Lensa Darbi

Monday, February 26, 2007

Dunia Besar Orang Kecil




Tiap jelang Idhul Qurban, kami selalu tergentarkan oleh wasiat Nabi Muhammad: ''Tiap helai rambut ternak yang dikurbankan merupakan kebaikan.'' Kami memaknai hadits ini bahwa ibadah kurban adalah bagian dari rahmatan lil 'alamin yang ditebarkan oleh orang-orang yang bernawaitu ''Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermaslahat bagi sesamanya''.

Gugatan internal pun mencuat: Setelah 12 tahun berulang, seberapa besar kemaslahatan program THK (Tebar Hewan Kurban), terutama bagi peningkatan kesejahteraan kaum dhuafa? ''Semestinya umat Islam menekuni secara serius pertanian (termasuk peternakan tentunya), untuk memartabatkan ekonomi umat, '' demikian pesan Prof Afzalur Rahman.

Maka, ketika -alhamdulillah- kawan-kawan mulai menduplikasi THK, kami sibuk memikirkan optimalisasi kemaslahatan THK bagi segenap mata rantai yang terlibat dalam hajatan ini. Kalau dulu kurban dianggap sekadar ritual tahunan yang penyelenggaraannya bisa dipersiapkan secara ad hoc dan cepat, maka kini THK menjadi bagian dari pemikiran sehari-hari.

Senyum para pekurban, relawan, mitra, maupun mustahik, di ujung sesi penyelenggaraan THK, sudah terlampau ''biasa'' buat kami. Maaf, bukan berarti pendar kebahagiaan itu tidak berarti buat kami. Keceriaan semua mata rantai THK adalah tonikum penambah darah. Namun kami ingin senyum itu mengembang bukan cuma setahun sekali. Terutama senyum para peternak kita.

Dunia petani-peternak Indonesia adalah dunia ''besar''. Mereka warga terbesar di Indonesia yang penduduknya terbesar keempat di dunia. Potensi dan peluang besar pun membentang di hadapan mereka. Tapi, sebagian besar petani-peternak itu justru orang kecil, dengan pemilikan lahan rata-rata hanya 0,3 hektar dan ternak 2-3 ekor saja. Bandingkan dengan petani gurem di negara industri Jerman, yang menggembala puluhan ternak, menguasai sekian hektar padang gembalaan, dan mengoleksi beberapa mobil di rumahnya. Mereka betul-betul petani-peternak kelas kecil yang menekuni profesi minoritas, namun dengan kesejahteraan begitu besar.

Kata Ustadz, kufur nikmat namanya bila petani-peternak kita nasibnya tak beranjak jua. Ibarat kata, ayam mati di lumbung padi. Pasti ada sesuatu yang salah dengan kita. Entah itu keseriusan, kecakapan, maupun pemihakan.

Bila di tahun ke-13 ini THK terselenggara dengan business as usual alias ''gitu-gitu doang'', kita semua pantas merasa berdosa. Multiplier effect THK dari tahun ke tahun musti meningkat. Maka dari itu para pekurban mungkin perlu menambah jumlah kurbannya; Para mitra perlu memperpanjang rantai kemaslahatannya; Para supplier perlu lebih berbagi benefit-nya; Kawan-kawan di Kampoeng Ternak perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas gembalaannya. Dan seterusnya.

'Ala kulli hal, semua itu adalah PR buat kami, manajemen THK. Tentu dengan dukungan Anda semua pekurban, relawan, mitra, maupun doa-doa kaum mustadh'afin.

Disadur dari Dompet Dhuafa Republika

Friday, February 23, 2007

PERKEMAHAN PANDU KELAS 3 SDIT DARUL ABIDIN

Beji - Depok 23- 24 Februari 2007, Jum'at dan Sabtu ini siswa- siswi kelas 3 SDIT Darul Abidin melaksanakan kegiatan Perkemahan PANDU DARUL ABIDIN, di lingkungan sekolah SDIT Darul Abidin, dan akan mengadakan kegiatan- kegiatan yang menantang dan menarik yakni: perkemahan, games, baris berbaris, survival, dan lain- lain.

Amillia bayi ajaib sebesar tapak tangan yg beranak di Miami US

mr ambil dari : sini


Bayi pramatang termuda di dunia yang hidup, Amillia Taylor dibawa pulang ke rumah keluarganya semalam, selepas empat bulan berada di unit jagaan rapi neonatal Hospital Kanak-Kanak Baptist di sini. Menurut jurucakap hospital tersebut, bayi itu dilahirkan ketika usia di kandungan hampir 22 minggu. “Dia sememangnya bayi ajaib kerana sewaktu dilahirkan para doktor tidak optimis dia boleh hidup. “Sukar membayangkan dia boleh bertahan tetapi dia kini seperti bayi normal lain,” kata ibunya, Sonja Taylor.
Menurut Universiti Iowa yang menyimpan rekod bayi-bayi terkecil dunia, setakat ini, tiada bayi yang lahir kurang daripada 23 minggu dilaporkan hidup. “Walaupun dia kini hanya seberat 1.8 kilogram tetapi bagi saya dia kelihatan montel berbanding sewaktu dilahirkan,” kata Taylor.
Ketika dilahirkan pada 24 Oktober lalu melalui pembedahan, Amillia hanya seberat 280 gram dengan tinggi 240 milimeter (mm), lebih panjang sedikit daripada sebatang pen. Dia juga melecet di kepala ketika itu, tetapi cepat sembuh. Amillia bernafas tanpa bantuan ketika dilahirkan dan mencuba beberapa kali untuk menangis. “Ini sememangnya satu keajaiban, syukur kepada tuhan,” kata pakar neonatal di hospital tersebut, Dr. William Smalling.
Menurutnya, mereka tidak mempunyai sebarang panduan sewaktu proses memantau perkembangan Amillia kerana bayi-bayi sepertinya tidak hidup lama sebelum ini.
“Kami tidak tahu apa tekanan darah normal bagi bayi sebesar itu, ia memang sukar,” katanya.
Para doktor berkata, bayi perempuan itu kini sihat dan boleh dipelihara oleh ibu bapanya di rumah. Persatuan Pediatrik Amerika menyatakan bayi yang lahir kurang daripada 23 minggu dan berat kurang daripada 400 gram sukar untuk terus hidup.

Thursday, February 22, 2007

OPINI: UJIAN NASIONAL DAN KELULUSAN SISWA? (Orang Miskin dilarang Pintar)

OPINI: UJIAN NASIONAL DAN KELULUSAN SISWA?
(Orang Miskin dilarang Pintar)

Menceramati dan memperhatikan Pendidikan di Indonesia, timbulnya suatu permasalahan yang menjadi permasalahan nasional, terutama menyangkut standar kelulusan siswa baik yang masuk SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi dan lain-lain, kelulusan Siswa tidak ditentukan oleh guru yang memantau dan mendidik serta membimbing dan membina anak didik selama 3 tahun dalam proses belajar dan mengajar, tetapi cukup ditentukan oleh Standar Ujian Nasional yang lebih dikenal dengan UN
dengan 3 materi pelajaran, sesuatu hal yang tidak logis, untuk menilai seseorang mampu dan tidak mampu hanya dari satu aspek, sedangkan intelektual yang bermoral merupakan proses yang diamati dan dinilai oleh orang yang membimbing, orang yang membina di sini peran guru dikebirikan.
Sesuai UU No.20 Tahun 2003, tentang sistem Pendidikan Nasional Bab XVI pasal 57 ayat (2) evaluasi dilakukan kepada peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan informal untuk semua jenjang, satuan dan jenis pendidikan, sedangkan pasal 58 ayat (1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh Pendidik untuk memantau proses kemampuan dah perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan dan pasal 1 ayat (17) standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistim pendidikan di seluruh wilayah NKRI.
Di sinilah permasalahan Pendidikan di Indonesia, yang memunculkan beberapa pertanyaan terhadap kelulusan siswa antara lain (1) Kelulusan hanya ditentukan oleh 3 materi Ujian Nasional, sedangkan, materi lain dan keaktifan serta intelektual lainnya tidak dinilai, akan memunculkan materi lain dianggap tidak perlu, sedangkan materi lain tersebut merupakan faktor penting dalam menumbuh kembangkan intelektualitas yang bermoral dalam mencapai tujuan pendidikan nasioanal sebagai mana amanat pembukaan UUD 1945; (2) sesuai pasal 57 ayat 1 dan pasal 1 ayat (17) sudahkah dilakukan pemantuan terhadap kelayakan proses pendidikan untuk mengacu standar Nasional pendidikan, hasil akhir bermuara kepada peserta didik terutama menyangkut sandar kebutuhan minimal secara komprehensif dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal lembaga pendidikan tersebut antara 1. Sarana dan parasana Pendidikan, 2. Pendidik, 3. Penerimaan arus informasi dan buku 4. lingkungan pendidikan, 5.Peran serata masyarakat 6. dll.
Sesuai pasal 58 ayat (1) UU No.20 Tahun 2003 yang mengavaluasi dan memantau proses intelektual anak didik adalah pendidik, jelas kontribusi dan peran guru dalam penentuan kelulusan anak didik sangat penting dan besar, karena sang pahlawan tanpa tanda jasa yang melihat, mendidik, membina mental dan intelektual anak didik selama berada di lembaga pendidikan terkesan di kebirikan. Pasal 35 ayat (1) dalam penjelasan “kompetensi kelulusan adalah merupakan kualifikasi kemampauan kelulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan”, di sini jelas bahwa kelulusan tidak bisa ditentukan oleh 3 materi ujian nasional, karena sikap, kemampuan dan ketrampilan yang hanya diketahui oleh Pendidik/guru tidak dinilai oleh Ujian Nasional, kembali lagi peran pendidik dikebirikan. Pasal 37 materi wajib yang harus diakomodir dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah memuat Pendidikan Agama, PKN, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya Penjas, Ketarmpilan dan jasa, muatan local, kata “ wajib” merupakan suatu bentuk yang wajib diajarkan kepada anak didik, konsekwenasinya materi tersebut menjadi indicator sebuah kelulusan anak didik, kenyataan hanya 3 materi yang menjadi indikator kelulusan nasional.
Bahwa kondisi bangunan sekolah dan pendidikan nasional di Indonesia belum bisa distandarisasikan, karena bangunan yang sudah tidak layak, kinerja guru perlu ditingkatkan, konsekwensi motivasi guru sebagai pendidik perlu ditingkatkan, baik gaji/tunjangan, pendidikan, sarana dll, geografis dan budaya, arus informasi dll.
Sehingga standarisasi harusnya melalui perlakuan dan penilaian yang sama dalam semua aspek, kenyataan aspek-aspek belum standar, sehingga standar nasional belum bisa dilaksanakan, namun pihak Diknas melalui proses harus melengkapi semua persyaratan yang diamanatkan oleh UU, baik sarana maupun prasarana serta ketentuan operasional serta proses sosialisasi. Kenyataan dan fakta tersebut, bahwa Ujian Nasional bertentangan dengan UU No. 20 Tahun 2003, yang membawa dampak pada pembodohan bangsa, dan bertentangan dengan amanat pembukaan UUD 1945.
Berdasarkan UUNo.14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen yang menyatakan bahwa salah satu hak guru dan dosen memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukkan kelulusan, jelas dalam UU ini, yang memberikan penilaian objectif terhadap kelulusan anak didik adalah guru. sedangkan UN peran-peran guru tidak ada, ini menyatakan bahwa UN bertentangan dengan UU No. 14 tahun 2005, di mana Pemerintah dalam hal ini Kementerian DIKNAS penginterpensi lembaga pendidikan atau mengambil hak pedagogis sang pahlawan tanpa tanda jasa. Profesi guru, dalam penyelengaraan UN tidak dihargai sebagai suatu tugas mulia untuk mencerdaskan bangsa.
Kalau kita lihat fakta yang faktual, justru kota-kota dengan standar minimal telah terpenuhi baik sarana dan prasarana, pendidik, arus informasi yang banyak menderita akibat ujian nasional, pertanyaan Sadarkah Bapak Menteri Pendidikan nasional dan jajarannya, dengan kondisi ini? Dampak lain, siswa yang berasal dari ekonomi kurang mampu dan lulus dengan standar nasional, namun belum bisa melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi, karena NEM yang belum memenuhi standar penerimaan di Sekolah yang lebih tinggi, tidak bisa melanjutkan, tetapi siswa yang berasal dari ekonomi mampu bisa melanjutkan ke sekolah lain terutama swasta dengan biaya tinggi, di samping itu, bagaimana dengan siswa yang belum bisa ditampung pada seleksi PSB dan SPMB tahun 2006/2007, sekolah swasta dengan biaya tinggi, tentunya menjadi permasalahan, bukan karena tidak mampu secara akademis, tetapi sistim yang dibuat membuat mereka tidak mampu, bahkan banyak siswa yang telah dinyatakan lulus jalur PMDK, dan beasiswa ke Luar Negeri tetapi tidak lulus UN, kenyataan ini indikasi memperkuat “bahwa orang miskin dilarang pintar”.
(By Syamsul Bahri, SE alamat email : bahritnks@telkom.net)

Wednesday, February 21, 2007

Blogger : Comment to Email

Satu lagi yang sangat berguna dengan blogger baru. Yakni adanya kemampuan untuk membalas komentar yang masuk langsung ke alamat email pengirim. Dengan begitu tak perlu khawatir bila jawaban kita akan tertulis percuma karena tak tersampaikan.

Ini jelas sangat perlu bagi blognya yang terkadang masih menerima komentar atas postingan lamanya. Tentu sangat dinantikan bila ada pertanyaan yang tertinggal disana. Jadi dengan cara ini maka kita akan tetap terjaga dengan komentar yang ada. Pengirim komentarpun akan sangat terbantu bila pertanyaannya bisa terjawab langsung lewat email.

Namun yang ditekankan disini adalah perubahan setelan dari pemilik blog yang memberikan komentar. Bila ini telah dilakukan, maka bila kita meninggalkan pesan melalui fitur komentar yang ada (bawaan dari Blogger) maka kita bisa saja mendapati jawaban langsung ke inbox. Itupun masih sangat bergantung kepada faktor penerima komentarnya. Secara dia bisa menentukan apalah membalasnya melalui email atau langsung bergabung dengan komentar sebelumnya.

Jadi tak salahnya kita coba untuk menjamin pesan kita mendapat perhatian kan?

Begini, setelah masuk ke dasbor, klik Edit Profile. Lalu isikan dibagian ini :

Simpan.Itu saja.

Maka bila suatu ketika kita mengirim komentar, sang penerima akan mendapati tampilan berikut:
Dimunculkanlah alamat email yang telah kita setel di profil di sebalah nama kita(pada gambar tampak pada baris pertama paling atas.). Jadi bila dipilih reply, maka akan terkirim ke alamat email.

Nah, sekarang dia bisa memilih kan? Ingat, bila kita menentukan untuk membalas melalui email langsung, maka pesan yang sama tak otomatis muncul di bagian komentar. Jadi bila ingin pasti, kita bisa menyalinnya saja.

Disadur dari http://edittag.blogspot.com/2007/02/blogger-comment-to-email.html
oleh si. Mansur

Tuesday, February 20, 2007

Kelas 5 segera ke BOSSCHA???


Sabtu 17 Februari 2007, pagi itu hari begitu indah diselingi suara hewan- hewan nakal yang berlarian. Pak. Mas'ud, Pak. Heru, dan Bu. Kasmilah ditemani oleh perwakilan orang tua murid kelas 6 melaksanakan survey untuk outing kelas 5, yang akan melaksanakan kegiatan outingnya ke planetarium Bosscha di Lembang Bandung.

Berbeda dengan outing kelas - kelas lainnya, rasanya outing kelas 5 inilah yang paling beda dan paling katro menurut cover boy majalah sobek, Reynaldi.

Beda sama level kelas lainnya, kalau kelas 5 ini pergi ke planetrium Boscha di Bandung, kelas 1 akan pergi ke planetarium Jakarta. Astronomi itulah pelajaran yang berharga bagi manusia ketika pergi ke planetarium, dari bumi kita yang "kecil" ini dipelajari ampe tata surya, diperbesar lagi galaksi, diperbesar lagi, diperbesar lagi, waduh, unlimited deh.

Trus, bagaimana dengan kelas 5 yang sekarang?
Atas kerja sama orang tua murid kelas 5 dan kawan-kawan bapak ibu guru, akhirnya kelas 5 bisa mempelajari astronomi dan langsung bisa observasi ke planetarium yang ada di Lembang apalagi kalo buka BOSSCHA, karena waktu mereka menginap dua hari di Lembang Bandung, maka waktu tersebut mudah- mudahan dapat dipergunakan dengan baik, dan dapat berguna bagi mereka juga bagi sekolah dengan perolehan ilmu yang lebih baik di BOSSCHA.

Di Bosscha, insya Allah siswa-siswi kelas 5 dapat di bina oleh pemandu yang baik dan berpengetahuan, sehingga ilmu yang didapat dapat maksimal diraih. dan biasa yach... foto - fotonya.. (Hehehe, buat Friendster...). Lalu yang paling penting yaitu, Di Booscha itu ada teropong yang beratnya itu mencapai 17 ton, Apalagi kalo bukan Teropong Zeiss ( Baca:Jais, red). Dengan teropong ini kita bisa ngeliat planet-planet lain bahkan galaksi yang jaraknya jutaan tahun cahaya, kaya galaksi Magellan, Andromeda, dll.

Bulan dapat terlihat dengan sangat jelas, ada bopeng-bopengnya pula.
Yah... Walaupun di internet banyak gambar-gambar planet yang lebih bagus tapi nanti di BOSSCHA rasanya beda yach...Melihat langsung gitu loh... Beda aja gitu...

Moga-moga saja tahun depan bisa ada lagi...
Yang pasti mikir 2 kali untuk naik bus...

-best regards
Mansur_publish


Monday, February 19, 2007

Ssssttt....

Posted by a on Jun 4, '06 4:04 AM for everyone
Category:Books
Genre: Biographies & Memoirs
Author:Tetsuko Kuroyanagi


Akhir Mei lalu, gara-gara iseng nungguin film X-men 3 yang masih setengah jam lagi diputer di twenty-one, aku mampir ke toko buku Gunung Agung di Bintaro Plaza. Aku kira ini buku ditujukan buat anak-anak. Yeee…ternyata salah besar jek! Begitu baca previewnya hmmm…. Buku ini keren sekali! J



Dan yang kukira ini fiksi biasa, salah lagi deh, rupanya ini kisah nyata toh! Ditulis oleh ‘gadis cilik di jendela’ itu sendiri, Tetsuko ‘Totto’ Kuroyanagi. Buku ini selesai dan diterbitkan di Tokyo hampir 23 tahun yang lalu dan menjadi sejarah di dunia penerbitan Jepang, karena terjual 4,5 juta buku dalam setahun. Luar biasa.



Begitu aku mulai membaca buku ini, efeknya membuatku tidak sabar untuk segera membuka lembaran berikutnya. Bener-bener bikin lupa akan sekitar deh!



Ringan dan mengalir begitu saja. Betapa polosnya seorang gadis cilik yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Aku bisa membayangkan betapa ‘sulit’nya bagi seorang anak kecil bila ia berkembang pada lingkungan yang tidak tepat. Beruntunglah ia memiliki orang tua (terutama ibunya), sekolah dan lingkungan yang amat memahami dan membantunya untuk berkembang menjadi diri sendiri.



Aku kagum pada tokoh kepala sekolah yang begitu disayanginya. Ini perkenalan pertamanya dengan kepala sekolah, ketika si kecil Totto akan masuk ke kelas satu di sekolahnya yang baru.



“Setelah itu Totto-chan benar-benar kehabisan cerita. Dia berpikir keras. Tapi tak bisa menemukan bahan cerita lain. Hai ini membuatnya merasa agak sedih. Untungnya, tepat ketika itu kepala sekolah berdiri, lalu meletakkan tangannya yang besar dan hangat di kepala Totto-chan sambil berkata :”Nah, sekarang kau murid sekolah ini.”



Pada saat itu Totto chan merasa dia telah bertemu dengan orang yang benar-benar disukainya. Belum pernah ada orang yang mau mendengarkan sampai berjam-jam seperti kepala sekolah, Lebih dari itu, kepala sekolah sama sekali tidak menguap atau tampak bosan.”




Aku juga menaruh hormat kepada tokoh-tokoh lain di sekitar Totto yang membantunya untuk belajar tentang betapa besarnya arti persahabatan. Teman sekelasnya yang menderita polio, anjing gembala jermannya, guru tari euritmiknya, dirigen orkestra tempat ayahnya bekerja hingga tukang kebun di sekolahnya.



Uh! Aku iri sekali pada Totto-chan. Sayang sekolahku dulu tidak seperti itu. Can you imagine? Setiap pagi kamu bisa memulai pelajaran apa saja yang kamu sukai. Duduk pada bangku yang berbeda setiap harinya. Pelajaran jalan-jalan setelah makan siang, atau berenang bersama di tengah hari yang terik. Makan siang bersama (pesan dari Kepala sekolah, membawa bekal sesuatu dari gunung dan sesuatu dari laut, maksudnya harus ada ikan berikut sayurnya) Melompat-lompat dan berlari-lari dengan kaki telanjang dengan diiringi piano. Belajar memasak, kemping bersama di aula, tes keberanian di kuil dekat sekolah….. dan yang pasti… kelasmu berupa gerbong kereta api.



Wuuui…. Imajinasimu bisa terbang kemana-mana!!!



Hehehe…tunggu apalagi? Buruan cari bukunya!



(Ibu guru menganggap Totto-chan nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama perjalanan berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto-chan dikeluarkan dari sekolah.


Mama pun mendaftarkan Totto-chan ke Tomoe Gakuen. Totto-chan girang sekali, di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Mengasyikkan sekali, kan?


Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai hari dengan belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka mereka. Karena sekolah itu begitu unik, Totto-chan pun merasa kerasan.


Walaupun belum menyadarinya, Totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain di sana. Ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.)


(kalo yang barusan ...saya kutip dari resensi bukunya J)


Jangan Salahkan Hujan



Oleh : KH Yusuf Supendi

Allah SWT berfirman, ''Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.'' (QS Al Mu'minun [23]:18) Allah SWT memberikan nikmat kepada hamba-Nya dengan beranekaragam nikmat yang sulit dihitung dan dikalkulasikan.

Di antara nikmat-Nya adalah menurunkan air hujan sesuai dengan kebutuhan manusia yang cukup dan memadai untuk mengairi pertanian, kebutuhan minum, dan kebutuhan lainnya. Allah SWT menetapkan dan melestarikan air hujan melalui sungai-sungai, mata air, sawah, rawa, setu, gunung, bukit-bukit, dan air diserapkan ke daratan dan perut bumi serta menetap di bumi sebagai cadangan bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya.

Allah SWT menurunkan air hujan sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Tidak terlalu banyak yang berakibat banjir, dan tidak terlalu kurang yang berakibat kekeringan. Namun Allah SWT jualah yang berkuasa untuk menentukan lain -- menghilangkan dan menyetop air hujan sehingga terjadi kemarau panjang atau mencurahkan hujan lebat terus-menerus sehingga terjadi banjir.

Allah SWT sangatlah berkuasa dan punya wewenang penuh menentukan sesuatu sesuai kehendak-Nya, terutama bila manusia kurang bersyukur dan kufur nikmat. ''Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, lalu mengapa kamu tidak bersyukur.'' (QS Al Waaqi'ah [56]: 68-70).

Nah, ketika terjadi banjir, yang jadi pertanyaa, salahkah hujan? Pada dasarnya, banjir dapat diantisipasi bila Pemerintah Pusat dan Pemda punya program jelas serta masyarakat memiliki kesadaran dan peduli lingkungan. Firman Allah menyiratkan, ''Air hujan mestinya diserapkan ke bumi.'' Namun yang terjadi, kantong-kantong penyangga seperti sawah, setu, dan rawa banyak yang hilang serta berubah menjadi perumahan dan perkantoran megah.

Di hulu, pembalakan dan penggundulan hutan merupakan sumber utama datangnya banjir di berbagai wilayah Indonesia. Curah hujan dengan intensitas tinggi, rendahnya kemampuan tanah menyerap air berakibat rentannya terjadi banjir dan longsor. Salahkah hujan?

Petunjuk Allah dalam Alquran sudah ada. Undang-undang sudah dibuat. Saatnya bagi penyelenggara negara dan rakyat tidak berlaku sebagai 'pemadam kebakaran' semata, tapi mengutamakan langkah antisipasi dan prefentif. Belum terlambat untuk memulai.

© 2006 Hak Cipta oleh Republika Online

Saturday, February 17, 2007

Perhatikanlah Anak-Anakmu



"Jikalau Anda tidak mengatakan kebenaran tentang diri sendiri, Anda tidak dapat mengatakan kebenaran tentang orang lain" (Virgina Woolf). Diriwayatkan dari Anas ra, ia berkata, "Suatu hari aku sedang bersama anak-anak. Tiba-tiba muncul Rasulullah SAW dan berkata, 'Assalamualaikum, hai anak-anak'."

Sementara itu, pada suatu hari, seorang pegawai Umar bin Khatab ra menemui khalifah tersebut. Ia kaget mendapati sang khalifah sedang berbaring, sementara beberapa anak kecil sedang asik bermain-main di sekitarnya. Orang tadi memperlihatkan rasa keheranan melihat hal itu.

Sang Khalifah lalu bertanya, "Jadi bagaimana keadaanmu dengan keluargamu?"
Ia menjawab, "Begitu melihatku, keluargaku yang berbicara langsung diam".
Umar berkata kepadanya, "Kalau begitu, kamu turun saja dari jabatanmu. Soalnya kalau terhadap keluarga dan anakmu saja kamu tidak bisa berlaku lembut, bagaimana kamu bisa berlaku lembut terhadap umat Rasulullah SAW?".

Dua riwayat itu, sesungguhnya telah mengajarkan kepada tiap orang tua untuk selalu memperlakukan anak dengan lembut dan proporsional. Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa punya anak kecil hendaklah ia perlakukan secara proporsional." (HR. Ibnu Askair).

Di sini, berarti seorang anak haruslah diperlakukan sesuai dengan derajat kekanak-kanakannya. Ia harus diajak bicara dengan lemah lembut. Diperlakukan dengan rasa penuh cinta kasih. Lalu, diusahakan agar hatinya gembira, didekati, diajak bermain dan bersenda gurau. Kemudian, isilah akal dan hatinya dengan harapan serta keceriaan hidup.

Terkait dengan itu, seorang bijak pernah mengatakan, "Ketika anakmu telah berusia tujuh tahun, ajak ia bermain. Didiklah ia dan bertemanlah dengannya. Kemudian biarkan ia bermain dengan teman yang belum dikenalnya". Ucapan ini bermakna mendorong tiap orang tua agar bisa menjadi teman yang baik dan dapat dipercaya bagi anak-anaknya, terutama pada fase usianya yang paling menentukan (baca: fase anak-anak dan remaja).

Pada konteks kekinian, boleh jadi terjadinya banyak tragedi kekerasan di negeri ini, sebagai pangkal penyebabnya ialah karena pada tatanan keluarga kita, mungkin selama ini tidak memperhatikan dan tidak mendidik anak-anak di rumah secara lembut dan penuh kasih sayang. Sehingga dampaknya, bisa jadi keberadaan anak-anak kita itu akan menjadi sumber masalah bagi orang lain. Naudzubillah.

Lebih jauh, fenomena itu terjadi salah satunya disebabkan karena perlakuan orang tua yang tidak mendidik anak-anaknya tentang perlunya membangun sebuah kebenaran terhadap dirinya sendiri, termasuk di dalamnya bagaimana memperlakukan seorang anak secara proporsional. Sehingga pantas saja apa yang dikatakan Virgina Woolf, seorang penulis dari Inggris, "Jika Anda tidak mengatakan kebenaran tentang diri sendiri, Anda tidak dapat mengatakan kebenaran tentang orang lain".

Padahal, pola pendidikan semacam itu, yang diselimuti kasih sayang dan kelembutan ini akan menjadi kunci tercapainya derajat kualitas anak kita di kemudian hari. Dalam hal ini, Syekh Jamaluddin Mahfuzh mengungkapkan manfaat yang bisa didapat dari cara mendidik anak seperti itu. Pertama, dapat menghilangkan hambatan-hambatan dan mendekatkan jarak pemisah antara ayah dengan anak. Dengan demikian si anak merasa tidak menemukan kesulitan apa pun untuk bermusyawarah dengan ayahnya tentang masalah dunia dan kehidupan yang ia hadapi.

Kedua, dapat melahirkan kesiapan mental si anak untuk menerima nasehat dan pengarahan. Dan ketiga, dapat mengungkap kemampuan sebenarnya si anak dan tingkat kematangan akal serta mentalnya. Dengan demikian, ia bisa membatasi pengarahan atau beban secara proporsional, tanpa menambahi atau menguranginya.

Akhirnya, tidak ada alasan lagi bagi orang tua untuk tidak membangun keluarga dengan memperhatikan dan bersahabat dengan anak-anaknya dalam 'dekapan' kasih sayang dan kelembutan. Dalam sebuah hadisnya, Rasulullah SAW berpesan, "Perhatikanlah anak-anakmu, dan didiklah mereka dengan baik." (HR. Ibnu Majah). Wallahu a'lam.

( Arda Dinata )

Friday, February 16, 2007

Ustadz Jefri Al Bukhori ke DARBI?

Beji- Jum'at, 16 Februari 2007.
Komite Sekolah bekerjasama dengan SDIT Darul Abidin akan menyelenggarakan acara yang bertajuk TABLIGH AKBAR BERSAMA USTADZ JEFRI AL- BUKHORI dengan tema "Cerdas Akal, Cerdas Emosi, Cerdas Rohani bersama Ustadz Jefri Al- Bukhori" yang rencananya diadakan pada hari kamis tanggal 8 Maret 2007, pukul 09.00- 12.00 WIB di Aula SDIT Darul Abidin.

Bagi Bapak Ibu orang tua wali murid yang ingin turut berpartisipasi dalam acara tabligh akbar ini mohon konfirmasinya dengan menghubungi ibu. Rita Laila Kusuma (Mama Adrian) kelas 3 Marwah, dan dapat juga menghubungi TU sekolah SDIT Darul Abidin di nomor telpon (021) 77200857).

Acara ini sedianya dijadikan juga sebagai wahana silaturrahim bagi orang tua wali murid dan sekolah SDIT Darul Abidin kepada para masyarakat dilingkungan sekolah SDIT Darul Abidin, dan acara ini bertujuan untuk :
  1. Memperingati tahun baru islam 1 Muharram 1428 H .
  2. Turut berpartisipasi dalam dakwah mengembangkan pendidikan umat menuju masyarakat yang islami
  3. Merefleksikan kembali nilai- nilai islami dimasyarakat, khususnya di lingkungan SDIT Darul Abidin
Dan sasaran dalam kegiatan ini adalah:
  1. Seluruh siswa- siswi SDIT Darul Abidin
  2. Seluruh orang tua murid SDIT Darul Abidin
  3. Ibu- Ibu Majlis Ta’lim se- Kecamatan Beji
Adapun bentuk kegiatan dalam perhelatan akbar ini adalah:
Tabligh Akbar (Ceramah Agama) bersama Ust. Jefri Al- Bukhori
Kuis bersama Ust. Jefri Al- Bukhori

Adapun susunan acara pada kegiatan tersebut rencananya seperti tersebut di bawah ini:


"CERDAS AKAL, CERDAS EMOSI, CERDAS ROHANI

BERSAMA USTADZ JEFRI AL BUKHORI "


WAKTU

ACARA

09.30 – 09.45

Penyambutan Kedatangan Ustadz Jefri oleh siswa-siswi DA

dengan lagu-lagu Ust. Jefri

09.45– 10.00

Pembukaan


Pembacaan Kalam Illahi dan terjemahan oleh Akhdan Sidqi


Sambutan Ketua Panitia


Sambutan Ketua Bapel/Yayasan

10.00- 10.15

Pembacaan Asmaul Husna

10.15- 11.30

Ceramah oleh Ustadz Jefri

Tema : Cerdas Akal, Cerdas Emosi, Cerdas Rohani Bersama Ustadz Jefri

11.30 – 12.00

Tanya Jawab + Quiz

12.00

Penutupan

Demikianlah pemberitahuan ini dibuat, kami sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak untuk dapat terlaksananya kegiatan ini. Semoga Allah SWT meridhoi pelaksanaan kegiatan ini, manusia hanya mampu berencana, karena hanya Allah SWT jualah yang menjadikannya nyata. Semoga Allah SWT memudahkan kita dalam mewujudkan cita-cita kita bersama, yaitu menggapai kejayaan Islam menuju RidhaNya dan berkumpul di SyurgaNya. Amin.

Dan bagi bapak serta ibu yang dapat membantu kegiatan tersebut bisa juga menuliskan ke forum diskusi (chatting yuk...) pada blog lensa darbi ini. dengan menuliskan nama, alamat, orang tua siswa dari, kelas berapa, bantuan berupa..?

Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih dan wassalam.

Ada Apa dengan Cinta ??


Artikel Bebas
21 Maret 2005 - 18:44
Ada Apa dengan Cinta ??


C-I-N-T-A

Apaan sih ngomong2 "cinta" itu ? telapak tangan anda berkeringat, hati anda deg-degan, suara anda nyangkut di dalam tenggorokan anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi suka ...

Apakah tangan anda tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi birahi ...
Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang?
Hal itu bukanlah cinta, tapi anda sedang mujur...
Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia akan selalu di samping anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian ...

Apakah anda masih bersama dia karena semua orang menginginkannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan ...
Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena anda tidak mau menyakiti hatinya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan ...

Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang anda suka untuk dia?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati ...
Apakah anda cemburu bila dia bicara dengan lelaki/wanita lain ?
Hal itu bukanlah cinta, tapi takut kehilangan ...
Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah satu satunya hal yang anda pikirkan?
GOMBAL ...

Apakah anda masih bersamanya karena campuran dari rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan kata-kata? Itulah cinta ...
Apakah anda masih menerima kesalahannya karena hal itu adalah bagian dari kepribadiannya?
Itulah cinta ...

Apakah anda tertarik pada orang lain, tapi masih bersamanya dengan setia?
Itulah cinta ...

Apakah anda rela memberikan hati anda, kehidupan anda, dan kematian anda?
Itulah cinta ...

Apakah hati anda tercabik bila dia sedang sedih?
Itulah cinta ...
Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup tegar?
Itulah cinta ...
Apakah anda ikut terluka bila dia sedang sakit?
Itulah cinta ...
Apakah anda selalu ingin menyentuhnya, memeluknya karena anda sayang kepadanya?
Itulah cinta ...

Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya dan menyentuh jiwa anda secara dalam sekali sampai terasa nyeri?
Itulah cinta ...

Cinta memang merupakan sesuatu yg ABSURD and Unexplain, tapi yg terpenting mencintailah karena itu adalah sesuatu yang dianugerahi oleh TUHAN Terimalah pasangan anda dgn segala kekurangan dan kelebihannya.
Cinta itu harus saling memberi dan menerima dgn segala keikhlasan hati

Fisika di Balik Keindahan Bulu Merak

Artikel Bebas
01 Desember 2006 - 16:53

Tak seorang pun yang memandang corak bulu merak kuasa menyembunyikan kekaguman atas keindahannya. Satu di antara penelitian terkini yang dilakukan para ilmuwan telah mengungkap keberadaan rancangan mengejutkan yang mendasari pola-pola ini.

Para ilmuwan Cina telah menemukan mekanisme rumit dari rambut-rambut teramat kecil pada bulu merak yang menyaring dan memantulkan cahaya dengan aneka panjang gelombang. Menurut pengkajian yang dilakukan oleh fisikawan dari Universitas Fudan, Jian Zi, dan rekan-rekannya, dan diterbitkan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, warna-warna cerah bulu tersebut bukanlah dihasilkan oleh molekul pemberi warna atau pigmen, akan tetapi oleh struktur dua dimensi berukuran teramat kecil yang menyerupai kristal. (1)

Zi dan rekan-rekannya menggunakan mikroskop elektron yang sangat kuat untuk menyingkap penyebab utama yang memunculkan warna pada bulu merak. Mereka meneliti barbula pada merak hijau jantan (Pavo rnuticus). Barbula adalah rambut-rambut mikro yang jauh lebih kecil yang terdapat pada barb, yakni serat bulu yang tumbuh pada tulang bulu. Di bawah mikroskop, mereka menemukan desain tatanan lempeng-lempeng kecil berwarna hitam putih, sebagaimana gambar di sebelah kanan. Desain ini tersusun atas batang-batang tipis yang terbuat dari protein melanin yang terikat dengan protein lain, yakni keratin. Para peneliti mengamati bahwa bentuk dua dimensi ini, yang ratusan kali lebih tipis daripada sehelai rambut manusia, tersusun saling bertumpukan pada rambut-rambut mikro. Melalui pengkajian optis dan penghitungan, para ilmuwan meneliti ruang yang terdapat di antara batang-batang tipis atau kristal-kristal ini, berikut dampaknya. Alhasil, terungkap bahwa ukuran dan bentuk ruang di dalam tatanan kristal tersebut menyebabkan cahaya dipantulkan dengan beragam sudut yang memiliki perbedaan sangat kecil, dan dengannya memunculkan aneka warna.

"Ekor merak jantan memiliki keindahan yang memukau karena pola-pola berbentuk mata yang berkilau, cemerlang, beraneka ragam dan berwarna," kata Zi, yang kemudian mengatakan, "ketika saya memandang pola berbentuk mata yang terkena sinar matahari, saya takjub akan keindahan bulu-bulu yang sangat mengesankan tersebut."(2) Zi menyatakan bahwa sebelum pengkajian yang mereka lakukan, mekanisme fisika yang menghasilkan warna pada bulu-bulu merak belumlah diketahui pasti. Meskipun mekanisme yang mereka temukan ternyata sederhana, mekanisme ini benar-benar cerdas.

Jelas bahwa terdapat desain yang ditata dengan sangat istimewa pada pola bulu merak. Penataan kristal-kristal dan ruang-ruang [celah-celah] teramat kecil di antara kristal-kristal ini adalah bukti terbesar bagi keberadaan desain ini. Pengaturan antar-ruangnya secara khusus sungguh memukau. Jika hal ini tidak ditata sedemikian rupa agar memantulkan cahaya dengan sudut yang sedikit berbeda satu sama lain, maka keanekaragaman warna tersebut tidak akan terbentuk.

Sebagian besar warna bulu merak terbentuk berdasarkan pewarnaan struktural. Tidak terdapat molekul atau zat pewarna pada bulu-bulu yang memperlihatkan warna struktural, dan warna-warna yang serupa dengan yang terdapat pada permukaan gelembung-gelembung air sabun dapat terbentuk. Warna rambut manusia berasal dari molekul warna atau pigmen, dan tak menjadi soal sejauh mana seseorang merawat rambutnya, hasilnya tidak akan pernah secemerlang dan seindah bulu merak.

Telah pula dinyatakan bahwa desain cerdas pada merak ini dapat dijadikan sumber ilham bagi rancangan industri. Andrew Parker, ilmuwan zoologi dan pakar pewarnaan di Universitas Oxford, yang menafsirkan penemuan Zi mengatakan bahwa penemuan apa yang disebut sebagai kristal-kristal fotonik pada bulu merak memungkinkan para ilmuwan meniru rancangan dan bentuk tersebut untuk digunakan dalam penerapan di dunia industri dan komersial. Kristal-kristal ini dapat digunakan untuk melewatkan cahaya pada perangkat telekomunikasi, atau untuk membuat chip komputer baru berukuran sangat kecil. (3)

Jelas bahwa merak memiliki pola dan corak luar biasa dan desain istimewa, dan berkat mekanisme yang sangat sederhana ini, mungkin tidak akan lama lagi, kita akan melihat barang dan perlengkapan yang memiliki lapisan sangat cemerlang pada permukaannya. Namun, bagaimanakah desain memesona, cerdas dan penuh ilham semacam ini pertama kali muncul? Mungkinkah merak tahu bahwa warna-warni pada bulunya terbentuk karena adanya kristal-kristal dan ruang-ruang antar-kristal pada bulunya? Mungkinkah merak itu sendiri yang menempatkan bulu-bulu pada tubuhnya dan kemudian memutuskan untuk menambahkan suatu mekanisme pewarnaan padanya? Mungkinkah merak telah merancang mekanisme itu sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan desain yang sangat memukau tersebut? Sudah pasti tidak.

Sebagai contoh, jika kita melihat corak mengagumkan yang terbuat dari batu-batu berwarna ketika kita berjalan di sepanjang tepian sungai, dan jika kita melihat pula bahwa terdapat pola menyerupai mata yang tersusun menyerupai sebuah kipas, maka akan muncul dalam benak kita bahwa semua ini telah diletakkan secara sengaja, dan bukan muncul menjadi ada dengan sendirinya atau secara kebetulan. Sudah pasti bahwa pola-pola ini, yang mencerminkan sisi keindahan dan yang menyentuh cita rasa keindahan dalam diri manusia, telah dibuat oleh seorang seniman. Hal yang sama berlaku pula bagi bulu-bulu merak. Sebagaimana lukisan dan desain yang mengungkap keberadaan para seniman yang membuatnya, maka corak dan pola pada bulu merak mengungkap keberadaan Pencipta yang membuatnya. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah yang merakit dan menyusun bentuk-bentuk mirip kristal tersebut pada bulu merak dan menghasilkan pola-pola yang sedemikian memukau bagi sang merak. Allah menyatakan Penciptaannya yang tanpa cacat dalam sebuah ayat Al Qur'an:

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik Bertasbih KepadaNya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Hasyr, 59:24

-----------
oke [oke@multisolid.com] diambil dari situs http://www.dudung.net/

Thursday, February 15, 2007

Info Buku Baru Perpustakaan SDIT Darul Abidin

Untuk Bapak dan Ibu guru kini Perpustakaan SDIT Darul Abidin telah memiliki buku yang menarik untuk menambah pengetahuan Bapak dan Ibu guru dalam mentransformasikan ilmunya kepada para siswa- siswinya yakni, buku karya Paul E. Dennison, Ph.D. dan Gail E. Dennison dengan judul Brain Gym atau Senam Otak berisi tentang panduan lengkap senam otak, buku penuntun Brain Gym bagi orang tua, pendidik, dan semua orang yang berminatpada hubungan antara gerakandan belajar dengan keseluruhan otak.
Serta buku yang berjudul I Am The Child (Akulah Anak Itu). karya Cecilia K. Freeman, M.ED. dan Gail E Dennison. Brain Gym bersama anak- anak dengan kebutuhan khusus. Juga buku Amazing Esperiments with Everyday Materials yakni buku Ensiklopedia kartunal yang mengajak kita melakukan eksperimen dari bahan dan peralatan sehari- hari yang mudah didapat. lewat eksperimen, kita dapat belajar sains sambil bermain. Ada enam eksperimen, yaitu Membuat Es Krim, Kapal tenaga Panas Lilin, Bunga Minum Kebun Sayuran Mini, Kapal Selam dan Laboratorium Metamorfosis. Tahap- tahap eksperimen, info menarik dan kisah- kisah ilmu pengetahuan disajikan lewat gambar yang jenaka.
Semoga buku- buku tersebut dapat menambah ilmu pengetahuan kita dan dengan cepat dapat memberikan ilmu tersebut kepada para siswa- siswi kita di SDIT Darul Abidin, dan untuk meminjam buku tersebut dapat langsung menghubungi petugas perpustakaan SDIT Darul Abidin yang selalu smile peacefull. terima kasih dan selamat membaca.
Dan kepada bapak ibu guru dan siswa- siswi SDIT Darul Abidin yang belum mengembalikan buku perpustakaan SDIT Darul Abidin, mohon segera dikembalikan karena buku- buku tersebut akan segera di data ulang untuk keperluan siswa- siswi dan Bapak ibu guru di masa depan. atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih dan Wassalam.

Tuhan Sembilan Senti

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,

tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-

perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,


Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil 'ek-'ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,


Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu'ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

Oleh Taufiq Ismail

DARBI, Antisipasi Demam Berdarah Dengue


Depok- Minggu, 11 Februari 2007.
Wabah demam berdarah dengue (DBD) masih saja memakan banyak korban. Agar tidak terlambat, harus ditangani sedini mungkin.

Wabah Demam Berdarah Dengue akhir- akhir ini semakin mengancam kehidupan manusia, tidak terkecuali putra- putri kita, untuk menanggulangi wabah DBD tersebut sekolah telah bekerjasama dengan PUSKESMAS Beji untuk memusnahkan penyebaran DBD tersebut dengan melakukan Fogging atau penyemprotan

DEMAM berdarah dengue (DBD) kembali datang membuat panik beberapa daerah di Indonesia dengan tewasnya puluhan hingga bilangan ratusan jiwa. Beberapa daerah ditetapkan sebagai daerah dengan kejadian luar biasa (KLB), seperti Jawa Barat, Jakarta, dan beberapa daerah lain di pulau Jawa, Sumatra, dan Bali. Bahkan di Bali seorang wisatawan asal Swedia teridentifikasi terserang DBD.

Guna menghindari hal tak diinginkan, mengingat penyakit ini gampang ditularkan nyamuk Aedes aegypti yang mudah bersarang. Karenanya, Kepala Sekolah SDIT Darul Abidin segera bekerjasama dengan Puskesmas Beji untuk segera dilakukan fogging dalam lingkungan SDIT Darul Abidin. Setelah dilakukan penyemprotan diharapkan SDIT Darul Abidin terbebas dari penyakit mematikan ini. Saya berharap, penyemprotan itu dilakukan secara gratis oleh DKK tanpa tidak memberatkan sekolah. Karena dengan penyemprotan itu, dapat memperkecil penyebaran wabah DBD,” ujar Rozak salah satu staff SDIT Darul Abidin.

Sebagai langkah awal, Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru telah mengimbau siswa- siswinya untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah disembarang tempat.

Wednesday, February 14, 2007

BENUA ATLANTIS YG HILANG ITU BERNAMA... INDONESIA!

Artikel Bebas
02 Januari 2007 - 01:04
BENUA ATLANTIS YG HILANG ITU BERNAMA... INDONESIA!
Oleh : Aulia Agus Iswar

Pembaca Lensa Darbi, pada pernah denger cerita tentang Atlantis khan? Itu tuh, yang katanya negeri besar yang sangat megah dan jaya. Jadul (jaman dulu) Atlantis itu menjadi pusat peradaban dunia, tepatnya puluhan ribu tahun yang lalu. Walaah, kita masih di alam arwah, belum lahir ya, kepikiran aja belum kali. Kata Plato (427 - 347 SM) puluhan ribu tahun yang lalu itu gunung berapi meletus bareng-bareng, menimbulkan gempa, es mencair, dan banjir gede. Akibatnya nih, sebagian permukaan bumi tenggelam alias hilang. Nah, salah satu yang hilang itu adalah Negeri, lebih tepatnya, Benua Atlantis. Yap, mangkanye nih kita sering denger "Atlantis yang Hilang".

Tapi tau ga, Pren? Sekarang Benua Atlantis itu dah ketemu, maksudnya dah diketemuin. Mana? Koq ga keliatan? Ya Allah, segede gini ga keliatan? Nih, simak hasil penelitian Aryso Santos (2005). Menurut dia Benua Atlantis itu ternyata adalah bumi yang sekarang kita injak-injak, ih..kasar banget sich, maksudnya bumi yang kita menginjakkan kaki di atasnya ini. Ah, yang bener nih? Gimana caranya coba? Jadi Mas Santos ini ngebandingin 33 hal (termasuk luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani) antara kondisi fisik Benua Atlantis sama kondisi fisik Indonesia sekarang. Ternyata sama tuh. Luas wilayah Atlantis jadul terbentang dari Selatan India, terus Sabang sampe Merauke (kayak lagu aja..). Ribuan pulau di Indonesia sekarang, jadul-nya menyatu. Mungkin karena penghuninya telah lupa padaNya, bergelimang dosa dan berhura-hura, azab Allah pun turun. Dan terjadilah bencana besar itu, gunung berapi meletus bareng-bareng. Dahsyat, Maan! Sebagian daratan tenggelam dan jadi lautan. Sebagiannya lagi bakal jadi pulau-pulau kayak sekarang.

Nah, Pren. Coba renungin nih! Indonesia katanya sarang koruptor, sarang teroris, tukang bikin dosa (di mana mangkalnya ya?), terbelakang, utangnya bejibun, makannya banyak, males, ngantukan, telatan, tukang nyontek; waduh! Bener ga sich? Emang bener sich, tapi moga-moga yang ngebaca nih tulisan ga kayak gitu yak. Itu kondisi sekarang. Tapi jadul Indonesia, yang kata Mas Santos tadi adalah Atlantis, pernah menjadi pusat peradaban dunia, Cing! Berarti nih Indonesia jadul dihuni oleh orang-orang yang hebat dan maju. So, para sesepuh kita keren-keren donk?

Jadi sekarang gimana, Pren? Bangga donk kita kalo gitu. Tapi apa cukup bangga doank? Nggak khan? So, kita kudu berubah (saatnya berubah!). Kita kudu semangat, disiplin, kerja keras, belajar yang banyak, ta'at beribadah, jauhi perbuatan dosa. Intinya kita harus menjadi mu'min yang sejati gituu.. Spiritnya donk spiriiittt! Biar kejayaan Atlantis terulang kembali di Indonesia ini. Dan yang lebih penting lagi, karena jumlah muslim terbesar dunia ada di sini, peradaban muslim Indonesia bakalan maju dan jaya.

OK, Pren. Jadul aja bisa, kenapa sekarang enggak!? Tul khan? (a2i)

TAHUKAH KAMU?

Jalannya (Pergeseran) Benua

Allah Berfirman : "Dan apakah kamu kira gunung-gunung itu diam di tempat? Padahal gunung-gunung itu berjalan seperti jalannya awan..." (Q.S. an Naml : 88).

Gunung-gunung itu menempel di bumi, dalam hal ini benua. Jadi, benua pun berjalan atau bergeser. Ini kata Allah. Gimana kata ilmuwan? Sudah dibuktikan secara ilmiah, lempeng benua itu berjalan (bergeser) tiap tahun sejauh 10-15 cm. Klop khan? Subhanallah...


Monday, February 12, 2007

TINGGAL KENANGANNYE HIDUP KEMBALI


NIKON COOLPIX 3700

NYEMPLUNG DI RAWA SAAT PERCIK DA CISEENG- BOGOR

TAPI KINI DI BULAN MARET IA BERAKSI KEMBALI, WALAUPUN SUDAH TAK SELINCAH DULU, NAMUN NYAWANYA MASIH DIHARAPKAN UNTUK MENGABADIKAN RIANG DAN GEMBIRANYA SISWA_ SIWI SDIT DARUL ABIDIN BERKARYA, BELAJAR, DAN BERKREASI.

SEMOGA TAK SAKIT LAGI YAH, PELUKIS ROBOT.
TERIMA KASIH BANYAK ATAS USAHANYA KAWANKU FAJAR WAHYUDI YANG DENGAN SUSAH PAYAH MENCARI SPAREPART DAN MACAM- MACAMNYA UNTUK BISA MENGHIDUPKAN KEMBALI SI. PELUKIS ROBOT CANGGIH INI. THANKS FOR ALL. DA KEPADA EMBIH SAGARA YANG DAH MAU MENEMANIKU SAMPAI KE KOTA M2M, DAN KE BENHIL JAKARTA UNTUK BERTEMU FAJAR SI TUKANG SERVIS.

Friday, February 09, 2007

Riang dan gembiranya Pesta Raya Cikal Mula Darul Abidin








Kamis pagi hujan turun dengan rintiknya, pemandangan cuaca kurang bersahabat dibalut dengan wajah anak- anak SDIT Darul Abidin yang kelihatan tegang dan kedinginan, wajah orang tua itu tampak pucat dan penuh tanda tanya, orang tua yang lain menghampiri, datang membawa payung dan jas hujan untuknya. merasa khawatir akan anak- anak mereka. yah? wajar saja naluri orang tua terhadap anak!! sangat berbeda dengan naluri guru terhadap murid- muridnya. walaupun begitu kegiatan Pesta Raya Cikal Mula SDIT Darul Abidin (PERCIK DA) tetap dilanjutkan tanpa mempedulikan hujan rintik yang seakan jadi fatamorgana dimata para bapak dan ibu guru SDIT Darul Abidin.
yah! perjuangan harus dilanjutkan, acara harus diselesaikan walau dengan konsekuensi terburuk sekalipun, Plan A jauh dari sasaran. Toh!! panitia sudah punya Plan B, sebagai alternatif acara.

Telat beberapa menit dari jadwal keberangkatan semula, tak menghentikan para Pandu Cikal Mula Darul Abidin untuk segera satu barisan, melangkah pasti menuju kemenangan. kemenangan dari rasa takut akan hujan dan cuaca yang tak bersahabat, yah! bagi mereka yang belum pantas merasakan hal- hal yang berbau fisik menurut naluri keibuan atau mungkin ke "orang tuaan" kita. Toh, semangat mereka lebih besar dari semangat kita (itulah kenyataannya). harus kita akui, sadar ataupun tidak, mereka telah mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita berjuang. kehujanan, dan kekurangan peralatan tidak serta merta menyurutkan langkahnya untuk bersama- sama berjuang bersama para bapak dan ibu guru yang siap sedia memberikan pendidikan yang mungkin tak dapat dilupakan dikehidupan mereka.


Terbayang sudah di kepala, akan danau dan rakit itu, terkenang akan kerbau dan ikan itu, terkeanang akan flying fox dan jembat tali itu, terkenang akan teman- teman yang selalu memberi semangat disaat teman yang lain mengalami kesulitan, kebersamaan (berjama'ah) ternyata mampu membuat mereka berani untuk melaksanakan tugas seberat apapun. yah! itulah kenangan yang mungkin tak akan terlupakan bukan hanya dalam kehidupan mereka, tetapi juga penulis sendiri. bagaimana wajah- wajah indah penyejuk mata itu berteriak kegirangan, penuh dengan keceriaan. tangis malu- malupun muncul di hati ini. dan tangis pilu yang merindukan mempunyai mereka segera.

Hari itu, perasaan penulis sangat gembira walaupun ketegangan itu hadir juga yakni rusaknya camera digital milik sekolah ketika tercebur saat ingin naik rakit, namun rasa tegang itu hanyut dikalahkan oleh rasa gembira siswa siswi kelas 1 dan 2 SDIT Darul Abidin. canda tawa mereka membuat penulis kembali terbangun. yang lalu biarlah berlalu, dan perbaiki segera kalau masih bisa diperbaiki. do'a sangat kami harapkan agar camera digital itu dapat segera berkarya kembali. menemani anak- anak kita mengabadikan kenangan terindah bersama.

Dalam perjalanan tersebut 8 Februari 2007, siswa- siswi SDIT Darul Abidin ditemani dengan jas hujan mereka, nampak menunjukan kemandirian mereka, ketika bapak ibu guru sedang mengepak barang- barang untuk diangkut ke bus. Dengan tas dipunggung dan sepatu yang lusuh karena beceknya air hujan menambah gontai langkah- langkah kecil mungil mereka. terdengar suara bu. Nung sedang mengabsensi dan mengomandoi pasukan untuk segera menaiki mobil, bersiap- siap, dan segera berangkat.

Dan perjalananpun segera dimulai. masih diikuti oleh air hujan yang tak kunjung henti, dengan harapan semoga hujan tak terjadi di Ciseeng tempat tujuan kami, mendidik anak- anak yang sungguh ceria dan semangat. Dua jam diperjalanan akhirnya kami sampai di tempat lokasi Outbond Ciseeng- Bogor. di jamu oleh kakak - kakak pemandu dari Pelita Desa,

Sesampainya disana, sekitar 5 menit bersiap- siap kemudian Upacara pembukaan dimulai, sikecil Emir memimpin rekan- rekannya sebagai pemimpin upacara pagi itu, dengan bu. Siska sebagai Komandan Upacara, yang membuat anak- anak bergerak semangat dengan tepuk DA dan tepuk PANDUnya, nasehat beliau adalah berhati- hati karena cuaca kurang bersahabat. dan jadilah yang terbaik.

Setelah upacara selesai, dengan di pandu oleh kakak- kakak dari Pelita Desa anak- anak SDIT Darul Abidin yang tergabung dalam Cikal Mula tersebut acara dimulai dengan warming up (pemanasan) untuk melancarkan dan meregangkan otot- otot yang kaku. dilanjutkan dengan games- games seru, mulai dari menaiki rakit, menjembat jembatan putus, jembatan tali, membajak sawah, dan yang pasti tak kalah seru adalah flying fox yang berjarak sekitar 25 meter dan berketinggian kurang lebih 8 meter.

Dalam games- games tersebut jelas sekali keceriaan yang terpancar dari hati dan wajah- wajah mereka, walaupun ada juga siswa- siswi yang terlihat takut dan tegang untuk turut serta dalam semua kegiatan games tersebut. namun jumlah mereka hanya sebagian kecil dari prosentase keseluruhan siswa- siswi SDIT Darul Abidin yang tergabung dalam Cikal Mula tersebut.

Terlihat jelas keceriaan, keberaniaan, kemandirian, semangat dan kerjasama mereka dalam kegiatan Pesta Raya Cikal Mula Darul Abidin yang lebih dikenal dengan PERCIK DA. semoga acara ini mampu menghasilkan generasi- generasi shalih, tangguh, cerdas dan mandiri sebagaimana tujuan kita. Amiin.

Mohon maaf apabila dalam acara tersebut masih banyak kekurangan dan kealpaan. dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada seluruh orang tua wali murid, komite sekolah dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam kegiatan PERCIK DA tahun 2007. semoga Allah membalas kebaikan anda semua dengan yang lebih baik lagi di akhirat kelak. Amiin.
Anak- anak yang berani, cerdas dan penuh dengan keceriaan. itulah generasi setelah kita nanti. mudah- mudahan kita mampu mewujudkan mereka menjadi anak- anak yang shalih dan shalihah, mampu mengangkat citranya, keluarga, agama, bangsa, dan negaranya seperti para pendahulu mereka. teuku umar, Tuanku Imam Bonjol, jendral Sudirman, yah!! kepada allah-lah kita berdo'a. hanya kepada Allah lah kita berdo'a.

Wednesday, February 07, 2007

SDIT DARUL ABIDIN PEDULI BANJIR

Mobil Sukarelawan yang siap mengangkut bantuan makanan
bagi korban banjir di Jakarta dan sekitarnya

Mama Ryan (perwakilan dari Komite Sekolah) SDIT Darul abidin memberikan bantuan makanan secara simbolis kepada relawan dari TIM Penanggulangan Bencana PKS dan selanjutnya didistribusikan kepada korban banjir

Kepala Sekolah SDIT Darul Abidin Ibu Endah Tri Kusumawati, S.Pd (kedua dari kiri)
didampingi oleh Kepala TKIT Darul Abidin dan Komite Sekolah,
beserta Siswa-siswi SDIT Darul Abidin memberikan bantuan
secara simbolis kepada relawan korban banjir


Bantuan berupa makanan matang yang siap diangkut dan
didistribusikan kepada korban banjir di Jakarta dan sekitarnya,


negeriku benar-benar selalu menangis !!!

Bismillahirrahmanirrahiim,
kenyataannya sudah demikian, Allah telah tampakkan kekuasaan-Nya dengan mengobrak-abrik bibir pantai laut selatan pulau jawa. berawal dari selebaran yang sempat membuat panik warga di sekitar jogya-klaten, bahwa selebaran itu memuat berita tentang adanya gempa susulan yang terjadi di daerah tersebut, tepatnya pada hari sabtu tanggal 15 juli 2006, tapi pada kenyataannya berita itu hanya bohong belaka, semoga pihak yang berwajib seperti polisi sudah mengatasinya.
Berselang satu hari, senin 17 juli 2006 pukul 15.15 WIB (detik.com) memberitakan adanya gempa yang melanda di Jakarta dan Jawa Barat dengan kekuatan 5,5 SR, bahakan ada gempa susulan lagi sekitar 1 jam kemudian.
Gempa dan Tsunami, fenomena alam kita, fenomena negeri kita yang semakin lama mengalami bencana yang tak terduga. baru- baru ini diawal tahun 2007 tepatnya bulan februari, seperti di tahun 2002, terjadi pula dibulan februari bencana yang sama yakni banjir tak hanya menenggelamkan Jakarta, tapi juga kota- kota penyangganya dan di belahan kota yang lainnya. dan menurut berbagai media masa banjir di JABODETABEK di tahun 2007 ini ternyata lebih parah dibandingkan banjir tahun 2002. Menurut berita, entah mana yang benar, ada yang mengatakan 40% Jakarta tergenang air dan ada pula yang mengatakan 60% Jakarta tergenang air. Diawali dari hujan yang tak kunjung henti pada hari Kamis, 1 Februari 2007, Jakarta kembali mengulang sejarah 5 tahun. Banjir tak ingkar janji, begitu yang saya baca pada salah satu televisi swasta menanggapi banjir tahun ini di Jakarta.

Saya sendiri sempat menginap di kantor hari Kamis tanggal 1 Februari akibat hujan yang tak henti-hentinya mengguyur kawasan pancoran pasar minggu. Lalu saya pulang subuh seperti yang telah diceritakan istri saya dalam blognya. Semenjak hari itu, saya pun mengurungkan niat saya untuk bepergian. Dari hari Jumat, Sabtu dan hari ini kecuali hanya keluar untuk membeli sesuatu sambil melihat keadaan kali yang berada disekitar tempat kami tinggal. Syukurlah, sampai hari ini rumah kami tidak tersentuh banjir meskipun kali di belakang rumah kami sempat membuat kami was-was.

Kami turut prihatin melihat banyaknya korban banjir dan hanya bisa membantu melalui doa. Ya Allah, semoga banjir cepat berlalu dan mereka yang terkena musibah ini diberikan ketabahan dan kekuatan hati dalam menghadapi cobaan ini. Semoga pemerintah daerah DKI Jakarta yang tentunya akan bekerja sama dengan pemerintah pusat, bisa lebih serius menangani masalah banjir ini agar tidak terulang dimasa yang akan datang. Amin.

berangkat dari kekhawatiran dan kepedulian itulah, maka SDIT Darul Abidin menyelenggarakan pengumpulan makanan untuk korban banjir di JABODETABEK.


Rabu pagi yang cerah, tanggal 07 Februari 2007 SDIT Darul Abidin bekerja sama dengan Komite Sekolah beserta siswa- siswinya dan sukarelawan banjir yang lain. Melakukan pengiriman bantuan berupa makanan matang untuk korban banjir dari siswa- siswi SDIT Darul Abidin.


di sadur dari pandu keadilan dan dikirim oleh riyogartama dalam diary dan disajikan oleh si. mansur

Monday, February 05, 2007

OPEN HOUSE SDIT DARUL ABIDIN


Sabtu pagi yang indah, diselingi oleh gerimis dan hujan rintik- rintik seakan tak menyurutkan langkah para orangtua wali murid sdit darul abidin. apatah lagi yang termasuk dalam kepengurusan komite sekolah dan panitia Open House itu sendiri. pasti tak akan melewatkan acara yang bersejarah bagi sdit darul abidin yang pada tanggal 3 februari 2007 tersebut melaksanakan Open House dan dibarengi gebyar muharam 1428 H. dan pada kegiatan tersebut SDIT Darul Abidin bekerjasama dengan Komite Sekolah mengadakan berbagai kegiatan, diantaranya adalah: Launching VCD Murottal Juz 30 siswa SDIT Darul Abidin Akhdan Sidqi, Lomba busana muslim/ah, lomba bazaar, lomba display kelas,lomba talaqqi, lomba tahfizh, lomba nasi goreng, berbagai produk siswa, Bazaar dan open class.

dari kegiatan lomba- lomba tersebut di atas sudah diketahui pemenang dan para juara dalam berbagai event, yakni:

Untuk Juara Lomba Nasi Goreng

Juara I adalah Keluarga Reza Prabowo dari kelas 5 Madinah dengan skor 278
Juara II adalah Keluarga Tami dari kelas 5 Madinah dengan skor 251
Juara III adalah Keluarga Elsa dan Elvan dari kelas 5 MK/MD dengan skor 246


Untuk Juara Lomba Tahfizh

Juara Pertama adalah Ananda Fadhillah Qolbi dari kelas 5 Makkah dengan skor 1354
juara Kedua adalah Ananda M. fathin Rahman dari kelas 5 Madinah dengan skor 1340
Juara Ketiga adalah Ananda siti Namira dari kelas 4 Makkah dengan skor 1335



Untuk Juara Lomba Talaqqi


Juara Pertama adalah Ananda Arkan Nurprajatmo dari kelas 3 Marwah dengan skor 675
juara Kedua adalah Ananda M. Fakrureza dari kelas 5 Madinah dengan skor 645
Juara Ketiga adalah Ananda Ahmad Fauzan dari kelas 4 Makkah dengan skor 640



Untuk Juara Display kelas

Juara Pertama adalah kelas 1 dengan rata- rata nilai 8,5
Juara Kedua adalah kelas 2 dengan rata- rata nilai 8,3
Juara Ketiga adalah kelas 3 dengan rata- rata nilai 8,1
Juara keempat adalah kelas 4 dengan rata- rata nilai 8,0
Juara Kelima adalah kelas 6 dengan rata- rata nilai 7,9
Juara Keenam adalah kelas 5 dengan rata- rata nilai 7,7


Untuk Juara Lomba Bazaar

Juara I Bu. De (Mama Nurman) dengan nilai 9,91
juara II Bu. Budiarno (Mama Bimo) dengan nilai 9,2
Juara III Bu. Novy (PTA TK) dengan nilai 8,85



Untuk Juara Lomba Busana Muslim



Juara I No. 13 atas nama Adrian
Juara II No. 38 atas nama Wildan
Juara III No. 21 atas nama Haekal



Untuk Juara Lomba Busana Muslimah


Juara I No. 46 atas nama Aurelia kelas 2 Makkah
Juara II No. 18 atas nama Lia kelas 1 Madinah
Juara III No. 44 atas nama Putri kelas 2 Makkah