Lensa Darbi

Monday, June 11, 2007

Belajar dari Luqman

Oleh : Ahmad Baraas
Luqman adalah seorang ahli hikmah. Tentang siapa dan dari mana asal usul tokoh yang sangat melegenda itu, para ulama ahli tafsir memiliki pendapat yang berbeda. Abdullah bin Umar Al Khattab berkata, ''Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Dengan Sesungguhnya aku berkata Luqman bukanlah seorang nabi, tetapi seorang hamba yang dilindungi Tuhan, banyak bertafakur dan baik keyakinannya. Ia menicintai Allah dan Allah pun mencintainya. Karena itu ia dianugerahi hikmah kebijaksanaan'.'' (Mutafaq 'Alaih).
Ada tiga aspek pendidikan yang dikemukakan Luqman, yakni aspek tauhid, ibadah, dan ahlak. Aspek tauhid adalah menanamkan keyakinan kepada anak-anak tentang kekuasaan Allah. Hal itu tergambar dalam surat Luqman ayat 12 dan 13. Perintah mensyukuri nikmat Allah adalah tingkat tauhid yang paling tinggi. Karena mensyukuri nikmat Allah adalah pengakuan tentang kekuasaan Allah. Ajaran tauhid itu, dipertegas dalam surat Luqman ayat 13.
Aspek kedua dalam pendidikan Luqman adalah aspek ibadah. Aspek ini mengajarkan manusia tunduk dan taat kepada penciptanya (Al Khalik) dengan mendirikan shalat, serta senantiasa berbuat baik (amar ma'ruf) dan mencegah kemungkaran (wanha 'anil munkar). Aspek ketiga adalah aspek menjaga hubungan baik dengan sesama manusia (ahlak). Hubungan baik sesama ciptaan Allah (makhluk), dipisahkan menjadi dua, yakni hubungan baik kepada kedua orang tua yakni dengan berbuat baik kepada keduanya dan hubungan baik dengan yang lainnya, dengan tidak berlaku sombong atau bersikap saling menghormati. Islam menempatkan kedua orang tua, khususnya ibu di tempat yang sangat mulia.
Dewasa ini, banyak terjadi kasus yang mencerminkan prilaku anak didik yang justru menggambarkan prilaku yang kurang baik. Berbagai kejahatan dilakukan terhadap teman sendiri, begitu juga sikap tidak hormat terhadap orang tua sudah menjadi tontonan yang biasa. Belum lagi bila melihat pergaulan para remaja dan anak-anak usia sekolah yang semakin sulit dikontrol.
Patut dipertanyakan, mengapa banyak hal negatif yang terjadi pada anak-anak kita. Tentunya kita tidak menginginkan pendidikan hanya menjadi tempat mentransfer ilmu (tarbiyah) saja. Sebaliknya pendidikan haruslah meliputi tranformasi ilmu pengetahuan, sekaligus mengedepankan pendidikan moral (ta'dib). Mari kita belajar dari Luqman.

Friday, May 25, 2007

Outing Yang Menyenangkan.....






21 Mei 2007, Depok


Siswa - siswi kelas 6 SDIT Darul Abidin melaksanakan Field Trip ke sebuah perusahaan resleting terbesar di Indonesia, atau mungkin di dunia. PT. YKK ZIPPER INDONESIA yang beralamatkan di Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 29 Cimanggis, Depok 16951 Telp: (021) 8710641 (Hunting), 8708284 Fax : (021) 8710962 mempunyai program baru, yakni pengenalan dan pembuatan produk kepada masyarakat melalui program FASTENING EXPERIENCES yang di manageri oleh Bapak Yulizar Yahya, dengan beberapa staff. diantaranya adalah Mbak Zizzy yang telah memandu siswa- siswi SDIT Darul Abidin dengan sangat baik, mereka diberikan pengarahan mulai dari kegunaan dan fungsi baik produk maupun perusahaan PT. YKK itu sendiri. Dengan banyaknya fasilitas pendukung dan alat peraga yang mampu menghipnotis siswa- siswi SDIT Darul Abidin serasa dalam media workshop yang sangat luas.




Siswa- siswi kelas 6 SDIT Darul Abidin memanfaatkan kegiatan ini bukan hanya sebagai pengalaman berharga bagi mereka namun juga sebagai sumber ilmu pengetahuan yang mungkin berguna bagi masa depan mereka, sekaligus untuk melepaskan rasa penat dan gerah akibat Ujia Kompetensi dan Ujian Sekolah yang baru saja selesai. Mereka mengetahui seberapa kuatnya barang dan produk yang diciptakan untuk konsumsi masyarakat luas, yang ternyata mungkin belum banyak diketahui oleh orang banyak. Beberapa barang, yakni : Zipper, Textile and plastic, snap and button, Fancy puller dibuat dengan mesin- mesin canggih dan propesional, sehingga menjadikan kualitas produk tersebut sangat dinikmati masyarakat akan kegunaan dan keawetannya.

Semoga apa yang menjadi harapan kita semua, mendidik generasi yang bertanggung jawab, mandiri, shalih, dan kreatif dapat dikabulkan oleh Allah SWT, dengan adanya usaha dalam kegiatan ini, tak lupa rasa syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas keberhasilan usaha hingga terlaksana acara yang sangat bermanfaat ini. Terima kasih yang tak terhingga juga kami sampaikan kepada PT. YKK Zipper Indonesia, Bapak Yulizar Yahya selaku Manager Fastening Experiences dan staff yang begitu baik mau menerima siswa- siswi kelas 6 SDIT Darul Abidin dengan sangat baik dan sabar. Kepada Ibu pembina dari PT. YKK, mbak Zizzy, dkk. Kepada Bapak dan Ibu guru yang begitu baik mau memberikan yang terbaik untuk kami dimasa datang, Terima kasih semua dan sukses selalu. Amiin.


'Membentuk' Otak Anak


Orangtua penting memahami cara kerja otak, agar pengasuhan lebih efektif dan anak pun tumbuh jadi pribadi yang kuat.


Betapa hebatnya otak. Dari benda yang lunak di dalam kepala itu kita bisa menciptakan puisi, merancang gedung bertingkat, mengobati roang sakit, menggubah lagu. Tapi, otak pulalah yang membuat orang bisa berbohong, mencuri, hingga memanipulasi orang lain.Sains dalam satu dasa warsa terakhir telah menemukan bahwa perhatian orangtua dalam bentuk percakapan, senyuman, nyanyian, memberi makan, sentuhan, memberi pengaruh pada anak hingga usia dewasa. ''Pengaruhnya bahkan signifikan pada anak-anak yang mengalami kerusakan otak,'' kata Howard Davis dalam Successful Parenting Begins with the Brain.
Bagaimana caranya mempersembahkan anak yang penuh kasih sayang, bersemangat, toleran, tahan banting pada dunia ini? Cara terbaik membesarkan anak seperti ini, kata ahli saraf Arlene F Harder, adalah memberi cinta dan bimbingan yang dibutuhkan otak mereka. Dengan begitu, otak mereka tumbuh menjadi tempat yang sehat bagi semua yang mereka pikirkan, lakukan, dan rasakan. Dengan memahami kerja otak, orangtua akan bisa membantu anak menciptakan pemikiran dan emosi positif.
Mempelajari kerja otakPara pakar telah menemukan, perkembangan kompleksitas otak anak bergantung pada informasi genetis dan pengalaman. ''Pengalaman si bayi membentuk struktur otak yang akan memungkinkan persepsi dari pengalaman itu bisa dirasakan dan diingat,'' kata Daniel Siegel dan Mary Hartzell dalam Parenting from the Inside Out: How a Deeper Self-Understanding Can Help You Raise Children Who Thrive.
Betapa hebatnya jaringan otak. Setiap otak memiliki 20 juta neuron yang terhubung dengan sekitar 10.000 neuron lain. Ini menciptakan jaringan yang rumit terdiri atas triliunan sinaps atau hubungan neuron, seperti sarang laba-laba yang rumit.
Ketika neuron `dinyalakan' dengan koneksi ke neuron lain, protein baru disintesiskan. Ini memungkinkan koneksi sinaps bertambah. ''Dengan kata lain, pengalaman berubah menjadi mesin genetis (kemampuan tubuh menciptakan protein yang membentuk otak menjadi siap dengan pengalaman lain untuk memperkuat pengalaman awal),'' kata Harder. Misalnya, bayangkan Anda membawa si kecil naik bus KRL. Anda hampir terlambat. Saat bergegas menuruni tangga yang dipadati manusia, seseorang di belakang si kecil tersandung, jatuh menimpanya. Si kecil jatuh dngan kepala jatuh menabrak dasar tangga. Meski bukan cedera serius, tapi ia kesakitan pada saat peluit KRL berbunyi.
Otak si kecil langsung mengasosiasikan ketergesaan dengan kerumunan orang, dan kereta api, dengan rasa sakit dan takut. ''Ini karena neuron yang menyala bersama, terhubung bersama,'' kata psikolog Kanada, Donald Hebb.
Pengalaman buruk itu tak akan banyak berarti bagi anak bila Anda menanggapinya secara baik. Tapi, bila tidak paham bahwa anak pada saat seperti itu bisa mengagalami trauma, Anda cuma akan berkata ''Cup, cup, diamlah'', ''Tidak apa-apa, kok''. Dampak buruknya, ia berpeluang mengidap agoraphobia dan menghindari kerumunan dan kereta. Tentu saja, dampak buruk ini juga bergantung pada bagaimana otaknya memproses peristiwa dan faktor lain seperti temperamen dan pengalaman sebelumnya.
Interaksi dengan orang lainManusia adalah spesies sosial. Anak memerlukan ikatan atau kedekatan pada orang lain agar otaknya yang belum matang bisa tumbuh secara optimal. Hubungan ini dimulai dengan komunikasi nonverbal dengan ibu, atau orang dekat lainnya, yang berhubungan dengan kebutuhan dan keadaan emosi bayi.
Ketika bayi menangis karena tidak nyaman, ibu mengelusnya, menggendongnya, menghibur dengan kata-kata lembut. Anak akan belajar tentang hubungan intim dan ikatan dengan seseorang yang mencintainya. Bila melihat kebutuhannnya terpenuhi, anak bisa selaras dengan pikiran dan tubuhnya sendiri. Ia menemukan kegembiraan jadi manusia. Bila tak bisa memenuhi keingiannya, anak akan mengalami hubungan yang tidak nyaman. Ia akan secara emosi berjarak dengan orang lain. Kualitas hubungannya cenderung bersifat basa-basi dan berjarak.
Membangun 'mindsight'Belakangan ini ilmuwan saraf membuat observasi menarik. Mereka memerhatikan bahwa ketika seorang menggerakkan lengannya untuk mengambil buku dari meja bahwa neuron tertentu di otaknya menyala. Ternyata, neuron yang sama akan menyala bila orang itu hanya melihat seseorang dengan sengaja meraih sebuah buku. Neuron-neuron itu karena itu disebut `mirror neuron' (neuron cermin). Neuron seperti itu ditemukan di berbagai bagian dari otak yang menghubungkan antara tindakan motorik dan persepsi.
''Bukti in bukan hanya awal dari imitasi dan belajar, tapi juga penciptaan mindsight,'' kata Daniel Siegel, seorang ahli saraf. Mindsight adalah kemampuan membuat sebuah image dari keadaan yang ada di benak orang lain. Dengan cara ini, ketika kita bisa merasakan emosi orang lain. Contoh konkretnya adalah pada dua orang yang kenal baik sedang bercakap-cakap. Masing-masing 'paham' apa yang dikatakan lawan bicaranya.
Bila kita bisa membangun mindsight yang besar, maka kesalahpahaman di dunia ini akan jauh berkurang. Bagaimana orangtua menumbuhkan komunikasi seperti ini dengan anak mereka? ''Berlatih,'' saran Siegel. Masalahnya, hubungan ini mudah hilang ketika orangtua terburu-buru atau ingin mengajarkan pelajaran dengan cepat. Atau, komunikasi yang tak sejalan. Misalnya, si kecil memetik bunga di halaman rumah neneknya. Nenek berkata, ''Oh, kamu nggak mau memetiknya, kan?'' Padahal si kecil ingin memetik bunga itu. Neneklah yang tak ingin bunganya dipetik. Pada saat itu, anak menerima pesan yang tidak kongruen. Ia jadi bingung apakah ia sebenarnya berpikir menginginkan apa yang betul-betul diinginkannya.
Orangtua yang tahu memperbaiki komunikasi tidak akurat ini mengatakan. ''Ibu tahu kamu ingin memetik bunga. Tapi, nenek ingin melihat bunga itu tumbuh di depan rumah. Nah, sekarang letakkan bunga ini di jambangan. Lain kali kalau ke rumah nenek, kita biarkan bunga-bunga indah ini tetap di taman.''
Bila kita belajar lebih terbuka pada apa yang sebenarnya terjadi dalam benak anak kita --apakah ia sedih, gembira atau takut-- kita akan memberi mereka pelajaran amat bernilai dalam mindsight. Pelajaran ini akan bertahan seumur hidupnya. Saat tumbuh tua, mereka akan bisa merespons orang lain dengan keterbukaan, perhatian, dan kasih sayang yang sama. n berbagai sumber( )

Kekerasan Berbahaya Bagi Otak Anak

REPUBLIKA » Ayah Bunda
Minggu, 20 Mei 2007 17:18:00
Kita tidak hidup dalam dunia yang tenteram dan damai. Setiap hari anak kita terpapar pada kekerasan fisik, psikologis, verbal, dan sosial. Berita di televisi menampilkan warga Irak dan Palestina yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai, anak-anak yang dianiaya, diperkosa. Surat kabar menyajikan tawuran, aksi penembakan di kampus. Belum lagi film dan video game.
''Kekerasan dilakukan oleh orang yang kejam, yang merasa tak punya hubungan dengan manusia lain,'' kata pakar saraf Arlene F Harder dalam How You Can Shape Your Child's Brain and Change the World. ''Mereka tak merasa bersalah atas tindakan jahat mereka.'' Lalu, bagaimana pengaruh kekerasan yang terpapar dalam kehidupan sehari-hari itu terhadap otak anak kita? Yang pertama, ungkap Harder, kekerasan menciptakan stres yang menyebabkan pelepasan kortisol, hormon steroid yang membantu menekan sistem imun dan memperlambat pertumbuhan fisik. Jadi, pelepasan kortisol diasosiasikan dengan stres. Pelepasan kortisol juga ditunjukkan dengan perubahan pada aktivitas otak dan struktur otak sendiri.
Nah, bagian yang paling mendapat efek cedera dalam pertumbuhan otak adalah kerusakan pada hippocampus dan prefrontal cortex. ''Akibatnya, kemampuan otak untuk belajar dan mengingat akan terhambat,'' jelas pakar dari Amerika Serikat ini. ''Kemampuan anak untuk menafsirkan dan merespons situasi sosial secara akurat pun akan terhambat pula.'' Jadi, jika Anda ingin memberikan otak yang sehat bagi buah hati, kurangilah hingga minimum paparan kekerasan padanya. Hindari pertengkaran antara suami-istri di depan anak,'demi kesehatan mereka'.
Seorang anak yang dibesarkan pada keluarga yang selalu mengalami konflik akan memberikan model mental tentang dunia sebagai tempat yang tidak aman. Baginya, saling menyayangi bukan suatu prioritas. Anak seperti itu, kata Harder, akan memegang prinsip "urusilah urusanmu sendiri karena tak ada orang lain yang peduli". Karena itu, jika Ayah Bunda ingin membantu menciptakan masa depan anak yang berarti, kedamaian dan stabilitas harus menjadi prioritas. Kedamaian di hati dan kedamaian di rumah. poy( )

Friday, May 18, 2007

Tensofales


Tidak peduli seberapa berbakatnya orang, tidak peduli seberapa kompetennya orang, tidak peduli seberapa unggulnya sebuah produk, keberhasilan sulit diraih tanpa keterampilan berkomunikasi.
Tidak diragukan lagi, Rasulullah SAW adalah komunikator terbaik yang ada. Bayangkan, Rasul mampu mempengaruhi jutaan orang hingga 15 abad setelah wafatnya. Kata-kata beliau sangat efektif, menyentuh, mengubah, serta diungkapkan dalam bahasa yang ringan, padat dan jelas.
Ada satu kisah terkenal. Suatu ketika datanglah seorang pemuda untuk masuk Islam. Namun, di sela-sela keinginan tersebut, ia meminta agar Rasulullah SAW tetap mengizinkannya untuk berzina. Marahkan Rasul? Ternyata tidak. Dengan bijak, beliau mengajak pemuda itu dialog.
Wahai anak muda, mendekatlah!” ujar Rasul. Pemuda itu kemudian mendekat. Kemudian beliau bersabda, “Duduklah!” Maka pemuda itu pun duduk.
Sukakah kalau itu terjadi pada ibumu?Dia menjawab, Tidak. Demi Allah Demikian pula manusia seluruhnya tidak suka zina itu terjadi pada ibu-ibu mereka;.
Beliau bertanya lagi, Sukakah kalau itu terjadi pada anak perempuanmu?Pemuda itu menjawab seperti tadi. Demikian selanjutnya Beliau bertanya jika itu terjadi pada saudara perempuan dan bibinya.
Rasulullah SAW meletakkan tangannya yang mulia di atas bahu pemuda itu sambil berdoa, “Ya Allah, sucikanlah hati pemuda ini. Ampunkanlah dosanya dan peliharakanlah dia dari melakukan zina Sejak peristiwa itu, tidak ada perbuatan yang paling dibenci oleh pemuda itu selain zina.
Rasulullah SAW mampu menaklukkan lawan bicara tanpa menyakiti. Beliau tetap hormat dan menghargai sang pemuda, walau permintaannya kurang etis. Beliau mampu berempati, sehingga tidak terucap kata-kata menyalahkan. Pesan yang disampaikan pun sangat mudah dimengerti.
Mengapa beliau mampu menjadi seorang komunikator terbaik? Setidaknya ada tiga rahasia kesuksesan komunikasi beliau.


Pertama:

Rasul memiliki gaya bicara yang menawan. Gaya bicara Rasul terangkum dalam rumus TENSOFALES. Bicaranyatenang, sopan, fasih, apik, lemah lembut dan secukupnya. Kesempurnaan gaya bicara Rasul sangat dipengaruhi kecerdasan beliau sebagai utusan Allah (fathanah).
Mengapa harus tensofales? Setiap utusan Allah harus siap adu argumen dengan para penentangnya. Harus menjawab pertanyaan-pertanyaan umatnya. Serta harus menghadapi pemikiran dan pelecehan orang-orang munafik. Karena itu, kecerdasan, kekuatan argumen, serta kefasihan beliau harus mengungguli kaum yang didakwahinya. Jika tidak, semua yang disampaikan akan mudah dipatahkan dan diingkari.
Beliau pun diutus pada masyarakat yang memiliki latar belakang ilmu, status sosial, dan spesialisasi berbeda. Ada tokoh agama, politikus, pedagang, orang kaya, fakir miskin, preman, budak, dsb. Semuanya harus diberi argumen agar bisa menerima Islam. Allah SWT berfirman, (Mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-Rasul itu. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS An Nisaa' [4]: 165).

Kedua:

Isi (content) komunikasi beliau terjamin kebenarannya. Secerdas dan sefasih apa pun orang, tidak akan bertahan lama jika yang diungkapkannya tidak BAL. Yaitu benar, akurat dan lengkap. Ajaran beliau terjamin kebenarannya, tidak berbelit-belit dan rancu, universal serta memenuhi standar kesempurnaan. Setiap ajaran yang tidak sempurna, argumennya pasti akan kabur, lemah, mentah dan mudah dipatahkan. Karena itu, ajaran beliau bisa diterima semua kalangan, masuk akal, menenangkan, dan tidak dibuat-buat. Ada cerdik pandai yang berusaha mencari-cari kelemahan ajaran Rasulullah SAW, namun tak satu pun yang berhasil menemukannya.

Ketiga:

Rasul memiliki kredibilitas. Beliau adalah orang tepercaya (Al 'Amin). Pemuda itu berani meminta izin untuk berzina, karena ia percaya bahwa Rasul adalah sosok yang jujur dan bisa memberikan solusi. Tidak mungkin ada jalinan komunikasi efektif bila orang tidak lagi saling percaya. Beliau pun tidak pernah menganjurkan sesuatu, kecuali telah mengamalkannya terlebih dahulu.

Keempat:

Rasul bicara dengan melibatkan hati. Semua perkataan Rasul keluar dari hati yang bersih (qalbun saliim). Hati penuh kasih sayang, kedamaian, dan bersih dari penyakit. Karena itu, kata-katanya memiliki “ruh” sehingga mampu melembutkan hati sekeras batu. Kepintaran dan gaya bicara yang menawan hanya akan menyentuh akal. Hati hanya bisa disentuh dengan untaian kata yang keluar dari hati pula. “Bersihkan dengan segala apa yang kamu bisa, karena Allah telah mendirikan Islam ini di atas kebersihan, dan tidak akan masuk surga melainkan orang-orang yang bersih,” demikian pesan beliau. Wallaahu a'lam. ( KH Abdullah Gymnastiar )

Wednesday, May 16, 2007

Prof. Arthur Alison: ''Karena Az Zumar 42'' , Tidur dan Kematian

Artikel Islami
19 April 2002 - 16:33

Namaku Arthur Alison, seorang profesor yang menjabat Kepala Jurusan Teknik Elektro Universitas London. Sebagai orang eksak, bagiku semua hal bisa dikatakan benar jika masuk akal dan sesuai rasio. Karena itulah, pada awalnya agama bagiku tak lebih dari objek studi. Sampai akhirnya aku menemukan bahwa Al Quran, mampu menjangkau pemikiran manusia. Bahkan lebih dari itu. Maka aku pun memeluk Islam.
Itu bermula saat aku diminta tampil untuk berbicara tentang metode kedokteran spiritual. Undangan itu sampai kepadaku karena selama beberapa tahun, aku mengetuai Kelompok Studi Spiritual dan Psikologis Inggris. Saat itu, aku sebenarnya telah mengenal Islam melalui sejumlah studi tentang agama-agama.
Pada September 1985 itulah, aku diundang untuk mengikuti Konferensi Islam Internasional tentang 'Keaslian Metode Pengobatan dalam Al Quran' di Kairo. Pada acara itu, aku mempresentasikan makalah tentang 'Terapi dengan Metode Spiritual dan Psikologis dalam Al Quran'.
Makalah itu merupakan pembanding atas makalah lain tentang 'Tidur dan Kematian', yang bisa dibilang tafsir medis atas Quran surat Az Zumar ayat 42 yang disampaikan ilmuwan Mesir, Dr. Mohammed Yahya Sharafi.
Fakta-fakta yang dikemukakan Sharafi atas ayat yang artinya, "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir," telah membukakan mata hatiku terhadap Islam.
Secara parapsikologis, seperti dijelaskan Al Quran, orang tidur dan orang mati adalah dua fenomena yang sama. Yaitu dimana ruh terpisah dari jasad. Bedanya, pada orang tidur, ruh dengan kekuasaan Allah bisa kembali kepada jasad saat orang itu terjaga. Sedangkan pada orang mati, tidak.
Ayat itu merupakan penjelasan, mengapa setiap orang yang bermimpi sadar dan ingat bahwa ia telah bermimpi. Ia bisa mengingat mimpinya, padahal saat bermimpi ia sedang tidur.
Quran surat Az Zumar ayat 42 ini juga menjadi penjelasan atas orang yang mengalami koma. Secara fisik, orang yang koma tak ada bedanya dengan orang mati. Tapi ia tak dapat dinyatakan mati, karena secara psikis ada suatu kesadaran yang masih hidup.
"Bagaimana Al Quran yang diturunkan 15 abad silam, bisa menjelaskan sebuah fenomena yang oleh teori parapsikologis baru bisa dikonsepsikan pada abad ini?" Jawaban atas pertanyaan inilah yang akhirnya meyakinkan aku untuk memeluk Islam.
Selepas sesi pemaparan kesimpulan dalam konferensi itu, disaksikan oleh Syekh Jad Al-Haq, Dr. Mohammed Ahmady dan Dr. Mohammed Yahya Sharafi, akupun menyatakan dengan tegas bahwa Islam adalah agama yang nyata benarnya.
Terbukti, isi Al Quran yang merupakan firman Allah pencipta manusia, sesuai dengan fakta-fakta ilmiah. Kemudian dengan yakin, aku melafadzkan dua kalimat syahadat yang sudah sangat fasih kubacakan. Sejak itu aku pun menjadi seorang Muslim dan mengganti namaku menjadi Abdullah Alison.
Sebagai Ketua Kelompok Studi Spiritual dan Psikologi Inggris, aku telah mengenal banyak agama melalui sejumlah studi yang dilakukan. Aku mempelajari Hindu, Budha dan agama serta kepercayaan lainnya. Entah kenapa, ketika aku mempelajari Islam, aku juga terdorong untuk melakukan studi perbandingan dengan agama lainnya.
Walaupun baru pada saat konferensi di Mesir, aku yakin benar bahwa Islam sebuah agama besar yang nyata perbedaannya dengan agama lain. Agama yang paling baik diantara agama-agama lain adalah Islam. Ia cocok dengan hukum alam tentang proses kejadian manusia. Maka hanya Islam-lah yang pantas mengarahkan jalan hidup manusia.
Aku merasakan benar, ada sesuatu yang mengontrol alam ini. Dia itulah Sang Kreator, Allah Swt. Dari pengalaman bagaimana aku mengenal dan masuk Islam, aku pikir pendekatan ilmiah Al Quran bisa menjadi sarana efektif untuk mendakwahkan Islam di Barat yang sangat rasional itu.
Sumber : (Pesantren.net)

AIRMATA RASULULLAH SAW...


Artikel Islami
17 September 2003 - 08:36

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai ding! in, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
NB: Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin... Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangi mu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat. klik disini

Monday, May 14, 2007

Pahami Tujuan Hidup

"People with goals succeed because they know where they're going. Orang-orang yang mempunyai suatu target berhasil mencapai sukses, sebab mereka mengetahui kemana arah langkah mereka."
Earl Nightingale

Bayangkan jika kita melihat seekor kucing yang mengejar seekor tikus. Kemana pun tikus berlari maka kucing itu pun akan memperhatikan dengan pandangan yang sangat tajam dan sewaktu-waktu dengan sigap menyergap sang tikus. Tingkah kucing yang berlari kian kemari mengejar tikus tentu suatu pemandangan yang wajar.

Namun persepsi kita akan berbeda jika salah satu di antara kedua binatang tersebut tidak kelihatan. Misalnya saja hanya kucingnya yang nampak, sedangkan tikusnya tidak. Maka tingkah kucing itu tentu membuat kita tertawa. Sebab kita tidak mengetahui sasaran yang sedang dibidik oleh kucing tersebut.

Kiasan di atas dapat diartikan bahwasanya manusia mempunyai keunikan bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh sebabitu, di antara manusia juga mempunyai perbedaan tujuan hidup. Si A misalnya boleh merasa aneh dengan tingkah laku Si B, sebab Si A tidak mengetahui tujuan yang hendak dicapai oleh Si B.

Henry Ford mempunyai bakat dan tujuan hidup yang berbeda dengan Walt Disney, Andrew Carnegie, dan lain sebagainya. Henry Ford mempunyai tujuan memproduksi dan mendistribusikan mobil berkualitas secara masal. Sedangkan Walt Disney mempunyai tujuan hidup membahagiakan orang lain melalui hiburan. Lalu Andrew Carnegie ingin memproduksi dan medistribusikan baja ke seluruh dunia, dan masih banyak contoh lainnya. Faktanya, orang-orang yang sukses di dunia itu pasti mempunyai tujuan hidup.

Masing-masing di antara kita tentu juga mempunyai tujuan hidup. Tetapi saya heran mengapa tujuan hidup sebagian besar manusia di dunia ini tidak mampu berperan penting dalam mencapai kesuksesan .Setelah sekian lama saya mengamati, rupanya penyebab utama tujuan hidup itu tidak dapat berfungsi sebagai langkah penting untuk mencapai kesuksesan adalah ketidakmampuan kita sendiri dalam memahami dan mendefisikan tujuan hidup tersebut.

Sebagian besar di antara kita memang mempunyai tujuan hidup, tetapi terkadang jumlah tujuan hidup itu bisa sampai ratusan. Sifat tujuan hidup itu pun masih rancu atau tidak terperinci secara pasti. Agar hal itu tidak terjadi, maka sebaiknya buatlah konsep mengenai tujuan hidup untuk jangka waktu tertentu, misalnya untuk 1 minggu ke depan, 1 bulan atau satu tahun ke depan.

Pengambilan keputusan merupakan tahap selanjutnya yang sangat penting. Untuk itu berpikirlah lebih dalam, jernih dan terkontrol sebelum benar-benar memutuskan apa tujuan hidup Anda. Sebuah pepatah bijak mengatakan, "Your decisions determine your direction, and your direction determines your destiny. ?Keputusanmu menentukan arah tujuan, dan tujuanmu menentukan keberuntunganmu. " Karena itu Anda akan memerlukan lebih banyak informasi agar dapat memutuskan sebuah tujuan hidup yang paling tepat.

Sebagai contoh adalah keputusan Nelson Mandela. Berdasarkan pengalaman dan latar belakang kehidupannya, ia memilih tujuan hidup membebaskan rakyat Afrika Selatan dari tekanan politik rasialisme. Sejak tahun 1942, ia sering terlibat aksi-aksi dan organisasi politik. Kehidupan Nelson berubah sebagai konsekuensi atas keputusannya terjun ke dunia politik.

Sepanjang tahun 1950-an, Mandela selalu menjadi korban tekanankekuasaan. Nelson dipenjarakan bertahun-tahun, berpindah-pindah dari penjara pulau Robben, Pollsmoor di Cape Town, dan penjara Victor Verster. Ia baru dibebaskan pada tanggal 11 Februari 1990.
Nelson berhasil menerima hadiah Perdamaian Nobel pada tahun 1993 dan terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan untuk masa jabatan 10 Mei 1994 hingga Juni 1999. Semua berawal dari keputusannya memperjuangkan hak asasi manusia dan persamaan ras di Afrika Selatan sebagai tujuan hidup. Karena itu membuat keputusan mengenai apa tujuan hidup Anda merupakan langkah yang sangat penting.

Setelah membuat keputusan mengenai tujuan hidup, maka langkah berikutnya adalah menuliskan tujuan hidup tersebut. Menuliskan tujuan hidup dimaksudkan untuk memudahkan Anda memahaminya.Jika tujuan hidup itu ditulis, itu artinya Andasudah menciptakan instruksi yang jelas mengenai apa yang harus Anda lakukan danbagaimana mengembangkan rencana berikutnya.

Langkah-langkah tersebut sangat efektif digunakan untuk dapat memahami tujuan hidup. Pemahaman terhadap tujuan hidup sangat penting sebab proses pencapaian tujuan hidup berkembang dari pemikiran hingga menjadi sketsa, dari sketsa ke tindakan, dan dari tindakan ke pencapaian yang sesungguhnya. Goethe mengatakan, "Hal terbesar di dunia ini bukanlah dimana Anda berdiri, melainkan kemana Anda akan pergi." Itu artinya, jika Anda mampu menetapkan,memahami dan memperjelas tujuan hidup, maka kemungkinan untuk meraih sukses juga akan lebih besar.

Sumber: Pahami Tujuan Hidup oleh Andrew Ho.

Happy Mother's Day

A Mother's Day Thought
Today is Mother's Day
To honor you in a special way
I thank you for all your love...
For all that you do and say

I thank you for the warm hugs
For cleaning my wounded knees
I love you for always being there
For being so easy to love & please

I thank you for the many years
you worked to keep me fed
I think about the unnecessary tears
that I caused you to shed.

I thank you for being a great chef
Oh those pies you made for me
I thank you for being the chauffeur
that took me places I wanted to be

Oh those times you fixed my jeans
when I tore them on the playground
It was so wonderful just to know...
Momma was always around

Oh, Momma, look how time has passed us by
It' s just that today is YOUR day for me
It doesn't change just because I'm grown! I Luv U So Much Mom
"Dyan"

Saturday, May 12, 2007

Kemuliaan Di Balik Cacian

Kamis, 10 Mei 2007

Diantara kaum kita ada yang hobi mencaci-maki. Rasulullah, jarang membalas cacian orang. Di balik perbuatannya itu, kita berpeluang meraih kemuliaan
Seorang laki-laki datang menemui Abu Bakar. Tanpa ba-bi-bu lelaki tersebut mencacimaki salah seorang sahabat nabi yang sangat beliau cintai ini. Rasulullah Salallaahu alaihi wassalam yang saat itu tengah duduk di sampingnya, tampak terheran-heran sambil tersenyum melihat Abu Bakar diam saja.
Namun ketika kata makian semakin banyak Abu Bakar pun meladeninya. Rasulullah bangkit dengan wajah tidak suka dengan sikap Abu Bakar itu. Beliau berdiri dan
Abu Bakar mengikutinya.
“Ya Rasulullah, tadi dia mencaci makiku namun engkau tetap duduk. Tapi ketika kuladeni sebagian kata-katanya, engkau marah dan berdiri. Mengapa demikian ya Rasulullah?” tanya Abu Bakar.
“Sesungguhnya bersamamu ada malaikat, kemudian dia berpaling dari padamu. Ketika engkau meladeni perkataannya, datanglah syaitan dan aku tak sudi duduk bersama syaitan itu,” jawab Rasul. Kemudian beliau meneruskan nasihatnya, “Tidak teraniaya seseorang karena penganiayaan yang ia sabar memikulnya kecuali Allah akan menambahkan kepadanya kemuliaan dan kebesaran.” (HR. Imam Ahmad dari Abu Kabsyah Al Anmari)
Ridha
Tidak ada suatu pun kejadian, bahkan selembar daun yang terjatuh pun, melainkan sudah di dalam skenario Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Begitu pula apa pun yang menimpa kita dalam hidup keseharian. Mulai dari peristiwa besar hingga yang kecil semua telah direncanakan oleh Allah.
Karena itu sikap orang yang beriman dalam menghadapi segala kejadian diterimanya dengan hati lapang dan ridha; sebagai hidangan dari Allah. Musibah yang secara lahiriah merugikan, bagi orang yang bersabar justru ladang mendapatkan pahala di sisi-Nya.
“Kami (Allah) akan memberikan kepada orang- orang yang berhati sabar itu pahala menurut amalan yang telah mereka kerjakan dengan sebaik- baiknya.” (Surat. An Nahl: 96)
Salah satu kejadian yang mungkin sering terjadi dalam pergaulan adalah perkataan yang tidak menyenangkan, caci maki misalnya. Agar tidak sia-sia, menghadapi hal seperti ini perlu sikap yang tepat. Sikap Abu Bakar yang mampu bersabar menahan diri dan diam saja, membuat Rasul tersenyum. Namun pada saat Abu Bakar mulai meladeni caci makian, Rasul pun menunjukkan sikap tidak menyukainya. Padahal yang dilakukan Abu Bakar hanya meladeni sebagian kata-katanya saja. Lalu bagaimana dengan sikap kebanyakan kita selama ini?
Boro-boro menahan diri. Bahkan seringkali lebih emosional dan balasan spontan yang dilancarkan justru lebih gencar dari umpan caci makiannya. Dengan muka merah dan suara marah meledak-ledak meluncurlah kata-kata yang lebih tajam lagi. Bukan hanya menjawab sebagian kata-kata, tetapi satu kata malah dibalas dengan sepuluh kata. Naudhubillah.
Sikap emosional dan kehilangan kendali seperti itu, merupakan tanda kurang ridha dengan kejadian. Kita lupa bahwa apa yang terjadi sesungguhnya merupakan kiriman Allah untuk menguji sikap kita. Saat emosional seperti itu pusat orientasi bukan lagi ingin meraih ridha Allah, tetapi sekadar melampiaskan hawa nafsu. Dar der dor yang penting terpuaskan. Kita tidak bisa membayangkan, bagaimana sikap Rasul andai bersama kita. Yang beliau lakukan barangkali tidak hanya bangkit dan berdiri, tapi berlari menjauh. Sebab setan yang merubung kita terlalu banyak.
Dengan menyadari bahwa tiada kejadian yang kebetulan kecuali atas kehendak Allah, hati akan ridha. Sikap inilah yang dibutuhkan agar kita tetap terkendali.
Bayangkanlah bahwa kita sedang menyaksikan episode sinetron tiga dimensi luar biasa yang diskenario oleh Allah. Nikmatilah caci makiannya seperti sedang menyaksikan bintang yang berakting di layar kaca. Bila mulai terpancing, ucapkan istighfar dan orientasikan hati pada ridha Allah, tentu akan membuat pikiran lebih tenang. Dengan suasana spiritual seperti itu malaikat yang bersama kita tetap mendampingi.
Sikap marah-marah dan emosional, justru menjerembabkan kita pada kenistaan. Maunya membela kehormatan, tetapi dengan ucapan balasan yang lebih tajam justru menunjukkan kualitas ruhani kita. Malaikat malah menyingkir dan yang datang merubung malah setan. Tidak hanya kehilangan kehormatan di depan manusia, tetapi juga di depan Allah dan Rasulnya.
Memilih
Seringkali respon tindakan seseorang ditentukan oleh keadaan. Kalau yang diterima caci maki maka reaksinya juga caci maki. “Yah, kami tidak ada pilihan lagi kecuali membalasnya. Dia telah menghina kehormatan kami, maka kami pun menghinanya untuk membela diri.” Demikian alasan yang dikemukakan.
Manusia sesungguhnya tidak semata ditentukan oleh lingkungan, tetapi juga oleh dirinya sendiri. Bahkan sebagian orang malah mampu mempengaruhi lingkungan.
Mereka mencairkan lingkungan yang beku, memperbaiki keadaan yang buruk. Menghadapi keadaan yang ada manusia diberi kemampuan memilih. Saat menghadapi caci maki, seorang dapat merenungkan dalam hati, apa tindakan terbaik yang ingin dilakukan; diam atau membalas.
“Mintalah fatwa kepada hatimu sendiri. Kebaikan adalah apa-apa yang menentreramkan jiwa dan hati. Dosa adalah apa-apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati.” (HR.Imam Ahmad)
Kita akan dapat memilih tindakan terbaik jika dilandasi sikap ridha. Dengan menyadari bahwa semua dari Allah akan membuat hati tetap bening dan pikiran juga jernih. Akhirnya yang muncul tindakan terpilih.
Suara hati yang mendorong nilai-nilai kebaikan tetap terdengar. Pikiran pun dapat memilih kata yang paling tepat dan lisan mengucapkannya dengan indah, tidak asal nerocos. Tentu saja akan berbeda halnya jika caci maki dihadapi dengan sikap emosional. Hati dikuasai hawa nafsu dan amarah sedangkan pikiran pun jadi kotor. Akhirnya yang mengalir di lisan adalah kata-kata kotor bahkan lebih tajam lagi.
Sebenarnya, seorang yang mencaci maki dengan kata-kata kotor tidak akan membuat orang lain rendah kecuali merendahkan dirinya sendiri. Kata-kata kotor yang keluar dari mulut, lebih menunjukkan siapa yang mengatakan dari pada siapa yang dikata-katai. Kotor kata-katanya, berarti kotor pula pikirannya. Jadi sebenarnya tanpa membalasnya, sudah cukup orang lain menilai siapa yang sesungguhnya lebih buruk itu. Tapi bila kita membalas caci makian itu dengan caci maki yang lebih tajam dan berlebihan, malah menunjukkan keburukan sisi jiwa kita. Sikap berlebihan dalam membalas itu justru membuat kita sama-sama terjerembab bersama orang yang mencaci itu.
Hikmah
Allah menghadapkan kita pada keadaan yang tidak kita senangi itu tentu ada hikmahnya. Dengan sikap ridha kita dapat menjadikan caci maki sebagai alat evaluasi diri. Tidak mudah lho melihat kekurangan diri. Dari yang dikatakan itu mungkin ada yang tidak sesuai, tapi beberapa bagian sebenarnya agak sesuai juga. Bahkan kalau mau jujur kita masih perlu bersyukur; bahwa Allah masih menutupi aib-aib kita. Apa yang dikatakan itu sebenarnya belum seberapa dari semua kekurangan kita. Dengan demikian kita terhindar dari sikap sombong dan sok sempurna. Kita tersadar merasa masih banyak kekurangan dan lebih terpacu lagi memperbaiki diri.
Dicacimaki juga memberi pengalaman tak telupakan. Ternyata kata-kata tajam itu bisa membuat hati ini terluka. Barangkali tanpa kita sadari kita pernah mencaci maki teman atau orang lain, dan kemudian melupakan begitu saja setelah melampiaskan. Padahal luka hati akibat caci maki itu sulit disembuhkan.
Nah, jika kita merasa tidak enak dicaci maki, sadarlah bahwa orang lain pun seperti itu juga. Karenanya terdorong dari pengalaman berharga itu segeralah bertobat dan mintalah maaf kepada orang yang pernah kau sakiti. Engkau tidak akan bisa menanggung beban di akhirat kelak menghadapi pengadilan Allah. Amal-amalmu habis beralih tangan pada orang lain yang kau dzalimi itu. Sedangkan dosa-dosa orang yang kau dzalimi ditimbunkan pada dirimu. Itulah orang yang bangkrut menurut Rasul.
Setelah mendapatkan hikmah yang sangat besar itu, kita pun dapat lebih berlapang dada. Caci makian yang menimpa kita itu ternyata seperti jamu. Meski terasa pahit, ternyata dapat menyehatkan jiwa. Oleh sebab itu kita perlu berlatih bagaimana sikap terbaik menghadapi caci makian agar kejadian yang diskenario Allah itu tidak sia-sia. Justru menjadi ladang kita mendapat kemuliaan dan kebesaran di sisi-Nya.
Dicontohkan dalam sejarah; kita ketahui Rasul pun tak luput mendapatkan makian bahkan lebih keras lagi. Penduduk Thaif yang diajaknya pada kebenaran tidak menyambutnya dengan baik, justru menyambutnya dengan olokan, lemparan batu dan potongan besi. Wajah, badan dan kaki beliau pun berdarah-darah. Namun yang dilakukan beliau tidak membalasnya tapi justru mendoakan; Allahummahdi qawmi. Innahum laa ya’lamuun.
”Ya Allah berilah petunjuk kaumku itu. Karena sesesungguhnya mereka tiada mengetahui.”
Caci makian tidak membuat beliau terhina, malah sebaliknya membuat namanya kian mulia dan besar. Coba bayangkan jika Rasul juga membalasnya dengan olokan emosional yang lebih tajam, tentu akan lain ceritanya.
Memang terasa sulit membayangkan. Namun bila kita menyadari hikmah yang demikian banyak di balik cacian.
Rasanya orang yang mencaci maki kita itu memang tak layak dibalas dengan cacian. Karena di balik perbuatannya itu, kita berpeluang meraih kemuliaan dan kebesaran di sisi Allah yaitu dengan bersabar.
Jadi sudah selayaknya orang yang membukakan peluang kesadaran, dan kemuliaan itu kita maafkan. Bahkan kita bisa mendoakan semoga dia mendapatkan ampunan dan hidayah dari Allah menjadi lebih baik. Bukankah doa orang yang terdzalimi makbul? [Hanif Hannan. Tulisan ini diambil dari rubrik ’Hikmah’ majalah Hidayatullah/http://www.hidayatullah.com/

Friday, May 11, 2007

Kado Terindah!


Aneka kado ini tidak dijual di toko.

Anda bisa menghadiahkannya setiap saat (tidak perlu menunggu hari Anniversary ), dan tak perlu membeli!Meski begitu, delapan macam kado ini dapat menjadi hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang anda sayangi.


1. KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir di hadapannya lewat surat, telepon, foto, email atau faks.Namun dengan berada di sampingnya. Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran anda sebagai pembawa kebahagiaan.

2. MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan.Berikan kado ini untuk orang yang anda kasihi. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini juga memudahkan anda untuk bisa memberi tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.


3. D I A M

Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.


4. KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, "Kau bebas berbuat semaumu?" Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan?


5. KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika anda mengkadokannya tiap hari! Selain keindahan penampilan pribadi, anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.


6. TANGGAPAN POSITIF

Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi anda. Ingat-ingat pula, pernahkah anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf), adalah kado cinta yang sering terlupakan.


7. KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikurbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila anda memikirkan hal ini, berarti anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Okelah, anda suatu saat mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut? Kesediaan untuk mengalah sudah dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.


8. SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus-asaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita.Kapan terakhir kali kita menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi?

dikirim oleh Dyan lewat e-mailnya

Sungai yang Tenang

Cerpen Hudan Hidayat
Aku memandang ke sungai yang tenang. Dari jendela kamar lantai dua rumahku, nampaklah sungai yang tenang itu. Kadang-kadang hinggap burung di atasnya. Burung yang kecil. Dari kamarku terlihat ringkih. Tapi, ia tak pernah jatuh ke sungai itu. Selalu bisa terbang. Ringkih, tapi bisa terbang.
Apa yang ada dalam benak burung-burung itu? Kadang mereka berombongan datang ke sungai itu. Mungkin tak ada apa-apa dalam benak burung-burung itu. Pikiran mereka cuma terbang dan makan. Meneruskan kehidupan. Mereka menyambar makanan di atas sungai itu. Jadi sungai itu memberikan kehidupan pada burung-burung itu.
Sungai itu, kehidupannya darimana? Pastilah sungai itu terbentang sejak lama. Sudah banyak pula riwayat di atasnya. Apakah salah satu riwayatnya? Setahun yang lalu sungai itu mengirimkan batang-batang. Waktu kutegaskan mataku ternyata bukan pokok-pokok kayu, seperti yang kukira. Tapi tubuh manusia. Hanyut di atas sungai itu. Mengalir tanpa daya.
Siapa yang menghanyutkannya? Mungkin hanyut sendiri. Tubuh itu tersangkut, lalu tenggelam dan mati. Dibawa sungai itu dengan perlahan, mengalir tenang. Tapi, tubuh-tubuh itu begitu banyak. Kuhitung ada empat puluh lima, datang dan pergi. Kadang tubuh-tubuh itu mengalir dekat sekali. Rambutnya seolah bukan rambut lagi. Tubuhnya seolah bukan tubuh lagi. Beberapa tidak bertangan. Beberapa tidak berkaki. Ada juga tubuh saja, kepalanya sudah tak ada.
Jadi, tubuh-tubuh itu tak mungkin manusia yang tersangkut, lalu tenggelam dan mati. Pasti ada perisitwa sampai tubuh-tubuh itu mengalir dan dibawa sungai itu.
Apakah peristiwanya? Aku tak tahu. Itulah salah satu riwayat sungai itu. Aku hanya memandang dari balik jendela kamarku. Aku tidak pernah turun ke sungai itu. Persahabatan kami cuma dari jarak jauh, sejauh antara sungai itu dengan kamarku. Kira-kira tiga atau empat meter.
Sering aku mendengar sungai itu mengeluarkan bunyi. Seolah manusia. Aku merasa bunyi itu untukku. Jadi sahabatku itu bicara padaku. Apa yang dikatakannya?
Pesan apa yang hendak kau sampaikan, wahai sungai yang tenang? Aku tak punya pesan apa-apa. Tapi kadang aku merasa diriku sama seperti dirimu. Kadang kurasakan kau pun adalah sungai. Mengalir tenang di kamarmu.
Mengapa kau tak pernah keluar kamarmu? Tentu saja: bukankah kau sungai seperti diriku, yang mengalir di alur kita masing-masing. Kau tahu, diriku hanya mengalir di sebentang jalan ini. Jalan sungai. Sudah ratusan tahun aku menjalani alur ini. Dan kau? Kau sudah 65 tahun mengalir di kamarmu. Itu kalau aku tidak salah hitung, saat melihat kau pertama kali menjenguk diriku dari kamarmu.
Kau benar, sungai yang tenang. Aku sudah 45 tahun di kamar ini. Alurku berhenti di sini. Seperti alurmu, berhenti di sana.Tetapi mengapa? Ah, lagi-lagi aku bertanya. Bukankah kau sungai seperti diriku. Jadi tak perlu ditanya lagi. Kita memang berhenti di alur kita. Tapi, sebelum kau berhenti di alurmu, pasti ada peristiwa dalam dirimu sampai kau menetap di sana.
Benar, wahai sungai yang tenang. Tapi biarlah ia menjadi riwayatku sendiri. Seperti riwayatmu sendiri yang tak pernah kumengerti.Sungai itu mengalir lagi.Malam membuat dirinya menjadi hitam. Lampu di atas jembatan setapak meredup. Seekor tikus yang gemuk menyeberang. Seekor ular membuntutinya. Mereka berkejaran di sungai itu. Tikus ingin segera sampai, selamat dari patukan ular. Ular ingin segera mendapat makan malamnya. Lihat kawan, di atasmu kini ada pertandingan.Aku lihat. Aku merasa tubuhku geli, tikus dan ular itu berjalan gesit sekali. Gesekan itulah yang membuat tubuhku geli.Tubuhmu geli, tapi bagi si tikus, ini saat mendebarkan dalam hidupnya. Lihat dia berusaha sedemikian rupa.Bagi si ular pun, ini saat mendebarkan dalam malamnya. Lihat ia pun berusaha sedemikian rupa.Ah, ular itu....Mengapa kawan?Aku tahu ular itu. Sarangnya tidak jauh dari diriku, di balik rimbun sana, dekat tebing. Dari kamarmu memang tidak kelihatan. Tapi, di situlah anaknya berada. Jadi, tikus itu bukan untuk dirinya, tapi untuk anaknya, yang kelaparan dan kini hampir mati.
Oh, begitu rupanya. Maaf ya, ular yang baik hati. Aku tidak menyangka. Tapi, bagaimana pun aku tidak bisa melihat tikus itu. Wahai ular, mengapa kau tak mencari makanan lain saja?
Wahai sungai, tak bisakah kau mengirim gelombang, agar ular itu berhenti mengejar. Hanyutkan dia ke arah sana.Bisa saja. Tapi sebagai sungai aku harus adil. Tidak memihak adalah sikapku selama ini. Biarkan saja hukum alam berlaku di sini.
Tapi, aku tahu tikus itu, kawanku. Dia juga ditunggu anaknya di seberang sana. Tempat mereka di balik semak di belakang rumah Pak Tua. Aku sering melihat Pak Tua memberikan sisa-sisa makanan pada tikus-tikus itu. Percayalah, kawanku, aku tidak akan membohongi kamu.
Tentu saja aku percaya padamu. Tapi, kalau itu kulakukan, aku akan berhenti sebagai sungai. Sedang aku tidak ingin berhenti sebagai sungai. Aku akan jadi sungai sampai kapanpun. Dan, seperti kataku tadi, sungai yang baik adalah sungai yang tidak memihak. Dia menerima segalanya. Mengalirkan segalanya mengikuti alurnya. Cerita dunia ini aneh ya? Bagaimana?
Sepuluh tahun yang lalu aku menerima tubuh seorang lelaki, yang dihanyutkan anaknya malam hari. Air mata anak itu jatuh ke tubuhku. Aku diam saja. Anak itu terus saja berkata-kata.
Sungai yang tenang, ayah saya sakit gula, dan saya orang yang tidak mampu. Namun, begitu saya tetap mencari uang itu. Saya meminjam kesana-kemari. Uang terkumpul secara bertahap dua belas juta. Saya serahkan uang itu kepada rumah sakit, untuk biaya berobat. Sebagai imbalannya, rumah sakit menyerahkan mayat ayah saya, karena saya tidak mampu lagi membeli obatnya. Saya ingin marah. Saya ingin menangis. Tapi apalah guna marah dan tangis kepada benda mati.
Benar, sungai yang tenang. Rumah sakit tak lebih dari kumpulan benda mati yang tak punya hati. Karena itu, simpanlah tangismu sendiri. Kini terimalah mayat ayah saya. Karena engkaulah yang berhak menerimanya. Mengertikah kamu, wahai sungai yang tenang? Terimalah mayat ayah saya sebagai tanda perkenalan kita.
Kami berdiam diri menyimak cerita itu. Aku termenung memandang langit yang dilintasi burung. Sementara sungai itu bersiul. Aku ingin bertanya bagaimana nasib anak itu. Tapi, kawanku tak juga menjawab. Lalu, kudengar dia berkata: jadi aku mohon kamu mengerti, wahai lelaki yang baik hati, bahwa nasib manusia akan berhenti pada alurnya sendiri.
Aku menyetujuinya. Tetapi, pikirkanlah sekali lagi, selagi ada waktu. Lihat ular itu sudah hampir mendekati tikus itu. Pikirkanlah kawanku, sebelum semuanya terlambat.
Sungai itu tidak menjawab. Diam dan berjalan dengan tenang. Tubuhnya membentang. Mengirimkan airnya yang hitam. Membelah kota-kota hitam. Membelah nasib manusia dan takdir dunia, yang mengalir mengikuti jejaknya. Jakarta, 2006 diambil dari situs ini

Thursday, May 10, 2007

Ledakan Dahsyat Sang Bintang Raksasa


Ukuran supernova itu diperkirakan 150 kali lebih besar dari Bumi.
Perlu waktu yang maha panjang bagi cahaya itu untuk sampai ke bumi. Perlu jarak ratusan triliun kilometer bagi sang cahaya untuk menjelajah jagat raya hingga dapat terlacak dari bumi. Namun, peristiwa ledakan maha dahsyat yang terjadi pada bintang raksasa yang berjarak 240 juta tahun cahaya itu akhirnya bisa ditangkap dari Bumi.
Bintang raksasa yang ukurannya diperkirakan 150 kali lebih besar dari matahari kita itu memang telah tercabik-cabik akibat ledakan yang ditimbulkannya. Ledakan yang diyakini para astronom adalah yang paling kuat dan paling bersinar dari semua ledakan supernova yang pernah terpantau. Bahkan, para saintis dari Lembaga Antariksa AS (NASA) berani memastikan bahwa ledakan bintang itu lima kali lebih bersinar dari semua Supernova yang pernah ada. ''Dari semua ledakan bintang yang pernah diamati, ini adalah 'rajanya','' ungkap Alex Filippenko, salah seorang peneliti dari NASA, Senin (7/5).
Para ilmuwan bahkan tak memedulikan adanya kemungkinan lain dari peristiwa besar di jagad raya itu. Penjelasan yang juga dianggap masuk akal adalah ledakan itu sesungguhnya berasal dari satu bintang kecil putih yang berada sedikit lebih jauh dari matahari. Namun, dari apa yang mereka saksikan, para saintis yakin bahwa ledakan itu berasal dari bintang yang berukuran maha besar.
Nathan Smith dari University of California di Berkeley dan University of Texas di Austin yang memimpin penelitian tersebut menyatakan bahwa ledakan itu 'benar-benar sangat luar biasa'. ''Seratus kali lebih besar energinya dibandingkan ledakan supernova khas lainnya. Kita belum pernah melihat ini sebelumnya,'' ungkapnya.
Sesungguhnya, sang bintang berada di sebuah galaksi yang posisinya relatif 'dekat' dengan galaksi Bima Sakti, tempat bumi kita berada. ''Sepertinya posisi bintang itu sangat jauh. Tapi, sesungguhnya sangat dekat dalam konteks alam semesta yang sangat luas ini,'' Nathan Smith.
Ledakan itu sebenarnya terjadi sudah sangat lama, namun baru terpantau dari bumi pada November 2006 lalu. Jaraknya yang 240 juta cahaya membuat peristiwa luar biasa itu baru saja bisa diamati dari Bumi. Dan, selama 70 hari ke depan, kilauan ledakan itu masih bisa diamati dari Bumi. ''Pada kenyataannya, bahkan setelah masa setahun itu, setelah lewat 200 hari, supernova tersebut memang agak memudar. Tapi, masih tetap bersinar seperti lazimnya sebuah supervona,'' kata Smith.
Para saintis sepakat memberi nama Supernova yang berada di galaksi yang bernama NGC 1260 itu sebagai SN 2006gy. Supernova SN 2006gy berhasil diamati dari Chandra X-ray Observatory milik NASA serta teleskop optik yang mengarah ke Bumi. Yang menarik, diduga ada satu bintang serupa SN 2006gy yang menetap di galaksi Bima Sakti kita. Tak mustahil, kelak, bintang itu juga akan mengalami ledakan yang luar biasa seperti halnya SN 2006gy.
Ledakan spektakuler dari suatu bintang raksasa sesungguhnya menandai terjadinya 'kematian' sang supernova. Peristiwa itu berperan penting dalam penciptaan anasir berat melalui sintesis dan fusi nuklir. Kemudian, peristiwa itu mendorong hasil ledakan 'berkeliaran' di ruang angkasa sehingga memenuhi kosmos dengan logam.
Eta CarinaeMario Livio, seorang astrofisikawan dari Space Telescope Science Institute di Baltimore mengatakan, mungkin saja mekanisme ledakan yang terjadi pada supernova itu diperhitungkan dalam kalkulasi teroritis. Ia mengatakan, bisa saja generasi bintang pertama di alam semesta telah punah dengan cara semacam itu.
Secara teori dapat dijelaskan bahwa ledakan yang terjadi pada supernova terjadi ketika inti dari sang bintang raksasa 'jatuh'. Kemudian, membentuk suatu lubang hitam dan terhempas ke antariksa. Namun, yang mereka amati dari SN 2006gy tampak berbeda. Supernova tersebut tampaknya merupakan hasil dari inti yang tidak 'jatuh' atau membentuk lubang hitam tadi. Yang menarik adalah pernyataan Dave Pooley dari University of California di Berkeley. Dia mengatakan bahwa apa yang diamati pada bintang SN 2006gy tampak serupa dengan Eta Carinae, satu bintang yang memiliki berat 100 sampai 120 kali massa matahari dan berada pada jarak 7.500 tahun cahaya di dalam galaksi Bima Sakti.
Eta Carinae adalah bintang tak stabil yang kini melepaskan radiasi sekitar 5 juta kali lebih besar dari matahari. Para saintis memperkirakan, ledakan luar biasa yang terjadi pada SN 2006gy juga bisa terjadi pada Eta Carinae. Jika saja Eta Carinae meledak maka bisa jadi itu menjadi 'pertunjukkan' ledakan bintang yang terbesar sepanjang sejarah jika dilihat dari bumi. Bayangkan saja, letaknya yang 'hanya' 7.500 tahun cahaya dari bumi bisa menjamin peristiwa itu terpantau demikian jelas dari bumi.
Dave Pooley dari University of California di Berkeley, menyatakan bahwa ledakan Eta Carinae akan memunculkan sinar yang teramat terang. ''Sehingga Anda dapat melihatnya selama siang hari dan Anda bahkan dapat membaca buku di bawah sinarnya pada malam hari,'' ungkapnya. Livio menyatakan bintang tersebut dapat meledak kapan saja. ''Ini dapat terjadi besok atau mungkin 1.000 tahun dari sekarang,'' kata Livio.
Lalu bagaimana dengan kehidupan di bumi jika ledakan itu benar-benar terjadi. ''Apakah ada risiko hidup di Bumi akibat ledakan ini? Tidak juga,'' katanya.
Livio mengatakan Bumi dapat terpengaruh kalau ada pancaran sinar gamma yang berpotensi membahayakan atmosfir dan kehidupan. Tapi, dirinya yakin bahwa peluang terjadinya peristiwa itu yang mengarah langsung ke Bumi tidak akan terjadi.
Iktisar:- Ledakan itu sebenarnya terjadi sudah sangat lama, namun baru terpantau dari bumi pada November 2006 lalu.- Para saintis sepakat memberi nama Supernova yang berada di galaksi yang bernama NGC 1260 itu sebagai SN 2006gy.( afp/ap/mag )

Wednesday, May 09, 2007

Bad Mood

Apakah kamu pernah nemuin dirimu merasa sangat terganggu tanpa sebab apa-apa? Atau tiba-tiba merasa nggak enak? Perasaan berubah dari sedih menjadi marah-marah dan tiba-tiba merasa senang hanya dalam hitungan menit dapat membuat remaja hilang kontrol. Lalu, mengapa emosi seperti roller coaster ini sering terjadi pada remaja?
Berhadapan dengan perubahan secara konstan dan tekanan adalah salah satu jawabannya. Mungkin saja terjadi saat remaja memulai hari pertamanya di sekolah baru dan ia nggak nemu teman-teman lamanya. Atau terjadi saat timbul keinginan untuk naik tingkat atau menjadi lebih baik dalam olahraga atau aktivitas lainnya yang merupakan salah satu perhatian bagi remaja.
Menjadi remaja berarti berjuang dengan identitas dan self image (jati diri). Diterima di kalangan teman sangatlah penting. Remaja juga menganggap penting saat pertama kali mereka harus terpisah jauh dari orang tua maupun keluarga. Remaja mungkin saja berpikir saat inilah saat harus membuat keputusan sendiri dalam segala hal, tapi di lain sisi merasa terlalu percaya diri dan merasa kesepian pada sisi lainnya dalam satu waktu.
Kebahagiaan dan kenikmatan yang dirasa dapat juga bikin remaja ngerasa bingung dan mengalami konflik batin. Remaja memerlukan waktu untuk ngerasa nyaman saat memasuki masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Penyebab penting lainnya pada perubahaan mood adalah faktor biologis. Saat pubertas dimulai, tubuh mulai memproduksi hormon kelamin. Hormon ini, progesteron dan estrogen pada gadis remaja dan testosteron pada remaja laki-laki, menyebabkan perubahan fisik pada remaja. Tetapi, pada beberapa kasus, perubahan tersebut juga menyebabkan perubahan emosi, naik-turun yang menyebabkan perasaan nggak terkontrol.
Perasaan terganggu atau short tempered bisa jadi tanda-tanda depresi. Begitu juga rasa bosan dan tidak punya harapan. Beberapa orang berpikir bahwa depresi seperti halnya sedih. Tapi, depresi dapat juga mempengaruhi mood, menjadi tidak sabar, gampang marah, atau bisa saja hanya sifat bawaan. Saat depresi mulai menganggu orang lain, saat itulah kamu ngebutuhin bantuan konsultan atau ahli terapi yang bisa ngebantu kamu ngadepin perasaan tersebut. fia/teenhealth
Kontrol Diri
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempermudah ngendaliin perasaan yang sering berubah-ubah:1. Sadari bahwa diri kamu nggak sendiri.
2. Aturlah napas; hitunglah napas sampai hitungan kesepuluh. Atau luangin waktu beberapa saat untuk nenangin diri, terutama saat marah. Bicaralah dengan orang yang kamu percaya. Teman dapat saling bantu dan menyadarkan kita bahwa kita nggak sendiri, ada teman yang bisa kita ajak bicara.
3. Berolahraga; olahraga teratur membantu peningkatan produksi beta- endrophine, sebuah hormon yang dapat ngontrol stres. Misalnya: lari pagi, tenis, bersepeda. Tidurlah juga yang cukup. Kelelahan dapat memicu kesedihan dan perasaan nggak enak.
4. Berkreasi; ikutlah kegiatan dalam bentuk proyek, misalnya menulis atau membuat jurnal, membuat sesuatu dari bahan kayu. Menulis dapat ngebantu ngatur dan numpahin pemikiran dan perasaan.
5. Menangislah; nggak ada yang salah dengan menangis. Faktanya, menangis dapat bikin seseorang ngerasa lebih baik. Bagaimanapun, saat kamu nemuin dirimu sedang sedih, nggak enak hati, bosan dan tidak ada harapan, dan tidak mampu keluar dari perasaan-perasaan itu, waktunya bertemu penasihat atau dokter.
6. Menunggu; lewatin perasaan bad mood dengan menunggu. Perasaan itu bisa lewat begitu saja. Jika perasaan nggak enak atau negatif dirasakan terlalu lama dan mengganggu kita dalam bersosialisasi dengan lingkungan, bicaralah dengan penasihat di sekolah, orang tua, atau ahli terapi. fia/teenhealth

Membantah Pengaruh Amerika


Latihan militer AS sebagai persiapan tindakan ke Iran hanya beberapa hari setelah DK PBB menjatuhkan Resolusi 1747 menegaskan situasi yang sedang terjadi. Pemerintah Indonesia dengan bersusah payah mencoba membantah pengaruh AS atas resolusi tersebut, namun latihan militer itu kian membawa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada situasi sulit.
Citra di kelompok masyarakatlah yang berat untuk diperbaiki karena selama ini pemerintah telanjur tebar pesona dengan mengakomodasi kebijakan nuklir Iran dan menentang campur tangan yang tak patut dari AS. Sementara, interpelasi akan lebih mudah diatasi karena partai-partai politik tidak cukup tulus melakukannya dan hanya tebar pesona pula demi 2009.
Partai Golkar takkan berbeda dengan PPP atau Demokrat untuk segera memahami keputusan pemerintah mendukung resolusi itu. Pemerintah kini cukup menandai figur tertentu, misalnya Yuddy Chrisnandi, sebagai koboi Senayan yang perlu mendapat perhatian khusus; serta partai oposisi seperti PDIP yang tidak punya beban politik. Dua hal yang juga takkan terlalu sulit dihadapi.
Membantah pengaruh Amerika adalah hal yang lazim namun ahistoris. Sejak keruntuhan Tembok Berlin pada 1989; serta Perestroika Gorbachev, lalu diikuti aksi politik Boris Yeltsin menentang keputusan keadaan darurat Politbiro pada 1991, yang menjadi ikon kematian komunisme Uni Soviet; tak ada lagi adidaya dunia selain Amerika. Pengaruhnya mengatasi kumpulan negara-negara makmur yang tergabung dalam Uni Eropa, mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
Francis Fukuyama menyebut pengaruh Amerika sebagai kekaisaran baru dunia. Negeri inilah pemegang saham terbesar dan penikmat dividen nomor satu--pada proyek bernama globalisasi. Pada saat bersamaan, Amerika melanggar aturan-aturan perdagangan internasional dan memberikan subsidi besar-besaran terhadap para petaninya yang berdampak pada pemiskinan petani-petani di wilayah negara lain.
Mali, negeri miskin di Afrika, menerima bantuan sekitar 37 juta dolar per tahun dari Amerika via USAID. Namun, seperti diungkap Edmund L Andrews dalam New York Times edisi 30 September 2002, negeri ini harus kehilangan sekitar 43 juta dolar dari penghasilan kapas sebagai dampak undang-undang pertanian AS yang meningkatkan subsidi dan perlindungan bagi produsen domestik AS.
Apa yang sedang Iran hadapi adalah copy paste skenario AS dalam menangani Irak pada 2002. Intinya adalah proyek kekaisaran dunia dalam menghadapi potensi disiden. Kaisar bernama George W Bush sebenarnya berbasa-basi saat menelepon Yudhoyono soal Iran. Ia tentu tak memerlukan dukungan untuk menghadapi Iran sebagaimana halnya ia tak perlu dukungan siapapun, termasuk PBB, saat menyerbu Irak. Bush memandang perlu menelepon Yudhoyono untuk hal lain yang belum kita tahu. Bisa jadi lebih terkait pengaruh Cina di kawasan.
Bush pada awalnya mengisyaratkan tidak merasa perlu mendatangi PBB untuk memulai proyek menghabisi 'senjata pemusnah massal' (WMD) milik rezim Saddam. Namun demikian Resolusi 1441 Dewan Keamanan PBB akhirnya jatuh dan mengamanatkan perlucutan senjata pemusnah massal tersebut.
Ancaman senjata pemusnah massal Irak bukanlah hal nyata yang saat itu dihadapi Amerika. Bush pun tak mencoba menggunakan Pasal 51 Piagam PBB yang mengizinkan tindakan militer unilateral sebagai pertahanan diri secara preemtif. Amerika melakukannya lebih sebagai tindakan pencegahan daripada aksi mendahului serangan.
Empat tahun kejatuhan rezim Saddam Hussein membuka selubung berbagai hal. Senjata pemusnah massal itu tak pernah ada. Kaisar Bush beralih pada persoalan terorisme bahwa situasi Irak adalah ladang subur bagi kelompok-kelompok pengancam perdamaian dunia bernama fundamentalis Islam. Ia bicara soal Alqaidah, kendati pada April 2007 mencapai ending antiklimaks dari anak buahnya sendiri: Tak ada kaitan antara rezim Saddam dan Alqaidah.
Deplu RI telah mengirimkan nota keberatan atas ekspose latihan militer AS persiapan ke Iran. Sebagaimana usul Yudhoyono saat Bush menjadi tamu besar di Bogor pada 2006, nota ini hanya akan masuk kuping kiri keluar kuping kanan karena sang kaisar lebih mendengar nasihat para pembisik di lingkungan dalamnya.
Bush junior ini, sebagaimana halnya sang ayah, adalah Episkopalian berdarah biru yang bersama separuh orang Amerika beralih menjadi Evangelis. Ia adalah bagian dari gerakan radikal menghadapi kebuntuan kebudayaan modern Amerika. Radikalisme ini tumbuh dari tokoh fundamentalis Kristen Bob Jones dengan penerus Billy Graham yang kerap mengutuk kehidupan modern sebagai sesuatu yang penuh dosa.
Fareed Zakaria, editor Newsweek International, mengutip seorang teolog, menggambarkan Graham sebagai pengkhotbah keras yang tahu mana ceramah yang laku dan tidak laku. Graham menggunakan media-media modern seperti televisi untuk menggantikan kesetiaan warga Amerika terhadap gereja-gereja lokal gaya Episkopalian tradisional.
Graham adalah perintis. Ia kemudian mendapatkan pengikut yang mewarisi fundamentalisme Kristennya. Dua nama terkemuka saat ini adalah Pendeta Patt Robertson dan Jerry Falwell. Merekalah yang memberi inspirasi bagi George W Bush tentang Perang Salib saat hendak menggelorakan semangat untuk menyerang Irak. kalyara@yahoo.com(Arys Hilman )

Ada apa dengan Pendidikan??


Pendidikan adalah sebuah proses transformasi masyarakat dari kebodohan menuju cerdas pandai. Pendidikan juga proses perubahan masyarakat dari ketidakmampuan menjadi keahlian. Sekaligus pendidikan adalah sarana mengubah kemalasan dan kejumudan menjadi kesadaran dan tindakan. Oleh karena itu, pendidikan menjadi pondasi sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Karena strategisnya kedudukan pendidikan dalam perubahan masyarakat, maka pendidikan harus mendapatkan prioritas yang tinggi dalam pembangunan. Tidak heran apabila UNDP merekomendasikan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) dijadikan sebagai parameter utama dalam menilai keberhasilan pembangunan suatu negara. Perhatian kita terhadap pendidikan juga telah disepakati oleh seluruh pengambil keputusan negara melalui UUD 1945 (hasil amandemen) yang pada pasal 31 ayat 4 mencantumkan bahwa anggaran pendidikan kita harus sekurang-kurangnya mencapai 20 % dari keseluruhan total anggaran pembangunan kita.
Kedudukan UUD yang semestinya dijadikan sebagai acuan dasar berbangsa dan bernegara, justru oleh pemerintah masih belum ditaati. Pemerintah malah menjadi "pembangkang" UUD. Selama tiga tahun terakhir pembangunan, alokasi anggaran pendidikan kita dalam APBN belum mencapai 20 %. Pada APBN tahun 2007 ini alokasi anggaran pendidikan baru menyentuh 11,8 %. Pemerintah juga terus mengulur waktu pemenuhan angka 20 % itu dengan menyatakan bahwa anggaran sebesar itu baru akan dicapai lima tahun lagi. Itu artinya selama masa pemerintahan SBY - JK, amanat UUD itu tidak akan pernah dicapai.
Alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 % sudah sangat mendesak direalisasikan pada saat ini. Karena dengan alokasi sebesar 20 %, maka prioritas pertama yang harus segera dicapai adalah pemberian akses dan penyediaan kesempatan belajar untuk semua orang melalui pembebasan biaya pendidikan tingkat dasar yaitu sekurang-kurangnya pada jenjang SD sampai SLTA. Prioritas kedua adalah pada peningkatan kualitas belajar mengajar, seperti peningkatan kualitas guru, perbaikan rancangan proses belajar, dan penyediaan sarana dan fasilitas belajar. Sedangkan prioritas ketiga adalah pada dukungan pencapaian hasil belajar, peningkatan daya saing bangsa dan implementasi hasil belajar guna memperbaiki kualitas kesejahteraan.
Kita semua tentu mengetahui bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan biaya yang besar. Akan tetapi kalau semua pihak, khususnya pemerintah berkomitmen untuk mewujudkannya, maka biaya pendidikan dasar yang mahal bisa digratiskan. Dan kita juga harus buktikan bahwa sekolah yang gratis itu tetap bermutu. Bukan sekolah gratis yang seadanya atau asal-asalan.
Komitmen alokasi anggaran 20% tersebut harus tercermin pada APBN dan APBD selambatnya pada tahun 2008. Dengan anggaran 20% APBN saja, maka alokasi anggaran pendidikan pada APBN sekurang-kurangnya akan mencapai 120 Triliun. Itu artinya rata-rata setiap propinsi akan mendapatkan alokasi anggaran pendidikan dari APBN lebih dari 3,6 Triliun. Belum lagi dari sumber APBD. Jumlah tersebut cukup memadai untuk memulai pendidikan dasar berkualitas yang gratis.
Pemenuhan kesempatan belajar tingkat dasar yang gratis diharapkan akan mempercepat proses perbaikan kualitas bangsa secara menyeluruh. Dan dengan perbaikan kualitas bangsa, akhirnya kita berharap bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat akan segera dapat dicapai.(Ahmad Juwaini )

Monday, May 07, 2007

Pemerintah Pastikan Ujian Nasional SD Mulai Tahun 2007/2008

Jakarta--RoL-- Pemerintah memastikan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sekolah dasar akan diselenggarakan mulai tahun ajaran 2008/2009 sesuai dengan amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
Demikian salah satu hasil rekomendasi Rembuk Nasional Pendidikan 2007 yang disampaikan Sekjen Depdiknas Dodi Nandika usai acara penutupan kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa malam. Ia mengharapkan seluruh dinas pendidikan provinsi, kabupaten dan kotamadya bersama unit kerja Depdiknas terkait untuk mempersiapkan diri menyongsong pelaksanaan UN- SD tahun 2008.
Rapat komisi dan pleno yang dihadiri perwakilan masing-masing daerah dengan materi bahasan mengenai ujian nasional telah menyetujui adanya UN SD mulai tahun 2008. Sementara itu, Kepala Balitbang Depdiknas Mansyur Ramly mengatakan persiapan pelaksanaan UN SD yang harus dilakukan menyangkut soal standarisasi, organisasi, dan pembagian wewenang pusat dan daerah, bahkan ada usulan sampai ke tingkat kecamatan.
Termasuk juga, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai lembaga independen penyelenggara ujian nasional (UN) akan mempersiapkan bahan-bahan ujiannya dan sosialisasi secara besar-besaran soal UN SD tersebut.
Mansyur mengatakan, bahan-bahan UN SD nantinya masih menggunakan kurikulum tahun 1994 sedangkan terkait pembagian pendanaan penyelenggaraan juga menjadi pembahasan dan akan dibicarakan lebih lanjut. Ia mengatakan, penyelenggaraan UN SD ini merupakan amanat PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang menyebutkan dalam tiga tahun terbitnya PP harus diselenggarakan UN SD.
"UN SD juga tidak jauh berbeda dengan UN di SLTP dan SLTA sebagai pemetaan mutu dan memotivasi murid untuk belajar lebih keras," katanya. Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Yunan Yusuf mengakui, pihaknya sedang mempersiapkan materi yang cocok atau pas dalam membahas UN SD ini.
Mata Pelajaran yang diujikan untuk UN SD adalah Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia. "Tingkat kesulitan soal, akan disamakan dari Sabang sampai Merauke, mengenai standar angka kelulusan sedang dimusyawarahkan bersama para kepala dinas se Indonesia", jelas Burhanuddin yang disetujui Yunan Yusuf.
Sebelumnya, Mendiknas Bambang Sudibyo mengatakan, kebijakan UN SD ini tidak akan mengganggu pelaksanaan wajib belajar (wajar) 9 tahun, yang juga ditargetkan akan selesai pada tahun 2008. "Ujian Nasional SD ini untuk mengukur pencapaian standar isi dan standar kompetensi dengan kriteria kelulusan yang ditingkatkan" , tambahnya. Antara

Uian Nasional Timbulkan Kepanikan

Di Surabaya oknum guru tertangkap curi soal Bahasa Indonesia
JAKARTA -- Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina, Utomo Dananjaya, mengatakan Ujian Nasional merupakan kekeliruan dalam sistem pendidikan Indonesia. Metode dalam UN hanya menghasilkan murid yang pandai menghafal tapi tidak menambah kompetensi keilmuan anak. Utomo bahkan mengatakan UN bukan bertujuan meningkatkan pendidikan anak. ''Karena target UN sudah dipengaruhi pertimbangan politik," ujarnya, Ahad (15/4).
Fenomena UN, kata dia, mengakibatkan kepanikan tidak hanya di kalangan murid, orang tua murid, guru, dan kepala sekolah. Saat ini kepala daerah turut merasa malu bila hasil UN di wilayahnya tidak mencukupi kualifikasi kelulusan. Akibatnya kepala daerah membentuk tim sukses kelulusan UN. ''Bupati atau gubernur bekerja sama dengan tempat bimbingan belajar,'' paparnya. Anak, kata dia, digenjot belajar menjawab soal dan berlatih menghafalkan jawaban bukan belajar berpikir mandiri.
Standar kelulusan UN tahun ini rata-rata 5,0. Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika (IPA) atau Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Ekonomi (IPS). Jika ada satu mata pelajaran di bawah 5, maka masih mungkin seorang siswa lulus asal nilai mata pelajaran lain minimal 6,0.
Metode seperti ini, kata dia, tidak menghasilkan perbaikan kualitas murid. "Anak-anak tidak diajak berpikir mandiri, padahal di tingkat perguruan tinggi mereka harus berpikir mandiri," tuturnya. Sementara itu materi UN untuk SMA, Madrasah Aliuyah, SMK dan sederajat dikawal ketat aparat kepolisian. Kepala Dinas Pendidikan Nasional Sulsel Patabai Pabokori mengatakan, distribusi soal sudah mulai dilaksanakan Senin (16/4) dengan melibatkan petugas Polsek. Tak hanya mengawasi pelibatan petugas kepolisian ditujukan mengantisipasi daerah yang sulit dijangkau. Diknas Sulsel melibatkan tim pemantau independen dipimpin Prof Halide dari Universitas Hasanuddin.
Di Depok, panitia juga menempatkan satu tim independen di tiap lokasi ujian. ''Teknisnya, satu anggota tim akan memantau di setiap lokasi pelaksanaan UN,'' ujar Yulistiani Mochtar, bendahara Panitia UN Kota Depok, Senin (16/4). Sementara itu seorang oknum guru di Ngawi Jawa Timur tertangkap mencuri satu bundel naskah soal Bahasa Indonesia. Aksi itu terungkap ketika polisi di jajaran Ngawi melakukan pemeriksaan berita acara penerimaan soal ternyata tidak sesuai dengan jumlah yang diterima.
Awalnya, saat naskah diambil dari gudang penyimpanan di kantor Dinas Pendidikan Ngawi menuju ke Polres Ngawi, polisi tidak menaruh curiga terhadap oknum guru berinisial M. Setelah dicocokkan dengan berita acara penerimaan dan jumlah bendel soal, ternyata terdapat selisih satu bundel hilang. Disebutkan ada 25 eksemplar. Namun, setelah dilakukan penghitungan ulang ternyata jumlahnya hanya 24 eksemplar atau hilang satu eksemplar.
Setelah mengadakan penyelidikan, polisi menyergap oknum guru dari sekolah kenamaan di Ngawi. ''Bundel naskah dikembalikan,'' ujar Wakapolres Ngawi Kompol Juli Setyadi, kemarin (16/4). Sejumlah orang tua siswa juga kemarin meramaikan lokasi UN anaknya. Mereka bertanya soal standardisasi kelulusan kepada guru sekolah. Mereka puas atas sistem yang baru diberlakukan. '''Saya optimis, karena anak saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk UN besok,'' ujar Jauhari (45 tahun), kepada Republika, di Jakarta, Senin (16/4). Ia mengaku sistem yang sekaran lebih adil. Dia bercerita tahun lalu anak tetangganya tak lulus UN padahal telah diterima di Universitas Indonesia. ren/tok/edo/ina/ind/ade

Ujian? Jangan Panik ...

Hasil ujian bisa jeblok bila tuntutan orangtua berlebihan.

Suara Feri (12 tahun) tak terdengar lagi. Ketika Hani melongok ke kamar, anaknya sudah tertidur. Buku paket sains menutupi wajahnya. ''Feri rajin membaca buku pelajaran,'' kata Hani tentang anak bungsunya yang dalam waktu dekat ini akan menghadapi ujian SD. ''Tapi, saya nggak bisa mendapat gambaran kesiapan anak itu.'' Hani khawatir, bila nilainya buruk Feri bakal kesulitan masuk SMP favorit.
Banyak orangtua menghadapi kekhawatiran yang sama. Apalagi ujian SMP juga ada di depan mata. Kendati mengalami kekhawatiran, orangtua, kata Dr T Priyo Widiyanto MSi, harus menyiapkan anak agar jangan sampai mengalami ketegangan berlebihan saat mengikuti ujian. ''Saya melihat dari pengalaman siswa SMA yang mengikuti ujian kemarin banyak yang stres. Bahkan siswa-siswa di salah satu SMA di Jawa Timur ada yang sampai melempari sekolah, karena mereka mengalami ketegangan,'' ungkap Priyo yang juga kepala Pusat Pelayanan Pers dan Konsultasi Psikologi ini.
Menularkan kepanikanOrangtua kerap membuat anak cemas. Sering kali, Priyo melihat orangtua menuntut anaknya yang menghadapi ujian 'harus ini', 'harus itu'. ''Bahkan ada orangtua yang menakut-nakuti nanti kalau anak tidak lulus nanti akibatnya begini atau begitu,'' ujarnya, mencontohkan.
Priyo mengingatkan para orangtua agar jangan menakut-nakuti anak di saat ujian sudah semakin dekat. ''Kalau orangtua bersikap demikian anak akan tegang.'' Menghadapi ujian, tak sedikit anak dipersiapkan dengan kegiatan bimbingan belajar di sekolah maupun di luar sekolah. Karena anak sudah lama bersiap diri, Priyo berpendapat, pada saat menjelang ujian, anak jangan dituntut untuk terus belajar. Justru pada saat ini orangtua harus melakukan banyak komunikasi dengan anak yang lebih rileks.
''Seperti halnya pada waktu anak-anak mau menghadapi ujian, saya katakan pada mereka bahwa jalani saja dengan enak. Kalian kan sudah mempersiapkan lama. Sekarang kita tinggal memohon kepada Tuhan agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam ujian,'' kata Priyo. Namun, biasanya pada saat menjelang ujian orangtualah yang malah panik. Kepanikan orangtua ini akan menular ke anak yang akan menjalani ujian, sehingga anak akan panik juga di saat ujian. Jadi, ia menambahkan, anak bisa menjadi korban kepanikan orangtua. Apabila ujian tinggal 1-2 hari lagi, pada saat ini anak tidak perlu dituntut harus belajar. Sebaiknya anak disarankan saja untuk membuka catatan yang ringan-ringan saja.
Memahami karakter ujianSaat mempersiapkan diri menghadapi ujian, Peggy Gisler dan Marge Eberts dalam Test Trouble, mengingatkan para orang tua agar memastikan sang anak tahu format ujian sebelum mulai belajar untuk menghadapinya. ''Jika tidak, dia perlu menanyakan pada guru untuk menghindari kejutan yang tak menyenangkan saat hari ujian,'' saran penulis buku Careers for Bookworms ini.
Agar berhasil pada berbagai jenis ujian, menurut dua guru senior AS yang aktif menulis artikel yang diterbitkan di media massa internasional ini, anak harus belajar mempersiapkan masing-masing dengan caranya sendiri. Apa sajakah itu? Pada materi ujian dengan jawaban ganda --multiple-choice dan menjodohkan-- jawaban yang benar sudah tersedia. Agar bisa berhasil dengan baik, anak harus bisa mengingat detail yang spesifik seperti tanggal, nama, dan definisi.
Hal yang sama untuk soal-soal yang membutuhkan jawaban singkat, ia hanya diharapkan untuk menulis jawabannya secara tepat. ''Daya ingat yang kuat dibutuhkan untuk menghadapi soal-soal semacam ini,'' tulis Gisler dan Eberts. Lain lagi soal-soal esai. Untuk menghadapi soal yang membutuhkan jawaban panjang ini anak perlu memahami gambaran besar suatu pengetahuan dengan rincian sebagai pendukungnya.
Tapi, di antara berbagai jenis soal, menurut Gisler dan Eberts, yang paling sulit untuk dipersiapkan adalah yang membutuhkan jawaban 'betul-salah'. Sebab, bisa berhubungan dengan antara isu besar dan fakta-fakta yang khusus. ''Banyak guru mengombinasikan beberapa jenis pertanyaan itu dalam ujian,'' kata mereka.
Secara logika bila anak belajar baik hasilnya akan mencerminkan upaya yang sudah dilakukannya. Namun, dalam wawancara dengan Republika, Priyo mengakui ada anak yang nilai ulangan sehari-harinya bagus, tetapi ketika ujian jeblok. Hal ini, katanya, salah satu penyebabnya adalah tuntutan yang lebih dari orangtua. ''Memang tuntutan orangtua terhadap anak itu berbeda-beda,'' ungkap dia.
Sebaiknya, saran Priyo, di saat menjelang ujian anak berlaku bak pemain sepak bola. Apa maksudnya? Di saat hendak ujian tidak bersikap ngoyo sekali. ''Kesalahan yang sering terjadi adalah pada saat detik-detik menjelang ujian, anak masih terus belajar sehingga akan menjadi tegang,'' ujar Priyo, ''Justru yang penting adalah menjelang detik-detik terakhir ujian, anak harus rileks.'' nri/poy/familyeducation.com ( ) http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=290395&kat_id=100