manusia.
Aku merasakan benar, ada sesuatu yang mengontrol alam ini. Dia itulah Sang Kreator, Allah Swt. Dari pengalaman bagaimana aku mengenal dan masuk Islam, aku pikir pendekatan ilmiah Al Quran bisa menjadi sarana efektif untuk mendakwahkan Islam di Barat yang sangat rasional itu.
Sumber : (Pesantren.net)

AIRMATA RASULULLAH SAW...


Artikel Islami
17 September 2003 - 08:36

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai ding! in, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
NB: Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin... Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangi mu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat. klik disini

Monday, May 14, 2007

Pahami Tujuan Hidup

"People with goals succeed because they know where they're going. Orang-orang yang mempunyai suatu target berhasil mencapai sukses, sebab mereka mengetahui kemana arah langkah mereka."
Earl Nightingale

Bayangkan jika kita melihat seekor kucing yang mengejar seekor tikus. Kemana pun tikus berlari maka kucing itu pun akan memperhatikan dengan pandangan yang sangat tajam dan sewaktu-waktu dengan sigap menyergap sang tikus. Tingkah kucing yang berlari kian kemari mengejar tikus tentu suatu pemandangan yang wajar.

Namun persepsi kita akan berbeda jika salah satu di antara kedua binatang tersebut tidak kelihatan. Misalnya saja hanya kucingnya yang nampak, sedangkan tikusnya tidak. Maka tingkah kucing itu tentu membuat kita tertawa. Sebab kita tidak mengetahui sasaran yang sedang dibidik oleh kucing tersebut.

Kiasan di atas dapat diartikan bahwasanya manusia mempunyai keunikan bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh sebabitu, di antara manusia juga mempunyai perbedaan tujuan hidup. Si A misalnya boleh merasa aneh dengan tingkah laku Si B, sebab Si A tidak mengetahui tujuan yang hendak dicapai oleh Si B.

Henry Ford mempunyai bakat dan tujuan hidup yang berbeda dengan Walt Disney, Andrew Carnegie, dan lain sebagainya. Henry Ford mempunyai tujuan memproduksi dan mendistribusikan mobil berkualitas secara masal. Sedangkan Walt Disney mempunyai tujuan hidup membahagiakan orang lain melalui hiburan. Lalu Andrew Carnegie ingin memproduksi dan medistribusikan baja ke seluruh dunia, dan masih banyak contoh lainnya. Faktanya, orang-orang yang sukses di dunia itu pasti mempunyai tujuan hidup.

Masing-masing di antara kita tentu juga mempunyai tujuan hidup. Tetapi saya heran mengapa tujuan hidup sebagian besar manusia di dunia ini tidak mampu berperan penting dalam mencapai kesuksesan .Setelah sekian lama saya mengamati, rupanya penyebab utama tujuan hidup itu tidak dapat berfungsi sebagai langkah penting untuk mencapai kesuksesan adalah ketidakmampuan kita sendiri dalam memahami dan mendefisikan tujuan hidup tersebut.

Sebagian besar di antara kita memang mempunyai tujuan hidup, tetapi terkadang jumlah tujuan hidup itu bisa sampai ratusan. Sifat tujuan hidup itu pun masih rancu atau tidak terperinci secara pasti. Agar hal itu tidak terjadi, maka sebaiknya buatlah konsep mengenai tujuan hidup untuk jangka waktu tertentu, misalnya untuk 1 minggu ke depan, 1 bulan atau satu tahun ke depan.

Pengambilan keputusan merupakan tahap selanjutnya yang sangat penting. Untuk itu berpikirlah lebih dalam, jernih dan terkontrol sebelum benar-benar memutuskan apa tujuan hidup Anda. Sebuah pepatah bijak mengatakan, "Your decisions determine your direction, and your direction determines your destiny. ?Keputusanmu menentukan arah tujuan, dan tujuanmu menentukan keberuntunganmu. " Karena itu Anda akan memerlukan lebih banyak informasi agar dapat memutuskan sebuah tujuan hidup yang paling tepat.

Sebagai contoh adalah keputusan Nelson Mandela. Berdasarkan pengalaman dan latar belakang kehidupannya, ia memilih tujuan hidup membebaskan rakyat Afrika Selatan dari tekanan politik rasialisme. Sejak tahun 1942, ia sering terlibat aksi-aksi dan organisasi politik. Kehidupan Nelson berubah sebagai konsekuensi atas keputusannya terjun ke dunia politik.

Sepanjang tahun 1950-an, Mandela selalu menjadi korban tekanankekuasaan. Nelson dipenjarakan bertahun-tahun, berpindah-pindah dari penjara pulau Robben, Pollsmoor di Cape Town, dan penjara Victor Verster. Ia baru dibebaskan pada tanggal 11 Februari 1990.
Nelson berhasil menerima hadiah Perdamaian Nobel pada tahun 1993 dan terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan untuk masa jabatan 10 Mei 1994 hingga Juni 1999. Semua berawal dari keputusannya memperjuangkan hak asasi manusia dan persamaan ras di Afrika Selatan sebagai tujuan hidup. Karena itu membuat keputusan mengenai apa tujuan hidup Anda merupakan langkah yang sangat penting.

Setelah membuat keputusan mengenai tujuan hidup, maka langkah berikutnya adalah menuliskan tujuan hidup tersebut. Menuliskan tujuan hidup dimaksudkan untuk memudahkan Anda memahaminya.Jika tujuan hidup itu ditulis, itu artinya Andasudah menciptakan instruksi yang jelas mengenai apa yang harus Anda lakukan danbagaimana mengembangkan rencana berikutnya.

Langkah-langkah tersebut sangat efektif digunakan untuk dapat memahami tujuan hidup. Pemahaman terhadap tujuan hidup sangat penting sebab proses pencapaian tujuan hidup berkembang dari pemikiran hingga menjadi sketsa, dari sketsa ke tindakan, dan dari tindakan ke pencapaian yang sesungguhnya. Goethe mengatakan, "Hal terbesar di dunia ini bukanlah dimana Anda berdiri, melainkan kemana Anda akan pergi." Itu artinya, jika Anda mampu menetapkan,memahami dan memperjelas tujuan hidup, maka kemungkinan untuk meraih sukses juga akan lebih besar.

Sumber: Pahami Tujuan Hidup oleh Andrew Ho.

Happy Mother's Day

A Mother's Day Thought
Today is Mother's Day
To honor you in a special way
I thank you for all your love...
For all that you do and say

I thank you for the warm hugs
For cleaning my wounded knees
I love you for always being there
For being so easy to love & please

I thank you for the many years
you worked to keep me fed
I think about the unnecessary tears
that I caused you to shed.

I thank you for being a great chef
Oh those pies you made for me
I thank you for being the chauffeur
that took me places I wanted to be

Oh those times you fixed my jeans
when I tore them on the playground
It was so wonderful just to know...
Momma was always around

Oh, Momma, look how time has passed us by
It' s just that today is YOUR day for me
It doesn't change just because I'm grown! I Luv U So Much Mom
"Dyan"

Saturday, May 12, 2007

Kemuliaan Di Balik Cacian

Kamis, 10 Mei 2007

Diantara kaum kita ada yang hobi mencaci-maki. Rasulullah, jarang membalas cacian orang. Di balik perbuatannya itu, kita berpeluang meraih kemuliaan
Seorang laki-laki datang menemui Abu Bakar. Tanpa ba-bi-bu lelaki tersebut mencacimaki salah seorang sahabat nabi yang sangat beliau cintai ini. Rasulullah Salallaahu alaihi wassalam yang saat itu tengah duduk di sampingnya, tampak terheran-heran sambil tersenyum melihat Abu Bakar diam saja.
Namun ketika kata makian semakin banyak Abu Bakar pun meladeninya. Rasulullah bangkit dengan wajah tidak suka dengan sikap Abu Bakar itu. Beliau berdiri dan
Abu Bakar mengikutinya.
“Ya Rasulullah, tadi dia mencaci makiku namun engkau tetap duduk. Tapi ketika kuladeni sebagian kata-katanya, engkau marah dan berdiri. Mengapa demikian ya Rasulullah?” tanya Abu Bakar.
“Sesungguhnya bersamamu ada malaikat, kemudian dia berpaling dari padamu. Ketika engkau meladeni perkataannya, datanglah syaitan dan aku tak sudi duduk bersama syaitan itu,” jawab Rasul. Kemudian beliau meneruskan nasihatnya, “Tidak teraniaya seseorang karena penganiayaan yang ia sabar memikulnya kecuali Allah akan menambahkan kepadanya kemuliaan dan kebesaran.” (HR. Imam Ahmad dari Abu Kabsyah Al Anmari)
Ridha
Tidak ada suatu pun kejadian, bahkan selembar daun yang terjatuh pun, melainkan sudah di dalam skenario Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Begitu pula apa pun yang menimpa kita dalam hidup keseharian. Mulai dari peristiwa besar hingga yang kecil semua telah direncanakan oleh Allah.
Karena itu sikap orang yang beriman dalam menghadapi segala kejadian diterimanya dengan hati lapang dan ridha; sebagai hidangan dari Allah. Musibah yang secara lahiriah merugikan, bagi orang yang bersabar justru ladang mendapatkan pahala di sisi-Nya.
“Kami (Allah) akan memberikan kepada orang- orang yang berhati sabar itu pahala menurut amalan yang telah mereka kerjakan dengan sebaik- baiknya.” (Surat. An Nahl: 96)
Salah satu kejadian yang mungkin sering terjadi dalam pergaulan adalah perkataan yang tidak menyenangkan, caci maki misalnya. Agar tidak sia-sia, menghadapi hal seperti ini perlu sikap yang tepat. Sikap Abu Bakar yang mampu bersabar menahan diri dan diam saja, membuat Rasul tersenyum. Namun pada saat Abu Bakar mulai meladeni caci makian, Rasul pun menunjukkan sikap tidak menyukainya. Padahal yang dilakukan Abu Bakar hanya meladeni sebagian kata-katanya saja. Lalu bagaimana dengan sikap kebanyakan kita selama ini?
Boro-boro menahan diri. Bahkan seringkali lebih emosional dan balasan spontan yang dilancarkan justru lebih gencar dari umpan caci makiannya. Dengan muka merah dan suara marah meledak-ledak meluncurlah kata-kata yang lebih tajam lagi. Bukan hanya menjawab sebagian kata-kata, tetapi satu kata malah dibalas dengan sepuluh kata. Naudhubillah.
Sikap emosional dan kehilangan kendali seperti itu, merupakan tanda kurang ridha dengan kejadian. Kita lupa bahwa apa yang terjadi sesungguhnya merupakan kiriman Allah untuk menguji sikap kita. Saat emosional seperti itu pusat orientasi bukan lagi ingin meraih ridha Allah, tetapi sekadar melampiaskan hawa nafsu. Dar der dor yang penting terpuaskan. Kita tidak bisa membayangkan, bagaimana sikap Rasul andai bersama kita. Yang beliau lakukan barangkali tidak hanya bangkit dan berdiri, tapi berlari menjauh. Sebab setan yang merubung kita terlalu banyak.
Dengan menyadari bahwa tiada kejadian yang kebetulan kecuali atas kehendak Allah, hati akan ridha. Sikap inilah yang dibutuhkan agar kita tetap terkendali.
Bayangkanlah bahwa kita sedang menyaksikan episode sinetron tiga dimensi luar biasa yang diskenario oleh Allah. Nikmatilah caci makiannya seperti sedang menyaksikan bintang yang berakting di layar kaca. Bila mulai terpancing, ucapkan istighfar dan orientasikan hati pada ridha Allah, tentu akan membuat pikiran lebih tenang. Dengan suasana spiritual seperti itu malaikat yang bersama kita tetap mendampingi.
Sikap marah-marah dan emosional, justru menjerembabkan kita pada kenistaan. Maunya membela kehormatan, tetapi dengan ucapan balasan yang lebih tajam justru menunjukkan kualitas ruhani kita. Malaikat malah menyingkir dan yang datang merubung malah setan. Tidak hanya kehilangan kehormatan di depan manusia, tetapi juga di depan Allah dan Rasulnya.
Memilih
Seringkali respon tindakan seseorang ditentukan oleh keadaan. Kalau yang diterima caci maki maka reaksinya juga caci maki. “Yah, kami tidak ada pilihan lagi kecuali membalasnya. Dia telah menghina kehormatan kami, maka kami pun menghinanya untuk membela diri.” Demikian alasan yang dikemukakan.
Manusia sesungguhnya tidak semata ditentukan oleh lingkungan, tetapi juga oleh dirinya sendiri. Bahkan sebagian orang malah mampu mempengaruhi lingkungan.
Mereka mencairkan lingkungan yang beku, memperbaiki keadaan yang buruk. Menghadapi keadaan yang ada manusia diberi kemampuan memilih. Saat menghadapi caci maki, seorang dapat merenungkan dalam hati, apa tindakan terbaik yang ingin dilakukan; diam atau membalas.
“Mintalah fatwa kepada hatimu sendiri. Kebaikan adalah apa-apa yang menentreramkan jiwa dan hati. Dosa adalah apa-apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati.” (HR.Imam Ahmad)
Kita akan dapat memilih tindakan terbaik jika dilandasi sikap ridha. Dengan menyadari bahwa semua dari Allah akan membuat hati tetap bening dan pikiran juga jernih. Akhirnya yang muncul tindakan terpilih.
Suara hati yang mendorong nilai-nilai kebaikan tetap terdengar. Pikiran pun dapat memilih kata yang paling tepat dan lisan mengucapkannya dengan indah, tidak asal nerocos. Tentu saja akan berbeda halnya jika caci maki dihadapi dengan sikap emosional. Hati dikuasai hawa nafsu dan amarah sedangkan pikiran pun jadi kotor. Akhirnya yang mengalir di lisan adalah kata-kata kotor bahkan lebih tajam lagi.
Sebenarnya, seorang yang mencaci maki dengan kata-kata kotor tidak akan membuat orang lain rendah kecuali merendahkan dirinya sendiri. Kata-kata kotor yang keluar dari mulut, lebih menunjukkan siapa yang mengatakan dari pada siapa yang dikata-katai. Kotor kata-katanya, berarti kotor pula pikirannya. Jadi sebenarnya tanpa membalasnya, sudah cukup orang lain menilai siapa yang sesungguhnya lebih buruk itu. Tapi bila kita membalas caci makian itu dengan caci maki yang lebih tajam dan berlebihan, malah menunjukkan keburukan sisi jiwa kita. Sikap berlebihan dalam membalas itu justru membuat kita sama-sama terjerembab bersama orang yang mencaci itu.
Hikmah
Allah menghadapkan kita pada keadaan yang tidak kita senangi itu tentu ada hikmahnya. Dengan sikap ridha kita dapat menjadikan caci maki sebagai alat evaluasi diri. Tidak mudah lho melihat kekurangan diri. Dari yang dikatakan itu mungkin ada yang tidak sesuai, tapi beberapa bagian sebenarnya agak sesuai juga. Bahkan kalau mau jujur kita masih perlu bersyukur; bahwa Allah masih menutupi aib-aib kita. Apa yang dikatakan itu sebenarnya belum seberapa dari semua kekurangan kita. Dengan demikian kita terhindar dari sikap sombong dan sok sempurna. Kita tersadar merasa masih banyak kekurangan dan lebih terpacu lagi memperbaiki diri.
Dicacimaki juga memberi pengalaman tak telupakan. Ternyata kata-kata tajam itu bisa membuat hati ini terluka. Barangkali tanpa kita sadari kita pernah mencaci maki teman atau orang lain, dan kemudian melupakan begitu saja setelah melampiaskan. Padahal luka hati akibat caci maki itu sulit disembuhkan.
Nah, jika kita merasa tidak enak dicaci maki, sadarlah bahwa orang lain pun seperti itu juga. Karenanya terdorong dari pengalaman berharga itu segeralah bertobat dan mintalah maaf kepada orang yang pernah kau sakiti. Engkau tidak akan bisa menanggung beban di akhirat kelak menghadapi pengadilan Allah. Amal-amalmu habis beralih tangan pada orang lain yang kau dzalimi itu. Sedangkan dosa-dosa orang yang kau dzalimi ditimbunkan pada dirimu. Itulah orang yang bangkrut menurut Rasul.
Setelah mendapatkan hikmah yang sangat besar itu, kita pun dapat lebih berlapang dada. Caci makian yang menimpa kita itu ternyata seperti jamu. Meski terasa pahit, ternyata dapat menyehatkan jiwa. Oleh sebab itu kita perlu berlatih bagaimana sikap terbaik menghadapi caci makian agar kejadian yang diskenario Allah itu tidak sia-sia. Justru menjadi ladang kita mendapat kemuliaan dan kebesaran di sisi-Nya.
Dicontohkan dalam sejarah; kita ketahui Rasul pun tak luput mendapatkan makian bahkan lebih keras lagi. Penduduk Thaif yang diajaknya pada kebenaran tidak menyambutnya dengan baik, justru menyambutnya dengan olokan, lemparan batu dan potongan besi. Wajah, badan dan kaki beliau pun berdarah-darah. Namun yang dilakukan beliau tidak membalasnya tapi justru mendoakan; Allahummahdi qawmi. Innahum laa ya’lamuun.
”Ya Allah berilah petunjuk kaumku itu. Karena sesesungguhnya mereka tiada mengetahui.”
Caci makian tidak membuat beliau terhina, malah sebaliknya membuat namanya kian mulia dan besar. Coba bayangkan jika Rasul juga membalasnya dengan olokan emosional yang lebih tajam, tentu akan lain ceritanya.
Memang terasa sulit membayangkan. Namun bila kita menyadari hikmah yang demikian banyak di balik cacian.
Rasanya orang yang mencaci maki kita itu memang tak layak dibalas dengan cacian. Karena di balik perbuatannya itu, kita berpeluang meraih kemuliaan dan kebesaran di sisi Allah yaitu dengan bersabar.
Jadi sudah selayaknya orang yang membukakan peluang kesadaran, dan kemuliaan itu kita maafkan. Bahkan kita bisa mendoakan semoga dia mendapatkan ampunan dan hidayah dari Allah menjadi lebih baik. Bukankah doa orang yang terdzalimi makbul? [Hanif Hannan. Tulisan ini diambil dari rubrik ’Hikmah’ majalah Hidayatullah/http://www.hidayatullah.com/

Friday, May 11, 2007

Kado Terindah!


Aneka kado ini tidak dijual di toko.

Anda bisa menghadiahkannya setiap saat (tidak perlu menunggu hari Anniversary ), dan tak perlu membeli!Meski begitu, delapan macam kado ini dapat menjadi hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang anda sayangi.


1. KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir di hadapannya lewat surat, telepon, foto, email atau faks.Namun dengan berada di sampingnya. Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran anda sebagai pembawa kebahagiaan.

2. MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan.Berikan kado ini untuk orang yang anda kasihi. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini juga memudahkan anda untuk bisa memberi tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.


3. D I A M

Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.


4. KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, "Kau bebas berbuat semaumu?" Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan?


5. KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika anda mengkadokannya tiap hari! Selain keindahan penampilan pribadi, anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.


6. TANGGAPAN POSITIF

Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi anda. Ingat-ingat pula, pernahkah anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf), adalah kado cinta yang sering terlupakan.


7. KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikurbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila anda memikirkan hal ini, berarti anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Okelah, anda suatu saat mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut? Kesediaan untuk mengalah sudah dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.


8. SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus-asaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita.Kapan terakhir kali kita menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi?

dikirim oleh Dyan lewat e-mailnya